Anda di halaman 1dari 7

Tugas UTS Review Sumber Primer Makalah

Nama: Linda
Nim: 22204012017
(Tema: Pendidikan Anak Dalam Perspektif Al-Qur’an)

Judul Buku: Materi Dan Metode Pendidikan Anak Dalam Al-Qur’an


Pengarang: Dr. Mujahir, M.A
ISBN: 978-602-304-025-6
Ukuran: 18 x 25 cm
Halaman: 170 Halaman
Penerbit: FTK Banten Press
Tahun Terbit: 2015

Pendidikan anak merupakan pondasi awal untuk pendidikan selanjutnya karena


anak merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, penting untuk
memberikan pendidikan yang layak untuk anak-anak. Pendidikan yang paling
utama yang di dapat seorang anak adalah dari keluarganya terutama ibu, karena ibu
adalah pendidik pertama bagi anak-anaknya. Sehingga, sebagai orang tua tentu
memiliki bekal dalam pendidikan anak sangat perlu. Berbicara mengenai
pendidikan anak, dalam Al-Qur’an pun telah diatur hal tersebut. Metode pendidikan
anak yang diajakan oleh Al-Qur’an bersifat mendidik dan cocok untuk di terapkan.
Seperti materi pendidikan anak yang di gambarkan Luqman al- Hakim yang
kisahnya terdapat dalam Al-Qur’an surah Luqman sangat sesuai dengan kebutuhan
anak. Dimulai dengan anak di kuatkan Tauhidnya, lalu selanjutnya diajarkan
tentang akhlak kemudian diajarkan tentang syariah tata cara beribadah kepada
Allah.
Dr. Mujahir, M.A sendiri merancang buku ini dengan baik karena mampu
memberikan penjelasan yang cukup banyak untuk menyampaikan materi
pendidikan tersebut kemudian ditunjukkan dengan ayat-ayat Al-Qur’an beserta
tafsirnya. Buku ini menjawab berbagai pertanyaan tentang bagaimana pendidikan
anak dalam perspektif Al-Qur’an, sehingga bagi yang sedang mencari terkait
pendidikan anak dalam Al-Qur’an, buku ini sangat di rekomendasikan.
Dalam buku ini secara lengkap telah di bahas mengenai tentang pendidikan
anak secara umum hingga dalam perspektif Al-Qur’an, materi dan metode
pendidikan dalam Al-Qur’an bahkan kesesuaiannya dengan perkembangan anak.
Selain itu, kelebihan buku ini adalah karena buku ini telah lengkap menjabarkan
ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan hingga dengan penjelasan-penjelasan yang
telah diuraikan secara rinci, sehingga mudah untuk mengetahui maksud dan kaitan
ayat tersebut. Namun, yang menjadi kekurangan adalah gaya bahasa yang
digunakan. Font yang di gunakan normal sesuai dengan buku pada umumnya
sehingga pembaca tidak kesulitan untuk membacanya. Gaya bahasa yang
digunakan sedikit kaku, selain itu cara menyampaikan maksud menurut saya masih
kurang karena ada beberapa kalimat yang sukar untuk di pahami maksudnya,
sehingga membutuhkan waktu untuk menelaahnya kembali.
Berikut review hasil bacaan saya terhadap isi buku tersebut:
• Pendidikan Anak Secara Umum
Pendidikan anak adalah usaha sadar dalam rangka pemberian bimbingan,
bantuan rokhani untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang ada
pada diri anak yaitu manusia yang sedang tumbuh jasmani dan rohani, dimana
usianya adalah sejak dilahirkan hingga kurang lebih berumur 12, 13 atau 14
tahun. Selain itu pendidikan anak secara umum dapat diartikan sebagai usaha
sadar yang dilakukan oleh orang dewasa dalam rangka mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh manusia atau orang yang belum dewasa, baik
potensia intelektual, potensi spiritual maupun potensi emosional, sehingga
potensi-potensi itu dapat berkembang secara maksimal.
• Pendidikan Anak Dalam Perspektif Al-Qur’an
Kehidupan manusia sejak bayi hingga tua tidak lepas dari pendidikan.
Ketika seorang anak dilahirkan ia membutuhkan orang yang menjaga dan
merawatnya. Dalam proses perubahannya yang awalnya lemah, maka seorang
anak perlu untuk mendapat pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses
mendidik yang melibatkan penerapan nilai-nilai. Al-Qur’an dalam berbicara
mengenai pendidikan anak maka yang dimaksud adalah tanggung jawab orang
tuanya dalam mendidik anak-anak mereka. Ibu dikatakan madrasah pertama
bagi anaknya karena ketika seorang ayah sibuk mencari nafkah, maka ibu yang
akan pertama kali mengajari sang anak. Mulai dari belajar merangkak, berjalan
hingga berbicara. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah dari manusia dan batu….” (QS. Al-
Tahrim, 66: 6).
Dari ayat diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa anak-anak berhak
mendapat pendidikan dari orang tuanya karena hal tersebut merupakan
tanggung jawab mereka.
Berbicara mengenai pendidikan, kita sering kali menjumpai ayat-ayat Al-
Qur’an tentang pendidikan seperti surah Al-Alaq, 96: 1-5 Dari ayat tersebut
kita dapat memahami bahwa Allah dengan segala kekuasaan-Nya menciptakan
manusia dan menjadikannya pandai membaca. Allah menjadikan manusia
sebagai makhluk yang mulia dengan ilmu yang diberikan Allah kepadanya.
Itulah pentingnya ilmu kalam, karena tanpa ilmu kalam maka ilmu
pengetahuan tidak akan terperihara dengan baik. Banyak penelitian yang tak
tercatat dan banyak ajaran agama hilang, pengetahuan orang-orang dahulu kala
tak dapat dikenal oleh orang-orang sekarang baik ilmu, seni dan ciptaan
mereka. Selain itu, jika lebih mengkhusus pada bagaimana Al-Qur’an berbicara
mengenai pendidikan anak maka beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang artinya
membahas mengenai hal tersebut, sebagai berikut:

✓ Q.S. Luqman 31:14


“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu- bapaknya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun…”
✓ Q.S. al-Ahqaaf, 46:15
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan…”
✓ Q.S Al-Isra, 17: 23
“Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya,
serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Ketiga ayat tersebut mengandung makna pendidikan, dimana seorang anak
wajiblah berbuat baik kepada orang tuanya. Bahkan dalam surah Al-Isra di
atas. Selain itu, yang mengandung nilai pendidikan adalah bahwa kita harus
selalu menjaga tutur kata kita apalagi kepada orang tua. Selain itu, ayat- ayat
lain yang menunjukkan wajibnya seorang anak berbakti kepada orang tuanya
yaitu Q.S. Az- zumar, 29: 8, Q.S. Luqman 31:14-15, dan Q.S. Al-Ahkaf, 46:15.
Seorang anak haruslah berbakti kepada kedua orang tua mereka, selama orang
tua tidak mengajaknya untuk berbuat syirik atau perbuatan jelek lainnya.
Dengan demikian Al-Qur’an memerintahkan bahwa selaku orang tua, maka
penting untuk mendidik anak agar anak menjadi seseorang yang shalih yang
mau berbakti kepada kedua ibu bapaknya.
Al-Qur’an telah mengatur sebagian rupa hal termasuk metode dalam
pendidikan anak. Sebelum islam datang, pendidikan terhadap anak dilakukan
secara keras, namun karena islam merupakan agama yang cinta damai, kita
sebagai hamba-Nya di perintahkan bersikap penuh kasih sayang, lemah lembut,
lunak dan sifat sejenis lainnya. Ayat Al-Qur’an yang membuktikan hal
tersebut, diantaranya:
‫ْح ُن ُوًّدا‬
ٰ ْ ‫الر‬
َّ ‫ت َسيَ ْج َع ُل ََلُُم‬ ٰ ‫اِ َّن الَّ ِذيْ َن اٰ َمنُ ْوا َو َع ِملُوا‬-
ِ ‫الصلِ ٰح‬
Artinya: Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,
kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang
(dalam hati mereka)” (Q.S. Maryam, 19: 96)
ِ َ ‫ت فَظًّا َغلِي‬ ِ َِّ ‫ فَبِما ر ْْح ٍة ِمن‬-
‫ف َعْن ُه ْم‬
ُ ‫اع‬
ْ َ‫ك ۖ ف‬ َ ‫ضوا ِم ْن َح ْول‬ ُّ ‫ب ََلنْ َف‬ِ ‫ظ الْ َق ْل‬ َ ‫ت ََلُْم ۖ َولَ ْو ُكْن‬
َ ‫اَّلل لْن‬ َ ََ َ
‫ي‬ ِِ ُّ ‫اَّللَ ُُِي‬ َِّ ‫واست ْغ ِفر ََلم و َشا ِورهم ِِف ْاْلَم ِر ۖ فَِإذَا عزمت فَت وَّكل علَى‬
َّ ‫اَّلل ۚ إِ َّن‬
َ ‫ب الْ ُمتَ َوكل‬ َ ْ َ َ َ ْ ََ ْ ْ ُ ْ َ ُْ ْ َ ْ َ
Artinya: "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah
mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah
dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah
mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran: 159).
Pendidikan anak dalam perspektif Al-Qur’an berfungsi untuk
menanamkan dasar-dasar ajaran, seperti dalam surah Q.S Luqman, 32: 13-17
dimana ia berwasiat kepada anak-anaknya, dalam wasiat tersebut mengandung
banyak nilai pendidikan. Selain itu, kita dapat menemui pendidikan dalam Q.S
Thaha, 20: 132, yang artinya:
“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang
memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi
orang yang bertakwa.”
Pada ayat diatas dapat dilihat nilai pendidikan anak yang terkandung yaitu
ketika Nabi Muhammad SAW diperintahkan agar memerintahkan keluarganya
melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Dalam hal ini termasuk
anak-anak beliau. Al-Qur’an menunjukan kepada kita bahwa tujuan pendidikan
anak berorientasi ke dunia dan akhirat, sebagaimana yang terkandung dalam
firman Allah pada Q.S. al-Qashash, 28:77 yang artinya “Carilah (pahala) negeri
akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah
kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di bumi”.
