Anda di halaman 1dari 25

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah.

Al-Qur`an adalah kalamullah, firman Allah ta’ala yang diturunkan

kepada penutup para nabi dan rasul yaitu Muhammad shallahu ‘alaihi

wasallam yang dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat

Annas1 , Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang merupakan sumber

petunjuk dalam beragama dan pembimbing dalam menjalani kehidupan di

dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim

untuk selalu berinteraksi aktif dengan Al-Qur`an, menjadikannya sebagai

sumber inspirasi, berpikir dan bertindak. Membaca Al-Qur`an merupakan

langkah pertama dalam berinteraksi dengannya, kemudian diteruskan dengan

menghafal serta mentadabburinya, yaitu dengan merenungkan dan memahami

maknanya sesuai petunjuk Allah dan rasul-Nya, lalu mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari, kemudian dilanjutkan dengan mengajarkannya.

Membaca merupakan gerbang awal wacana ilmu dan pengetahuan

bagi setiap insan. Setiap insan yang membuka pintu tersebut maka niscaya

akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang sangat luas dan dalam. Allah

taʽala telah memerintahkan kepada setiap umat manusia untuk membuka

1
Muhammad bin Sholeh al’Utsaimin, Ushulun Fittafsiir, Cet., III, Unaizah:Dar ibnu
Jauzi, 1430 H, hal. 8.

1
pintu tersebut. Allah taʽala berfirman dalam QS. Al ‘Alaq (96): 1 – 5 yang

berbunyi :

       


        
       
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Ketahuilah!
Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena Dia melihat
dirinya serba cukup.”2

Sebagai gerbang wacana ilmu dan pengetahuan maka membaca

merupakan ibadah, terlebih lagi membaca Al Qur’an yang merupakan kitab

suci umat islam, maka membaca Al Qur’an memiliki pahala yang besar disisi

Allah dan juga merupakan sifat orang yang beriman terhadap Al Qur’an.

Rasulullah bersabda:

‫ـح َسنَةُ بِ َع ْش ِر َْأمثَاهِلَا الَ َأُق ْو ُل‬ ِ ِ ِ ِ


َ ْ‫َم ْن َقَرَأ َح ْرفاً م ْن كتَاب اهلل َفلَهُ بِه َح َس نَةٌ َو ال‬
ٌ ‫ف َو ِمْي ٌم َح ْر‬ ِ
.‫ف‬ ٌ ‫ف َو الٌَم َحْر‬ ٌ ‫ف َحْر‬ ٌ ‫ف َولَ ِك ْن َأل‬
ٌ ‫( آمل ) َح ْر‬
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah maka baginya satu
kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak
mengatakan bahwa Alif Lam Mim adalah satu huruf, tetapi Alif satu huruf,
Laim satu huruf dan Mim satu huruf.”3

Agama Islam memerintahkan umatnya untuk tidak hanya sekedar


membaca Al – Qur’an , akan tetapi memerintahkann umatnya untuk lancar

2
Depag RI, Al Qur’an dan terjemahnya , Bandung : PT Syaamil Cipta Media , hal. 597.

3
At Tirmidzi, Jami’ Shohih, Abwabu Fadho ilil Quran ‘An Rosulillah, Bab Ma Ja a
Fiman Qoroa Harfan Minal Quran Ma Lahu Minal Ajri, Tahqiq Basyar ‘Awad Ma’ruf, 1998 M,
Hadits No. 2910. dan dinyatakan shohih oleh Syaikh Al Albaniy dalam Silsilatul Ahadits Ash
Shohihah.

2
dalam membaca Al- Qur’an dan memperbagus bacaannya . Karena seorang
muslim yang lancar dan mahir dalam membaca Al qur’an akan ditempatkan
dengan malaikat yang mulia dan taat, Rasulullah bersabda :

‫ والَّ ِذي َي ْقَرُأ ال ُق ْرآ َن و َيتََت ْعتَ ْع فِْي ِه‬، ‫البَر َر ِة‬ ِ ِ
َ ‫الس َفَر ِة الكَرام‬
َّ ‫آن مع‬ِ ‫اهر بال ُقر‬
ْ ُ َ‫امل‬
ِ

