Anda di halaman 1dari 5

Silsilah Bangsa Arab

Kelompok 1
Anggota:
1. Ahmad Rizaq Qomarul Alam
2. Kharisma Nurul Fitriana
3. Farida Khoirun Nisa
4. Alviar Okta Bernansyah
5. Wusngatul Chasanah
6. Putri Jamiati
7. M. Maulana Ainur Ridho

A. Letak Geografis Jazirah Arab

Jazirah arab menjelang kelahiran islam diapit oleh dua kerajaan besar yaitu Romawi Timur di
sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan Persia di sebelah timur sampai ke sungai Dijlah. Kedua kerajaan
besar itu disebut hegemoni di wilayah sekitar Timur Tengah. Sebenarnya Jazirah Arab bebas dari pengaruh
kedua kerajaan tersebut, kecuali daerah-daerah subur seperti: Yaman dan daerah-daerah sekitar teluk
Persia. Wilayah jazirah arab di teluk Persia termaksud daerah kekuasaan kerajaan Persia. Dengan
demikian daerah hijau bebas dari pengaruh-pengaruh politik dan budaya dari luar. Islam yang dasar-
dasarnya diletakkan oleh Nabi Saw di Mekkah dan di Madinah adalah agama yang murni, tidak
dipengaruhi baik oleh perkembangan agama-agama yang ada di sekitarnya maupun kekuasaan politik
yang meliputinya.

Jazirah Arab berbentuk empat persegi panjang, yang sisinya tidak sejajar. Di sebelah barat
terbatas dengan lautan merah, di sebelah selatan dengan laut arab, di sebelah timur dengan teluk arab
(Persia) dan di sebelah utara dengan gurun pasir Irak dan Syiria. Kemudian Jazirah Arab ini terbagi kepada
bagian tengah yang terdiri dari padang pasir dan gurun-gurun yang jarang penduduknya dan bahagian tepi
merupakan sebuah pita kecil yang melingkari bagian tengah dan subur daerahnya dan banyak kota yang
ada seperti: Bahrain, Oman. Bagian tengah, terbagi kepada bagian utara di sebut dengan Nejedan bagian
selatan di sebut dengan al-Ahkaf yang jarang penduduknya karena itu disebut dengan al-Rub al-
Khalli.Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau. Jadi Jazirah Arab berarti pulau Arab. Sebagian ahli
sejarah menamai tanah Arab itu dengan Shibhul Jazirah yang dalam bahasa Indonesia berarti
Semenanjung. Dilihat dari peta, Jazirah Arab berbentuk persegi panjang yang sisi-sisinya tidak
sejajar. Batasan-batasan alam yang membatasi Jazirah Arab adalah :
- Di bagian barat:berbatasan dengan Laut Merah.
- Di bagian timur:berbatasan dengan Teluk Arab.
- Di bagian utara:berbatasan dengan Gurun Irak dan Gurun Syam.
- Di bagian selatan:berbatasan dengan Samudra Hindia.

Jazirah Arab terbagi atas dua bahagian yaitu bagian tengah dan bagian tepi. Setiap bagian
memiliki bentangan alam tersendiri. Bagian tengah terdiri dari daerah pegunungan yang amat jarang
dituruni hujan. Di bagian tengah inilah orang Badui tinggal. Bagian tengah dari Jazirah Arab terbagi menjadi
dua bagian yang lebih kecil yaitu: Bagian utara yang disebut Najed dan bagian selatan yang disebut Al-
Ahqaf. Bagian selatan penduduknya amat sedikit. Karenanya bagian ini disebut Ar-Rab'ul Khali (tempat
yang sunyi). Jazirah Arab bagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari Jazirah Arab. Pada
bagian tepi ini, hujan yang turun cukup teratur. Bagian tepi inilah yang didiami oleh orang atau penduduk
kota. Sedangkan ahli ahli ilmu purba membagia Jazirah Arab menjadi tiga bagian :
1. Arab Petrix, yaitu daerah-daerah yang terletek di sebelah barat daya lembah Syam.
2. Arab Deserta, yaitu daerah Syam sendiri.
3. Arab Felix, yaitu negeri Yaman yang terkenal dengan sebutan Bumi Hijau.
B. Asal-Usul Bangsa Arab

Cikal bakal penduduk Jazirah Arab bermula dari diturunkannya nabi Adam alayhisalam dan Hawa
ke dunia dari surga oleh Allah swt. Keduanya kemudian melahirkan keturunan. Allah lalu mengutus nabi
Nuh untuk memperbaiki akidah manusia. Nabi Nuh mengajak kaumnya untuk menyembah Allah semata,
tetapi tak digubris hingga akhirnya Allah mendatangkan banjir besar. Nabi Nuh dan orang - orang beriman
saja yang selamat karena telah naik perahu.

