Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Al Quran menurut bahasa adalah berasal dari kalimat bahasa Arab, yaitu qara’a, yaqra’u yang memiliki

makna yang
dibaca atau bacaan. Menurut istilah, pengertian Al Quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
secara berangsur-angsur melalui perantara malaikat Jibril. Waktu turun Alquran kurang lebih 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Terdiri atas
30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 74.437 kalimat dan 325.345 huruf.Alquran memberi petunjuk jalan yang lurus dan memberi bimbingan
kepada umat manusia di dalam menempuh perjalanan hidupnya, agar selamat di dunia dan di akhirat.

Fungsi Al Quran

di dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang fungsi Al Quran,yaitu Al Quran sebagai:

1. Petunjuk bagi Manusia

Al Quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia
yang beriman dan bertakwa dalam hidup dan kehidupannya.

Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Al A'raf ayat 52:

٥٢ - َ‫ب فَص َّْل ٰنهُ ع َٰلى ِع ْل ٍم هُدًى َّو َرحْ َمةً لِّقَوْ ٍم يُّْؤ ِمنُوْ ن‬
ٍ ‫َولَقَ ْد ِجْئ ٰنهُ ْم بِ ِك ٰت‬

"Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka, yang Kami jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman."

Hal ini dapat terlihat bagi siapa saja (manusia) yang mengikuti petunjuk Al Quran akan mendapatkan kemuliaan, kejayaan,
keselamatan, dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
2. Sumber Pokok Ajaran Islam

Sumber pokok ajaran Islam adalah Al Qur'an.

Sebab dari Al Qur'anlah diambil segala pokok syariat dan dalil-dalil syar'i yang mencakup seluruh aspek hukum bagi manusia dalam
menjalani hidup di dunia atau di akhirat.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Surat An Nisa ayat 105:

‫ق لتَحْ ُكم ب ْينَ النَّاس بمآ اَ ٰرى َ هّٰللا‬


ِ َ‫ك ُ ۗ َواَل تَ ُك ْن لِّ ْل َخ ۤا ِٕىنِ ْينَ خ‬
١٠٥ - ۙ ‫ص ْي ًما‬ َِ ِ َ َ ِ ِّ ‫ب بِ ْال َح‬
َ ‫ك ْال ِك ٰت‬
َ ‫اِنَّآ اَ ْنز َْلنَآ اِلَ ْي‬

Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara
manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah),
karena (membela) orang yang berkhianat,

3. Pengajaran bagi Manusia

Al Quran adalah pengajaran bagi manusia. Karena itu manusia mengetahui jalan yang hak dan batil, antara yang benar dan yang
sesat dan lainnya.

Hal ini tercantum dalam Surat Yunus ayat 57:


٥٧ - ‫ْن‬Kَ ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم َّموْ ِعظَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَ ۤا ٌء لِّ َما فِى الصُّ ُدوْ ۙ ِر َوهُدًى َّو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِي‬

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.

Dengan fungsi Al Quran itulah Al Quran memiliki peran yang sangat penting dalam menjalani hidup. Tujuannya agar hidup berjalan
kebenaran dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Rukun membaca Alquran

1. Niat

Setiap ibadah yang kita lakukan sebagai umat muslim, memerlukan niat yang menjadi ruh serta penentu apakah ibadah itu murni
sebagai penghambaan ataukah ada kepentingan tersendiri di baliknya.Begitupun dalam membaca Alquran, kita harus memiliki niat.
Niat tersebut adalah niat Lillahi Ta'ala, atau niat karena Allah.Niat membaca Alquran karena untuk beribadah kepada Allah, maka
dalam setiap bacaan Alquran yang kita lantunkan akan memperolah banyak keberkahan dan syafaat atau pertolongan.