• Fungsi Pendidikan Anak Dalam Perspektif Al-Qur’an
Al-Qur’an memberikan petunjuk mengenai fungsi pendidikan anak lewat
ayat-ayatnya, yaitu membentuk tingkah laku yang baik dan untuk membentuk
suatu tingkah laku yang baik, maka perlu proses yang tidak mudah. Oleh
karena itu pembentukan tingkah laku perlu diajarkan sejak dini agar ia terbiasa
dalam menerapkannya. Al-Qur’an menggunakan metode ini ketika melarang
Khamar kepada bangsa Arab. Pelarangan tersebut secara bertahap. Pada saat
al-Qur’an melarang khamar, mulai pertama al-Qur’an mengatakan bahwa dosa
khamar dan judi lebih besar madhorotnya dari pada manfaatnya (Q.S. Al-
Baqarah, 2: 219), kemudian al-Qur’an melarang orang yang sedang mabuk
untuk shalat (Q.S. An-Nisa, 4: 43), tahap terakhir yaitu barulah Al-Qur’an
mengharamkan (Q.S. Al- Maidah, 5: 90-91). Selain itu, fungsi Pendidikan
Anak yang lain adalah untuk menanamkan nilai-nilai yang baik karena nilai-
nilai yang baik akan lebih mudah di tanamkan saat masa anak-anak, karena
pada masa tersebut karakternya terbentuk. Pada masa tersebut pikiran anak
lebih mudah dimasuki karena ia masih lugu. Metode yang tepat untuk
mempengaruhi anak dalam rangka menanamkan nilai-nilai yang baik adalah
dengan metode cerita. Seperti menceritakan kisah nabi dalam Al-Quran.
Selanjutnya adalah untuk menanamkan dasar-dasar keimanan iman, karena
pada dasarnya fitrah setiap orang adalah menauhidkan Allah. Sehingga, kita
sebagai pendidik anak-anak maka perlu menanamkan dasar-dasar keimanan.
Seperti halnya Luqman yang memberika nasihat kepada anaknya tentang iman,
sebelum ia memberikan nasihat-nasihat yang lain, kisahnya ada pada Q.S
Luqman, 31: 13. Kemudian untuk menanamkan rasa hormat kepada kedua
orang tua, menanamkan pengertian balasan akhirat, sehingga anak akan selalu
waspada untuk tidak berbuat dosa karena takut balasan di hari akhir,
mengajarkan untuk mendirikan shalat, seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an
surah Luqman, 31: 17. Semua mengenai fungsi pendidikan anak dalam Al-
Qur’an telah dijelaskan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
• Pendidikan Anak Berdasarkan Prinsip Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an itu sendiri ada prinsip-prinsip mengenai pendidikan anak.
Adapun prinsip-prinsip tersebut yaitu:
1. Alquran memandang pendidikan anak sebagai hal yang penting dalam
kaitannya dengan masalah pendidikan yang terbukti karena banyaknya
ayat-ayat yang dikandungnya mengenai pendidikan anak
2. Pendidikan anak menurut Al-Qur’an berfungsi untuk menanamkan
prinsip- prinsip ajaran, seperti halnya wasiat Luqman terhadap anaknya,
dalam Q.S. Luqman 31:13-17 dan Q.S. Thaha, 2:132 serta pembentukan
karakter, sifat dan tingkah laku yang baik sebagai landasan dalam
membentuk kepribadian.
3. Al-Qur’an menunjukan kepada kita bahwa tujuan pendidikan anak
berorientasi ke dunia dan akhirat terdapat dalam surah Al-Qashash,28:77.
Hal ini mengacu pada kedudukan manusia di muka bumi sebagai khalifah
(Q.S. Al-Baqarah, 2:30) dan sebagai hamba Allah (Q.S. Az-Zariyat,
51:56). Dengan demikian tujuan pendidikan anak adalah awal untuk
mengembangkan jasmani, rohani, akal dan sosial.
4. Pendidikan anak yang sangat dipengaruhi oleh orang tuanya sebagai
pendidik awal, yaitu sejak kita mencari pasangan, yang kemudian
berproses dari melahirkan anak hingga dewasanya anak tersebut.
5. Tahapan pendidikan yang dibicarakan Al-Qur’an adalah relevan dengan
