Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu mukjizat terbesar Nab Muhammad Saw adalah Al-Qur`n. Al-
Qur`n merupakan wahyu Illahi yang diberikan Allh kepada utusan-Nya
Muhammad Saw, melalui perantara malaikat Jibril. Tak kan pernah ada hentinya
kita sebagai umat Muhammad untuk selalu membaca dan mengkaji makna yang
terkandung di dalamnya, karena Al-Qur`n merupakan pedoman hidup seluruh
manusia agar selamat dunia dan akhirat. Bahasa yang terkandung didalam Al-
Qur`n begitu indah dan menakjubkan, sehingga mampu membuat kita
merenungi kata demi kata untuk memahaminya. Selain itu juga didalam Al-
Qur`n terkandung begitu banyak ilmu pengetahuan yang membuat kita berpikir
lebih rasional dengan disandarkan kepada ayat-ayat Allh Swt tersebut.
Al-Quran sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Ayat al-
Qur`n yang pertama kali turun pun berisikan perintah untuk membaca.
Membaca adalah kunci ilmu pengetahuan, sehingga sejak awal Islam memang
mencurahkan pehatian pada penguasaan ilmu. Sebab ia merupakan alat untuk
tersebar luasnya agama islam. Ini menunjukkan bahwa agama sangat
menekankan pentingnya aktifitas membaca, menelaah dan meneliti segala
sesuatu yang ada di alam raya ini.
Sudah tak asing lagi terdengar oleh kita semua, kata-kata tilwa, baik
dalam kehidupan sehari-hari ataupun khusunya di dalam Al-Qur`n.
Kata tilwa memiliki makna, baik ketika berdiri sendiri, ataupun sering
disandarkan dengan kata lain, seperti tilwa Al-Qur`n. Lalu sebenarnya apa
yang dimaksud tilwa itu? Dan bagaimanakah konsep tilwa dalam Al-
Qur`n. Oleh karena itu, maka kami tertarik dan mencoba untuk membahasnya
dalam sebuah makalah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tilwa ?
2. Bagaimanakah konsep tilwa didalam al-quran Surat Al-Baqarah ayat
121, Surat Al- Anfal Ayat 2, Al KahfI Ayat 27 dan Al- Angkabur Ayat 45?


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tilawah
Tilwa menurut kamus besar bahasa indonesia memiliki arti pembacaan
(ayat Al-quran) dengan baik dan indah
1
. Sedangkan dalam kamus Al-Munawir
kata () sama () yang artinya bacaan.
2
Begitupun dalam Kamus
Kontemporer Arab-Indonesia artinya membaca, artinya bacaan
atau tilwa
3
. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian tilwa menurut bahasa
adalah bacaan.
Tilwa menurut istilah seperti yang diungkapkan Ziad Khaled Moh al-
Daghameen dalam tulisannya Al-Qur`an : Between The Horizons of Reading
and Recititation, menyebutkan, tilwa adalah mengikuti petunjuk dan aturan-
aturan (sunan) kitab suci. Ini berarti keharusan berkesinambungan dalam
memahami makna dan kebenaran-kebenaran (haqa,iq)-nya dalam hati. Berbeda
dengan tilwa lebih dikhususkan untuk alquransaja. Menurut Abu Hilal al-
Askari yang dikutip dari Ar-Raghib al-Asfahani di dalam al-Furq al-
Lughawiyah dan Murtadha az-Zubaidi di Tj al-Urs menyatakan bahwa at-
tilwah itu dikhususkan untuk mengikuti kitabullah dengan membaca (qiraah)
dan mematuhi (irtism) kandungannya baik perintah, larangan, motivasi atau
ancaman. at-tilwah itu lebih khusus dari qiraah, setiap tilwa adalah qiraah,
tetapi tidak setiap qiraah adalah tilwa.
4
Jadi, dapat disimpulkan pengertian
tilwa secara istilah adalah membaca dan memahami isi kandungan Al-Quran
serta memahaminya.

1
Nasional, Departemen Pendidikan. kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa. jakarta: gramedia pustaka
utama, 2008.