‫َأجَران‬ ٌ ‫وه َو َعلَْي ِه َش‬


ْ ُ‫اق لَه‬ ُ
“Orang yang mahir membaca Al – Qur’an maka dia bersama – sama
malaikat yang mulia dan taat, sedangkan yang membaca Al-Qur’an dengan
terbata-bata dan merasakan kesulitan maka baginya dua pahala”4

Tujuan utama dan puncak dari Al Qur’an bukan sekedar menjadi

bacaan. Justru yang paling utama dari Al Qur’an adalah memahaminya

kemudian mengamalkannya, karena Al Qur’an merupakan pedoman utama

dalam menjalankan segala aktifitas ritual keagamaan maupun sosial, karena

didalamnya mencakup semua sisi kehidupan manusia dari sebelum sampai

setelah kematian. Selain itu Al-Qur’anul karim merupakan sumber syariat

Islam yang dengannya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam diutus

kepada seluruh manusia5, Allah taʽala berfirman dalam QS. Shad (38) : 29 yang

berbunyi :

     


   
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan
berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”6

4
Shahih muslim, Al – Imam abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-
Naisaburi, hadist no 798, Dar al-Hadits 1431 H/2010 M.

5
Muhammad bin Sholeh al’Utsaimin, Op. Cit., hal. 9.

6
Depag RI, Op. Cit., hal. 455.

3
Allah ta’ala juga berfirman dalam QS. An Nuur (24) : 51 yang berbunyi :

       


     
     
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada
Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka
ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh", dan mereka itulah orang-
orang yang beruntung.”7

Seseorang yang ingin memahami dan mendalami Al Qur’an tentunya

harus mampu dan bisa dalam hal berbahasa Arab. Karena Allah telah

menegaskan bahwa Sesunguhnya Al Qur’an itu diturunkan kepada Rasulullah

Muhammad dengan berbahasa Arab. Allah ta’ala berfirman dalam QS. Asy

Syu’ara ( 26 ) : 192 – 195 yang berbunyi :

      


      
     
“Dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam
hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-
orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”8

Allah ta’ala juga berfirman dalam QS. Yusuf (12) : 2 yang berbunyi :

      


“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya.”9

7
Ibid ., hal. 356.

8
Ibid ., hal. 375.

9
Ibid ., hal. 235.

4
Oleh karena itu diantara sarana utama untuk memahami dan

mendalami Al Qur’an Al Karim adalah dengan menguasai bahasa Arab dari

segala aspeknya. Hal itu dikarenakan bahasa Arab adalah bahasa yang

menjadi bagian dari ideologi/aqidah dan ibadah seorang muslim, dan tidak

bisa terpisahkan dari keislamannya.

Sahabat Umar pernah berkata :

‫َت َعلَّ ُم ْوا الْ َعَربِيَّةَ فَِإنَّ َها ُج ْزءٌ ِم ْن ِديْنِ ُك ْم‬
“ Pelajarilah Bahasa arab , karena sesungguhnya bahasa arab itu
merupakan bagian dari agama kalian”10

Kelancaran membaca Al Qur’an dan kemampuan berbahasa arab

adalah dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam

perkara ibadah karena dengan kedua hal inilah agama islam berdiri .

Dari pemaparan diatas penulis ingin mengadakan sebuah penelitian

tentang bagaimana korelasi antara kelancaran siswa atau santri putra

dipondok pesantren Al-Ukhuwah dalam membaca Al Qur’an terhadap

prestasi belajar bahasa Arab yang mana banyak indikasi yang menyatakan

bahwa semakin lancar seorang santri dalam membaca Al Qur’an dipondok

ini, maka prestasi dalam pelajaran bahasa Arab akan semakin tinggi dan

bagus . Untuk membuktikan hal tersebut penulis ingin meneliti lebih lanjut

tentang : “Korelasi Antara Kelancaran Membaca Al-Qur’an Dengan

Prestasi Belajar Bahasa Arab Santri Takhasus Bahasa Arab Pondok

Pesantren Al-Ukhuwah Mranggen Joho Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014-

2015”. Penelitian ini akan dilakukan di sebuah lembaga pendidikan formal


10
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Iqthido Ash-Shirotil Mustaqim.Tahqiq dan Ta’liq oleh
Dr. Nashir Abdul Karim Al-‘Aql. Wizarot Asy Syu-un Al Islamiyah wal Awqof, jilid 1 Hal. 527.

