Anda di halaman 1dari 34

Pentingnya Peran

Keluarga dalam
Pendidikan
Oleh Al Faqīr ilā Allāh Ta'ālā Thoriq Aziz
(Praktisi Studi Islam dan Arab)
Pendahuluan
Jika individu adalah blok bangunan dasar masyarakat, maka keluarga adalah sel hidup
dari keberadaannya, dan individu adalah bagian dari keluarga. Dalam proses
pembangunan anggota keluarga dibutuhkan karakteristik pertamanya, mencetak
kepribadian, dan anggota sangat dipengaruhi oleh pengasuhannya (orang tua, red).

Surat Ali 'Imran Ayat 34

ٌ‫ذ ِ ُّري َّ ًة بَ ْع ُض َها ِم ْن بَ ْع ٍض ۗ َوالل ّ َ ُه َس ِمي ٌع َعلِيم‬

“(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Keluarga yang terdiri dari dua orang tua dianggap sebagai lembaga sosial tertua untuk
pendidikan yang dikenal manusia, dan keluarga dalam masyarakat yang berbeda masih
merupakan sumber pendidikan dan pengetahuan bagi anak-anaknya. keluarga telah
meninggalkan sebagian dari apa yang biasa dilakukan, namun tetap menjadi institusi
pertama dalam kehidupan masyarakat modern juga dalam pendidikan.

Jika keluarga baik, individu baik, dan jika individu baik, keluarga juga baik, dan
masyarakat baik. Keluarga adalah salah satu dari mana individu menyerap kepercayaan,
moral, ide, adat istiadat dan tradisi.

Syariat Islam telah memerintahkan bahwa keluarga harus diatur oleh pendidikan agama
yang benar, menanamkan dalam jiwa keyakinan yang kuat dan sehat, dan mengangkat
mereka dalam suasana iman yang benar.

Di antara tujuan pembentukan keluarga dalam Islam adalah:


01
Menerapkan Syariat Allah

‫إقامة حدود الله‬


Yaitu: pemenuhan hukum Allah dalam segala urusannya, dan dalam hubungan
perkawinan, dan ini berarti pendirian rumah tangga Muslim yang membangun
hidupnya di atas realisasi ibadah kepada Allah, dan ini mencapai tujuan
tertinggi pendidikan Islam.
02
Mencapai Pengaruh Pendidikan
‫تحقيق األثر التربوي‬
Anak tumbuh di rumah dibangun di atas ketakwaan Tuhan, dan keinginan
untuk menerapkan syariat-syariat Tuhan, dan untuk mengatur hukum-Nya. Dia
menyerap kebiasaan orang tuanya dengan meniru, dan yakin akan iman dan
Islam.
03
Mencapai Ketenangan dan Kepastian
Psikologis
‫تحقيق السكون النفسي والطمأنينة‬
Surat Al-A’raf Ayat 189

۞ ‫َت َح ْمل ًا َخ ِفيفًا‬ْ ‫اها َح َمل‬َ ‫اح َد ٍة َو َج َع َل ِمن ْ َها َز ْو َج َها لِيَ ْسك َُن ِإل َيْ َها ۖ َفل ّ ََما َت َغ ّ َش‬ ‫ُه َو ال َّ ِذي َخلَقَك ُْم ِم ْن نَفْ ٍ َو‬
ِ ‫س‬
َ ‫الشا ِك ِر‬
‫ين‬ َ ّ ‫حا لَنَك ُون َ َّن ِم َن‬ ً ِ‫ع َوا الل َّ َه َربّ َ ُه َما ل َ ِئ ْن آ َتيْتَنَا َصال‬ ْ ‫ت ِب ِه ۖ َفل ّ ََما أَثْقَل‬
َ ‫َت َد‬ ْ ‫ف ََم ّ َر‬

"Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia
menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah
dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat,
keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata:
"Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami
termasuk orang-orang yang bersyukur".
04
Memenuhi Perintah Rasulullah, Saw.,
untuk Melahirkan Anak yang Beriman dan
Saleh:
‫تحقيق أمر رسول الله (ص) بإنجاب النسل المؤمن الصالح‬
Dan hadits Nabi saw :

ِ َ‫ َف ِإ ِن ّ ْي أُب‬، ‫ تَنَاك َُح ْوا تَكْث ُُر ْوا‬:‫َال‬


‫اه ْي ِبك ُُم اْال َُم َم‬ َ ‫عل َيْ ِه َو َسل َّ َم ق‬ ُ ‫ع ْن َس ِعيْ ِد بْ ِن أ َ ِب ْي ِهال َ ٍل أ َ ّ َن الن ّ َ ِب ّ َي َصلَّى‬
َ ‫الله‬ َ
)‫الرزاق‬َ ّ ‫عبْ ُد‬َ ‫اه‬ ِ
ُ ‫امة ( َر َو‬ ِ
َ َ‫ي َ ْو َم الْقي‬

Artinya : dari said bin abi hilal bahwasanya nabi saw bersabda : “menikahlah
kamu sekalian maka kamu akan menjadi banyak keturunan karena
sesungguhnya aku akan membanggakan diriku dengan adanya kalian atas
umat terdahulu pada hari kiamat”
(HR. Abdur Rozaq)

Ini adalah bukti nyata bahwa rumah tangga Muslim harus mendidik anak-
anaknya dalam pendidikan yang mencapai tujuan Islam; Karena kebanggaan
adalah tentang kelimpahan keturunan yang baik.
05
Menjaga Naluri Alami Anak dari Salah
Langkah dan Penyimpangan:

‫صون فطرة الطفل عن ال ّ َزل َل واالنحراف‬


Rasulullah shallallaahu ‘alaih wa sallam bersabda:

‫ج َسا ِن ِه‬ ُ ‫عل َى ال ْ ِف ْط َر ِة َفأَبَ َو‬


ّ ِ ‫اه ي ُ َه ِ ّو َدا ِن ِه أ َ ْو يُن َ ِّص َرا ِن ِه أ َ ْو يُ َم‬ َ ‫َما ِم ْن َم ْول ُو ٍد ِإلَّا يُول َُد‬

"Tidak ada yang dilahirkan kecuali di atas fitrah, lalu kedua orang tuanya
menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi."
(H.R. Bukhari dan Muslim)

Islam menganggap keluarga bertanggung jawab atas naluri anak, dan


menganggap bahwa setiap penyimpangan yang mempengaruhi anak memiliki
sumber pertama, yakni orang tua atau siapa pun yang menggantikannya di
antara para pendidik.
Metode Pendidikan dalam
Al-Qur'an
Ada banyak metode pendidikan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi, serta sangat bervariasi.
Ini semua merupakan dari kebijaksanaan Allah, Swt., Tuhan Yang Maha Tinggi dalam
mengobati jiwa manusia. Sehingga manusia dibesarkan melalui pengobatan tersebut untuk
mengubah perilakunya menuju perilaku yang terpuji dan berakhlak karimah. Masing-masing
metode pendidikan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi ini menembus ke dalam jiwa manusia
melalui salah satu salurannya, yang pada akhirnya mengarah pada manfaat duniawi dan
ukhrawi manusia.
01
Pendidikan dengan Pelajaran dan Nasihat

‫والموعظة‬ ِ ‫التربية‬
َ ‫بالعبرة‬
Quran Surat Yunus Ayat 57

َ ‫ور َو ُه ًدى َو َر ْح َم ٌة لِ ّل ُْم ْؤ ِم ِن‬


‫ين‬ ُّ ‫ٓاءتْك ُم َّم ْو ِع َظ ٌة ِ ّمن ّ َر ِبّك ُْم َو ِشفَٓاءٌ لِ ّ َما ِفى‬
ِ ‫ٱلص ُد‬ َ
َ ‫َاسق َْد َج‬
ُ ّ ‫يَٰٓأيُّ َها ٱلن‬
"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman." [Quran Surat Yunus Ayat 57].