2
Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Penerbit Pustaka Progressif,
1997. hal. 138

3
Muhdlor, Atabik Ali Ahmad Zuhdi. Kamus Kontemporer Arab Indonesia. Yogyakarta: Multi Karya Grafika,
1998.

4
Banjar, Galuh. 26 Agustus 2011. http://galuhbanjar.wordpress.com/ (diakses November 02, 2011).
B. Konsep Tilawah Dalam Al-Quran
1. QS. Al-Baqarah:121


Artinya:orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya.
dan Barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang
yang rugi.(QS. Al-Baqarah:121)
Menurut tafsir an-nur dalam ayat-ayat ini Allh menjelaskan ada
segolongan orang Yahudi yang bisa diharapkan akan beriman, yaitu golongan
yang memahami Kitabnya dan dapat membedakan mana yang benar dan mana
yang salah. Mereka bisa memahami rahasia-rahasia agama dan meyakini apa
yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad saw adalah benar sesuai dengan
kemaslahatan manusia. Itulah orang-orang yang jiwanya bersih.
5

Ayat ini memberikan penjelasan diantara ahli kitab ada segolongan orang
yang membaca Taurat dan meresapi isinya, serta menghayatinya. Mereka juga
memelihara lafal-lafal Taurat dan mamahami makna, rahasia, serta hikmah yang
terkandung didalamnya. Merekalah yang dipandang sebagai orang-orang yang
berakal , karena mereka memahami apa yang dibawa nabi muhammad adalah
benar dan mereka menjadikannya sebagai petunjuk. Mereka itu seperti Abdullah
ibn Salam dan kawan-kawannya yang telah beriman kepada nabi.
6

Menurut tafsir al-azhar ayat ini memberikan penjelasan kepada kaum
muslimin, bahwasanya apabila mereka membaca kitab alquranyang diturunkan
kepada mereka dengan perantaraan nabi. Sebenar-benarnya membaca, yaitu
difahamkan isinya dan diikuti, orang yang semacam itulah yang akan merasakan
nikmat iman kepadanya. Maka orang islam yang tidak memperhatikan, membaca

5
ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Tafsir Al-Qur'anul Majid An-Nur. Vol. 1. Semarang: PT Pustaka
Rizki Putra, 2000.h. 120
6
Ibid h. 198
dan mengikuti alquran maka orang tersebut tidak akan merasakan nikmatnya
iman.
7
Jadi

adalah membaca dan mengikutinya.


Orang-orang yang telah kami berikan kitab yakni taurat dan injil, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya yakni mengikuti tuntutanannya
secara baik dan sempurna serta sesuai dengan apa yang diturunkan Allh tanpa
melakukan atau mempercayai perubahan yang ada, mereka itu yakni yang
sungguh tinggi kedudukannya di sisi Allh beriman kepadanya yakni kepada
kitab suci. Dan barang siapa yang ingkar yakni kepada kitab suci, maka mereka
itulah bukan selain mereka orang-orang yang benar-benar rugi, celaka dan
binasa.
8
Jadi yatlnahu haqqa tilwtihi yakni mereka membaca dengan tekun
sambil mempelajari secara sungguh-sungguh kandungannya, lalau mengikuti
bacaan itu dengan pengalaman yang benar.
Orang-orang dalam ayat ini adalah para sahabat rasulullah. Barang siapa
diantara ahlul kitab yang menegakan kitab Allh yang diturunkan kepada para
nabi terdahulu dengan sebenar-benarnya, maka ia akan berfirman kepada apa
yang engkau bawa. Jika kalian benar-benar menegakan taurat, injil, dan Al-
quran, beriman kepadanya dengan sebenar-benarnya, serta membenarkan
kandungannya yang memuat berita-berita mengenai pengutusan nabi muhammad
saw, sifat-sifatnya, perintah untuk mengikutinya dan membantu serta
mendukungnya, niscaya hal itu akan menuntun kalian kepada kebenaran dan
menjadikan kalian mengikuti kebaikan di dunia dan di akhirat.
9

Makna dari ayat ini mereka yang bertilawah Al Quran secara benar
adalah dengan ittiba/mengikutinya. Ibnul Qoyyim Rohimahullahmengatakan
setelah memaparkan tilawah ada dua yakni tilawah lafdziyah dan tilawah
makna,Intinya tilawah yang hakiki adalah tilawah/membaca makna dari ayat-

7
hamka, prof.DR. tafsir al-azhar. Vol. 1,2 dan 3. jakarta: anggota IKAPI, 1982
8
syihab, m.quraish. tafsir al-mishbah. jakarta: lentera hati, 2007.

