Mikyal Oktarina
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam
Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh, Indonesia
Email. mikyal.oktarina@serambimekkah.ac.id
ABSTRAK
Faedah Mempelajari dan membaca Al-Qur‟an dengan tajwid secara
baik dan benar sangat dianjurkan kepada kita ummat muslim,
Membaca Al-Qur‟an merupakan sebaik-baik zikir, yang mempunyai
berbagai keistimewaan dan kelebihan dibandingkan dengan membaca
bacaan lainnya. Karena didalamnya terdapat perintah dan hukum-
hukum Allah, serta mengajak kita untuk beribadah kepadanya. Sebab
membaca Al-Qur‟an harus benar sesuai dengan kaidah yang ditetapkan
melafalkan setiap huruf sesuai dengan haknya, baik sifat-sifat maupun
makhrajnya, supaya dapat mengetahui tata cara membaca Al-Qur‟an
yang benar maka harus terlebih dahulu menguasai pokok-pokok
pembahasan hukum bacaan yang ada di dalam ilmu tajwid, seperti:
hukum nun mati atau tanwin, hukum mim mati, idgham, hukum mad,
dan lain sebagainya. hukum membaca Al-Qur‟an adalah Fardhu „Ain
yaitu apabila dilakukan akan berpahala dan apabila ditinggalkan maka
akan berdosa.
A. Pendahuluan
Al-Qur‟an secara harfiah berarti “bacaan sempurna”
merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena
tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulisan lima ribu tahun
yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur‟an, bacaan sempurna lagi
mulia (Quraish Shihab, 1997: 1). Tiada bacaan semacam Al-Qur‟an
yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti dan atau
tidak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi
huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak.
Secara khusus, Al-Qur‟an menjadi nama bagi sebuah kitab
yang diturunkan kepada Muhammad SAW. Maka, jadilah ia sebagai
sebuah identitas diri. Sebutan Al-Qur‟an tidak terbatas pada sebuah
kitab dengan seluruh kandungannya, tetapi juga bagian daripada
ayat-ayat yang juga dinisbahkan kepadanya.
Membaca Al-Qur‟an merupakan sebaik-baik zikir, yang
mempunyai berbagai keistimewaan dan kelebihan dibandingkan
dengan membaca bacaan lainnya. Karena didalamnya terdapat
perintah dan hukum-hukum Allah, serta mengajak kita untuk
beribadah kepadanya. Dengan mendengarkan bacaan Al-Qur‟an, kita
dapat memahami makna ayat-ayat sehingga mengerti isinya dan
akhirnya mudah-mudahan rabb Yang Maha Agung merahmati kita.
Sungguh perintah membaca merupakan sesuatu yang paling
berharga yang pernah dan dapat diberikan kepada ummat manusia.
“membaca” dalam aneka maknanya adalah syarat pertama dan utama
untuk pengembangan ilmu dan teknologi, serta syarat utama
membangun peradaban. Semua peradaban yang berhasil bertahan
lama , justru dimulai dari satu kitab (bacaan). Peradaban Eropa
Faedah Mempelajari dan Membaca Al-Quran dengan Tajwid {149
B. Pembahasan
1. Pengertian Ilmu Tajwid Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Secara bahasa tajwid berarti al-tahsin atau membaguskan.
Sedangkan secara istilah yaitu mengucapkan setiap huruf sesuai
dengan makhrajnya menurut sifat-sifat huruf yang mesti diucapkan,
baik berdasarkan sifat asalnya maupun berdasarkan sifat-sifat yang
baru (Thaha: 2016: 7).
Tajwid merupakan bentuk masdar yang berasal dari fi‟il madhi
jawwada yang berarti membaguskan (Akhmad Yassin Andy, 2010: 1).
Adapun pengertian tajwid menurut Imam Dzarkasyi, ilmu tajwid
Faedah Mempelajari dan Membaca Al-Quran dengan Tajwid {151
1) Idzhar
Idzhar menurut bahasa adalah jelas atau tampak.
Sedangkan menurut istilah adalah mengeluarkan huruf
idzhar dari makhrajnya dengan jelas tanpa dengung.
Huruf idzhar ada 6, yaitu: ء،ه،خ،ح،ع،غ
Adapun pedoman bacaan idzhar yaitu: Apabila ada
nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf
halaq/halqi maka hukumnya wajib dibaca idzhar/jelas
2) Idgham
Idgham menurut bahasa adalah memasukkan sesuatu
pada sesuatu. Sedangkan menurut istilah adalah
bertemunya huruf yang mati dan huruf yang hidup
sekiranya menjadi satu sehingga seperti huruf yang
bertasydid. Idgham terbagi menjadi dua, yaitu:
Idgham Bigunnah Yaitu apabila nun mati atau
tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham : و
ي، ن، م، dan tidak dalam satu kalimat.Adapun
cara membacanya yaitu dengan memasukkan huruf
yang mati ke huruf hidup di depannya dengan
disertai dengung (gunnah).