Mereka terbawa arus air yang dahsyat hingga membuat perahu mereka terdampar di Gunung Al
Judi, sebelah timur Turki saat ini. Mereka menetap dan berkembang biak di sana.Yafits, Sam, dan Ham
adalah anak - anak nabi Nuh alayhisalam. Para ahli sejarah banyak yang sepakat bahwa seluruh umat
manusia yang ada setelah nabi Nuh alayhisalam merupakan keturunan dari ketiga anak beliau, bukan
berasal dari pengikut nabi Nuh alayhisalam.
Allah berfirman, Dan Kami jadikan anak cucunya orang - orang yang melanjutkan
keturunan. Dan kami abadikan untuk Nuh (pujian) di kalangan orang - orang yang
datang kemudian. Kesejahteraan (Kami limpahkan) atas Nuh di seluruh alam.
Sungguh, demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang - orang yang
berbuat baik." (QS. Ash Shaffat (37); 77-80).
Yafits, anak pertama nabi Nuh, bergerak ke timur bersama keturunannya. Di antara mereka ada
juga yang pergi ke barat. Sam, anak kedua nabi Nuh, menuju ke daerah Mesopotamia ( kini Iraq ), tempat
tinggal mereka pertama kali. Sam dan keturunannya menetap di sana dan dikenal sebagai kaum Sumeria.
Di saat yang sama, di antara mereka ada yang menyebar di berbagai wilayah Jazirah Arab, antara lain
kaum Tsamud, Judais, Amaliq, dan Ad. Nama Al-Arabiyah berawal dari sini yang kemudian disebut
sebagai negara - negara Arab.Sementara itu, Ham --anak bungsu nabi Nuh-- menuju ke selatan
Mesopotamia bersama anak cucunya. Sebagian di antara mereka juga ada yang pergi ke tenggara menuju
India dan barat daya. Mereka menyebrangi Selat Babul Mandub menuju Afrika, dan dari tempat tersebut
bergerak ke arah utara dan tempat lainnya.

Ditilik dari silsilah keturunan dan cikal bakalnya, para sejarawan membagi bangsa Arab menjadi 3 bagian :
1. Arab Ba'idah, yaitu kaum Arab terdahulu yang sejarahnya tidak bisa dilacak secara rinci dan
kompler, seperti Ad, Tsamud, Thasam, Judais, Amaliq, dan lainnya.
2. Arab Aribah ( penduduk asli ), yaitu kaum - kaum Arab yang berasal dari keturunan Ya'rub bin
Yasyjub bin Qahthan, atau disebut pula Arab Qahthaniyyah. Tempat tinggal asli mereka di Yaman, sebelah
selatan Jazirah Arab. Kabilah yang terkenal : Jurhum dan Ya'rub. Dari Ya'rub berkembang ke beberapa
kabilah dan anak suku hingga menjadi dua cabang besar : Kahlan dan Himyar.
3. Arab Musta'ribah (pendatang), yaitu kaum Arab yang berasal dari keturunan Ismail yang disebut
pula Arab Adnaniyah. Saat Jurhum dari bangsa Qathan datang ke Makkah, mereka lalu tinggal di sana
bersama Ismail dan Hajar. Mereka kemudian menikah dan mempelajari bahasa Arab.

