merupakan kitab suci yang menjadi sumber dari segala sumber hukum Islam. Ia
adalah termasuk ibadah. Oleh karena itu kita diperintahkan untuk membaca Al
Di ambil dari kata َرتَّ َلyang berarti serasi dan indah Ucapan-ucapan yang
disusun secara rapi dan diucapkan dengan baik dan benar dilukiskan dengan
bagi keseluruhan firman Allah yang diterima oleh Nabi MuhamMad saw
Melalui malaikat Jibil dari ayat pertama al-Fatihah sampai ayat terakhir an-
pendidikan dan pengajaran Al Qur’an ini tercermin dalam hadits Nabi: Dari
1
M. Quraisy Syihab, Tafsir Al Misbah, jilid 14, (jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 405.
1
َُخْيُر ُك ْم َم ْن َت َعلَّ َم الْ ُق ْرآ َن َو َعلَّ َمه
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan
mengajarkannya” (HR. Bukhori).2
dengan kata ”( “اَوatau). Kata atau disini menunjukan macam-macamnya, bukan
berati keraguan. Demikian juga dinukil AhMad dari Ghundar dari Syu’ban,
(dan), Demikian juga yang tercantum dalam riwayat AhMad dari Bahz, dan
Abu Daud dari Hafs bin Umar, keduanya dari Syu’ban. Begitu pula yang
diriwayatkan At Tirmidzi dari hadits ali, ia lebih kuat dari segi makna, sebab
indikasi penggunaan kata atau adalah penetapan kebaikan bagi siapa yang
melakukan salah satu dari kedua perbuatan itu. Konsekuensinya orang yang
belajar Al Qur’an meski tidak mengajarkan kepada orang lain, lebih dari pada
tidak boleh dikatakan bahwa riwayat yang menggunakan kata “dan” juga
utama dari pada yang mengamalkan kandunganya tanpa mempelajari dan tidak
yang mengajarkan kepada yang lain menghasilkan manfaat tidak terbatas pada
mengajarkan, bahkan amalan paling mulia adalah mengajari orang lain, karena
2
Al-Imam Abi Abdillah Muhammad Bin Ismail Bin Ibrahim Bin Mughiroh, Shohih
Bukhori Juz VI, ( Darul Kutub, Bairut), hlm. 427.
3
Al Imam Al Hafizh Ali bin Hajar Al Atsqolani, Kitab Fathul Baari Syarah Shahih Al
Bukhari, jilid 24, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), hlm. 902.
2
Perhatian dari orangtua sangat membantu anak dalam peningkatan kwalitas
menegur anak jika melakukan hal-hal yang kurang baik (melanggar norma-
norma yang berlaku), dengan disertai suatu arahan dan bimbingan kepada anak,
membaca Al Qur’an sejak dari kecil. Karena Al Qur’an adalah kitab suci yang
di turunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat
Jibril sebagai rahmat yang tidak ada bandingnya di alam semesta ini. Di
dalamnya terkumpul wahyu Illahi yang menjadi petunjuk bagi siapa saja yang
Al Qur’an merupakan mu’jizat, kitab yang paling akhir dan kitab yang
Qur’an akan mendapat pahala jika di dalam membaca dan menghafal Al Qur’an
tersebut secara baik dan benar. Seseorang tidak akan mampu membaca dan
menghafal Al Qur’an dengan baik dan benar jika mereka tidak sungguh-
Oleh karena itu jika seseorang ingin dapat membaca dan menghafal Al
Qur’an dengan baik dan benar maka sejak dini dibiasakan belajar atau mengaji
4
Muhammad Zuhaili, Pentingnya Pendidikan Islam Sejak Dini, (Jakarta A.H. Ba’adillah
Press, , 2002), hlm. 76.
3
baik di sekolah atau Madrasah, masjid atau musholla, di rumah dan lebih baik
pendidikan. Demikian pula waktu yang dihabiskan seorang anak di rumah lebih
banyak dibandingkan dengan dengan waktu yang dihabiskan di tempat lain, dan
kedua orangtua merupakan figur yang paling berpengaruh terhadap anak. Maka
orangtualah yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar dalam
orangtua dalam mendidik anak, Allah telah menjelaskan sebagai berikut dalam
َّاس َواحْلِ َج َارةُ َعلَْي َها ن ال ا ه ود ُق و ا ار ن
َ م كُ يِيا َأيُّها الَّ ِذين آمنوا قُوا َأْن ُفس ُكم وَأهل
ُ َ ُ َ ً ْ َْْ َ َُ َ َ َ
صو َن اللَّهَ َما ََأمَر ُه ْم َو َي ْف َعلُو َن َما يُْؤ َم ُرو َن ِ ِ ِئ
ُ َماَل َكةٌ غاَل ٌظ ش َد ٌاد اَل َي ْع
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu ” (QS. at-
Tahrim: 6)
Ketika menafsirkan kalimat perintah di atas agar anak terhindar dari api
neraka, Ali r.a berkata: “Ajarilah mereka dan didiklahmereka!”. Al-Hassan pun
mengatakan yang sama: “Perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan ajari
mereka kebaikan!”5
5
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Hanya Untukmu Anakku, Harianto (terj), (Jakarta: Pustaka
Imam Syafi‟i, 2010), 418.