5
yang bernama pondok pesantren Al-Ukhuwah yang mencantumkan Bahasa

Arab sebagai salah satu materi pokok dalam kurikulum pendidikannya, yang

mana Pondok Pesantren Al Ukhuwah merupakan lembaga pendidikan yang

berbasis pendidikan pondok pesantren dan menitikberatkan pada pelajaran

dan pendidikan nilai-nilai keislaman mengalami suatu kendala dalam

Kegiatan Belajar Mengajar setiap tahunnya. Yaitu beratnya mengajarkan

bahasa Arab bagi santri baru yang memiliki latar belakang pendidikan umum.

Sedangkan santri yang berlatar belakang dari pendidikan umum tidak sedikit

yang memiliki kemampuan kurang dalam membaca Al Qur’an.

Dengan hanya memohon pertolongan Allah ta’ala semoga dengan

adanya penelitian ini penulis dapat mengambil faedah dan bisa bermanfaat

bagi yang lainnya.

B. Penegasan Istilah

1. STUDI.

Studi adalah penelitian ilmiah, kajian atau telaahan.11

2. KORELASI.

Korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab akibat.12

3. KELANCARAN.

Kelancaran berasal dari kata lancar yang berarti tidak tersangkut-sangkut;

tidak terputus-putus, tidak tersendat-sendat, fasih, tidak tertunda-tunda.

Adapun kelancaran berarti keadaan lancarnya sesuatu.13

11
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Versi Offline 1.5 atau Luring (luar jaringan), Software.

12
Ibid.

13
Ibid.

6
4. MEMBACA.

Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis

dengan melisankan atau hanya dalam hati, atau mengeja / melafalkan apa

yang tertulis.14

5. AL QURAN.

Kalamullah (perkataan Allah) yang diturunkan kepada Rasulullah sang

penutup para nabi, yaitu Muhammad, yang diawali dengan surat Al

Fatihah dan diakhiri dengan surat An Naas.15

6. PRESTASI.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau

dikerjakan, dan sebagainya.16

7. BELAJAR.

Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, juga

bermakna berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan

oleh pengalaman.17

8. BAHASA ARAB.

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh

anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

14
Ibid.

15
Muhammad Al Utsaimin, Loc. Cit

16
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op. cit.

17
Ibid.

7
mengidentifikasikan diri. Jika dikaitkan dengan Arab maka memiliki arti

sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

masyarakat daerah arab untuk bekerja sama, berinteraksi, dan

mengidentifikasikan diri.18

C. Rumusan Masalah.

Dari uraian di atas penulis merumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana tingkat kelancaran membaca Al Qur’an santri Takhasus

Bahasa Arab Pondok Pesantren Al Ukhuwah Mranggen Joho Sukoharjo

Tahun Ajaran 2014/2015?

2. Bagaimana prestasi belajar bahasa Arab santri Takhasus Bahasa Arab

Pondok Pesantren Al Ukhuwah Mranggen Joho Sukoharjo Tahun

Ajaran 2014/2015?

3. Adakah korelasi/hubungan antara kelancaran membaca Al Qur’an

dengan prestasi belajar bahasa Arab santri Takhasus Bahasa Arab

Pondok Pesantren Al Ukhuwah Mranggen Joho Sukoharjo Tahun

ajaran 2014/2015?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan.

18
Ibid.

8
a. Mengetahui tingkat kelancaran membaca Al Qur’an santri putra

Takhasus Bahasa Arab Pondok Pesantren Al-Ukhuwah Mranggen

Joho Sukoharjo tahun pelajaran 2014-2015.

b. Mengetahui prestasi belajar bahasa Arab santri putra Takhasus

Bahasa Arab Pondok Pesantren Al-Ukhuwah Mranggen Joho

Sukoharjo tahun pelajaran 2014-2015.

c. Mengetahui hubungan antara kelancaran membaca Al Qur’an

dengan prestasi belajar bahasa Arab santri putra Takhasus Bahasa

Arab Pondok Pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo tahun pelajaran

2014 - 2015

2. Manfaat penelitian

a. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah

keilmuan dan pengetahuan kongkrit tentang korelasi/hubungan antara

kelancaran membaca Al Qur’an dengan prestasi belajar bahasa Arab

dan dapat digunakan sebagai dasar pengembangan keilmuan pada

umumnya dan dibidang pendidikan islam pada khususnya.

b. Secara Praktis

1) Sebagai pedoman penelitian sejenis berikutnya.

