Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan 1

5th Jun 2021al-ilmu


Alquran juga merupakan pedoman hidup dan secara jelas mengajarkan kehidupan
bermasyarakat yang adil tata cara berperilaku yang baik dan sistem ekonomi yang adil. Tidak
ada satu katapun dari 114 surat yang diubah maknanya selama berabad-abad. Alquran di
setiap sisinya memiliki pesan khusus yang jelas dan menakjubkan yang telah disampaikan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam selama 14 abad yang lalu. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman ;

Advertisements
REPORT THIS AD

‫ِإَّن ا َن ْح ُن َن َّز ْلَن ا الِّذ ْك َر َو ِإَّن ا َلُه َلَح اِفُظ وَن‬

Artinya : “sesungguhnya kamilah yang menurunkan Alquran dan sesungguhnya kami benar-
benar memeliharanya” (Quran surat Al Hijr :9).

Al quran adalah wahyu terakhir yang diturunkan oleh Allah karena didalamnya terdapat
banyak hal yang harus kita ambil hikmahnya yang harus kita taati perintahnya sampai sini
jelas jadi didalam 114 surat tersebut tidak ada satu katapun yang hilang. Seumpama ada 1
kata yang hilang atau ada 1 kata yang berubah maka akan diketahui oleh manusia karena
banyak manusia yang sudah menghafalnya .Sebagaimana di dalam ayat tersebut (Alhijr : 9),
bahwasanya Allah yang telah menurunkan Alquran Allah lah yang akan menjaga Alquran
karena Allah yang menurunkan Alquran.

Sebagaimana juga yang terdapat dalam pengertian yang lain. Alquran adalah kalam Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, lafadznya adalah
mukjizat membacanya adalah ibadah, sampai kepada kita dengan mutawattir, tertulis
pada mushaf-mushaf dari awal surat al-fatihah sampai surat an-nash.

Allah menurunkan Alquran sebagai nasihat, sebagai obat, sebagai petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman. Sebagaimana disebutkan dalam surat Yunus ayat 57 yang artinya
“hai manusia Sesungguhnya telah datang kepadamu Pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman” (QS. Yunus : 57).

Allah menurunkan Alquran untuk membimbing manusia menuju jalan keselamatan,


mengeluarkan mereka dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya petunjuk sebagaimana yang
terdapat di dalam surat al-maidah ayat ke 15-16, artinya “Sesungguhnya telah datang
kepadamu cahaya dari Allah dan Kitab yang menerangkan dengan kitab itulah Allah
menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan dengan
kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang
terang benderang dengan seizinNya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus“.( QS. Al-
maidah : 15-16 )

Di dalam Alquran terdapat 114 Surat, 30 Juz dan 60 Hizb. Di dalam 1 juz ada 2 hizb. Alquran
terdiri dari 114 surat, dimulai dari surat al-fatihah dan diakhiri surat an-nash. Suwar (jamak
dari surat berarti bab-bab) dalam Alquran dijadikan satu menjadi Ajza’ (jamak dari juz atau
bagian ). Juz adalah salah satu dari 30 bagian dalam Alquranul-karim. Setiap Juz dibagi lagi
menjadi Ahzab (jamak dari hizb), masing-masing setara dengan setengah juz. Ada dua Ahzab
di setiap juz yang berarti 60 Hizb dalam Alquran.

Di dalam hadist Rasulullah ‫ ﷺ‬diterangkan bahwa barangsiapa yang membaca alif lam
mim itu tidak dihitung 1 pahala, tetapi alif, lam, mim sendiri sendiri dan setiap semuanya itu
dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan. Membaca Alquran setiap hari adalah kewajiban
setiap muslim baik secara berjamaah atau sendirian. Setiap orang beriman laki-laki
perempuan dan anak-anak harus membaca Alquran Belajar Alquran dan menyebarkan
Alquran jadi saking pentingnya kita mempelajari Alquran sampai banyak sekali surat-surat
ataupun hadist yang menerangkan tentang keutamaan Alquran diantaranya adalah :