4
تأمرهم بطاعة اهلل وتنهاهم عن معصية اهلل وأن تقوم عليهم بأمر اهلل
وتأمرهم به وتساعدهم عليه فإذا رأيت هلل معصية ردعتهم عنها وزجرهتم
عنها
“Yakni, hendaklah engkau memerintahkan mereka untuk berbuat taat kepada
Allah dan melarang mereka dari berbuat durhaka kepada-Nya. Dan hendaklah
engkau menerapkan perintah Allah kepada mereka dan perintahkan dan
bantulah mereka untuk menjalankannya. Apabila engkau melihat mereka
berbuat maksiat kepada Allah, maka peringatkan dan cegahlah
mereka.” (Tafsir al-Quran al-’Azhim 4/502).
pemberian yang berharga bagi sang anak, meski terkadang hal itu jarang
‘alaihi wa sallam bersabda:
anaknya Al Qur’an (tata cara baca Al Qur’an) sejak kecil. Karena pengajaran/
yang sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain adanya dorongan atau
samping itu keterikatan biologis dan psikologis antara orangtua dan anaknya
mengikat karena anak adalah amanat Allah yang dititipkan kepada orang tua,
disifati oleh hubungan antara Allah dengan makhluk-Nya yaitu hubungan kasih
dan rahim. Hubungan yang diwarnai kasih sayang serta perhatian yang
menciptakan kedamaian dan ketenteraman jiwa. Hal ini penting, terutama bagi
dan ketenteraman dalam orangtua sebagai akibat dari tidak adanya perhatian
terhadap anak. Peran serta orangtua dapat berbentuk perhatiannya pada anak
dalam menghafal Al Qur’an dengan baik dan benar. Orangtua yang kurang atau
apakah anak menghafal atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan
dalam menghafal Al Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu
Tajwid.
termasuk salah satu aspek yang harus mendapatkan perhatian orang tua.
dengan sekolah dasar (MI) pada umumnya, namun masih ditambah dengan
mata pelajaran agama yang lebih lengkap, dengan tujuan para peserta didik
Berawal dari konsep inilah, maka penulis berusaha meneliti sejauh mana
7
B. RUMUSAN MASALAH
sebagai berikut:
Pelajaran 2019/2020?
C. HIPOTESIS
Pelajaran 2019/2020.
8
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Pelajaran 2019/2020.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
anak.
9
2) Bagi seorang guru, sebagai bahan evaluasi agar dapat mengarahkan
kwalitas hafalan Al Qur’an dalam kehidupan agar terhindar dari hal - hal
yang buruk.
4) Bagi orangtua, dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman agar lebih
anaknya.
E. KAJIAN PUSTAKA
1. Perhatian orangtua
prakteknya harus dalam batasan yang wajar, jika terlalu perhatian akan
berakibat anak merasa tertekan dan manja, jika kurang dipedulikan akan
10
Artinya: “perintahkanlah anak kalian untuk shalat ketika berusia tujuh
(tahun)! Pukullah mereka untuk shalat ketika berusia sepuluh (tahun),
dan pisahkanlah mereka ditempat tidur (antara anak laki – laki dan anak
perempuan)” (HR. Abu Dawud no. 495)7
usia 10 tahun yaitu masa kanak - kanak awal yang kemampuan akalnya
berupa teguran dan tidak melakukan hukuman fisik. Namun, hukuman itu
Al Qur’an.
penerimaan maka buah hati kita akan tumbuh dengan stabil dan memiliki
11
2. Kwalitas Hafalan Al Qur’an
Kualitas termasuk kata benda yang berarti kadar, mutu, tingkat baik
adalah quality. Quality is how good or bad something. 11 Dalam buku lain
attribute.12 Jadi jaudah adalah nilai yang menentukan baik atau buruknya
sesuatu pada seseorang, yang bisa dilihat dari kemampuan, prestasi, atau
ُ ” احلَِفْيyaitu
Hafalan secara bahasa, berasal dari bahasa Arab “ظ
menghafal,13 adalah lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa.
10
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), hlm. 603.
11
Oxford University Press, Oxford Learners Pocket, Dictionary New Edition,
(NewYork: Oxford University Press, 2009), p. 350.
12
Oxford at The Clarendon Press, The Cochise Oxford Dictionary of Current
English, (NewYork: Oxford at The Clarendon Press, 1976 ), p. 909.
13
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT Hidakarya Agung,
1989), hlm. 105.
12
mencocokkan dan menyempurnakan hafalannya menurut aturan-aturan
orang yang telah hafal kemudian lupa atau lupa sebagian atau
اَلْ ُق ْرآ ُن ُه َو ال َكاَل ُم الْ ُم ْع َج ُز الْ ُمَنَّز ُل َعلَى النَّيِب ِّ صل اهلل عليه وسلم
الْ ُمَت َعبَّ ُد بِتِاَل َوتِِه، الْ َمْن ُق ْو ُل َعْنهُ بِالت ََّواتُِر،ف ِ اْمل ْكُتوب ىِف الْمص.