batas awal dan akhir pendidikan anak. Dimana didalamnya Al-Qur’an
menunjukan, sesuai dengan perkembangan dan keadaan, yaitu
pelaksanaan pendidikan sebelum perkawinan, sebelum lahir dan setelah
kelahiran
6. Al-Qur’an telah menegaskan bahwa orang tua sebagai penanggung jawab
utama terkait pendidikan anak. Hal ini terdapat dalam firman Allah Q.S.
Asy-Syura, 26:24 dan Q.S. Thaha, 20:132.
• Materi Dan Metode Pendidikan Anak Dalam Al-Qur’an
Materi pendidikan anak menurut Al-Qur’an adalah materi pendidikan
(pengajaran) yang diberikan kepada anak sesuai dengan tingkat perkembangan
yang ditunjukkan dalam al-qur an untuk mencapai tujuan pendidikan yang
terkandung dalam Al- Qur an. Tauhid merupakan materi pendidikan pertama
yang diberikan kepada anak-anak, karena tauhid merupakan landasan ilmu
yang harus dimiliki dan dikuasai dan oleh anak. Memiliki ilmu tauhid yang
kuat membuat orang tidak akan terombang ambing dalam kehidupannya.
Materi kedua adalah akhlak, karena tauhid yang kuat menghasilkan akhlak
yang mulia, sehingga anak memiliki akhlak yang mulia dalam
perkembangannya. Materi ketiga adalah fikih yaitu tata cara beribadah kepada
Tuhan, ketika anak memiliki tauhid yang kuat, berakhlak mulia, mereka secara
sadar melakukan ibadah, dimana tata cara beribadah kepada Tuhan diatur
dalam fikih. Sedangkan berbicara tentang metode bahwa metode berarti suatu
cara kerja yang sistimatis dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan. Ia
merupakan jawaban atas pertanyaan “bagaimana”.
Metodik (methodic) sama artinya dengan metodologi (methodology) yaitu
suatu penyelidikan yang sistematis dan formulasi metode-metode yang akan
digunakan dalam penelitian. Jadi, dengan kata lain metode adalah cara untuk
menyampaikan materi (bahan pelajaran) kepada yang di didik dengan harapan
untuk tercapainya tujuan belajar mengajar. Membahas mengenai hal tersebut,
Al- Qur’an tidak hanya sebatas menyampaikan pelajaran (materi) saja, namun
lebih jauh dan lebih luas dari itu, ia dapat membentuk dan merubah tingkah
laku. Contohnya pada kisah Nabi Ibrahim A.s yaitu ketika Nabi Ibrahim
melihat kaumnya dalam keadaan musyrik (penyembah berhala). Allah
memperlihatkan kepada Nabi Ibrahim tanda-tanda kekuasaannya, dimulai
ketika gelap gulita dan Nabi Ibrahim menganggap bintang tersebut adalah
penciptnya, namun ketika bintang tersebut tenggelam ia sadar bahwa ia salah.
Kemudian ketika bulan muncul, ia lalu menganggap lagi bulan sebagai
penciptanya, namun ternyata bulan juga tenggelam, dan di gantikan oleh
matahari. Nabi Ibrahim ketika melihat matahari, ia yakin bahwa matahari
tersebut penciptanya karena bentuknya yang besar, namun lagi-lagi nabi
Ibrahim merasa kecewa karena pada akhirnya matahari juga tenggelam.
Hingga k emudian nabi Ibrahim percaya (iman), bahwa Tuhanya adalah dzat
yang menciptakan langit dan bumi yaitu Allah SWT. Dan kaumnya diajak
untuk beriman kepada Allah, tentunya ada yang mau dan tidak, hal tersebut
terdapat dalam Q.S. Al-An’am, 6:74-83). Dan dilanjutkan dengan cara nabi
Ibrahim membantah penyembah berhala yang terdapat dalam firman Allah
Q.S. As-Shafaat, 37:91-96.
Sehingga berdasarkan hal tersebut, dapat kita simpulkan bahwa metode
pendidikan anak menurut al-Qur’an adalah “cara mendidik lebih luas dari pada
mengajar, tidak hanya sekedar menyampaikan materi, tapi meliputi semua
aspek yang ada pada diri anak– anak dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
menurut kaidah-kaidah yang telah dijelaskan al-Qur’an.