2) Menambah wawasan keilmuan khususnya di bidang ilmu

pendidikan islam.

3) Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan masalah kelancaran

dalam membaca Al-Qur’an.

9
4) Menambah kesadaran umat islam akan pentingnya kelancaran

dalam membaca Al Qur’an sebagai dasar dalam mempelajari

bahasa Arab .

c. Bagi sekolah.

Hasil penelitian ini berguna untuk memberikan motivasi

dan dorongan bagi para santri agar lebih semangat dalam

mempelajari dan meningkatkan kualitas bacaan Al Qur’an sebagai

dasar dalam mempelajari bahasa Arab dan sebagai masukan bagi

para pembimbing untuk senantiasa meningkatkan mutu serta kualitas

dalam pembinaan bacaan Al Qur’an.

d. Bagi orang tua santri.

Agar memberikan dorongan dan dukungan kepada anak-

anaknya supaya lebih giat lagi dalam mempelajari Al Qur’an dan

meningkatkan kulitas bacaannya dan ikut serta memantau

perkembangan pendidikan Al Qur’an anak-anaknya.

e. Bagi peneliti.

Hasil dari penelitian yang dilakukan sebagai bahan untuk

menyelesaikan studi yang ditempuh serta menambah motivasi dalam

mempelajari Al Qur’an serta mengamalkannya sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki.

E. Kajian Pustaka.

1. Telaah Pustaka.

10
Dalam usaha penulisan proposal skripsi ini, penulis berusaha

menelusuri berbagai pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan

permasalahan yang penulis jadikan pembahasan dalam penelitian ini.

Sejauh pengamatan dan penulusuran penulis diperpustakaan

STAIMUS memang sudah ada penelitian yang berkaitan dengan

hubungan/korelasi antara kelancaran membaca Al Qur’an dengan prestasi

bahasa Arab. Yaitu skripsi saudari Mulayyinatul Fikriyah pada tahun

2009, dengan judul yang hampir sama “Studi Korelasi Antara Prestasi

Belajar Bahasa Arab Dengan Kelancaran Membaca Al Quran Siswa

Kelas V Sd Al Amin Cemani Grogol Sukoharjo Tahun Pelajaran

2008/2009”. Dari penelitian yang sudah dilaksanakan oleh saudari

Mulayyinatul Fikriyah menghasilkan kesimpulan bahwa :

a. Prestasi belajar Bahasa Arab kelas V SD Al Amin Cemani Grogol

Sukoharjo adalah baik , dengan bukti terdapat 30 siswa pada kategori

baik, sedangkan pada kategori cukup terdapat 31 siswa, dan 4 siswa

pada kategori kurang .

b. Mengenai kelancaran membaca Al Qur’an siswa, maka dapat

diketahui bahwa siswa kelas V SD Al Amin Cemani Grogol

Sukoharjo bacaannya baik .

c. Pada analisis uji hipotesis diketahui reliabilitas tes korelasi korelasi

product momen yang besarnya 0,750 , bila dikonsultasikan pada

tabel “ r ” product moment yang pada taraf signifikan 1% , besarnya

0,302 dan pada taraf signifikan 5% besarnya 0,232 ternyata “ r ”

11
hasil perhitungan adalah lebih besar daripada “ r ” tabel pada taraf

signifikan 5% . Dengan demikian hipotesa yang berbunyi “ ada

korelasi positif antara prestasi belajar bahasa Arab dengan

kelancaran membaca Al Qur’an dapat diterima ”.

2. Penelitian yang berkaitan dengan hubungan/korelasi antara

kemampuan membaca Al Qur’an dengan prestasi bahasa Arab juga

telah dilakukan oleh saudara Erwin seorang mahasiswa dari

Universitas Islam Negeri Yogyakarta pada tahun 2009, dengan judul

yang hampir sama “Hubungan Antara kemampuan baca tulis Al

Quran dengan prestasi belajar bahasa Arab pada Siswa Kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah Negeri Piyungan Yogyakarta Tahun akademik

