Anda di halaman 1dari 9

A.

Definisi Media Pendidikan


Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium.Medium dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi,
yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pendidikan
merupakan proses komunikasi. Proses pendidikan mengandung lima komponen
komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa
(komunikan), dan tujuan pembelajaran.
Jadi, Media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar.1
B. Media Pendidikan Dalam Tafsiran Al-Qur’an
1. Surat An-Nahl Ayat 44

ِ َّ‫الذ ْك َر لِ تُ َب نِّي َ لِ لن‬


‫اس َم ا نُ ِّز َل ِإ لَ ْي ِه ْم‬ ِّ ‫ك‬َ ‫الز بُ ِر ۗ" َو َأ ْن َز لْ نَ ا ِإ لَ ْي‬ ِ َ‫بِ الْ ب ِّي ن‬
ُّ ‫ات َو‬ َ

َ ‫َو لَ َع لَّ ُه ْم َي َت َف َّك ُر‬


‫ون‬

Artinya:

“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan


kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”.

Penafsiran:

“Kami utus mereka dengan membawa hujah-hujah yang jelas yakni kitab-
kitab suci. Yakni Al-Qur’an yang didalamnya dibedakan antara halal dan

1
haram, tentang tersebut kemudian mereka mengambil pelajaran dari
padanya”.

2. Surat An-Nahl Ayat 89

ِ
‫يد ا‬ َ ِ‫يد ا َع لَ ْي ِه ْم ِم ْن َأ ْن ُف ِس ِه ْم ۖ" َو ج ْئ نَ ا ب‬
ً ‫ك َش ِه‬ ً ‫ُأم ٍة َش ِه‬
َّ ‫ث يِف ُك ِّل‬
ُ ‫َو َي ْو َم َن ْب َع‬

ً‫اب تِ ْب يَ انً ا لِ ُك ِّل َش ْي ٍء َو ُه ًد ى َو َر مْح َ ة‬ ِ َ ‫ع لَ ى ٰه اَل ِء ۚ" و َن َّز لْ نَ ا ع لَ ي‬


َ َ‫ك الْ ك ت‬ َْ َ ‫َ ٰ َ ُؤ‬
‫َو بُ ْش َر ٰى لِ ْل ُم ْس لِ ِم ني‬

Artinya:

“(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami
turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu
dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri”.

Penafsiran:

Ingatlah yakni nabi mereka sendiri hai Muhammmad bagi


kaummu. Yakni Al-Qur’an untuk menerangkan yang diperlukan
oleh umat manusia menyangkut masalah syariat supaya jangan
tersesat memperoleh surga bagi orang – orang yang
mentauhidkan Allah.

3. Surat Al-Maidah Ayat 16

ِ ‫الس اَل ِم و خُيْ ِر ج ه م ِم ن الظُّ لُ م‬


‫ات‬ َ َ ْ ُُ َ َّ ْ ‫اللَّ هُ َم ِن َّات بَ َع ِر‬
‫ض َو انَهُ ُس بُ َل‬ ‫َي ْه ِد ي بِ ِه‬
ٍ ‫ُم ْس تَ ِق‬
‫يم‬ ٍ ‫يه م ِإ ىَل ٰ ِص ر‬
‫اط‬ ِ ِ ِ ِ ‫ِ ِإ‬
ْ ‫ب ْذ ن ه َو َي ْه د‬ ِ ُّ‫ِإ ىَل الن‬
‫ور‬
َ
Artinya:

“Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti

keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah

mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang

benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”.


Penafsiran:

Ayat sebelumnya menyebut al-Quran sebagai Kitab Pencerah. Sementara


ayat ini mengatakan bahwa penerimaan hidayah memiliki syarat-syarat.
Salah satu syarat terpentingnya cenderung kepada kebenaran dan
senantiasa menginginkannya. Barangsiapa yang menerima petunjuk al-
Quran, maka orang tersebut tidak akan mengejar harta, kedudukan dan
keinginan hawa nafsu. Ia senantiasa hanya mengikuti  kebenaran dan
mencari keridhaan Allah Swt. Apabila syarat-syarat seperti ini telah
terpenuhi, maka saat itu Tuhan telah mengeluarkan orang tersebut dari
kegelapan, kesesatan dan dosa. Seterusnya ia mendapatkan petunjuk untuk
menuju suasana cahaya cemerlang, iman dan amal saleh. Sudah barang
tentu petunjuk ini akan menghantarkan manusia, ke dalam suasana yang
aman dan tenteram, sehat jiwa raga bahkan keluarga, dan akan menjadi
pengingat baginya terhadap segala bentuk bahaya dan malapetaka. Sedang
pada Hari Kiamat ia juga akan menjadi pembimbing manusia kepada
keselamatan, dan masuk ke dalam surga Allah yang penuh
dengan  ketentraman.