– ‫ َخ ْي ُر ُك ْم َم ْن َت َع َّلَم اْلُق ْر آَن َو َع َّلَم ه‬: sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan
mengajarkannya. Jadi usahakan Ketika nanti kita sudah mempelajari alquran, sudah benar-
benar mempelajarinya, usahakan kita ajarkan kepada siapapun yang membutuhkannya,
terutama orang-orang terdekat kita baik anak tetangga tetangga kita maupun orang-orang
yang membutuhkannya. Alquran adalah kitab yang mulia yang tidak ada kebatilan padanya.
Sebagaimana yang terdapat dalam ;

(42) ‌ؕ‫)اَّل َي ۡا ِتۡي ِه اۡل َباِط ُل ِم ۢۡن َب ۡي ِن َي َد ۡي ِه َو اَل ِم ۡن َخ ۡل ِفٖه‬41( ‫َو ِاَّن ٗه َلـِك ٰت ٌب َع ِز ۡي ٌۙز‬

“Padahal sesungguhnya Alquran itu adalah kitab Yang mulia, yang tidak akan didatangi
oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang pada masa lalu dan yang akan datang”
(QS. Fussilat : 41-42).

‫َٰذ ِلَك ٱْلِك َٰت ُب اَل َر ْي َب ۛ ِفيِه ۛ ُه ًد ى ِّلْلُم َّت ِقيَن‬

“Itulah Kitab Alquran yang tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi orang-orang
beriman.”(QS. Al Baqoroh : 2).

‫)ِلُيَو ِّفَي ُهْم ُاُجْو َر ُه ْم‬29( ‫ِاَّن اَّلِذْي َن َي ْت ُلْو َن ِك ٰت َب ِهّٰللا َو َاَق اُموا الَّص ٰل وَة َو َاْن َفُقْو ا ِمَّما َر َز ْق ٰن ُهْم ِس ًّر ا َّو َع اَل ِنَي ًة َّيْر ُجْو َن ِتَج اَر ًة َّلْن َت ُبْو َۙر‬
‫َو َي ِز ْيَد ُه ْم ِّمْن َفْض ِلٖۗه ِاَّن ٗه َغ ُفْو ٌر َش ُك ْو ٌر‬

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan


melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya
dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak
akan rugi. Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-
Nya sungguh Allah maha pengampun lagi maha mensyukuri” (QS. Fatir : 29-30).

– Sebagaimana yang terdapat dalam hadis riwayat Muslim nomor 798

“Dari Aisyah radhiyallahuanha meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam


bersabda” seseorang yang lancar membaca Alquran akan bersama para malaikat yang
mulia [Jadi ketika kita tahu bahwasanya ada orang yang lancar membaca Alqurannya maka
didalam hadisnya Rasulullah berkata bahwa orang tersebut bersama para malaikat yang
mulia]. Adapun yang membaca al-quran dan terbata-bata didalamnya dan sulit atasnya
bacaan tersebut, maka baginya dua pahala“.” Jadi baik seseorang tersebut lancar bacaannya
maupun tidak lancar bacaannya semuanya ada pahalanya. Jadi jangan khawatir ketika
bacaannya masih banyak salah salahnya tetaplah dilatih dan tetaplah berdoa kepada Allah
semoga Allah memberikan kemudahan untuk selalu istiqomah membaca al-quran dan untuk
menjadikan bacaannya lebih baik lagi dari hari ke hari.

– Dan bagi orang yang membaca al-quran baginya pahala yang sangat banyak. Sebagaimana
yang terdapat dalam hadis riwayat Tirmidzi nomor 2910. Dari Abdullah bin Mas’ud
radhiallahuAnhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “bahwasanya Ketika
seseorang membaca Alif Lam Mim itu tidak dikatakan satu pahala, tapi sekali huruf satu
pahala, Alif dikatakan satu huruf, lam dikatakan satu huruf, ta satu huruf dan setelah itu
semuanya dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan”.

