Anda di halaman 1dari 6

A.

PENDAHULUAN

‫بسم هللا الرحمان الرحيم‬


Assalamualaikum.

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
taufik dan rahmatnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
kami hadiyahkan ke Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari kegelapan
menuju terang benderang yang disinari iman dan islam.

Dunia ini hari demi hari terus bertambah usia dan begitu juga penghuni dunia
tersebut. Sehingga banyaklah manusia yang hidup di dunia ini dan banyak pulalah tekhnologi
yang akan tercipta sehingga ilmu agama hilang begitu saja. Banyak para penulis melihat dari
sisi baca dan tulis Alquran hanya sebagian kecil di dunia ini yang mahir dalam membaca
Alquran. Oleh sebab itu kami sebagai penulis membuat cara bagaimana untuk bisa membaca
Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah kaidah ilmu tajwid. Tapi sebelum
sampai kesitu, perlu kita ketahui bersama sama apa itu yang dinamakan ilmu tajwid, apa
keutamaan dan hukumnya, dan yang lain sebagainya.

Allah SWT menurunkan Alquran dengan secara tartil sehingga kitapun harus
membacanya dengan tartil jua. Janganlah membaca Alquran itu tidak beradab itu merupakan
sifat yang buruk, apalagi kita adalah mahasiswa yang berintelektual. Pantaskah kita membaca
Alquran kalam Allah yang kodim itu dengan sembrono? Tentu tidak, itulah jawaban kita
pastinya. Tapi bagaimana mencapai kesuksesan dalam membaca Alquran itu dengan benar?
Jawabannya adalah dengan belajar dan mempraktekkannya.

Akhir kata kami penulis meminta maaf apabila ada kata kata yang salah atau tidak
sesuainya penulisan kami.wassalamualikum.

B. DEFENISI ILMU TAJWID

Tajwid secara etimologi adalah “‫ ”اَاْل ِ ْتيَانُ بِ ْال َجيِّ ِد‬artinya adalah mendatangkan dengan
benar. sedangkan ilmu tajwid menurut ilmu terminologi adalah:

.‫ْق َو التَّ ْف ِخي ِْم َو نَحْ ِو ِه َما‬ َ ِ‫ت َو ْال َم ُدوْ ُد َو َغي ِْر َذل‬
ِ ‫ك َكالتَّرْ قِي‬ ٍ ْ‫ِع ْل ٌم يُ ْع َرفُ بِ ِه اِ ْعطَا ُء ُك ِّل َحر‬
ِّ ‫ف َحقَّهُ َو ُم ْستَ َحقَّهُ ِمنَ ال‬
ِ ‫صفَا‬
“Ilmu tajwid adalah pengetahuan yang diketahui dengannya memberikan tiap-tiap huruf
hak-haknya dan mustahaknya, dari pada sifat-sifat, panjang dan selain demikian seperti
tarqiq, tafkhim dan seumpama keduanya.1
Al-Imam Ibnul Jazariy, menyebutkan tentang defenisi ilmu tajwid sebagai
berikut:
.‫صفَ ٍة َو ُم ْستَ َحقَّهَا َو َر ُّد ُك ِّل َوا ِح ٍد اِل َصْ لِ ِه‬ ِ ْ‫َو ه َُو اِ ْعطَا ُء ْال ُحرُو‬
ِ ِّ‫ف َحقَّهَا ِم ْن ُكل‬
“Ilmu tajwid adalah memberikan kepada huruf hak-haknya, dari sifat-sifatnya dan
mustahaknya. Dan mengembalikan setiap huruf kepada asalnya (makhrajnya)”.

Dengan penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa ilmu tajwid adalah ilmu
yang mana dengan ilmu ini kita dapat membaca Alquran dengan benar, menurut ilmu tajwid
itu sendiri.

C. HUKUM MEMPELAJARI ILMU TAJWID

Tidak ada perbedaan diantara para ulama tentang mempelajari ilmu tajwid, para
ulama berpendapat bahwa mempelajari ilmu tajwid hukumnya pardu kifayah. Sedangkan
mengamalkan ilmu tajwid hukumnya pardu ain terhadap sekalian orang Muslim dan
Muslimah yang sudah mukallaf. Karena dengan mempelajari ilmu tajwid kita dapat membaca
Alquran dengan benar.