4. Surat Al-Ahzab Ayat 21

ِ ِ
ْ ‫لََّق ْد َكا َن لَ ُك ْم يِف َر ُسول اللَّه‬
‫ُأس َوةٌ َح َسنَة لِّ َمن َكا َن َي ْر ُجو اللَّهَ َوالَْي ْو َم‬

‫اآْل ِخَر َوذَ َكَر اللَّهَ َكثِ ًريا‬

Artinya:
“Sesungguhnya sudah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu bagi orang yang mengharap Allah dan kehadiran hari kiamat dan

dia beberapa menyebut Allah”.

Penafsiran:

Jadi yang mampu meniru keteladanan Nabi itu ialah orang yang
mengharap keridlaan Allah, hari kiamat, dan yang sadar akan keagungan
Allah.3 persyaratan tersebut mempunyai fasilitas penunjang, yaitu shalat.
Tanpa shalat, orang tidak akan mampu meneladani Rasulullah. Jadi shalat
di sini amat penting sebab menentukan sukses dan tidaknya.

C. Dasar Penggunaan Media

Tujuan utama penggunaan media pembelajaran adalah agar pesan atau


informasi yang dikomunikasikan dapat terserap semaksimal mngkin oleh
siswa sebagai penerima informasi. Hal ini berarti penggunaan media dalam
proses pembelajaran bukan tanpa alasan. Berikut adalah dasar pengunaan
media dalam Al-Qur’an.

1. Dalam Surat An-Nalh Ayat 125

‫اد هْلُ ْم بِ الَّ يِت ِه َي‬


ِ ‫يل ر بِّ ك بِ ا حْلِ ْك م ِة و الْ م و ِع ظَ ِة ا حْل س نَ ِة ۖ" و ج‬
َ َ ََ َْ َ َ َ َ ِ ِ‫َس ب‬ ٰ ‫ْاد عُ ِإ ىَل‬
ِ ِ ْ ‫ض َّل َع ن س بِ يلِ ِه ۖ" و ُه و‬
‫ين‬
َ ‫َأع لَ ُم ب الْ ُم ْه تَ د‬ َ َ َ ْ َ ‫َأع لَ ُم مِب َ ْن‬
ْ ‫ك ُه َو‬ َ َّ‫ِإ َّن َر ب‬ "ۚ ‫َأح َس ُن‬ ْ

Artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran


yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”.

Penafsiran:

Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, artinya dengan cara yang bisa
diterima orang lain dan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
Kemudian “wa al-mau’idalotul hasanah”, tutur kata yang baik, “wa
jadilhum bi allati hiya ahsan”, artinya berdiskusilah dengan mereka
dengan baik, rasional, dan sebagainya, Maksudnya Allah Swt.
memerintahkan kepada Rasul-Nya—Nabi Muhammad Saw. agar menyeru
manusia untuk menyembah Allah dengan cara yang bijaksana.

2. Dalam Surat Ibrahim Ayat 24-27

ٌ ِ‫ص"لُ َها ثَ اب‬


‫ت َّوفَ ۡرعُ َه ا ىِف‬ ۡ َ‫ب ال ٰلّ هُ َمثَاًل َكلِ َم ةً طَيِّبَ ةً َك َش َجَر ٍة طَيِّبَ ٍة ا‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫اَمَل مۡ َت َر َك ۡي‬
َ ‫ف‬
ِ ‫ال لِلن‬
ۡ‫َّاس لَ َعلَّ ُهم‬ َ َ‫ب ال ٰلّهُ ا ۡلاَمۡ ث‬ُ ‫ض"ِر‬ ۡ َ‫تُ ۡؤتِ ۡۤى اُ ُكلَ َها ُك َّل ِۡحي ۢ ٍن بِاِ ۡذ ِن َرِّب َهاؕ َوي‬ ﴾25﴿ ‫الس َمٓا ۙ ِء‬ َّ
‫ض َم ا هَلَا‬ ِ ‫ َو َمثَ ل َكلِ َم ٍة َخبِ ۡيثَ ٍة َك َش َجَر ٍة َخبِ ۡيثَ ٍة ۨا ۡجتُثَّ ۡت ِم ۡن فَ ۡو ِق ا ۡلاَ ۡر‬ ﴾25﴿ ‫َيتَ َذ َّكُر ۡو َن‬
ُ
ۚ ‫وة ال ُّد ۡنيَا َوىِف ا ۡلاٰ ِخ َر ِة‬ِ ‫ت ىِف ا ۡلحٰي‬
َ
ِ ِ‫يثَبِّت ال ٰلّ ه الَّ ِذ ۡين اٰمنُ ۡوا بِ ا ۡل َق ۡو ِل الثَّاب‬ ﴾26﴿ ‫ِم ۡن َق را ٍر‬
َ َ ُ ُ ُ َ
﴾27﴿ ُ‫ض ُّل ال ٰلّهُ ال ٰظّلِ ِم ۡي َن ۙ َويَ ۡف َع ُل ال ٰلّهُ َما يَ َشٓاء‬
ِ ‫وي‬
َُ
Artinya:
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan
kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya
(menjulang) ke langit. (24) Pohon itu memberikan buahnya pada setiap
musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (25) Dan
perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah
dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap
(tegak) sedikitpun. (26) Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat
apa yang Dia kehendaki. (27)