– Dan barangsiapa yang membaca al-quran akan mendapatkan syafaat . Hadits tersebut dari
Abi umamah Al bahili radhiallahuAnhu berkata, bahwasanya aku telah mendengar
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “bacalah Alquran karena sesungguhnya
dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada orang yang
membacanya”. Tentunya membacanya dengan tartil, membacanya dengan tajwid yang benar
dengan sifat huruf dengan makhraj huruf yang pas.

Membaca Alquran itu adalah membaca teks Alqurannya, bukan terjemahannya, itu yang
dikatakan dengan membaca Alquran. Adapun ketika kita membaca terjemahan al-quran maka
kita dikatakan membaca terjemahannya. Dulu generasi muslim atau para tabiin, banyak
ulama yang muncul pada generasi tabiin kemudian mempelajari qiroat mempelajari qiroat
atau qiroah yaitu bacaan-bacaan para imam, para sahabat Rasulullah kemudian disebarkanlah
ke kota-kota Islam saat itu, ke pusat pusat pembelajaran Islam diantaranya adalah kota
Madinah, Mekah, Kuffah, Basrah dan Suriah. Sehingga qiroat saat itu dijadikan sebuah ilmu
dan pada abad ke-8 masehi banyak ulama yang ahli di bidang qiroah dan qiroah tersebut
disahkan oleh perawi yang dapat dipercaya dan bersambung kepada Rasulullah Shallallahu
alaihi wasallam dan pada saat ini sebagaimana yang kita kenal ada sanat yang bersambung ke
Rasulullah. Seperti itu jadi qiroat sanatnya bersambung kepada Rasulullah tergantung
berdasarkan qiroah nya siapa yang kita baca.

Kalau kita saat ini mempelajarinya berdasarkan qiroah Imam Hafs Al Ashim melalui jalur
syatibiyah.

Jadi ketika seorang imam menetapkan suatu qiroat itu shohih, beliau memiliki beberapa
kriteria. Dan Imam Assyatibi beliau membuat manzhumah yang terdiri dari 1173 bait matan
dan kitab tersebut bernama Hirzul-Amani Wa Wajhitt-Tahani, didalamnya membahas tentang
7 qiroat. Didalamnya membahas tentang 7 qiroat dan Imam Ibnul Jazari membuat kitab yang
bernama An-nasr fii qiroatil ashr yang mana kitab tersebut berisi tentang 10 qiroat. Adapun
saat ini yaitu 10 qiroat dari jalur as syatibi yah dan durroh. Tapi akan kita bahas disini adalah
10 qiroat dari jalur As Syafi’iyah dan Durrah. Namun kita lebih spesifik pada Imam Hafs al
Ashim jalur syathibiyyah.

Diantara beberapa adab ketika kita membaca Alquran yang harus kita ketahui :

1. Niat ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala 2. Suci
dari hadas besar dan kecil. Jadi ketika kita ingin qiroah Alquran sebaiknya kita suci dari
hadas besar dan hadas kecil. Meskipun ada sebagian yang menerangkan bahwasanya ketika
kita berhadas kecil namun kita ingin memuroja’ah hafalan kita, maka diperbolehkan.
Ataupun ada sebagian juga yang mengatakan jika kita dalam keadaan haid maka kita
diperbolehkan untuk memurojaah hafalan kita. 3. Memilih waktu dan tempat yang cocok. Di
antara waktu yang paling mudah digunakan untuk menghafal Alquran adalah pagi atau sore.
Nanti bisa disimak di kitab at tibyan Fi Adabi hamalatil Qur’an, di situ ada banyak sekali
adab-adab membaca Alquran diterangkan dengan detail Insyaallah dan ini saya hanya
sampaikan sekilas saja . 4. Menghadap kiblat. 5. Melafalkan Alquran sesuai dengan hukum –
hukumnya. Sebagaimana yang terdapat dalam surat Al Muzammil ayat 4 ;