D. KEUTAMAAN ILMU TAJWID


1 . .‫و رتل القران ترتيال‬
“Dan bacalah Alquran itu dengan tartil(perlahan lahan)”
2 . ‫ان هللا يحب ان يقرا هذا القران كما انزل‬
“Sesungguhnya Allaah menyukai Al-Quran ini dibaca sebagaimana Al-Quran
diturunkan”. [HR. Ibnu Khuzaimah]
3 . o‫اقراوا القران بلحون العرب و اصواتها‬
“Bacalah Al-Quran dengan dialek orang Arab dan suara-suaranya yang fasih.” [HR.
Ath-Thabrani, Al-Bayhaqi, Abu Ubaid, dan Ibnul Jawzi]2
1
Muhammad Mahmud, Hidayatul Mustafid (Semarang: Karya Toha Putra 1996), h. 4
2
Abu Ezra Laili Al-Fadhli, Tajwidul Quran, (Depok:Online Tajwid), h. 15-16
Tajwid adalah sistem Allah menurunkan Alquran, jadi patutlah seseorang itu
mengikuti cara Allah tersebut agar membaca Alquran dengan baik dan benar.

E. TUJUAN MEMPELAJARI ILMU TAJWID

Adapun tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk memelihara bacaan Alquran
dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan dari kesalahan membaca. Agar
membaca Alquran dengan sebaik-baiknya. Firman Allah dalam Alquran surah:

.‫و رتل القران ترتيال‬


“Dan bacalah Alquran itu dengan tartil(perlahan lahan)”
Dan telah berkata ulama “membaca dengan tartil itu ialah menjaga tajwidnya.3

F. TINGKATAN MEMBACA ALQURAN

Dalam kaitannya dengan tingkatan membaca Alquran, maka kita boleh membacanya
sesuai dengan apa yang mudah bagi kita. Kita juga bisa menyesuaikan tingkatan bacaan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Syaratnya, bacaan kita telah memenuhi rukun
dan kaidah yang telah disebutkan.

Al-Imam Ibnul Jazariy, berkata dalam


‫ َح ْد ٍر َو تَ ْدبِي ٍْر َو ُك ٌّل ُمتَّبَ ْع‬# ‫ْق َم ْع‬ ِ ‫َو يُ ْق َرُأ ْالقُرْ َأنُ بِالتَّحْ قِي‬
‫ ُم َرتَّاًل ُم َج َّودًا بِ ْال َع َربِى‬# ‫ب‬ ِ ‫ت بِلُحُوْ ِن ْال َع َر‬ٍ ْ‫صو‬ َ ‫َم ْع ُح ْس ِن‬
“Dan Alquran dibaca dengan tahqiq, hadr, dan tadwir dan semuanya berittiba’ (ada
sandarannya dari rasul).

Dengan suara yang bagus dari dialek arab, dengan tartil dan tajwid dengan bahasa
arab (yang fasih).”

1. Tahqiq

Tahqiq adalah membaca Alquran dengan tingkatan yang lamban dan suara yang jelas
sambil benar-benar menyempurnakan serta menjaga hak dan mustahak huruf. Membaca
dengan tahqiq afdhal dan sangat baik dalam proses kegiatan belajar mengajar. Contoh bacaan

3
Imam Zarkasyi, Pelajaran Tajwid, (Ponorogo: Tri Murti Press,1955),h. 1
dengan tingkatan ini adalah bacaan Syaikh Mahmud Khalil Al-Hushari yang sudah tersebar
rekamannya atau Syaikh Abdullah Ali Bashfar versi Mujawwad. Temasuk dalam tingkatan
tahqiq juga adalah bacaan yang biasa disandungkan oleh Qari Mu’ammar ZA.

2. Tadwir

Tadwir adalah membaca Alquran dengan tingkatan sedang, yakni berada diantara
tahqiq dan hadr. Bacaan dengan tingkatan ini biasanya digunakan dalam lima waktu. Contoh
bacaan dengan tingkatan ini adalah bacaan Syaikh Misyari Rasyid Al-‘Afasi atau para
masyaik lain yang sudah banyak tersebar. Rata-rata rekaman Murattal Alquran juga
menggunakan tingkatan ini.