2008/2009”. Dari penelitian yang sudah dilaksanakan oleh saudara

Erwin menghasilkan kesimpulan bahwa :

a. Dari hasil analisis yang pertama yaitu korelasi antara kemampuan

membaca Al-Qur'an dan prestasi belajar bahasa Arab dihasilkan nilai

rxy lebih besar dari rt, yaitu dihasilkan rxy sebesar 0,561. Setelah

dikonsultasikan dengan rt pada angka yang terdekat yaitu 200, pada

angka ini rt pada 5% menunjukkan angka 0,138 dan pada 1%

menunjukkan angka 0,181.

b. Sedangkan untuk penghitungan korelasi antara kemampuan

menulis Al-Qur'an dan prestasi bahasa Arab menunjukkan angka

0,623. Dari dua penghitungan tersebut didapatkan bahwa nilai kedua

angka indeks korelasi lebih besar dart rt, maka dinyatakan Ho

12
(Hipotesis Nihil) ditolak.

c. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Kemampuan baca tulis Al-Qur'an

mempunyai hubungan yang kuat terhadap prestasi belajar bahasa Arab

khususnya pada siswa kelas VIII MTs N piyungan. 2) Meskipun

keduanya mempunyai hubungan yang kuat, namun kemampuan

menulis Al-Qur'an mempunyai hubungan yang lebih kuat dari pada

membaca Al-Qur'an terhadap prestasi belajar bahasa Arab .

3. Penelitian yang mirip juga dilakukan oleh saudara Muhamad Agus

Badrudin seorang mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung pada tahun 2013 dengan judul yang hampir mirip

“Hubungan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Terhadap Prestasi

Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII SMP PGII 2 Bandung Tahun

Ajaran 2012/2013” Pada penelitian ini peneliti mengunakan metode

Study korelatif, sampel penelitian adalah siswa kelas VII a SMP PGII

2 Bandung. Instrument yang digunakan adalah tes kemampuan baca

tulis Al-Qur’an dan mengecek hasil belajar siswa. Teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis korelasi linier sederhana, analisis

regresi linier sederhana, dan penghitungan koefisien determinasi.

Hasil yang diperoleh dari analisis korelasi linier sederhana adalah

rhitung= 0,625, dan hasil yang diperoleh dari analisis regresi linier

sederhana adalah rtabel= 0,56 kemudian hasil yang diperoleh dari

penghitungan koefisian determinasi berkontribusi sebesar 39,07%.

Maka dari perhitungan diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan

13
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan baca

tulis Al-Qur’an terhadap prestasi belajar bahasa Arab. 

Adapun penelitian yang akan penulis laksanakan berbeda dengan

penelitian saudari Mulyanatul Fikriyah, Saudara Erwin, maupun

saudara Muhammad Agus Badrudin yang telah penulis sebutkan

diatas, dan perbedaan tersebut meliputi yaitu :

1. Populasi penelitian dalam proposal ini bukan populasi yang diteliti

oleh saudari Mulayyinatul Fikriyah, Saudara Erwin dan Saudara

Muhammad Agus Badrudin .

2. Tingkat jenjang pendidikan yang diteliti pada proposal ini adalah

Takhasus Bahasa Arab .

3. Kondisi lingkungan pada lembaga pendidikan yang diteliti pada

proposal ini adalah ponpes (pondok pesantren).

4. Tempat penelitian yang diteliti pada proposal ini adalah Pondok

Pesantren Al Ukhuwah Mranggen Joho Sukoharjo

F. Hipotesis

Secara terminologi hipotesis berasal dari bahasa yunani yaitu

“hipo”yang berarti kurang atau lemah dan” thesa”yang berarti teori atau

proporsi yang diajukan. Hipotesis merupakan dugaan yang digunakan oleh

peneliti untuk menjawab masalah penelitian.Hipotesis menjadi kebenaran

yang sementara dapat diterima berdasarkan yang melandasinya.19

19
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008, hal. 138.

14
Adapun dari apa yang telah di teliti dan dipelajari oleh penulis

tentang masalah yang berkaitan yaitu antara kelancaran membaca Al Qur’an

dengan prestasi belajar bahasa Arab maka penulis menyimpulkan bahwa ada

hubungan antara kelancaran membaca Al Qur’an dengan prestasi belajar

bahasa Arab santri putra Takhasus Bahasa Arab Pondok Pesantren Al-

Ukhuwah Sukoharjo tahun pelajaran 2014-2015 .