9
syaikh, DR. abdullah bin muhammad bin abdurrahman bin ishaq alu. tafsir ibnu katsir.Disunting oleh
m.yusuf harun. Dialihbahasakan oleh m abdul ghoffar, abdurrahim mu'thi dan abu ihsan al-atsari. Vol. 1. bogor: pustaka
imam as-syafi'i, 2009.

ayat Allah, ittiba/mengikutinya, membenarkan semua beritanya, melaksanakan
perintahnya, menjauhi larangannya, mematuhinya seluruh tuntunannya.
Kemudian Beliau Rohimahullah mengatakan ,Tilawah makna
kedudukannya lebih mulia dari pada sekedar tilawah lafdziyah, dan orang yang
mengerjakannya adalah orang yang dikatakan sebagai ahli Al Quran yang
teruntuk bagi mereka pujian di dunia dan akhirat.Sesungguhnya mereka itulah
yang dikatakan sebagai ahli tilawah dan ittiba yang sebenarnya.

2. QS. Al-Anfal Ayat 2
a. Ayat dan Arti QS. Al Anfal Ayat 2

)
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila
disebut nama Allh gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-
ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah
mereka bertawakkal. (QS. Al-Anfal:2)

b. Makna global
Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa Allhlah yang menetapkan pembagian
harta rampasan perang. Selain itu menjelaskan tentang sifat-sifat mukmin yang
hak (benar), yaitu : gentar hatinya jika diingatkan (disebut) nama Allh,
bertambah imannya apabila ayat-ayat Allh dibaca di depannya, menyerahkan
diri sepenuhnya kepada Allh (tawakal), mendirikan Shalat dan menafkahkan
sebagian hartanya.
10


c. Pendapat para mufassir
Menurut tafsir an-nur berpendapat bahwa semuua orang mukmin yang
benar dan hatinya tulus ikhlas dalam beriman adalah mereka yang memiliki lima

10
ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Tafsir Al-Qur'anul Majid An-Nur. Vol. 1. Semarang: PT Pustaka Rizki
Putra, 2000.h. 1548
sifat seperti diuraikan berikut ini. Pertama, mereka yang apabila ingat kepada
Allh, mengakui kebesaran-Nya, serta mengingat janji dan ancaman-Nya, maka
timbulah ketakutan dalam jiwanya. Kedua, mereka yang apabila dibacakan atau
membacakan al-Quran yang diturunkan kepada Muhammad, maka
bertambahlah imannya, berangsur-angsur sempurnalah keyakinannya dan
meningkatlah kesungguhan beramal. Orang mukmin semakin banyak dalil yang
diperolehnya semakin kuat hujjah yang didapatinya, akan semakin tinggi
imannya, semakin tertanam dalam akidahnya dan semakin mengerjakan amalan
yang baik. Ketiga, mereka sepenuhnya menyerahkan diri kepada Allh, tidak
kepada sesuatu yang lain, mereka bertawakal dan beramal degngan sesungguh
hati, disamping mengerjakan ibadat agama. Ketiga sifat tersebut ini merupakan
sifat hati yang berkaitan dengan hati. Adapun dua sifat lainnya yang berkaitan
dengan amalan fisik.
11

Dalam tafsir dalam tafsir al-qurthubi disebutkan bahwa para ulama
berkata ayat ini merupakan dorongan kepada kaum Muslimin untuk menaati
perintah Rasulullah saw. Yang berkaitan dengan pembagian harta rampasan
perang. Kalimat Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya
bertambah iman mereka (karenanya), maksud ayat ini adalah keyakinannya
semakin bertambah. Keimanan seseorang pada hari ini merupakan tambahan dari
keimamannya di hari kemarin. Orang yang meyakini sesuatu hal untuk kedua
dan ketiga kalinya, maka hal itu merupakan tambahan bagi keyakinan
sebelumnya. Ada yang berpendapat bahwa maksudnya adalah dada mereka
bertambah lapang dengan banyak ayat dan dalil yang didengar.
12