1.Arab Ba'idah

Para ahli sejarah kesulitan untuk menapaki jejak sejarah Arab Ba'idah karena tidak ada peninggalan
yang dapat ditelusuri. Namun, kisah mereka banyak terdapat di dalam Al qur'an, yaitu kaum Ad, Tsamud,
Madyan, dan A'ikah.Kaum Ad bermukim di wilayah antara Rubu'Khali dan Hadramaut. Pada tahun 4.600
SM, Allah mengutus nabi Hud alayhisalam kepada mereka agar tidak lagi menyembah berhala. Kaum Ad
memiliki tiga berhala yang menjadi tuhan mereka: Shuda', Shamud, dan Hiba. Namun, seruan nabi Hud
alayhisalam agar menyembah Allah tak didengar mereka. Allah lalu menurunkan azab-Nya yang
menyakitkan. Salah satunya dengan meniupkan angin yang sangat kencang. nabi Hud alayhisalam sendiri
termasuk salah satu keturunan Sam bin Nuh.Kaum Tsamud menetap di wilayah antara Madinah dan
Tabuk. Persisnya di perbatasan sebelah utara Lembah Al-Qura (al Hijr) yang saat ini dikenal dengan
nama Madain Shalih. Allah mengutus nabi Shalih bin Ubaid bin Asif,yang merupakan keturunan Sam bin
Nuh, kepada kaum Tsamud, seperti tertuang di dalam firman - Nya berikut.
Dan kepada Tsamud ( Kami utus saudara mereka, Shalih. (Qs. Hud (11):61)
Menurut ahli sejarah, nabi shalih alayhisalam diutus sekitar 4.400 SM untuk menyebarkan ajaran
Allah. Beliau meminta kaumnya untuk tidak menyembah berhala. Namun, seruan nabi Shalih tidak
dihiraukan. Mereka terus menyembah berhala sepanjang hidupnya hingga akhirnya Allah menurunkan
adzab - Nya dengan gempa bumi yang dahsyat dan petir yang menyambar - nyambar.Sementara itu, kaum
MAdyan dan A'ikah bertempat tinggal di sebelah utara Hijaz, di wilayah antara Teluk 'Aqabah dan
Tabuk.Rumah mereka dikenal dengan nama Maghayir (rumah gua) Syuaib. Allah mengutus nabi Syuaib
alayhisalam kepada kaum Madyan dan A'ikah.
Dan kepada penduduk Madyan (Kami utus) saudara mereka, syu'aib. (QS.
Hud(11):84)
Nabi Syu'aib diutus Allah sekitar 3.600 SM untuk mengajak kaum Madyan dan A'ikah meninggalkan
berhala. Salah satu berhala yang mereka sembah adalah pohon besar a'ikah. Namun, ajakan nabi Syu'aib
alayhisalam tak didengar kedua kaum tersebut. Mereka sama sekali menolak ajakan Syu'aib hingga allah
mengadzab mereka dengan gempa bumi dan banjir bandang.
Tempat tinggal kaum Tsamud adalah antara Madinah - Tabuk dan perbatasan sebelah utara
Lembah Al Qura ( Al Hijr ). Kini dikenal dengan nama Mada in Saleh.
Tempat tinggal kaum Ad Terletak antara Rubu' al Khali dan Hadramaut. Ingatlah (Hud)
saudara - saudara kaum Ad ketika dia mengingatkan kaumnya tentang
bukit pasir.(QS. Al Ahqaf(46):21).
Tempat tinggal kaum Madyan dan A'ikah berada di Maghayir (rumah gua) Syu'aib, wilayah yang
luas di Teluk Aqabah hingga ke Tabuk di sebelah utara Hijaz.

Nabi kaum Tsamud : Shalih bin Ubaid bin Asif, juga termasuk keturunan Sam bin Nuh. Kepada
Tsamud (Kami utus) saudara mereka, Shalih.(QS. Hud(11):61), diutus sekitar
4.400 SM. Sembahan mereka berhala. Adzab untuk mereka gempa bumi, suara yang sangat keras,
siksa yang sangat dahsyat, penghancuran dan sambaran petir.
Nabi kaum Ad : Hud bin Abdullah bin Rabah bin Al Khalud, termasuk salah satu keturunan Sam bin
Nuh. Kepada kaum Ad (Kami utus) saudara mereka.(QS. Hud(11):50) diutus
sekitar 4.600 SM. Sembahan mereka berhala Shuda, Shamud, Hiba. Adzab untuk mereka siksa dan
murka, siksa yang berat, suara yang sangat keras, kebinasaan dan angin kencang yang sangat dingin.
Nabi kaum Madyan dan A'ikah : Syu'aib bin Mikail bin Yasyjar bin Madyan bin Ibrahim Al
Khalil. Kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib
(QS. Hud(11):84) diutus sekitar 3.600 SM. Sembahan mereka pohon besar A'ikah dan berhala.
Adzab untuk mereka suara yang sangat keras, gempa bumi, gumpalan awan yang gelap.