ِ اح
َ َ ُ ْ َ
berikut:
Malaikat Jibril (Ia hanya penyampai wahyu dari Allah), bukan sabda
Nabi (Beliau hanya menerima wahyu Al- Qur’an dari Allah), dan
melaksanakan.
14
Abdurrab Nawabuddin, Teknik Menghafal Al-Qur‟an Kaifa Tahfazhul Qur‟an,
hlm. 26.
13
b. Al Qur’an hanya diberikan kepada Nabi MuhamMad saw, tidak
diberikan kepada Nabi Daud, Taurat kepada Nabi Musa, dan Injil
sejak awal turunnya sampai era modern dari masa ke masa yang
kepada kita.
Bacaan yang lain tidak dinilai ibadah, kecuali disertai niat yang baik
15
Abdul Majid Khon, Praktikum Qira‟at, keanehan bacaan Al- Qur‟an Qira‟at
Ashim dari Hafash, hlm. 41.
14
Jadi jaudah hafalan Al Qur’an adalah nilai yang
15
kebenaran 0,01 = 7,42 dan untuk taraf kebenaran 0,05 = 3,59. maka
F. METODE PENELITIAN
16
1. Type / jenis penelitian yang digunakan dalam setiap penulisan atau
2. Populasi penelitian
kesimpulannya.16
Surakarta.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif kualitatif dan
R&B, Cet., 24, Bandung : Alfabeta, 2016, hal. 117.
17
Waktu : Dilaksanakan setiap saat selama beraktifitas di Madrasah
18
3) Ikhfa’ (Samar - samar)
4) Ghunnah (Mendenggung)
5) Kelancaran
lapangan).
1) Observasi
17
Winarno Surachmad, Dasar- dasar Teknik Research, Bandung: Torsito, 1982,
hal. 162.
19
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-
2) Angket
3) Wawancara
Qur’an Al Ma’sum.
4) Dokumentasi
20
sumber data. Metode ini digunakan untuk memperoleh data
anaknya.
5) Tes
a. Analisis pendahuluan
21
“Kwalitas hafalan Al Qur’an Siswa Kelas IV Madrasah
n ∑ xy−∑ x ∑ y
r=
√( n ∑ x −(∑ x ) )(n∑ y −(∑ x ) )
2 2 2 2
Keterangan:
r : Koefisien korelasi
X² : Kuadrat dari X
Y² : Kuadrat dari Y
c. Analisis lanjut
analisis pendahuluan.
18
Sutrisno Hadi, Statistik 2, Yogyakarta: Andi Offset, 1989, hal. 289.
22
Setelah diperoleh dari koefisien korelasi, maka
terjadi nilai Y lebih kecil dari nilai pada tabel, maka hasilnya
isi skripsi, kerangka skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian poko yaitu:
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
19
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian ilmiah suatu pendekatan praktis,
(Bandung: Aneka Cipta, 1991), hal. 62.
23
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Penegasan Judul
C. Rumusan Masalah
E. Hipotesis
F. Kajian Pustaka
G. Metode Penelitian
1. Pengertian perhatian
2. Pengertian orangtua
24
d. Ghunnah (Mendenggung)
Ma’sum Surakarta.
Qur’an Al Ma’sum.
Qur’an Al Ma’sum.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
25
2. Data tentang kwalitas hafalan Al Qur’an siswa
Ma’sum.
A. Analisis pendahuluan
B. Analisis lanjut
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
C. Kata Penutup
D. Daftar Pustaka
E. Lampiran-Lampiran
3. LAMPIRAN
A. Daftar Keperpustakaan
C. Angket, dll.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Mulyadi, S. (2004) Membantu Anak Balita Mengelola Amarahnya, Jakarta:
Penerbit Erlangga.
28
Kisi - Kisi
yang terpisah
perbuatan orangtua
3. Ikfa’
4. Ghunnah
5. Kelancaran
Jumlah
29
DRAF ANGKET PENELITIAN
A. Identitas Orangtua
B. Petunjuk Pengisian
3. Pilih salah satu alternatif jawaban mana yang anda anggap paling benar dan
bersama?
Qur’an ?
30
6. Apakah Bapak/Ibu memberi teladan kepada anda dengan menghafal Al
Qur’an?
12. Apabila Bapak/Ibu suka menanyakan tugas hafalan Al Qur’an dari Guru
13. Apakah Bapak/Ibu mengeluh ketika anda minta untuk dibelikan kebutuhan
31
hafalan Al Qur’an ?
anda dalam memahami tata cara membaca dan menghafal Al Qur’an yang
18. Apakah Bapak/Ibu pernah memarahi anda, jika anda tidak mau hafalan Al
Qur’an?
19. Apabila Bapak/Ibu pernah memarahi anda, jika tidak mau berangkat
mengaji?
32
dengan lancar?
21. Apabila anda terus menerus melihat TV sampai lupa waktu, apakah
22. Apakah Bapak/Ibu membiarkan anda terus bermain hingga lupa waktu?
33