‫َو َر ِّت ِل اْلُق ْر ٰا َن َت ْر ِتْي ۗاًل‬. “Dan bacalah Al Quran itu dengan tartil”. 5. Membaca isti’adzah.
Sebagaimana yang terdapat di dalam ;

‫ٰط‬ ‫ْذ‬ ‫َذ ْأ ْل ٰا‬


‫“ َفِا ا َقَر َت ا ُقْر َن َفاْس َت ِع ِباِهّٰلل ِمَن الَّش ْي ِن الَّر ِجْي ِم‬Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca
Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk” (QS. An-nahl :
98). Sebaiknya sebelum kita membaca Alquran kita membaca isti’adzah dan ketika kita
memulai Alquran pada surat yang pertama pada ayat yang pertama sebaiknya kita membaca
basmalah. 6. Mengagungkan Alquran dan khusyu. Sebagaimana yang terdapat di dalam surat
al-hasyr ayat ke 21 tahun dan ada qur’ana ala jabalin diambil khasiat surat al-hasyr ayat 21
kemudian di antara adab yang selanjutnya adalah dan menangis dapur susu dan menangis
sebagaimana yang terdapat dalam surat al-isra ayat 107-108 Quran Innal ladzina utul Ilma
alaihim di bacakan Alquran hendaklah mereka itu mentadaburi apa yang dibacanya kemudian
khusyuk khusyuk artinya fokus kemudian menangis menangis ini ketika kita mendapatkan
surat-surat yang tentang tentang hari kiamat peringatan-peringatan Allah hendaklah kita
menangis dan diantara adab yang lain adalah kita mendengarkan orang yang membaca
Alquran sebagaimana yang diterangkan dalam surat ala’raf qurial quranu yastamiu lahu
laalakum turhamun jika dibacakan kepada kalian Alquran maka Diamlah dan dengarkanlah
Agar kalian mendapatkan rahmat Kian surat di dalam Alquran

Pembagian surat di dalam Alquran ada 4 :

1. Sab’utthiwal : 7 surat yang panjang. Yaitu : Al-baqarah, Ali Imron, An-nisa, Al-maidah,
Al An’am, Al’ A’rof, dan Al Anfal. 7 surat ini dikatakan dengan Sab’utthiwal dikatakan
dengan 7 surat yang panjang

2. Al Miun : Surat yang ayatnya kurang lebih 100 ayat. Diantaranyaadalah surat-surat yang
jumlahnya kurang lebih 100 ayat.

3. Al matsaani : Menurut pendapat Ibnu Abbas radhiallahu Anhu dan Said bin jubair disebut
Al matsaani karena Allah banyak mengulang tentang kewajiban-kewajiban (Alfaroid),
hukum-hukum syariat, kisah-kisah (al-qoshos), perumpamaan (Al-anfal). Dalam surat Al-
matsani Ibnu Abbas menerangkan demikian, jadi adanya beberapa kewajiban-kewajiban,
kemudian hukum-hukum syariat kemudian kisah-kisah Kemudian perumpamaan-
perumpamaan di dalam surat tersebut. Berdasarkan urutannya al-matsaani ini setelah surat
surat Al Mi’un.

4. Al-mufashshol : Surat yang ayatnya pendek-pendek. Di dalam kategori mufashshol ini


dibagi lagi menjadi 3 :
a. Thiwal mufashshol : yaitu mufassal yang agak panjang, yaitu dari surat qaf sampai Surat
al-mursalat (akhir Juz 29).
b. Tawassuth mufashshol artinya mufashshol yang pertengahan, yaitu surat An-naba sampai
surat Ad-dhuha (di juz 30)
c. Qishor Mufashshol artinya mufashshol yang pendek, dimulai dari surat al-insyirah sampai
akhir surat Annas (sampai akhir Alquran). sampai surat Annas sampai sini.

