)Hijrah (8:74
Titik Perubahan
Awal Kebangkitan
Kebangkitan Ruhiyah (
Kebangkitan Harakah
Kebangkitan ruhiyah mesti berdampak
secara signifikan kepada kebangkitan
harakah
Kalau tidak BODY building saja
Jadi kebangkitan harakah itu menjadi
parameter
Harakah yang sekarang sedang kita
jalankan adalah PEMENANGAN PEMILU
Beratnya Dakwah
Allah SWT memberikan beban yang berat
sangat kepada Nabi SAW dengan dakwah
ini
Al-Quran menyebutnya:
( perkataan yang
berat)
Bani Israil
Israil adalah nama alias dari Nabi
Yaqub as bin Nabi Ishaq as bin Nabi
Ibrahim as
Bani Israil tidak selalu diidentikkan
dengan Yahudi, sebab banyak pula dari
mereka bukan Yahudi. Sebaliknya
seorang boleh disebut Yahudi meskipun
bukan keturunan dari Bani Israil asalkan
ibu atau bapaknya Yahudi
Anak Yakub as
Asal Usul Nabi Yaqub memiliki 13 putra, 11 putra Yaqub yang disebut dalam Al-Quran sebagai
IKHWATI YUSUF ini adalah sebagai berikut ;
Dann
Naftaly
Jad
Asyir
Semasa Firaun
Jumlah Bani Israil semasa Firaun
sekitar 1.800.000 jiwa
Mereka hidup sebagai hamba
sahaya
Lahirlah Nabi Musa as sebagai
Fajar Kebangkitan Ummat (Bani
Israil)
Sangat materialistis
Mau beriman kalau melihat Allah (2:54)
Menyukai kemewahan (28:79)
Lebih menyukai hidup dalam penindasan
asalkan terjamin kehidupannya (2:61)
Gerakan Penyelamatan
(
)
Setelah diangkat menjadi Nabi dan Rasul,
Nabi Musa kembali ke Mesir
Berdialog dengan Firaun (20:42-44; 26:1668)
Mengajak Bani Israil untuk beriman kepada
Allah dan mengikutinya
Sebagian besar dari mereka enggan,
sebagian kecilnya mentaatinya
Mereka yang enggan kerana terpesona oleh
dunia (28:79)
Kemenangan Pertama
Sebagian (kecil) Bani Israil berhasil
dibebaskan dari penghambaan:
600.000
Selamat sampai menyeberangi Laut
Merah
Tenggelamnya Firaun dan tentaranya
sebanyak 1.200.000
12 Naqib
Setelah selamat dari Firaun Nabi Musa as
mengatur Bani Israil kedalam 12 kelompok
Masing-masing dipimpin oleh seorang
Naqib
Tujuannya
Mengetahui kondisi mereka
Jumlah tempat tinggal yang harus ada
Menyusup ke musuh
12 Nuqaba Pertama
1. Asad bin Zurarah (Kabilah Bani an-Najjar, Khazraj)
2. Saad bin Rabi (Kabilah Bani Malik, Khazraj)
3. Abdullah bin Rawahah (Kabilah Bani Umair, Khazraj)
4. Rafi bin Malik (Kabilah Bani Zuraiq, Khazraj)
5. Barra bin Maruf (Kabilah Bani Salamah, Khazraj)
6. Abdullah bin Amr (Kabilah Bani Hiram, Khazraj)
7. Saad bin Ubbadah (Kabilah Bani Saidah, Khazraj)
8. Munzir bin Amir (Kabilah Bani Saidah, Khazraj)
9. Ubbadah bin Shamit (Kabilah Bani Ghanam, Khazraj)
10. Ushaid bin Hudhair (Kabilah Bani Asyhal, Aus)
11. Abdul Haitam bin at-Taihan (Kabilah Bani Asyhal, Aus)
12. Saad bin Khaitsamah (Kabilah Bani Kaab, Aus)
Pembebasan Palestina
Allah telah menjanjikan bahwa Palestina
menjadi tempat Bani Israil (5:21)
Tetapi mereka enggan, karena takut kepada
Bangsa Jabbarin Amaliqah (5:22)
Akibat keengganan ini mereka dihukum dengan
tersesat di padang pasir selama 40 tahun
Pergantian Generasi
Ini terjadi pada masa yang panjang
setelah Nabi Musa as
Yaitu pada zaman Nabi Yusya bin Nun
bin Afratsim bin Yusuf bin Yaqub
Beliau adalah pemuda yang menyertai
Nabi Musa as saat berjumpa dengan
Hidzir
Timbul KESADARAN berjihad (2:246)
Allah menguji mereka dengan beberapa
tahapan
Tahapan Ujian
Mentaati perintah (kewajiban)
berperang
Menyetujui Thalut sebagai panglima
Ujian sungai antara Jordan dan
Palestina, sisa pasukan: 4000 dari
80.000 pasukan (As-Saddi)
Ujian berjumpa dengan Jalut, sisa pasukan:
313 pasukan dari 4000 (As-Saddi)
Ikut PERANG
Lulus UJIAN
SUNGAI
Berhadapan dengan
Tentara JALUT
Membunuh JALUT:
Penentu Kemenangan
Raja Daud AS
Nabi sekaligus Raja Daud memerintah dari
kota Hebron di Palestina.