Metode ini mendidik jiwa manusia tentang keimanan dan akhlak, serta menjelaskan
kewajibannya melalui metode yang lembut. [Dr. Daoud Darwish Helles (2008),
Mempersiapkan Orang Benar dalam Perspektif Pendidikan Al-Qur'an, Gaza: Universitas
Islam - Konferensi Ilmiah Internasional Pertama, hal 497-498].
02
Pendidikan melalui Kisah dalam Al-Qur'an

‫التربية بال ِق ّصة القُرآنيّة‬


‫ت ِم ْن قَبْلِ ِه ل َِم َن ال ْ َغا ِفلِي َنـ‬ َ ‫ص َما أ َ ْو َحيْنَا ِإل َيْ َك َٰه َذا ال ْ ُق ْر‬
َ ْ ‫آن َو ِإ ْن كُن‬ ‫عل َيْ َك أ َ ْح َس َن ال ْ َق َص ِ ِب‬
َ ‫ح ُن نَقُ ُّص‬
ْ َ‫ن‬

"Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini
kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya adalah termasuk
orang-orang yang belum mengetahui.” [Surat Yusuf Ayat 3].

Ini adalah salah satu metode modifikasi perilaku yang paling menarik dan efektif,
terutama karena memiliki tujuan etis.
03
Pendidikan dengan Keteladanan

‫الح َسنة‬
َ ‫التربية بالقُدوة‬
Al-Qur'an mendidik umat Islam untuk mengikuti dan mencontoh para nabi dan rasul. Jadi
Muslim akan membebaskan dari kemusyrikan, dan orang-orang musyrik, seperti yang
dilakukan oleh Nabi Ibrahim As. Sabar, seperti yang dilakukan Nabi Daud, As. Beginilah
cara manusia berinteraks dengan para nabi yakni dengan meneladani mereka. Muslim
berkewajiban untuk menyeru kepada kebenaran, dan tidak mengikuti jalan setan.

َ ‫اه ُم ا ْقـتَ ِد ْه ۗ ق ُْلل َا أ َ ْسأَلُك ُْم َعل َيْ ِه أ َ ْج ًرا ۖ ِإ ْن ُه َو ِإلَّا ِذك َْر ٰى ِلل َْعال َِم‬
‫ين‬ َ ‫أُول َٰ ِئ َك ال َّ ِذ‬
ُ ‫ين َه َدى الل ّ َ ُه ۖ َفب ُِه َد‬

"Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah
petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan
(Al-Quran)". Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat." [Surat
Al-An'am Ayat 90].
04
Pendidikan dengan Kabar Baik dan
Ancaman
‫التربية بالترغيب والترهيب‬
Al-Qur'an dengan cara ini membahas sejauh mana ia menilai jiwa manusia; Bagi seorang Muslim
semestinya untuk berjalan menuju keridhaan Allah SWT, memenangkan surgaNya, dan melepaskan diri
dari hukumanNya. Dan kedua hal ini berjalan beriringan; Di antara manusia ada yang hanya terpengaruh
oleh rasa takut, dan di antara mereka ada yang hanya terpengaruh oleh dorongan dan pahala, dan ini
terbukti dalam banyak ayat Al-Qur’an.

Surat Al-Maidah ayat 9-10

َ ‫اتل َُه ْم َم ْغ ِف َرةٌ َوأ َ ْج ٌر‬


ٌ‫ع ِظيم‬ ِ ‫ح‬َ ِ‫الَصال‬
َّ‫ّـ‬ ‫آمنُوا َو َع ِمل ُوا‬ َ ‫ع َد الَل ّـَّ ُه اَل ّـَِّذ‬
َ ‫ين‬ َ ‫َو‬

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, (bahwa) untuk mereka
ampunan dan pahala yang besar."