2.Arab 'Aribah

Yaman menjadi tempat kelahiran Arab 'aribah. Mereka adalah anak keturunan Qahthan yang nasab
mereka berakhir pada Sam bin Nuh. Mereka terbagi dalam beberapa kabilah, dan ada dua yang terkenal :
1. Himyar, terdiri atas beberapa suku terkenal, yaitu Zaid al Jumhur, Qudha'ah dan Sakasik. Ahli sejarah
belum sepakat tentang asal keturunannya. Ada yang mengatakan Qudha'ah, ada juga diluar itu.
Kabilah Himyar hijrah dari Yaman dan tinggal di pinggiran Iraq (Muhadharat Tarikhil Umam al
Islamiyyah, al Khadri, Qalbu Jaziratil Arab).
2. Kahlan, terdiri atas beberapa suku terkenal, yaitu Hamdan, Anmar, Wathi, Mudzhij, Kindah, Lakham,
Judzam, Azdi, Aus, Khazraj dan anak keturunan Jafnah, raja Syam.
Banyak suku Kahlan yang kemudian pindah dari Yaman, menyebar ke berbagai penjuru Jazirah arab.
Mereka terbagi kedalam empat golongan :
1) Azdi, mereka pergi dari Yaman ke wilayah utara, dengan dikomandani oleh pemimpin mereka, Imran bin Amru
Muzaiquba. Setelah cukup lama berjalan, mereka berpencar ke beberapa tempat. Tsa'labah bin Amru dari Azdi
ke hijaz dan tinggal di daerah yang diapit Tsa'labiyah dan Dzu Qar. Di sini, mereka tinggal untuk beberapa kurun
waktu. Setelah itu, mereka memutuskan untuk pindah. Daerah yang dituju adalah Yatsrib. Merasa cocok dengan
kondisi Yatsrib, akhirnya mereka mengambil keputusan untuk menetap di yatsrib. Di antara keturunan Tsa;labah
adalah suku Aus dan Khazraj. Di antara keturunan mereka ada yang bernama Haritsah bin Amru atau Khuza'ah
dan ank keturunannya. Mereka pindah ke Hijaz dan kemudian memutuskan untuk menetap di Murrazh-Zhahran,
tak jauh dari Makkah. Dalam perkembangannya, suku ini disegani di kalangan kabilah - kabilah di Hijaz hinggan
akhirnya lambat laun berhasil menguasai Makkah. Sementara itu, putera Haritsah bin Tsa'labah lainnya, yaitu
Imran bin Amr menetap di Oman bersama anak-anak dan keturunannya yang disebut Azdi Oman. Sedangkan,
kabilah-kabilah Nash bin al Azdi menetap di Tihamah, yang disebut Azdi Syanu'ah. Jafnah bin Amr sempat
singgah di Ghassan, Hijaz. Dia dijuluki "Bapak Raja-Raja Ghassan". Setelah beberapa lama menetap di sana,
ia hijrah ke Syam dan tinggal di sana bersama keturunannya dalam waktu cukup lama.
2) Lakham dan Judzam, Tokoh yang terkenal adalah Nashr bin Rabi'ah, pemimpin raja-raja al Mundzir di Hairah.
3) Bani Tha'i, Dari Yaman mereka pergi ke utara dan singgah di antara dua gunung ; Aja dan Salma. Mereka lalu
tinggal dua gunung itu. Kedua gunung tersebut dikenal dengan dua gunung Tha'i.
4) Kindah, setelah hijrah dari Yaman, mereka sempat dua kali singgah, yaitu di Bahrain dan Hadramaut. Di kedua
tempatitu, mereka tidak bertahan lama. Mereka kembali berkelana dan tiba di Najed. Di tempat inilah, orang-
orang Kindah akhirnya menetap. Mereka membangun pemerintahan yang kuat, memiliki peradaban yang besar
dan telah melakukan pertanian serta perdagangan. Namun kekuasaan dan peradaban itu cepat punah. Bangsa
Arab Aribah sama sekali tidak meninggalkan jejak peradaban yang dapat dijadikan pelajaran dan sebagai bukti
keberadaan mereka. Oleh karena itu, para ahli sejarah kesulitan untuk mengungkap lebih banyak fakta sejarah
seputar bangsa ini.