3. Hadr

Hadr adalah membaca Alquran dengan tingkatan cepat sambil tetap menjaga hukum-
hukum tajwid dengan sempurna. Hendaklah berhati-hati dari mengurangi hak dan mustahak
huruf, meninggalkan ghunnah, tidak memanjangkan mad, atau merusak harakat. Bacaan
dengan tingkatan ini biasanya digunakan saat tadarrus pribadi atau bacaan dalam solat
tarawih karena rakaat yang panjang, sehingga tempo bacaan dipercepat untuk memberikan
keringanan kepada makmum. Contoh bacaan hadr adalah bacaan Syaikh Su’ud Asy-Syuraim
atau syaikh Addurrahman As-Sudais serta para masyaikh lain saat mengimami solat tarawih.4

G. HUKUM ISTI’ADZAH DAN BASMALAH

Isti’adzah atau juga biasa dikenal dengan istilah ta’awwudz artinya memohon
perlindungan.

‫اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬

Sebelum membaca Alquran. Baik itu pada awal surat atau tengah surat, di dalam shalat
atau di luar shalat. Allah berfirman yang artinya:

4
op.cit, Pdf Tajwidul Quran, h. 42
“apabila kamu hendak membaca Alquran, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan
yang terkutuk” (QS. an-Nahl:98)
Mengenai hukum isti’adzah, maka para ulama telah berbeda pendapat. Dalam beberapa
pendapat tentang masalah ini, Dr.Wahba Az-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islam wa Adillatuhu
telah menghimpun pendapat dari 4 mazhab tentang hal ini,
a. Ulama Malikiyy
Makruh membaca ta’awudz dan basmalah sebelum al-Fatihah dan surat (selain al-
Fatihah).
b. Ulama Hanafiyyah
Sunnah membaca ta’awudz hanya pada rakaat pertama saja.
c. Ulama Syafi’iyyah dan Ulama Hanabilah.
Sunnah membaca ta’awudz secarah sirr pada awal setiap rakaat sebelum membaca al-
Fatihah.
Adapun basmalah artinya mengucapkan bismillah hirrohma nirrohim. Membaca
basmalah sangat dianjurkan sebelum membaca setiap awal surah selain surah at-Taubah.
Apabila seseorang memulai bacaan dari pertengahan Alquran selain surah at-Taubah, maka
ia berada dalam pilihan, boleh membacanya atau tidak. Namun, ada beberapa tempat yang
tidak diutamakan membaca basmalah, yakni ayat ayat yang awalnya berhubungan dengan
orang kafir, munafik, neraka, dan setan setan. Bila kita membaca pada pertengahan surat
yang awal ayatnya berhubungan dengan semua itu, lebih utama tidak membaca basmalah.
Sedangkan bila membaca pertengahan surat yang awal ayatnya kata “Allah” atau dhamir
yang kembali kepada Allah, diutamakan bagi kita menngucapkan basmalah sebelum
membacah ayat tersebut. Misalnya sebelum kita membaca ayat kursi yang awal ayatnya
adalah kata “Allah”.5

H. KEUTAMAAN MEMBACA ISTI’ADZAH

5
ibid, Tajwidul Quran, (Depok:Online Tajwid),hal. hal. 46
1. Agar setan tidak membakar, sekaligus sebagai peredam, karena setan diciptakan dari api
yang dapat membakar apa saja. Sedangkan Alquran adalah yang dapat membawa hidayah
dan siraman bagi hati .
2. Dapat terlindung dari godaan setan.
3. Mendapat pertolongan dari Allah untuk mentadabburi Alquran.

I. Kesimpulan

Ilmu tajwid adalah ilmu yang wajib kifayah untuk dipelajari. Oleh sebab itu mari kita
mempelajarinya agar kita membebaskan beban saudara saudara kita. Dengan ilmu yang kita
miliki dalam ilmu tajwid, haruslah kita amalkan dan di ajarkan. Membaca Alquran tanpa
tartil berarti merusak makna dan bacaan. Dengan membaca bertadabbur mampu
menyampaikan kepahaman makna yang terkandung di dalam Alquran yaitu dengan cara
membaca Alquran dengan bertadabbur.

Daftar Pustaka

Al-fadhli, Abu Ezra Laili. Tajwidul Quran Metode Jazariy Jilid 2. Depok: Online Tajwid.

2017.

Mahmud, Muhammad. Hidayatul Mustafid. Semarang: Karya Thaha Putera, Tanpa Tahun.

Yahya, Adnan. Tajwidul Quran. Medan: Sumber Ilmu, Tanpa Tahun.

Zarkasyi, Imam. Pelajaran Tajwid. Diponogoro: Trimurti Gontor. 1955.

Anda mungkin juga menyukai