G. Metode Penelitian.

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu,

yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi adalah

suatu pengkajian dalam mempelajari pelaturan-pelaturan suatu metode,

dengan demikian metode penelitian ialah suatu karya kerja yang sistematik

dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan20

Menurut peneliti, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif, atau juga disebut penelitian lapangan (field research). Desain

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengolahan statistik, yaitu

pengolahan data yang ditampilkan dalam bentuk angka-angka.

1. Metode Penentuan Subyek.

20
Zakiah Darajat dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam , Jakarta : Bumi Aksara,
2008, Cet., IV, hal.1.

15
Subyek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang

dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data

penelitian.21

Dalam penelitian diperlukan adanya penentuan subyek

penelitian sebelum diadakannya penelitian selanjutnya, adapun hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam penentuan subyek adalah sebagai berikut:

a. Populasi & Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek dari suatu penelitian 22.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

santri putra jenjang Takhasus Bahasa Arab Pondok Pesantren Al-

Ukhuwah Sukoharjo tahun pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 32

santri, Sedangkan Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi

yang akan diteliti23 Menurut Suharsimi Arikunto Apabila populasi

penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil

adalah semuanya, namun apabila populasi penelitian berjumlah lebih

dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%

atau lebih24, Karena jumlah populasi yang akan diteliti dalam

penelitian ini berjumlah kurang dari 100 responden maka semua

21
Muh. Shodiq, Konsep Dasar Metode Penelitian dan Bimbingan Penulisan Karya
Ilmiah , hal 15.

22
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006)hal.108.

23
Ibid., hal. 109 .

24
Ibid., hal. 112 .

16
responden yang ada di dalam populasi ini dijadikan sampel, sehingga

penelitian ini merupakan penelitian populasi.

2. Variabel Penelitian.

Menurut Suharsimi Arikunto variabel penelitian adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.25

Berdasarkan judul yang diambil, yaitu “Studi Korelasi Antara

Kelancaran Membaca Al Qur’an Dengan Prestasi Belajar Bahasa

Arab”, maka terdapat dua variabel yang dapat diperinci sebagai berikut :

1) Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel pengaruh [selanjutnya

dilambangkan dengan X]. Adapun yang menjadi variabel bebas pada

penelitian ini adalah kelancaran membaca Al Qur’an santri putra jenjang

Takhasus Bahasa Arab Pondok Pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo,

dengan indikator sebagai berikut :

a) Kelancaran dalam membaca Al Qur’an


b) Kefasihan dalam membaca Al Qur’an
c) Kesesuaian dalam penerapan Hukum Tajwid

2) Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel terhubung [selanjutnya

dilambangkan dengan Y] yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini

adalah prestasi belajar bahasa Arab santri putra jenjang Takhasus Bahasa

Arab Pondok Pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo tahun pelajaran 2014-


25
http://www.academia.edu/macam-macam-variabel-dalam-penelitian.html diakses
pada tanggal 02 Mar 2015.

17
2015, dengan indikator nilai-nilai santri pada mata pelajaran bahasa arab

yang akan diambil dari nilai prestasi santri dalam mata pelajaran bahasa

Arab .

3. Tehnik Pengumpulan Data.

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data,

yaitu: wawancara, angket, observasi, dan studi dokumenter.26

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian

lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan

terjun langsung keobyek penelitian. Untuk memperoleh data-data

lapangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

1) Tes kepada santri/siswa jenjang Takhasus Bahasa Arab yang merupakan

populasi obyek penelitian dengan menggunakan jenis instrumen tes lisan

membaca Al Qur’an dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang

kelancaran membaca Al Qur’an obyek penelitian yaitu santri/siswa

Takhasus Bahasa Arab Pondok Pesantren Al Ukhuwah Sukoharjo

2) Dokumentasi, yaitu suatu usaha aktif bagi suatu badan atau lembaga

dengan menyajikan hasil pengolahan bahan-bahan dokumen yang

bermanfaat bagi badan atau lembaga yang mengadakan.27 Dokumentasi

ini dilakukan untuk memperoleh data tentang pendiri,struktur organisasi,

26
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. V, Bandung : PT.
Remaja Kosdakarya, 2008, hal. 216.

27
Juhana S. Mariadinata dan Wiana Mulyana, Dokumentasi dan Perpustakaan,
(Bandung :CV Armico, 1991), Cet. Ke-2, hal. 21.