Penafsiran:
a. Ayat ke 24-25

Dalam ayat ini, iman dan keyakinan yang benar diumpamakan


seperti pohon yang kokoh dan aman dari setiap penyakit. Pohon ini
akarnya terhunjam ke tanah dan berbuah baik serta melimpah. Inilah
perbuatan baik seorang mukmin. Keimanan yang disimbolkan dengan
pohon tersebut, senantiasa tumbuh dan mekar yang
menebarkan kebaikan di tengah masyarakat. Setidaknya, bayangan pohon
tersebut bisa dijadikan tempat berteduh. Dibandingkan dengan yang lain,
keimanan adalah pohon yang senantiasa berbuah, baik di dunia maupun di
akhirat. Tetapi kekuasaan, kekayaaan dan kedudukan serta anak-anak
hanyalah pohon di dunia yang terbatas dan singkat masanya."

b. Ayat ke 26

Adapun kufur dan syirik, seperti kalimat yang buruk dan tak
berdasar yang keluar dari mulut yang kotor, rentan dan tidak abadi.
Keyakinan dan kalimat ini, seperti semak belukar yang tidak berbuah dan
tidak berakar. Atau seperti parasit yang menghambat tumbuhnya tanaman.

c. Ayat ke 27

Setelah membandingkan antara kalimah hak dan batil, antara iman


dan kufur, ayat ini menjelaskan, kaum mukminin harus mengetahui bahwa
melalui keimanannya, Allah meneguhkan mereka dan tidak akan
membiarkan program dan propaganda musuh mempengaruhinya. Namun
sebaliknya, seperti menulis dalam air, orang-orang kafir tidak akan
mencapai maksudnya. Inilah ketentuan Allah yang pasti terjadi
berdasarkan keadilan dan hikmah-Nya dan siapapun tidak akan bisa
menghalangi-Nya.

Dari penafsiran ayat-ayat tersebut dapat diambil pelajaran


diantaranya adalah:
1) Pohon keimanan, senantiasa berbuah dan tidak mengenal
musim gugur maupun musim kering.
2) Perkataan yang benar senantiasa stabil, kuat dan kokoh.
Maka, kebenaran senatiasa tetap dan abadi.
3) Memperbandingkan antara hak dan batil melalui
perumpamaan adalah salah satu metode pendidikan dan
pengajaran bagi kaum muda.
4) Umat Islam tidak perlu cemas terhadap pertumbuhan dan
berkuasanya orang-orang kafir. Karena kebatilan akan hancur
dan kebenaran tetap abadi.
5) Tanpa pertolongan Allah, kaum mukminin sekalipun tidak
akan berdaya menghadapi bisikan setan maupun ancaman
dan serangan luar.
6) Menerima pertolongan Allah atau menerima bencana
murka Allah, tergantung pada jalan hidup yang dipilih oleh
manusia.
Refrensi:

1. https://tafsirq.com/16-an-nahl/ayat-44

2https://alquranmulia.wordpress.com/2015/09/18/tafsir-ibnu-katsir-surah-an-nahl-
ayat-89/

3http://www.hajij.com/id/the-noble-quran/item/843-tafsir-al-quran-surat-al-
maidah-ayat-15-17

4http://www.ibnukatsironline.com/2015/06/tafsir-surat-nahl-ayat-125.html

5http://www.hajij.com/id/the-noble-quran/item/1656-tafsir-al-quran-surat-
ibrahim-ayat-23-27-

Anda mungkin juga menyukai