Hamilul Qur’an ialah orang-orang yang benar- benar menjadi pemandu Al-Qur’an baik secara
Lafdzon wa ma’nan wa ‘amalan (hafal teksnya, paham artinya dan mengamalkan isinya). Sehingga ia
lebih memilih Idiom Hamilul Qur’an dari pada Hafidzul Qur’an karena kedalaman maknanya
Tingkatan ahli qur’an itu ada 3 ,yang pertama lafdzon ,lalu bagaimana car akita mengetahui
tingkatan ahli qur’an yang lafdzon itu? Di jelaskan dalam firman Allah dalam surat yusuf ayat 1
sampai 2,yang berbunyi :
Artinya : Ini adalah ayat-ayat kitab ( Al-Qur’an ) yang jelas . Sesungguhnya kami menurunkannya
berupa Qur’an berbahasa arab agar kamu mengerti.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir menerangkan bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dengan
menggunakan Bahasa arab ,karena Bahasa arab adalah Bahasa paling fasih , paling banyak
pemenuhan dalam arti , maka dari itu Allah menurunkan kitab terbaik dengan Bahasa terbaik dan
mulai penurunanya pada bulan terbaik yakni Ramadhan maka sempurnalah dari segala sisinya.
Tingkatan yang kedua ialah ma’nan, hal ini telah termaktub dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’
ayat 82 yakni :
افال يتدبرون االقرأن ولو كان من عند غيراهللا لوجدو فيه اختالفاكثيرا
Artinya : Maka tidakkah merek menghayati ( mendalami ) Al-Qur’an ? Sekiranya ( Al-Qur’an ) itu
bukan dari Allah , pastilah meeka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya .
Dari Tafsir Ibnu Katsir menerangkan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada mereka untuk
memperhatikan apa yang terkandung dalam Al-Qur’an juga melarang mereka berpaling dari nya , dan
dari memahami makna-makna yang muhkam serta lafadz-lafadz yang mempunyai makna tinggi,jadi
yang dimaksud ma’nan ialah Dimana seseorang itu tidak hanya membacanya saja tetapi juga
memahami isi kandungannya .
Yang terakhir ialah Amalan ,apa yang dimaksud amalan itu ? mari kita Simak Bersama hadits
yang diceritakan dari Utsman bin Affan r.a ia berkata Bahwa Rasululloh SAW bersabda :
Artinya : Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Albukhari dalam kitab
shohinya kitab yang paling sohih setelah Al-Qur’an ,yang dimaksud amalan ialah kita sebagai generasi
muda harus bisa mengamalkan isi Al-Qur’an yang berisikan kaidah-kaidah akhlak yang membedakan
mana barang yang haq dan yang bathil ,Jadi Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang
muslim direnungkan dan di pahami maknanya kemudian diamalakan sehingga menjadi hujjah di
hadapan tuhannya dan pemberi syafa’at dan pembela dihari kiamat ,Allah SWT telah menjamin bagi
siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungannya tidak aka nada celaka baginya di
akhirat nanti .
Romo KH. Manan Syukur Pendiri PP. Al-Qur’an Nurul Huda Singosari Malang pernah dawuh,
“Menghafal Al-Qur’an mungkin membutuhkan waktu beberapa tahun saja tapi menjaga dan
melancarkannya butuh waktu seumur hidup”.
Jadi yang dimaksud dari dawuh diatas ialah, Menjaga Al-Qur’an itu tidak hanya sekedar
melancarkan hafalannya saja namun juga menjaga nilai dan ajaran Al-Qur’an agar dapat menjadi
amaliyah sehari-hari dalam kehidupan, inilah yang membutuhkan waktu seumur hidup dan harus
terus diupayakan.
Dalam beberapa hadis disebutkan keutamaan -keutamaan orang-orang yang masuk dalam
golongan Hamilul Qur’an ,Berikut keutamaan -keutamaan tersebut.
Mudah mudahan allah senantiasa meridloi perjalanan kita dan menjadikan kita kekasih al quran
Fiddini Waddunya Wal Akhirah, Amin Ya Robbal Alamin
Wallahu ‘Alam