Al mabaadi’ul Asroh (10 dasar ilmu)

Berkata Abul Irfan Muhammad bin Ali Asshobban, dikenal dengan ibnu Asshobban.
“Sesungguhnya mabaadi’ (permulaan) setiap ilmu ada 10, Jadi sebelum kita mempelajari
suatu ilmu alangkah baiknya kita tahu mabaadi’nya. Apa saja yang perlu kita ketahui ketika
kita ingin mempelajari ilmu :

1. Definisi

Tajwid secara bahasa berasal dari kata ‫تجويدا‬-‫يجّو د‬-‫ جّو د‬artinya membaguskan. Dan tajwid ini
memiliki makna yang sama dengan istilah yang sudah sering kita dengar yaitu Tahsin - ‫َح َّسَن‬
‫ُي َح ِّسُن – َت ْح ِس ْي ًن ا‬,

Sedangkan secara istilah tajwid bermakna : artinya mengeluarkan setiap huruf dari tempat
keluarnya, beserta memberikan hak dan mustahaknya ( Taisir rahman fi tajwidil quran hal.
23). Jadi ketika kita ingin memberikan hak dan mustahak huruf maka kita harus mempelajari
tajwid.
Hak huruf : adalah sifat-sifat yang tsabit (melekat) dan tidak akan terpisah darinya. Jadi dia
tetap. Bagaimanapun keadaannya dia akan selalu ada. Contoh sifat hams. Hams pada huruf
fa. ketika kita tidak memberikan Hams pada huruf tersebut maka tidak akan menjadi huruf fa,
karena nafasnya tidak dikeluarkan. Maka sifat hak ini tidak bisa dipisahkan dari huruf
tersebut contohnya adalah jahr, siddah, rokhowah, isti’la dan lain sebagainya.

Mustahak Huruf : adalah sifat yang tidak melekat pada huruf tersebut. Terkadang ada
terkadang tidak ada. Contoh Ikhfa’ pada nun sukun ketika bertemu dengan huruf Syin. Ketika
nun sukun bertemu dengan Hamzah apakah akan ikhfa? tidak mungkin karena harus dibaca
jelas (idhar). Ketika bertemu dengan huruf wawu nun sukun bertemu dengan huruf wawu.
Apakah dibaca ikhfa’? tidak, karena harus dibaca idghom.

2. Pokok bahasan ilmu tersebut

Adalah kalam Allah, yaitu Alquran. Jadi pokok bahasan ilmu Tajwid adalah Alquran. Namun
sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa hadist juga termasuk dalam cakupan ilmu
tajwid. Adapun sebagian yang lain berpendapat hadits tidak termasuk dalam cakupan bahasan
ilmu tajwid karena hadits adalah perkataan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
sebagaimana perkataan keseharian. Kita jarang atau hampir tidak pernah ada orang yang
mengatakan man Anta -> man angta. Makanya tadi ada sebagian yang ada yang mengatakan
hadis termasuk dalam cakupan ilmu tajwid ada yang mengatakan hadis tidak masuk. Kenapa
dalam hal seperti ini ada perbedaan? karena sebagian orang memiliki pemikiran masing-
masing.
3. Manfaat mempelajari ilmu

Yaitu menjaga lidah atau lisan dari lahn (kesalahan dalam membaca Alquran). Agar menjaga
keaslian Alqur’an, sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertalaqqi kepada
malaikat jibril, malaikat jibril mengajarkan al-quran kepada Rasulullah. Rasulullah
mengajarkan al-quran kepada sahabat. Sahabat mengajarkan al-quran kepada
tabiin. Tabiin mengajarkannya sampai akhirnya kepada kita semuanya. Dan agar hal itu
terjaga, maka kita harus mempelajari ilmu tajwid dan mengharap pahala dari Allah
subhanahu wa ta’ala sebagaimana yang telah kita bahas tadi tentang membaca Alquran
dengan tajwid yang benar.

