Anda di halaman 1dari 10

Ilmu Tajwidz

Salsabilla Mukti Zahara

41032107200009
Ilmju Tajwid

 Sejarah Ilmu tajwid

 Pengertian Tajwid

 Pentingnya Ilmu Tajwid

 Hukum Mempelajari Tajwid

 Yang dipelajari dalam Tajwid

 Pembagian Tajwid

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 2


SEJARAH
Ilmu yang membahas cara baca Al-Qur’an ini telah bermula sejak awal mula datangnya Islam, yaitu
pada masa Rasulullah. Sebab, Allah sendirilah yang memerintah untuk membaca Al-Qur’an dengan
tajwid dan tartil. Hanya saja, pada masa itu belum ditemukan pengodifikasian secara khusus.  

Bacaan-bacaan Rasulullah tentu menjadi referensi paling otoritatif bagi para sahabat. Semua
permasalahan tentang cara membaca Al-Qur’an langsung diputuskan oleh mereka berdasarkan arahan
secara langsung dari Nabi.

Oleh karenanya, belum ditemukan satu kodifikasi ilmu yang membahas secara khusus tentang cara
baca Al-Qur’an saat itu. Cara baca mereka masih kuat dan utuh dengan mengacu pada bacaan
Rasulullah secara langsung saat bersamanya.

  Masa sahabat pun selesai, dan diganti oleh masa tabiin (orang-orang yang menututi sahabat). Pada
masa itu perkembangan Islam semakin luas, tentu juga banyak pemeluknya yang semakin beragam; dari
berbagai bangsa dengan tipikal sosial dan geografis yang plural.
Akibatnya, terjadilah asimilasi bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lainnya sehingga banyak umat Islam
yang membaca Al-Qur’an dengan gaya dan kehendak sendiri, tanpa metode dan tanpa ilmu.  

Penyebaran Islam yang terus meluas tidak lantas bersamaan dengan menjadikan pemeluknya bisa
membaca Al-Qur’an dengan benar dan tepat sesuai dengan bacaan yang dicontohkan oleh Rasulullah. Dari
sinilah, ilmu yang membahas secara khusus perihal cara membaca Al-Qur’an dengan benar mulai
dibutuhkan.  

Tepat pada abad kedua setelah hijrah, lahirlah seorang anak yang kemudian menjadi ulama tersohor yang
berhasil mengodifikasikan ilmu tajwid, dia adalah Imam Abu Muzahim al-Khaqani, yang kemudian dikenal
dengan kitab karangannya yang berjudul Qashidah Raiyyah fil Qurra wa Husnil Ada.

Pendapat ini sebagaimana ditegaskan oleh Syekh al-Jazari dalam kitabnya, Ghayatun Nihayah fi Thabqatil
Qurra:   .‫ ِد‬.‫ ْي‬.‫ ِو‬.‫ج‬.ْ .َّ‫لت‬...‫يا‬...‫فف‬. .َ ‫ن‬..ْ‫ل َم‬.ُ.‫ َأ َّو‬.‫ه َو‬.ُ   Artinya, “Dia (Abu Muzahim) adalah orang pertama yang menyususun
.ِ .َ.َّ‫ن‬. ‫ص‬
perihal (ilmu) tajwid.”  
Pengertian
Syekh Syamsuddin Abul Khair ibn Jazari Muhammad bin Muhammad bin Yusuf (wafat 833 H)
dalam kitab at-Tamhid fi Ilmit Tajwid mendefinisikan tajwid sebagai berikut,

“Tajwid adalah menghiasi bacaan Al-Qur’an dan memperindah bacaannya. Hal ini dilakukan
dengan cara mengeluarkan suatu huruf sesuai dengan tempat keluarnya (makharijul huruf),
membacanya sesuai dengan bacaannya dan melafalkan dengan penuh kelembutan. Selain itu,
tidak boleh berlebih-lebihan dalam mengeluarkan makhrajnya huruf dan sembrono dalam
mengucapkannya”