Putranyalah, Sulaiman yang tak kalah hebat,
yang kemudian membangun tempat
peribadatan di al-Quds, wilayah Kota Tua
Daarus Salaam (bahasa Ibrani mengejanya :
Yerusalem), kota yang kini menjadi titik
sentral perselisihan di Palestina.
Haikal (kuil) Sulaiman adalah salah satu yang
diklaim untuk harus dibangun kembali oleh
Yahudi modern.
Kembali ke Palestina
Rupanya ikatan batin mereka dengan Yerusalem sulit
dihapus.
Karena itu, Bani Israil terus berupaya bisa kembali.
Kesempatan itu datang setelah Persia mengalahkan
Babylonia.
Bani Israil, yang memihak Persia, diperbolehkan
membangun kembali al-Quds, pada 515 SM.
Namun selama lima abad hingga kelahiran Isa alMasih, Palestina masih sempat berpindah
kekuasaan, pertama kepada Iskandar Agung (The
Great Alexander) dari Macedonia, dan kemudian
kepada Kerajaan Romawi.
Nabi Isa AS
Kelahiran Isa al-Masih, yang sebenarnya masih satu
keturunan dari Ibrahim as, rupanya tidak
menyenangkan para pemuka Bani Israil.
Sebabnya, Isa membawa ajaran baru, yang bisa
diartikan sebagai ancaman bagi eksistensi mereka ke
depan.
Maka lewat persekongkolan kaum Yahudi, penguasa
Romawi terus berusaha menangkap Nabi Isa.
Upaya itu mereka anggap berhasil setelah Allah swt
memberikan sosok yang dimiripkan Isa, dan lantas mereka
salib beramai-ramai.
Nabi Isa as sendiri, sebagaimana disebutkan dalam alQur'an, surah an-Nisaa': 157, ditarik ke langit lantaran
tugasnya dianggap selesai.
Kedatangan Islam
Kemudian Islam datang.
Nabi Muhammad saw, pada awalnya menjadikan
Yerusalem sebagai kiblat (yang disebut Baitul-Maqdis
atau Bait al Muqaddas) dan itu berarti sebuah
kesempatan bagi Bani Israil untuk sombong.
Tetapi setelah kiblat beralih ke Ka'bah di Makkah,
maka kekecewaan menyulut permusuhan.
Apalagi cukup banyak ayat yang menyebut
'keburukan' mereka, sedangkan di Madinah eksistensi
kaum Yahudi sejak lama dominan, dan baru tersisih
setelah Islam datang.
Rebutan Palestina
Di saat Islam mulai eksis, Yerusalem
dan Palestina masih menjadi rebutan
kekuatan Romawi dan Persia.
Terakhir, sebagaimana disebutkan
dalam al-Qur'an surah ar-Ruum,
Romawi yang menang.
Yerusalem menjadi kota Kristen,
dengan gereja-gereja megah.