‫ابال َْج ِحي ِم‬


ُ ‫ح‬َ ‫ين ك َ َف ُروا َوك َ ّـََّذبُوا بِآيَا ِتنَا أُول َ ِئ َك أ َ ْص‬
َ ‫َواَل ّـَِّذ‬

"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni
neraka."
05
Pendidikan Dilakukan Secara Bertahap

‫بالتدُرج‬
ُّ‫ّـ‬ ‫التربية‬
Al-Qur’an menggunakan metode ini dalam pendidikan Islam; Al-Qur'an diturunkan secara tertahap. Jadi Aal
Quran mulai dengan menyebutkan surga dan neraka, lalu apa yang boleh dan apa yang dilarang

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

‫َاسل َى ال ْ ِإ ْسل َا ِم ن َ َز َل ال َْحل َُال َوال َْح َرا ُم َول َْو ن َ َز َل أ َ َّو َل َش ْي ٍء‬
‫اب الن ّ ُ ِإ‬ َ َ‫يها ِذك ُْر ال َْجن ّ َِة َوالن ّ َِار َحتَّى ِإ َذا ث‬ َ ‫ِإن ّ ََما ن َ َز َل أ َ َّو َل َما ن َ َز َل ِمن ْ ُه ُس َور ٌة ِم ْن ال ُْم َف َّص ِل ِف‬
‫ح َّم ٍد َصلَّى الل َّ ُه َعل َيْ ِه َو َسل َّ َم َو ِإ ِن ّي ل ََج ِاري َ ٌة‬ َ ‫ل َا تَ ْش َربُوا ال َْخ ْم َر ل َ َقال ُوا ل َا ن َ َد ُع ال َْخ ْم َر أَبَ ًدا َول َْو ن َ َز َلل َا تَ ْزنُوا ل َ َقال ُوا ل َا ن َ َد ُع ال ِ ّزنَا أَبَ ًدا لَقَ ْد ن َ َز َل ِب َمك َّ َة َعل َى ُم‬
‫َت ُس َور ُة ال َْبقَ َر ِة َوال ِن ّ َسا ِء ِإلَّا َوأَنَا ِعن ْ َد ُه رواه البخاري‬ ْ ‫اع ُة أ َ ْد َهى َوأ َ َم ُّر َو َما ن َ َزل‬َ ‫الس‬َّ ‫اع ُة َم ْو ِع ُد ُه ْم َو‬ َ ‫الس‬ َّ ‫ب بَ ْل‬ ُ ‫أَل َْع‬

“Sesungguhnya yang pertama kali turun darinya ialah satu surat dari al-Mufashshal (surat-surat pendek)
yang berisi penjelasan tentang surga dan neraka; sehingga apabila manusia telah mantap dalam Islam,
maka turunlah (ayat-ayat tentang) halal dan haram. Seandainya yang pertama kali turun (kepada mereka)
adalah “jangan minum khamr (minuman keras),” tentu mereka akan menjawab “kami tidak akan
meninggalkan khamr selama-lamanya”. Seandainya yang pertama turun adalah “jangan berzina,” tentu
mereka akan menjawab “kami tidak akan meninggalkan zina selama-lamanya”. Sesungguhnya telah turun
firman Allah “sebenarnya hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka, dan Kiamat itu lebih
dahsyat dan lebih pahit”–QS. Al-Qamar ayat 46–di Mekkah kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dan pada waktu itu aku masih kecil yang senang bermain-main. Surat Al-Baqarah dan An-Nisâ`
barulah turun setelah aku menjadi istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari, no. 4993).
Hadis di atas adalah referensi untuk kebijaksanaan ilahi dalam urutan wahyu Al-Qur'an yang Mulia. Hal
ini untuk menentramkan jiwa manusia dengan hukum-hukum yang telah diturunkan kepadanya. Karena
jiwa dibangun dengan keengganan untuk meninggalkan yang sudah dikenal. [Khalid Hamid Al-Azmi
(2009), Fundamentals of Islamic Education (edisi ketiga), Medina: King Fahd National Library, hal 264-
266].
06
Pendidikan dengan Pelajaran dan
Peribahasa
‫وضرب األمثال‬ ِ ‫التربية‬
َ ‫بالعبرة‬
Pelajaran mempengaruhi akal manusia, dan mengajak manusia untuk berpikir, dan itu adalah salah satu
metode Al-Qur'an yang agung.