Berdasarkan definisi di atas, dapat kita pahami bahwa wilayah kajian ilmu tajwid mencakup
semua pembahasan perihal bacaan Al-Qur’an secara tematik dan sistematis. Tidak ada satu
kalimat dan huruf pun yang terlepas dari ilmu tajwid. Semuanya dibahas secara terperinci dan
20XX detail.
SAMPLE FOOTER TEXT 5
Pentingnya Ilmu Tajwid
Patut disadari bahwa meskipun memperbanyak membaca Al-Qur’an itu baik, untuk mencapai kualitas ibadah yang lebih baik maka
cara membaca Al-Qur’an perlu diperbaiki. Dalam Al-Qur’an surat Al Muzammil ayat 4 juga Allah sebutkan bahwa “...dan bacalah Al-
Qur’an secara tartil...”.
Dalam sebuah atsar, Sayyidina Ali bin Abi Thalib menyebutkan bahwa tartil adalah “tajwidul huruf, wa ma’rifatul wuquf
(mengindahkan bacaan huruf, dan mengetahui tentang waqaf-nya)”.
Maka dari sini ilmu tajwid sebagai ilmu yang membahas cara pengucapan, sifat huruf Al-Qur’an, serta kaedah lainnya menjadi
penting.
Mengenai pentingnya ilmu tajwid, Seorang alim ahli qiraat bernama Syekh Al Jazari, menyebutkan dalam syairnya, Manzhumah al-
Jazariyyah.  
.‫ ُم‬.ِ‫ث‬.‫ آ‬.‫ن‬.َ .‫آ‬.‫ر‬.ُ‫ق‬.‫ل‬.‫ ا‬.‫ح‬ َ .ُ‫ ي‬.‫ ْم‬.َ‫ ل‬.‫ن‬.ْ .‫ َم‬# .‫ ُم‬.‫ اَل ِز‬.‫ ٌم‬.‫ ْت‬.‫ح‬.ِ .‫ ِد‬.‫ ْي‬.‫ ِو‬.‫ج‬.ْ .َّ‫ت‬.‫ل‬.‫ ا‬.ِ‫ ب‬.‫ ُذ‬.‫خ‬.ْ ‫َأْل‬.‫ ا‬.‫ َو‬  “
ِ .‫ ِّح‬.‫ص‬
Dan mempelajari ilmu tajwid adalah sesuatu yang wajib, Siapa yang tak (berusaha) memperbaiki bacaannya maka ia bisa berdosa”
.َ .‫ َو‬.‫ ا‬.َ‫ ن‬.‫ ْي‬.َ‫ ِإ ل‬.ُ‫ه‬.‫ ْن‬.‫ ِم‬.‫ ا‬.‫ َذ‬.‫ َك‬.َ‫ ه‬.‫ َو‬# ‫ال‬..‫ ِز‬.‫ َأ ْن‬.ُ‫ه‬.َ‫ل‬.‫إل‬.‫ ا‬.‫ ِه‬.ِ‫ ب‬.ُ‫ه‬.َّ‫ َأِل ن‬  “
  ‫ اَل‬.‫ص‬
Karena demikianlah (beserta cara membacanya) Allah menurunkan Al-Qur’an Dan seperti itu pula (bacaan Al-Quran dan tajwidnya)
sampai kepada kita”
Hukum Mempelajari tajwid

Mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Artinya


apabila disuatu tempat, wilayah, atau negeri telah ada umat
muslim yang ahli dalam ilmu tajwid, dimana orang dapat
bertanya kepadanya, maka kewajiban itu telah terpenuhi.
Namun, membaca Al-Qur'an menurut ketentuan ilmu tajwid
hukumnya fardhu ain.
Yang dipelajari dalam Tajwid

1. Makhorijul Huruf ( Tempat Keluarnya 4. Ahkamul maddi wal qosr ( Panjang dan

Huruf ) pendeknya bacaan )

5. Ahkamul waqaf wal ibtida ( cara memulai dan


2. Shifatul Huruf ( sifat-sifat Huruf )
menghentikan bacaan )
3. Ahkamul huruf ( hubungan antar huruf )
6. Al-khat ( penulisan )

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 8


Pembagian Tajwid

 Mim dan Nun yang bertasydid ( Gunnah )

 Nun Sukun dan Tanwin

 Mim Sukun

 Lam Al (Alif lam Qomariyah & Syamsiyah) dan Lam fi’il

 Mitslain, Mutaqaribain, dan Mutajanisain

 Qolqolah

 Hukum Mad

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 9


Thank you

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 10

Anda mungkin juga menyukai