Dalam tafsir ibnu katsir disebutkan bahwa Imam Bukhari dan imam-
imam lainnya telah menjadikan ayat ini dan ayat semisal lainnya sebagai dalil
yang membuktikan bahwa iman itu bertambah dan tingakatannya di dalam hati
berbeda-beda, sebagaimana pendapat jumhur ulama. Maksud kalimat Dan

11
ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Tafsir Al-Qur'anul Majid An-Nur. Vol. 1. Semarang: PT
Pustaka Rizki Putra, 2000.h. 1548
12
Al-Qurthubi, syaikh imam. tafsir Al-Qurthubi. Disunting oleh ahmad zubairin. Dialihbahasakan oleh dudi
rosyadi, nashirul haq dan fathurrahman. Vol. 4. jakarta: pustaka azzam, 2008.) h. 923

kepada Rabb-lah mereka bertawakal adalah mereka tidak mengharap selain Dia
kepada-nya tidak berlindung kecuali di sisi-Nya tidak meminta kebutuhan-
kebutuhannya kecuali dari-Nya. Mereka pun mengetahui bahwa apa yang
dikehendaki Allh pastilah terjadi dan apa yang tidak Allh kehendaki tidaklah
terjadi. Dialah yang mengatur kerajaan-Nya, Dialah yang tunggal dan tiada
sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menolak keputusan-Nya dan Allh-lah yang
Mahacepat hisab-Nya.
13

Allh menjelaskan sebagian sifat yang menyandang predikat mukmin
adalah Orang-orang mukmin yang mantap imannya dan kukuh lagi sempurna
keyakinannya hanya mreka yang membuktikan pengakuan iman dengan
perbuatan sehingga apanbila disebut nama Allh sekedar mendengar kata itu,
getarlah hati mereka karena mereka sadar akan kekuasaan dan keindahan serta
keagungan-Nya dan apabila dibacakan oleh siapapun kepada mereka ayat-ayat-
Nya, ia yakni ayat-ayat itu menambah iman mereka karena memang mereka
telah mempercayai sebelum dibacakan, sehingga setiap ia mendengarnya
kembali tebuka lebih luas wawasan mereka dan dan terpancar lebih banyak
cahaya ke hati mereka dan kepercayaan itu menghasilkan rasa tenang
mengahadapi segala sesuatu sehingga hasilnya adalah dan kepada Tuhan mereka
saja mereka berserah diri.
14

Apabila ada orang yang mengakui dirinya beriman, belumlah diterima
iman itu dan belumlah terhitung ikhlas, kalau hatinya belum bergetar mendengar
nama Allh disebut orang. Apabila nama itu disebut, terbayanglah dalam ingatan
orang yang beriman itu betapa maha besarnya kekuasaan Allh, mengadakan,
menghidupkan, mematikan, dan melenyapkan. Dan ingatan kepada Allh itu
bukan semata-mata karena disebut, melainkan karena melihat pula bekas

13
syaikh, abdullan bin muhammad bin abdurrahman bin ishaq alu. tafsir ibnu katsir. Disunting oleh m.yusuf
harun. Dialihbahasakan oleh m abdull ghoffar, abdurrahim mu'thi dan abu ihsan al-atsari. Vol. 6. bogor: pustaka imam
asy-syafi'i, 2004) h. 6
14
shihab, m.quraish. tafsir al-mishbah. Vol. 10. jakarta: lentera hati, 2009) h. 375

kekuasaan-Nya. Maka merasa takutlah ia kalau-kalau usianya akan habis padahal
ia belum melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.
15


3. QS. Al-Kahfi Ayat 27
a. Ayat dan Arti
N^>-4 .4` =/^q El^O) }g`
4- C)4O W 4g-4lN`
gOg-E)Ug }4 E_` }g`
gOg^1 -4E4-UN`
Terjemahnya: dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, Yaitu kitab
Tuhanmu (Al Quran). tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-
kalimat-Nya. dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain
dari padanya.
b. Tafsir Surah Al-Kahfi Ayat 27
Wahai nabi Muhammad bacakan dan bacalah apa yang diwahyukan oleh
allah melalui malaikat jibril
16
Oleh Karena Allah SWT. Yang mengetahui hal
gaib dilangit dan dibumi, dan makhluk tidak menpunyai jalan untuk
mengetahuimya kecuali dengan jalan yang telah diberitahukan Nya kepada
Hamba-hambanya. Al-quran itulah yang isinya banyak perkara gaib, maka allah
memerintahkanuntuk membacanya.
17
Bacakanlah semua tentang al-kahfi, jangan
hiraukan cemohan mereka.
18
Thabathabai cenderung memahami ayat ini bahwa