18
kurikulum, visi dan misi didirikan lembaga formal yang ada didalam

Pondok Pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, serta data prestasi belajar

santri pada mata pelajaran bahasa Arab .

3) Observasi, sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan dengan

pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena

yang diselidiki28. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data

tentang kondisi umum Pondok Pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo.

4) Wawancara, yaitu merupakan tanya jawab yang dikerjakan secara

sistematis berlandaskan pada tujuan penelitian. Wawancara yang

digunakan adalah wawancara dengan Kepala Jenjang Takhasus Bahasa

Arab dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan melengkapi data

yang diperlukan dalam penelitian ini.

4. Analisis Data.

Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan analisis

data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan

rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan

penelitian atau desain yang diambil. Terkait dengan hal itu maka

diperlukan adanya teknik analisis data. 29

Dari uraian di atas, maka dalam menganalisa data pada

penelitian ini penulis menggunakan analisis korelasi, dimana penelitian

korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar

28
Sutrisno Hadi, Metode Reseach, Yogyakarta : Andi Offset, 1992, Jilid 2, hal. 136.

29
http://nimasroads.blogspot.com/2012_01_01, diakses pada tanggal 19 Maret 2015
pukul 22:58

19
variabel. Jika memang ada korelasi, maka juga untuk mengetahui apakah

hubungan tersebut signifikan atau tidak. Untuk mencari korelasi tersebut

peneliti menggunakan rumus product moment. Dengan rumus sebagai

berikut:

n ∑ xy−∑ x ∑ y
r=
√( n ∑ x −(∑ x ) )(n∑ y −(∑ x ) )
2 2 2 2

Keterangan :

n : jumlah/ukuran data.

X : variabel x, yaitu kelancaran membaca Al Quran.

Y : variabel y, yaitu prestasi belajar bahasa arab.

∑X : Jumlah skor X.

∑Y : Jumlah skor Y.

∑ x2 : Jumlah skor X yang dikuadratkan.

∑ y2 : Jumlah skor Y yang dikuadratkan.

∑ XY : Jumlah skor X yang dikalikan skor Y30

F. Sistematika Penulisan Skripsi.

Halaman Sampul

Halaman Judul

Halaman Nota Pembimbing

Halaman Pengesahan Skripsi

Halaman Motto

30
http://trifanews.com/korelasi-pearson-rumus-pada-analisis-korelasi-product-
moment.html, diakses pada tanggal 19 Maret 2015 , pukul : 23.05

20
Halaman Persembahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari :

BAB I Pendahuluan, berisi : Latar Belakang Masalah, Penegasan

Judul, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka,

Hipotesis, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II Landasan Teori, berisi : A. Masalah Kelancaran Membaca

Al qur’an, yang terdiri dari: Pengertian Kelancaran & membaca, Pengertian

Al-quran, Dasar membaca Al Qur’an , Keutamaan membaca Al qur’an,

Tujuan membaca Al Quran, Metode pembelajaran Al Qur’an. B. Tentang

Prestasi Belajar Bahasa Arab, yang meliputi : Pengertian Prestasi Belajar,

Macam – macam prestasi belajar, Faktor – Faktor yang Mempengaruhi

Prestasi Belajar. C. Tentang Bahasa Arab, yang meliputi : Pengertian bahasa

Arab, Keutamaan bahasa Arab, Tujuan mempelajari bahasa Arab .

BAB III Laporan Hasil Penelitian, pada bab ini memuat tentang : A.

Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-ukhuwah Sukoharjo yang meliputi

Letak Geografis, Sejarah Berdirinya, Tujuan Didirikannya, Struktur

Organisasi, Keadaan Siswa, Guru, Karyawan, Sarana dan Fasilitas Pondok

Pesantren. B. Penyajian Data, meliputi : Data Kemampuan Membaca Al-

Quran Santri Putra Jenjang Takhasus Bahasa Arab Pondok Pesantren Al

Ukhuwah Mranggen Joho Sukoharjo, Data Prestasi Belajar Bahasa Arab

21
Santri Putra Takhasus Bahasa Arab Pondok Pesantren Al Ukhuwah

Mranggen Joho Sukoharjo.

BAB IV Analisis Hasil Penelitian, memuat tentang : Analisis

Pendahuluan, Analisis Lanjutan, Analisis Uji Hipotesis.