An-Nahl ayat 66-67:

‫اب‬
ِ َ ‫األعن‬ ِ ‫ات الن ّ َِخ‬
ْ ‫يل َو‬ ِ ‫ين * َو ِم ْن ث َ َم َر‬ َّ ِ‫خالِ ًصا َسا ِئ ًغا ل‬
َ ‫لش ِار ِب‬ َ ‫َو ِإ َّن لَك ُْم ِفي األن ْ َعا ِم ل َِعبْ َر ًة ن ُ ْس ِقيك ُْم ِم َّما ِفي بُ ُطو ِن ِه ِم ْن بَيْ ِن ف َْر ٍث َو َد ٍم ل َبَنًا‬
َ ‫ُون ِمن ْ ُه َسك ًَرا َو ِر ْزقًا َح َسـنًا ِإ َّن ِفي َذ ِل َكآليَ ًة لِقَ ْو ٍم ي َ ْع ِقل‬
‫ُون‬ َ ‫تَتّ َِخذ‬

"Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kalian. Kami
memberi kalian minum dari apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi
dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang hendak meminumnya. Dan dari buah kurma dan
anggur, kalian buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang memikirkan."
Makanan yang masuk ke perut mereka pergi ke tempatnya setelah diserap di perut tanpa bercampur
dengan apa pun, atau berubah, kemudian menjadi darah yang mengalir di pembuluh darah, susu
mengalir ke ambing, kotoran mengalir ke pintu keluar, dan urin mengalir ke kandung kemih, dan
seterusnya hingga akhirnya keluar susu murni yang tidak tercampur dengan yang lain. Contoh-contoh
ini diberikan dalam Al-Qur'an agar diambil hikmahnya, dan kaum muslimin merenungkannya.

Surat Al-Hajj Ayat 73

ْ َ ‫ون الل َّ ِه ل َْن ي‬ َ ‫َاستَ ِم ُعوا ل َُه ۚ ِإ ّ َن ال َّ ِذ‬ َ


ُ َ‫اجتَ َم ُعوا ل َُه ۖ َو ِإ ْن ي َ ْسل ُبْ ُه ُم ال ُّذب‬
‫اب َشيْئًا ل َا‬ ْ ‫خل ُ ُقوا ذُبَابًا َول َِو‬ ِ ‫ون ِم ْن ُد‬
َ ‫ع‬ُ ‫ين تَ ْد‬ ْ ‫ب َمثَ ٌلف‬
َ ‫َاس ُض ِر‬
ُ ّ ‫يَا أيُّ َها الن‬
‫ُوب‬ ُ ‫ب َوال َْم ْطل‬ ُ ِ‫الطال‬ ُ ‫يَ ْستَن ْ ِقذ‬
َّ ‫ُوه ِمن ْ ُه ۚ َض ُع َف‬

"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun,
walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah
(pulalah) yang disembah."
Kesimpulan
Keberadaan keluarga adalah perpanjangan hidup manusia, dan rahasia kelangsungan hidup
manusia. Setiap orang secara naluriah cenderung memiliki rumah, istri, dan keturunan.
Karena keluarga adalah blok bangunan pertama masyarakat, karena merupakan asosiasi
tingkat tinggi dengan tujuan tertentu. Maka keluarga itu dipelihara oleh agama-agama pada
umumnya, dan Islam lebih memberikan pertahian yang besar soal keluarga.