3.Arab Musta'ribah ( Adnan )

Kaum Arab Musta'ribah dikenal sebaga keturunan Adnan. Dan Adnan adalah keturunan Ibrahim dari
Ismail. Adnan sendiri merupakan nenek moyang Rasulullah saw. Sebelum mengetahui silsilah Rasulullah
saw. hingga ke Adnan, akan dijelaskan terlebih dahulu sejarah nenek moyang keduanya: nabi Ibrahim.Nabi
Ibrahim berasal dari Ar, wilayah di Mesopotamia (Iraq), di pinggir barat Sungai Furat, dekat Kuffah. Setelah
sekian lama menetap di Mesopotamia, nabi Ibrahim hijrah ke Harran dan Palestina hingga ke Mesir.
Dakwah nabi Ibrahim di Mesir dihalangi oleh raja Fir'aun. Di Mesir, semua raja disebut dengan
Fir'aun. Berbagai cara dilakukan Fir'aun untuk menghalangi dakwah, salah satunya dengan merancang
sebuah tipu daya untuk Sarah, isteri nabi Ibrahim, tetapi Allah melindungi Sarah. Siasat busuk Fir'aun
justeru berbalik menyerang dirinya. Peristiwa ini membuat Fir'aun menjdi tahu kedekatan Sarah dengan
Allah. Karenanya, ia memberikan Hajar sebagai hadiah untuk Sarah.Hajar kemudian menjadi pembantu
Sarah. Dalam perjalanan sejarah, Sarah menawarkan kepada nabi Ibrahim untuk menjadkan Hajar sebagai
isterinya, agar segera mendapatkan keturunan. Tawaran itu diterima dan akhirnya Hajar menjadi isteri nabi
Ibrahim.Setelah lama di Mesir, Ibrahim dan keluarganya kembali ke Palestina.

Di sanalah Ismail lahir dari rahim Hajar. Sarah, isteri pertama Ibrahim, dilanda rasa cemburu sampai
akhirnya meminta Ibrahim memisahkannya dengan Hajar dan Ismail yang masih kecil. Permintaan itu
dituruti. Nabi Ibrahim akhirnya membawa Hajar dan Ismail ke Hijjaz dan meninggalkan keduanya di
Makkah yang saat itu tandus dan gersang. Allah lalu menurunkan pertolongan-Nya dengan memberikan air
zam-zam yan gmenjadi sumber kehidupan. Orang-orang pun berduyun-duyun mendatangi Makkah.Kabilah
dari Yaman datang ke Makkah, salah satunya Jurhum. Mereka menetap di Makkah setelah mendapat izin
dari Hajar. Nabi Ibrahim sendiri bolak-balik Makkah-Palestina untuk mengunjungi keluarganya. Menurut
paraahli sejarah, tercatat empat kali beliau melakukannya.Salah satu kunjungannya yang bersejarah ialah
pada pertemuan Ibrahim dan Ismail yang ketiga. Saat itu, keduanya telah lama tak bersua sehingga ketika
berjumpa, keduanya hanyut dalam gelombang kasih sayang dan rindu yang tak terperi. Saat itu pula
keduanya sepakat untuk membangun Ka'bah untuk menegakkan nilai-nilai ajaran Allah.

Suatu hari, beliau diperintahkan oleh Allah melalui mimpi untuk menyembelih Ismail. Perintah itu beliau
jalankan dan Allah memintanya untuk mengganti Ismail dengan domba sebagai sembelijan. Ismail
menginjak remaja. Ia bergaul dengan kabilah Jurhum dan belajar bahasa Arab dari mereka. Ismail
kemudian menikah dengan wanita dari Jurhum saat Hajar, ibunya, telah tiada. Pernikahan Ismail dengan
putri dari Mudhadh menghasilkan 12 anak laki-laki. Mereka adalah Nabit, Qaidar (Kedar), Adba'il (Adbeel),
Mibsyam, Misyma', Duma', Misya', Hadad, Yatma, Yathur, Nafis dan Qaidaman.Nabit memiliki keturunan
bernama Adnan. Adnan merupakan nenek moyang Rasulullah saw. Hanya, karena suatu sebab, rangkaian
silsilah antara Nabit dan Adnan terputus. Ahli sejarah menyebutkan, jumlah moyang antara Nabit ke Adnan
sebanyak 6 orang. Meski begitu, keenam nenek moyang tersebut tak dapat terlacak sehingga Rasulullah
saw. langsung menisbahkan garis keturunannya pada Adnan. Dan tentang keturunan Rasulullah saw. dari
Adnan sampai Ismail, terdapat banyak pendapat yang berbeda.Dua belas keturunan Ismail menetap di
Makkah. Mereka berdagang dari Yaman ke Syam dan Mesir. Nabit menurunkan bangsa Nabasia. Raja-raja
dari keluarga Ghassan dan Anshar yang terdiri atas Aus dan Khazraj, berasal dari keluarga Nabit dan
Ismail. Peradaban al Anbath adalah peninggalan anak-anak Nabit di Hijjaz bagian utara. Mereka memiliki
kekuasaan yang kuat, sebelum akhirnya takluk oleh romawi.