2. Qira'at

Rukun membaca Alquran yang berikutnya adalah qira'at. Artinya bacaan Alquran itu harus sesuai dengan bacaan yang diajarkan oleh
Nabi saw. Bacaan Alquran adalah sunah muttaba'ah.Oleh karena itu, bacaan yang shahih mesti melingkupi tiga syarat, yaitu:
sanadnya yang bersambung secara mutawatir, cocok dengan rasm (tulisan) mushaf, serta tidak menyalahi kaidah bahasa Arab fasih
yang dipraktekkan di zaman nubuwwah ketika diturunkannya Alquran.Bacaan yang salah akan merusak makna dari sebuah ayat,
sehingga melahirkan tadabbur dan pedoman yang salah pula. Untuk menghindari hal tersebut, maka cara membaca Alquran wajib
baik dan benar sehingga tidak merusak sisi mukjizatnya maupun makna dan tujuannya.

3. Tartil

Rukun ketiga dalam membaca Alquran yaitu tartil. Tartil berarti membaguskan bacaan sesuai huruf-hurufnya dan mengungkapkan
penggalan ayat-ayat dalam arti yang sesungguhnya, sehingga tampak merdu jika didengarkan.Membaca Alquran sendiri termasuk
ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain, sebagaimana yang diriwayatkan oleh an-Nu'man ibn Basyir:
"Qoola rosulullahi shollallahu 'alaihi wasallam: afndolu ibaadati ummati qiroo 'atul quran"Artinya:

"Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda, sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Alquran." (HR. al-Baihaqi).

Keutamaan membaca Alquran

1. Tak akan merugi jika membaca Alquran

Seperti dalam surat Fatir ayat 29-30.

‫ب هّٰللا ِ َواَقَا ُموا الص َّٰلوةَ َواَ ْنفَقُوْ ا ِم َّما َرزَ ْق ٰنهُ ْم ِس ًّرا َّو َعاَل نِيَةً يَّرْ جُوْ نَ تِ َجا َرةً لَّ ْن تَبُوْ ۙ َر‬
َ ‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ يَ ْتلُوْ نَ ِك ٰت‬

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki
yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak
akan rugi,"

‫لِيُ َوفِّيَهُ ْم اُجُوْ َرهُ ْم َويَ ِز ْي َدهُ ْم ِّم ْن فَضْ لِ ٖ ۗه اِنَّهٗ َغفُوْ ٌر َش ُكوْ ٌر‬

Artinya:

"agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Mensyukuri."Seseorang tidak akan merugi jika membaca Alquran karena dalam satu hurufnya akan diberikan satu kebaikan dan
dilipatkan menjadi 10 kebaikan.Siapapun yang membaca Alquran, baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan
pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab
atau 'Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak

.2. Bersama malaikat


Ada hadis yang menyebutkan tentang orang yang membaca Al-Quran, yaitu dijanjikan oleh Allah akan ditempatkan bersama dengan
para malaikat.

Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda, "Orang yang membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya
maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia masih
terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." (HR Bukhari Muslim).

3. Mendatangkan syafa'at

Rasulullah SAW bersabda:

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل ا ْق َر ُءوا ْالقُرْ آنَ فَِإنَّهُ يَْأتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َشفِيعًا َأِلصْ َحابِه‬ ُ ‫ع َْن زَ ْي ٍد َأنَّهُ َس ِم َع َأبَا َساَّل ٍم يَقُو ُل َح َّدثَنِي َأبُو ُأ َما َمةَ ْالبَا ِهلِ ُّي قَا َل َس ِمع‬
َ ِ ‫ْت َرسُو َل هَّللا‬

Dari Zaid bahwa ia mendengar Abu Sallam berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Umamah Al Bahili ia berkata; Saya mendengar
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafaat kepada para
pembacanya pada hari kiamat nanti. (HR. Muslim) [ No. 804 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

Adab membaca Alquran

Ketika membaca Alquran, kita perlu memperhatikan adab-adab berikut ini untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam
membacanya:

1. Dalam keadaan suci

Dalam membaca Alquran kita dianjurkan dalam keadaan suci ,Rasulullah SAW bersabda:
‫َب ِإلَى َأ ْه ِل ْاليَ َم ِن ِكتَابًا فَ َكانَ فِي ِه الَ يَ َمسُّ ْالقُرْ آنَ ِإالَّ طَا ِه ٌر‬ َ ‫ع َْن َأبِى بَ ْك ِر ب ِْن ُم َح َّم ِد ب ِْن َع ْم ِرو ْب ِن َح ْز ٍم ع َْن َأبِي ِه ع َْن َج ِّد ِه َأ َّن َرس‬
َ ‫ َكت‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ُول هَّللا‬

Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah menulis surat untuk penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Al-Quran melainkan orang yang suci”. (HR.
Daruquthni ) [ No. 449 ]. Akan tetapi ada juga hadis yang memperbolehkan apabila kita membaca dalam keadaan terkena najis.Imam
Haromain berkata, "Orang yang membaca Alquran dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan
tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama" (At-Tibyan, hal. 58-59)

2.Membaca dengan pelan, tartil dan tidak tergesa-gesa

Sebagian sahabat membenci pengkhataman Alqur'an sehari semalam."Siapa saja yang membaca Alquran (khatam) kurang dari tiga
hari, berarti dia tidak memahami." (HR. Ahmad)Dari hadits tersebut, Rasulullah telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk
mengkhatamkan Alquran setiap satu minggu (7 hari) (HR Bukhori, Muslim). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas'ud,
Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Alquran sekali dalam seminggu. Dan di dalam surat Al muzzamil ayat 4
dijelaskan:
ۗ ‫اَوْ ِز ْد َعلَ ْي ِه َو َرتِّ ِل ْالقُرْ ٰانَ تَرْ تِ ْياًل‬

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)

Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya
bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bila
membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang Lain.

3. Membaca dengan khusyu'

Seperti dalam surat Al-Isra ayat 109 yang menjelaskan bahwa ketika membaca Alquran kita harus khusyu'.
۩ ‫َويَ ِخرُّ وْ نَ لِاْل َ ْذقَا ِن يَ ْب ُكوْ نَ َويَ ِز ْي ُدهُ ْم ُخ ُشوْ عًا‬

Artinya:

"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu."

4. Membaguskan suara saat membaca Alquran

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad, "Hiasilah Alquran dengan suaramu." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).Di dalam hadits
lain dijelaskan, "Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Alquran." (HR. Bukhari dan Muslim).Maksud hadits tersebut
adalah membaca Alquran dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai
keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Dan seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya.

5. Dimulai dengan isti'adzah

Membaca Alquran dengan tidak mengganggu orang yang sedang sholat, dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu
keras atau di tempat yang banyak orang. Bacalah dengan suara yang lirih secara khusyu'.Hal ini terdapat dalam surat An-Nahl ayat
98 yang berbunyi;
‫هّٰلل‬
ِ ‫فَا ِ َذا قَ َرْأتَ ْالقُرْ ٰانَ فَا ْستَ ِع ْذ بِا ِ ِمنَ ال َّشي ْٰط ِن الر‬
‫َّجي ِْم‬

Artinya:

"Apabila kamu membaca Alquran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.

6.Membaca Basmalah

Adab membaca Alquran berikutnya yakni membaca basmalah. Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫َت َم ًّدا ثُ َّم قَ َرَأ بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِح ِيم يَ ُم ُّد بِبِس ِْم هَّللا ِ َويَ ُم ُّد بِالرَّحْ َم ِن َويَ ُم ُّد بِالر‬
‫َّح ِيم‬ ْ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَقَا َل َكان‬ ْ ‫ال ُسِئ َل َأنَسٌ َك ْيفَ َكان‬
َ ‫َت قِ َرا َءةُ النَّبِ ِّي‬ َ َ‫ع َْن قَتَا َدةَ ق‬
Dari Qatadah ia berkata; Anas pernah ditanya, "Bagaimankah bacaan Nabi shallallahu alaihi wasallam?" Ia pun menjawab, "Bacaan
beliau adalah panjang." Lalu ia pun membaca: "BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM." Anas menjelaskan, "Beliau memanjangkan
bacaan, BISMILLAH dan juga memanjangkan bacaan, ARRAHMAAN serta bacaan, ARRAHIIM." (HR. Bukhari) [No. 5046 Fathul Bari]
Shahih.
.

Anda mungkin juga menyukai