BAB V Penutup, berisi tentang : Kesimpulan, Saran, dan Kata

Penutup.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB II

Landasan Teori

A. Masalah Kelancaran Membaca Al Quran.

1. Pengertian kelancaran.

22
Kata kelancaran adalah kata yang mendapat imbuhan ke-an, asal

katanya adalah lancar. Kata lancar memiliki arti/makna tidak tersangkut-

sangkut, tidak terputus-putus, tidak tersendat-sendat, fasih, tidak

tertunda-tunda, atau (berlangsung) dengan baik.31

2. Pengertian membaca.

Berikut ini akan diuraikan pengertian membaca yang

dikemukakan oleh beberapa tokoh, diantaranya yaitu:

Kholid A.H dan Lilis S, membaca adalah mengemukakan atau

membunyikan rangkaian lambang-lambang bahan tulis yang dilihatnya

dari huruf menjadi kata, kemudian menjadi frasa, kalimat dan

seterusnya.32

Hodgson, membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak

disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu

kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-

kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi,

pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan

proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.33

31
Kamus Besar Bahasa Indonesia, op. cit.

32
http://khumairohnabillaglenon.blogspot.com/2013/09/semoga-dapat-bermanfaat-dan-
maaf-bila.html diakses pada tanggal 11 April 2015.

33
http://sukamembaca01.blogspot.com/2013/08/pengertian-membaca-menurut-
beberapa-ahli.html diakses pada tanggal 11 April 2015.

23
Dari pengertian di atas, maka bisa disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan membaca dalam pembahasan ini adalah melisankan

tulisan. Dan jika dikatakan kelancaran membaca adalah melisankan

tulisan dengan keadaan tidak tersendat-sendat dan fasih.

3. Pengertian Al Quran.

Menurut Abdullah bin Abbas artinya Al Qur’an adalah bacaan,

yaitu bentuk kata benda (mashdar) dari kata kerja qara'a yang artinya

membaca. Sedangkan menurut Qotadah artinya mengumpulkan.34

Menurut Muhammad Shalih Al ‘Utsaimin Al Qur’an secara

bahasa adalah mashdar dari qara'a ( ‫ ) قرأ‬yang bermakna membaca, atau

bermakna mengumpulkan. Dan arti Al Qur’an di dalam syari’at adalah

Kalamullah (perkataan Allah) yang diturunkan kepada Rasulullah sang

penutup para nabi, yaitu Muhammad, yang diawali dengan surat Al

Fatihah dan diakhiri dengan surat An Naas.35

4. Dasar membaca Al Qur’an .

Al Qur’an adalah sebuah kitab yang harus dibaca, bahkan sangat

dianjurkan untuk dijadikan sebagai bacaan harian . Allah Ta’ala

menilainya sebagai ibadah bagi siapapun yang membacanya dan Allah

34
Muhammad bin Jarir Ath Thobariy, Jami’ul Bayan Fi Ta’wilil Quran, cet. I, Libanon-
Beirut: Muasasah Ar Risalah, 1420 H/2000 M, Juz I, hal. 95.

35
Muhammad Al Utsaimin, Loc. Cit.

24
akan memberikan pahala yang berlimpah bagi siapa saja yang membaca

Al Qur’an.

Rasulullah bersabda :

‫ـح َسنَةُ بِ َع ْش ِر َْأمثَاهِلَا الَ َأُق ْو ُل‬ ِ ِ ِ ِ


َ ْ‫َم ْن َقَرَأ َح ْرفاً م ْن كتَاب اهلل َفلَهُ بِه َح َس نَةٌ َو ال‬
ٌ ‫ف َو ِمْي ٌم َحْر‬ ِ
.‫ف‬ ٌ ‫ف َو الٌَم َح ْر‬ ٌ ‫ف َحْر‬ ٌ ‫ف َولَ ِك ْن َأل‬
ٌ ‫(آمل) َحْر‬
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah maka

baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan

sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim adalah satu

huruf, tetapi Alif satu huruf, Laim satu huruf dan Mim satu huruf.”

Rasulullah memotivasi kita untuk mempelajari dan mengajarkan

Al Qur’an sebagaimana sabda beliau :

ُ‫َخْي ُر ُك ْم َم ْن َت َعلَ َم ال ُق ْرآ َن َو َعلَّ َمه‬


“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an
dan yang mengajarkannya”

25

Anda mungkin juga menyukai