Sementara itu, Adnan memiliki anak bernama Ma'ad. Ma'ad kemudian mempunyai anak bernama
Nizar dan keturunan Nizar terbagi menjadi empat kabilah besar : Iyyad, Anmar, Rabi'ah dan
Mudhar.Rabi'ah melahirkan Asad, Anazah, Abdul Qais, dua orang anak Wa'il : Bakr dan Taghlib, Hnifah dan
lain-lainnya. Mudhar menurunkan Qais Ailan bin Mudhar dan Ilyas bin Mudhar. Keturunan Qais Aila bin
Mudhar adalah Bani Salim, Bani Hawazan dan Bani Ghathafan. Anak keturunannya Ghathafan adalah
Abas, Dzabiyan, Asyja dan Ghani bin Ashar.Keturunan Ilyas bin Mudhar adalah Tamim bin Murrah, Hudzail
bin Mudrikah, Bani Asad bin Khuzaimah dan anak keturunan Kinanah bin Khuzaimah. Dan di antara
keturunan Kinanah adalah Quraisy; mereka adalah anak-anak Fihr bin Malik bin Nadlar bin Kinanah.
Quraisy terpecah menjadi beberapa kabilah, yang terkenal adalah Jamah, Saham, Adi, Makhzum, Taim,
Zahrah, dan anak keturunan Qushai bin Kilab, yaitu Abdu ad Dar bin Qushai, Asad bin Abdul Uzza dan
Abdu Manaf bin Qushai. Dari Abdu Manaf ada empat kabilah : Abdu Syamsi, Naufal, al Muthallib, dan
Hasyim. Hasyim inilah nenek moyang Rasulullah saw. Nabi saw bersabda :
"Sesungguhnya Allah telah memilih Ismail, di antara anak Ibrahim,
kemudian memilih Kinanah di antara anak keturunan Ismail, kemudian
memilih Quraisy di antara Bani Kinanah, kemudian memilih Bani Hasyim di
antara Bani Kinanah, kemudian memilih aku di antara Bani Hasyim."(HR.
Muslim,2/245;Tiridzi, 2/201)
Ketika anak keturunan Adnan mulai banyak, mereka menyebar di seluruh penjuru Arab. Abdul Qais,
anak keturunan Bakr bin Wa'il dan anak keturunan Tamim berpindah ke Bahrain dan berdomisili di sana.
Sementara itu, Bani Hanifah bin Sha'ab bin Ali bin Bakr keluar menuju Yamamah. Lalu, seluruh anak
keturunan Bakr bin Wa'il tinggal di sepanjang wilaah Yamamah sampai ke Bahrain, Saif Khazimah dan al
Bahr.Taghlib tinggal di Semenanjung Sungai Eufrat,sedangkan Bani Tamim tnggal di Basrah. bani sulaim di
dekat Madinah hingga ke Khaibar dan Hurrah. Tsaqif menetap di Tha'if dan Hawazin yang ada di timur
Makkah. Bani Assad tinggal di timur Taima dan barat Kufah.

Di antara tempat tinggal Bani Asad dan Taima terdapat perkampungan Bahtar dari kabilah Tha'i.
Dzabiyan tinggal di dekat Taima sampai ke Hawazin dan Kinanah tinggal di Tihamah.Sementara itu,
Makkah dihuni oleh kaum Quraisy. Pada mulanya, suku Quraisy hidup rukun. Namun, akhirnya terpecah
belah akibat perselisihan yang tak kunjung reda. Perang sering berkecamuk. Pertumpahan darah yan
gmemakan banyak korban sering terjadi. Kondisi Makkah sungguh memprihatinkan. Dan itu semua baru
berakhir ketika datang seorang pemuda. Dia adalah Qushai bin Kilab. Sosok Qushai yang kharismatik,
berani dan tegas membuatnya dihormati kaumnya. Orang-orang Quraisy menaati apa yang dikatakannya.
Hal ini akhirnya membuat ia mampu meredakan konflik dan menyatukan orang-orang Quraisy.

Anda mungkin juga menyukai