15
Ibid.,

16
Al misbah 46

17
http://www.Tafsir.wew.id/2013/03/Tafsir Alkahfi Ayat 1-31.html#sthash, qcbZolxC.dpuf (06 11/2013)

18
Misbah 47
ayat-ayat allah mengandung perintah untuk disampaikan karena ia adalah
kalimat allah, sedang kalimat-kalimat itu tidak pernah berubah.
19


c. Penjelasan
Ayat 27 menjelaskan tentang kesempurnaan ayat-ayat Allah yang
diwahyukan kepada Rasul-Nya. Ayat-ayat yang terkandung dalam kitab al-
Quran tidak dapat dirubah atau ditiru oleh siapa pun. Ketidakmampuan manusia
dan jin untuk meniru ayat-ayat al-Quran telah terbukti sebagai kelemahan karya
manusia dari zaman ke zaman. Tetapi tidak begitu halnya dengan kualitas wahyu
Allah. Al-Quran dimulai dengan kalimat Kitab ini tidak ada keraguan sedikit
pun di dalamnya atau kitab ini tidak ada yang mampu menandinginya...
Sebagai bukti bahwa al-Quran tidak dapat ditandingi oleh manusia dan
jin, Allah menyatakan dalam firman-Nya: Katakanlah, sesungguhnya jika
manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan al-Quran, maka
mereka tidak akan mampu membuatnya meskipun mereka saling
membantu (Al-Isra/17: 88). Ayat ini secara gamblang menerangkan tentang
keterbatasan kemampuan manusia dan jin untuk menyaingi al-Quran. Ayat
senada terdapat dalam surah al-Baqarah/2 ayat 23-24. Ini berarti bahwa al-
Quran tidak akan pernah dapat dimodifikasi dan difabrikasi oleh manusia
sampai kapan pun juga. Karena al-Quran merupakan wahyu Allah yang maha
sempurna, maka seharusnya manusia dan jin menjadikan Allah sebagai tempat
berlindung. Maka, dalam surah al-Iklash ayat 2 Allah disebut sebagai Ash-
Shamad (tempat meminta dan tempat bernaung). Ini merupakan prinsip
aqidah atau keyakinan setiap orang beriman. Mencari perlindungan kepada
selain Allah berarti syirik. Berkenaan dengan ini, Allah berfirman: Dan di
antara manusia ada orang yang menjadikan tuhan-tuhan lain selain Allah
(andad), mereka mencintainya melebihi kecintaan mereka kepada Allah;
sedangkan orang-orang beriman lebih mencintai Allah (Al-Baqarah/2: 165).

19
Misbah 47


4. QS. Al-Angkabut Ayat 45
a. Ayat dan Arti
N^>- .4` =/^q El^O) ;g`
U4-^- g~4 E_OUO- W
]) E_OUO- _OeuL> ^;4N
g7.4=E^- @OL^-4
NO^g~.4 *.- +O4- +.-4
OUu4C 4` 4pONE4> ^j)

Terjemahnya : bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al
Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah
(shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