4. Keutamaan

Yaitu kita mempelajari ilmu yang paling mulia. Karena ilmu ini berdasarkan atau
berhubungan dengan Alquran. Sebagaimana yang telah kita bahas tadi khoirukum Man
ta’allamal qur’ana wa alama, jadi kita mempelajari ilmu yang paling mulia. Segala ilmu
yang berhubungan dengan Al Quran adalah mulia.

5. Misbah

Misbah adalah korelasi dan hubungan dengan ilmu yang lain. Ilmu tajwid merupakan ilmu
yang berhubungan dengan AlQuran. Ia memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan
dengan ilmu yang lain.

6. Peletak dasar ilmu Tajwid

Secara praktek, yang pertama kali mempraktekkan ilmu Tajwid adalah Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam. Kemudian adapun secara teori diantaranya adalah :
1. Abul Aswad Ad-duali, diantara tokoh atau ulama ilmu tajwid
2. Abu Ubaid Al-Qasim
3. Al Khalil bin Ahmad Al farahidi
4. Abu Mujahid Musa bin Ubaidillah Al-kha

Itu adalah diantara ulama ulama tajwid yang mengawali adanya ilmu tajwid, jadi beliau yang
mempelopori adanya ilmu tajwid di antaranya adalah 4 ulama tersebut.

7. Nama / penamaan ilmu tajwid

Adapun penamaan ilmu tajwid diantara nama-nama ilmu tajwid ;


1. Tajwid
2. Fannut tartil
3. Haqqut tilawah
4. Di Indonesia kita sering mendengar tahsin, tilawah atau tahsinut tilawah

8. Sandaran Pensyariatan
Sebagaimana terdapat dalam Al-quran dan al-hadist di dalam surat Al Muzzammil ayat ke-4
yang sudah kita bahas tadi ‫َو َر ِّت ِل اْلُقْر ٰا َن َت ْر ِتْي ۗاًل‬. . Dan hadist Tirmidzi ; Dari Ummu Salamah
radhiyallahuanha bahwa sesungguhnya dia telah mensifati bacaan Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam yaitu membaca dengan memperjelas huruf demi hurufnya.

Jadi ketika kita membaca Alquran, jangan sampai kita tidak jelas, ini membaca huruf hamzah
atau Ain, membaca huruf ‫ ح‬atau ‫ه‬, jangan sampai tidak jelas. Karena setiap huruf memiliki
hak huruf dan mustahak huruf, semuanya harus ditunaikan hak-haknya masing-masing.
Jangan sampai kita tidak menunaikannya karena bisa jadi nanti akan menjadi huruf yang lain.
Juga jangan sampai ketika kita membaca Alquran kita hanya di bibir saja yang bergerak tanpa
ada suara. Yang namanya membaca pasti akan terdengar.

9. Hukum

Hukum mempelajari tajwid adalah fardhu kifayah. Apa maksud dari fardhu kifayah?, ketika
sudah ada misal di rumah kita, ada kita yang berusaha untuk belajar tajwid, atau sudah ada
anak-anak yang sudah benar-benar memahami tajwid, maka sudah dikatakan cukup. Jadi satu
sudah mencukupi. Ketika kita tidak paham tentang bacaan tersebut namanya apa maka kita
cukup bertanya kepadayang mengetahui.

Berbeda dengan mengaji atau berbeda halnya dengan membaca Alquran (mengamalkannya),
maka hukumnya fardhu ‘Ain / wajib. Bahwasanya setiap orang harus membaca Alquran
sesuai dengan tajwid. Ketika kita sudah membacanya dengan benar maka tidak wajib belajar
tajwid. Bagaimana caranya kita bisa membaca dengan benar, sedangkan kita tidak tahu
hukumnya?, terkadang seseorang hanya mendengarkan saja dari Syaikh.

10 Permasalahan-permasalahan

Anda mungkin juga menyukai