Idgham Bilagunnah Yaitu apabila nun mati atau
tanwin bertemu dengan salah satu huruf ل، ر.
Adapun cara membacanya yaitu dengan
memasukkan huruf yang mati ke huruf hidup di
depannya tanpa disertai dengung.
3) Iqlab
Menurut bahasa iqlab ialah memindahkan sesuatu dari
keadaannya. Sedangkan menurut istilah ialah
Faedah Mempelajari dan Membaca Al-Quran dengan Tajwid {153
4) Mad Badal
Yaitu mad yang menggantikan hamzah. Menurut
Rawi Hafsh dibaca 1 alif.
5) Mad Lain
Yaitu jika ada huruf fathah bertemu وmati atau ي
mati sesudah itu berakhir pula dengan huruf mati
lainnya karena diwaqafkan. Hukumnya jawaz, artinya
boleh dibaca 1 alif, 2 alif atau 3 alif.
6) Mad Silah
Yaitu ha‟ damir (kata ganti) seperti ھ ُ ىه، ُ ه،yang
diapit harakat hidup. Ada yang qasirah (pendek) dan
ada yang tawilah (panjang).
a) Qasirah
Apabila ada ha damir tidak bertemu hamzah.
Mad silah qasirah membacanya seperti mad tabi‟i,
dibaca qasr (1 alif).
b) Tawilah
Apabila ada ha‟ damir bertemu hamzah.
menurut Hafs dibaca 2/21/2 alif.
7) Mad „Iwad
Yaitu jika ada fathatain pada akhir kata yang
diwaqafkan (dibaca berhenti), maka tanwinnya diganti
mad tabi‟i.
8) Mad Farq
Yaitu jika ada hamzah istifham (hamzah untuk
bertanya) bertemu dengan hamzah, hamzah maka
156}
Vol. 8, No. 2, Juli 2020
tajwid
Ilmu tajwid adalah mengucapkan setiap huruf (Al-Qur‟an)
sesuai dengan makhrajnya menurut sifat-sifat huruf yang seharusnya
di ucapkan (Abdul Chaer, 2013: 12). Dengan demikian hal ini menjadi
Faedah Mempelajari dan Membaca Al-Quran dengan Tajwid {161
C. Penutup
Mempelajari ilmu tajwid sangat dianjurkan bagi semua umat
Islam supaya dapat membaca Al-Qur‟an dengan lancar, baik dan
benar. Sebab membaca Al-Qur‟an bukan sekedar membaca saja,
melainkan membacanya harus benar sesuai dengan kaidah yang
ditetapkan. Oleh karena itu, supaya dapat mengetahui tata cara
membaca Al-Qur‟an yang benar maka harus terlebih dahulu
menguasai pokok-pokok pembahasan hukum bacaan yang ada di
162}
Vol. 8, No. 2, Juli 2020
dalam ilmu tajwid, seperti: hukum nun mati atau tanwin, hukum mim
mati, idgham, hukum mad, dan lain sebagainya. Rasulullah SAW
memerintahkan kita untuk senantiasa membaca Al-Qur‟an dengan
tartil dan berlahan-lahan, karena pada dasarnya hukum membaca Al-
Qur‟an sesuai dengan hukum tajwid adalah fardhu „ain yaitu apabila
dilakukan akan berpahala dan apabila ditinggalkan maka akan
berdosa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrauf Sa‟ad, Syeih Thaha. (2016). Panduan Lengkap dan Praktis
Ilmu Tajwid, Jawa Barat: Fathan Prima Media.
Alam, Tombak. (2010), Ilmu Tajwid, Jakarta: Amzah.
Chaer, Abdul, (2013). Al-Qur‟an dan Ilmu Tajwid, Jakarta: Rineka Cipta.
Cholil, Adam. (2014). Dahsyatnya Al-Qur‟an, Jakarta : AMP Press.
Dzarkasyi, Imam. (1955). Pelajaran Tajwid, Ponorogo: Trimurti.
Habibah, Ummu. (2015). 20 Hari Hafal 1 Juz, Yogyakarta: Diva Press.
Idris, S., & Tabrani ZA. (2017). Realitas Konsep Pendidikan
Humanisme dalam Konteks Pendidikan Islam. Jurnal Edukasi:
Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1), 96–113.
https://doi.org/10.22373/je.v3i1.1420
Oedarso. (1988). Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama.
Quraish Shihab, Muhammad. (1996-1997). Wawasan Al-Qur‟an,
Bandung: Mizan.
Wahid, Wiwi Alawiyah. (2015). Panduan Menghafal al-Quran Super
Kilat, Yogyakarta: Diva Press.
Walidin, W., Idris, S., & Tabrani ZA. (2015). Metodologi Penelitian
Kualitatif & Grounded Theory. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press.
Yassin Andy, Akhmad. (2010). Ilmu Tajwid Pedoman Membaca Al
Qur‟an, Jombang: Pelita Offset.