b. Mufradat dan penjelasannya
Kata ( ) utlu terambil dari kata ( ) tilawah yang pada mulanya berarti
mengikuti. Seorang yang membaca adalah seorang yang hati atau lidahnya
mengikuti apa yang terhidang dari lambang-lambang bacaan, misalnya aba (kita
membaca huruf satu demi satu hingga lahirlah bacaan aba). Al-Quran
membedakan penggunaan kata ini dengan dengan kata ( ) qiraah yang juga
mengandung pengertian yang sama. Kata tilawah, jika yang dmaksud adalah
membaca, maka objek bacaan adalah sesuatu yang agung dan suci, atau benar.
Sedangkan qiraah, maka objeknya lebih umum, mencakup yang suci atau tidak
suci, kandungannya boleh jadi positif atau negatif. Oleh karena objek di atas
adalah wahyu, maka dari itu ayat ini menggunakan kata utlu yang artinya ikuti
secara harfiahuntuk mengisyaratkan bahwa apa yang dibaca itu hendaknya
diikuti dengan pengamalan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yang dimaksud dengan tilwa adalah membaca dan memahami isi
kandungan Al-Quran serta memahaminya. Sedangkan pengulangan kata tilawah
dalam al-quran terulang sebanyak 42 kali. Konsep tilawah didalam al-quran
Surat Al-Baqarah ayat 121,yakni membaca dengan tekun sambil mempelajari
secara sungguh-sungguh kandungannya, lalau mengikuti bacaan itu dengan
pengalaman yang benar.
Surat Al- Anfal Ayat 2,menjelaskan tentang bertambahnya iman seorang
mukmin apabila dibacakan kepada ayat-al-quran. Sedangkan QS Al KahfI Ayat
27 menjelaskan tentang kesempurnaan ayat-ayat Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya. Ayat-ayat yang terkandung dalam kitab al-Quran tidak dapat
dirubah atau ditiru oleh siapa pun. Lain dari pada itu surat Al- Angkabur Ayat
45 mengisyaratkan bahwa apa yang dibaca itu hendaknya diikuti dengan
pengamalan. Dalam pendidikan hendaknya apa yang dipelajari dan
yang\diajarkan mampu menambahkan iman dan ketaatan kita kepada allah SWT.
B. Saran
Demikian makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah yang di bebankan
kepada kami, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, saran dan kritiknya
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.


DAFTAR BACAAN
nasional, departemen pendidikan. kamus besar bahasa indonesia pusat bahasa. jakarta:
gramedia pustaka utama, 2008.
Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Penerbit
Pustaka Progressif, 1997. hal. 138
Muhdlor, Atabik Ali Ahmad Zuhdi. Kamus Kontemporer Arab Indonesia. Yogyakarta:
Multi Karya Grafika, 1998.
Banjar, Galuh. 26 Agustus 2011. http://galuhbanjar.wordpress.com/
'Isa, Kamal Muhammad. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: PT Fikahati Aneska,
1994.
Baqi, Muhammad Fu'ad 'Abdul. Al-Mu'jam Mufahros lialfadzil Qur'an. Beirut: Dar al-
mariefah, 2009.
ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Tafsir Al-Qur'anul Majid An-Nur. Vol. 1.
Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2000.h. 120
hamka, prof.DR. tafsir al-azhar. Vol. 1,2 dan 3. jakarta: anggota IKAPI, 1982
syihab, m.quraish. tafsir al-mishbah. jakarta: lentera hati, 2007.

Al-jazairi, abu bakar jabir. tafsir Al-Aisar. Dialihbahasakan oleh azhari hatim dan
abdurrahim mukti. Vol. 1. jakarta: darus sunnah press, 2008.

syaikh, DR. abdullah bin muhammad bin abdurrahman bin ishaq alu. tafsir ibnu
katsir.Disunting oleh m.yusuf harun. Dialihbahasakan oleh m abdul ghoffar,
abdurrahim mu'thi dan abu ihsan al-atsari. Vol. 1. bogor: pustaka imam as-
syafi'i, 2009.
ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Tafsir Al-Qur'anul Majid An-Nur. Vol. 1.
Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2000.h.
Al-Qurthubi, syaikh imam. tafsir Al-Qurthubi. Disunting oleh ahmad zubairin.
Dialihbahasakan oleh dudi rosyadi, nashirul haq dan fathurrahman. Vol. 4.
jakarta: pustaka azzam, 2008.) h. 923
syaikh, abdullan bin muhammad bin abdurrahman bin ishaq alu. tafsir ibnu
katsir. Disunting oleh m.yusuf harun. Dialihbahasakan oleh m abdull ghoffar,
abdurrahim mu'thi dan abu ihsan al-atsari. Vol. 6. bogor: pustaka imam asy-
syafi'i, 2004
shihab, m.quraish. tafsir al-mishbah. Vol. 10. jakarta: lentera hati, 2009) h. 375

http://www.Tafsir.wew.id/2013/03/Tafsir Alkahfi Ayat 1-31.html#sthash,
qcbZolxC.dpuf (06 11/2013)

Anda mungkin juga menyukai