Kesimpulan yang dapat saya sampaikan bahwa Al-Qur’an menjadi pedoman


hidup manusia, di dalam Al-Qur’an secara umum dapat kita ambil sebagai
pendidikan dan pengajaran. Salah satu pendidikan yang ada dalam Al-Qur’an yaitu
pendidikan anak. Al-Qur’an telah menerangkan bahwa anak berhak mendapat
pendidikan dan hal tersebut wajibnya baginya karena tanpa pendidikan, maka hidup
akan terombang ambing karena ketidaktahuan. Selain itu, salah satu surah yang
bercerita tentang ini adalah surah Luqman, yaitu ketika Luqman yang mewasiatkan
ajaran kepada anak-anaknya menjadi salah satu contoh pendidikan anak. Dalam
mendidik anak tidak asal-asalan, namun harus memiliki materi dan metode yang
tepat agar anak menjadi pribadi yang sholeh/sholehah. Menurut saya buku ini layak
mendapat nilai 9/10 karena kelengkapan isi yang dijabarkan. Mulai dari pengertian
pendidikan secara umum, lalu penjabaran mengenai pendidikan dalam perspektif
Al-Qur’an hingga materi serta metode dalam mendidik anak yang baik, serta
pendidikan sesuai perkembangan anak.

Anda mungkin juga menyukai