Surat Al-Ahzab Ayat 72

‫ُوما‬
ً ‫َان َظل‬
َ ‫ان ۖ ِإن ّ َُه ك‬ ْ َ‫ال فَأَبَيْ َن أ َ ْني‬
ُ ‫ح ِملْن َ َها َوأ َ ْش َف ْق َن ِمن ْ َها َو َح َمل ََها ال ْ ِإن ْ َس‬ ِ َ‫ات َوال ْأ َ ْر ِضَوال ْجِ ب‬
ِ ‫الس َم َاو‬ َ ‫ِإن َّا َع َر ْضنَا ال ْأ َ َمان َ َة‬
َّ ‫عل َى‬
‫َج ُهول ًا‬

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh."
Amanah atau kepercayaan ini adalah Amanah orang tua terhadap anak, maka wali wajib
memerintahkan keluarga dan anak-anaknya untuk salat, dan menjaga mereka dari hal-hal
yang diharamkan, hiburan dan permainan yang melalaikan, karena keluarga amanah dan
harus dipertanggungjawabkan.

Isu mengasuh keluarga merupakan salah satu isu global yang semakin ramai
diperbincangkan, apalagi di zaman sekarang ini. Isu ini di tingkat negara-negara, badan-
badan dan organisasi-organisasi internasional diangkat, karena masing-masing berusaha
menemukan karakter dari dirinya sendiri, termasuk meneriakkan slogan-slogan kebebasan
dan kesetaraan. Klaim untuk meninggalkan keluarga tradisional dan mengembangkan
strukturnya, atau klaim untuk membebaskan keluarga kontemporer dari pembatasan dan
menggantinya dengan hubungan abnormal yang terlarang.
Penulis menekankan kembali pentingnya peran keluarga dalam mengasuh anak adalah demi hal-hal
yang harus menyatukan upaya para ayah dan ibu, ulama, da'i, pendidik, dan profesional media.
Untuk memelihara bangunan keluarga yang saleh dalam masyarakat, sebagai amanah di hadapan
Allah Tuhan Yang Maha Tinggi, kita bertanggung jawab untuk itu.

Quran Surat At-Tahrim Ayat 6

َ ‫ون ٱلل َّ َه َمٓا أ َ َم َر ُه ْم َويَ ْف َعل‬


‫ُون َما‬ َ ‫َاظ ِش َدادٌ لَّا ي َ ْع ُص‬
ٌ ‫ج َار ُة َعل َيْ َها َملٓ َٰ ِئك َ ٌة ِغل‬
َ ‫َاسٱل ِْح‬ ُ ‫امنُوا۟ ُقوٓا۟ أَنفُ َسك ُْم َوأ َ ْهلِيك ُْم ن َ ًارا َوق‬
‫ُود َها ٱلن ّ ُ َو‬ َ ‫يَٰٓأَيُّ َها ٱل َّ ِذ‬
َ ‫ين َء‬
‫ون‬َ ‫يُ ْؤ َم ُر‬
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.
Berdasarkan kepentingan tersebut, mari kita lebih peduli keluarga, tanggung jawab orang tua dalam
membesarkan anak, membangun nilai dan perilaku, serta pentingnya perlakuan yang baik, dan
memperhatikan beberapa pedoman Islam dalam keluarga.
Profil Pemateri
Thoriq Aziz, S. Pd., Lc
Alumni Studi Islam dan Arab Fakultas
Islamic and Arabic Studies, Universitas Al
Azhar Kairo Mesir.
Saat ia menjalankan tugas belajar di
Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, ia pernah
memangku jabatan di sebuah Lembaga
Tertinggi dalam susunan organisasi PPMI
Mesir sebagai Ketua MPA. Selain itu, ia juga
pernah menjabat sebagai Ketua DPH Sema-
FDI Kairo dan Forsema Mesir.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai