Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2

1. Anggun (1820104085)
2. Asmi Masyami (1820104088)
3. Dellya Dwifianti (1820104094)

Dosen Pengampu : Dr. Sutrisno Hadi, M.A


PENAFSIRAN AYAT-AYAT TENTANG DASAR-DASAR
EKONOMI

QS. Al- Baqarah Ayat


29

QS. Ali’ Imran Ayat


QS. An-Nisa Ayat 32
14-15
1. QS. al-Baqarah [2]: 29

ٞ ِ‫عل‬
٢٩ ‫يم‬ ٖ ‫ٱلس َمٓا ِء ف ََس َّوىٰ ُه َّن َسب َۡع َس َٰم َٰو‬
َ ‫تۚ َو ُه َو ِبك ّ ُِل َشيۡ ٍء‬ َّ ‫ستَ َو ٰىٓ ِإل َى‬ ٗ ‫خل ََقلَك ُم ّ َما ِفي ٱلۡأَر ِۡض َج ِم‬
ۡ ‫يعا ث ُّمَ ٱ‬ َ ‫ُه َو ٱل َّ ِذي‬
“Dia-lah (Allah), yang menciptakan segala apa yang di bumi untukmu kemudian Dia
menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha
Mengetahui segala Sesuatu.”

A. Tafsir Kementerian Agama RI


Ayat ini menegaskan peringatan Allah swt yang tersebut pada ayat-ayat yang lalu
yaitu Allah telah menganugerahkan karunia yang besar kepada manusia, menciptakan
langit dan bumi untuk manusia, untuk diambil manfaatnya, sehingga manusia dapat
menjaga kelangsungan hidupnya dan agar manusia berbakti kepada Allah penciptanya,
kepada keluarga dan masyarakat.
B. Tafsir Al-Mishbah
Firman-nya: Dia-lah (Allah), yang menciptakan segala yang ada di bumi untuk kamu
dipahami oleh banyak ulama sebagai menunjukan bahwa pada dasarnya segala apa yang
terbentang di bumi ini dapat digunakan oleh manusia, kecuali jika ada dalil lain yang
melarangnya. Sebagian kecil ulama tidak memahami demikian. Mereka mengharuskan
adanya dalil yang jelas untuk memahami boleh atau tidaknya sesuatu, bahkan ada juga yang
berpendapat bahwa pada dasarnya segala sesuatu terlarang kecuali kalau ada dalil yang
menunjukkan izin menggunakannya.

C. Tafsir Al-Azhar
Artinya,Dialah Yang Maha tahu bagaimana cara pembuatan dan pembangunan alam itu.
Bukanlah pula kamu dilarang buat mengetahuinya sekadar tenaga dan akal yang ada padamu,
bahkan dianjurkan kamu meniliknya untuk menambah yakinmu bahwa memang Dialah Maha
Pengatur itu. Dan, dari ayat ini pun dapatlah kita mengerti bahwa penyusunan Allah atas
alam, baik penciptaan bintang-bintang termasuk bumi ini maupun kejadian langit, adalah
memakai zaman dan waktu, dan yang teratur, terletak di luar daripada hitungan masa dan
tahun kita ini. Sebab, hitungan tahun kita ini adalah sangat terbatas .
1. QS. Ali ‘Imran [3]: 14
‫ۡث‬ َ ‫خي ِۡل ٱل ُۡم َس َّو َم ِة َوٱلۡأَن َٰۡع ِم َوٱل‬
ۗ ِ ‫ۡحر‬ َ ۡ‫نط َر ِة ِم َن ٱل ّ َذ َه ِب َوٱلۡ ِف َّض ِة َوٱل‬ ِ ‫ين َوٱلۡ َقن َٰ ِط‬
َ ‫ير ٱل ُۡم َق‬ َ ‫ٱلش َه َٰو ِت ِم َن ٱل ِن ّ َسٓا ِء َوٱلۡبَ ِن‬
َّ ‫ب‬ُّ ‫ُز ِيّ َن لِلن ّ َِاس ُح‬
١٤‫ٱل ََٔـٔ‍ۡم ِاب‬ َ ‫ٱلدنۡيَاۖ َوٱلل َّ ُه ِع‬
‫ند ُهۥ ُحس ُۡن‬ ُّ ‫ۡحيَ ٰو ِة‬
َ ‫َٰذلِ َك َمتَٰ ُع ٱل‬
“Dijadikan indah bagi manusia kecintaan kepada aneka syahwat, yaitu wanita-wanita,
anak-anak lelaki, harta yang tidak terbilang lagi berlipat ganda dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di
sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”

A. Tafsir Kementrian Agama RI


Adalah keliru kalau manusia menjadikan harta dan anak sebagai tujuan hidupnya. Perempuan,
anak-anak, emas dan perak, kendaraan, binatang peliharaan, dan semua kekayaan adalah
menyenangkan manusiadan sangat dicintainya. Sebenarnya bukan sesuatu yang terlarang
mencintai benda-benda itu, karena manusia tidak dapat terhindar dari mencintainya. Namun
sedikit sekali orang yang memahami keburukan atau bahayanya, sekalipun bukti-bukti cukup
jelas dan banyak yang memperlihatkan keburukan dan bahayanya itu. Kadang-kadang
manusia menyukai sesuatu, padahal dia mengetahui sesuatu itu buruk, dan tidak berguna.
B. Tafsir Al-Mishbah
Dengan memerhatikan ayat ini dapat tergambar betapa kecintaan manusia kepada harta.
Bukan saja satu qinthar, yakni jumlah yang tidak terbatas dan mencukupinya meraih
kenyamanan, tetapi qananthir, yakni banyak qinthar, bahkan bukan hanya banyak, yang
banyak itu pun berlipat ganda, yakni menjadi muqantharah. Itulah sifat manusia menyangkut
harta benda dari jenis emas, perak, dan sebagainya.

C. Tafsir Al-Azhar
“diperhiasan bagi manusia kesukaan kepada barang yang diingini.” (pangkal ayat 14). Di sini
telah terdapat tiga kata. Pertama Zuyyina, artinya di perhiasaankan. Maksudnya, segala
barang yang diingini itu ada baiknya dan ada buruknya, tetapi apabila keinginan telah timbul,
yang kelihatan hanya eloknya saja dan lupa buruk atau susahnya. Kata kedua ialah
Hubb,artinya kesukaan atau cinta. Kata ketiga ialah Syahwat, yaitu keinginan-keinginan yang
menimbulkan selera yang menarik nafsu buat mempunyainya
2. QS. Ali ‘Imran [3]: 15
‫ن ِ ّم َن ٱلل َّ ِ ۗه‬ٞ ‫ة َو ِرض َٰۡو‬ٞ ‫ج ُّم َط َّه َر‬ٞ ‫يها َوأَز َٰۡو‬ َٰ ‫ت َتج ِۡري ِمن َت ۡحـ ِت َها ٱلۡأَن َٰۡه ُر‬
َ ‫خلِ ِد‬
َ ‫ين ِف‬ َ ‫ينٱتّ َ َق ۡوا ْ ِع‬
ٞ َّٰ ‫ند َر ِبّ ِه ۡم َجن‬ َ ‫ل أ َ ُؤن َ ِبّئُك ُم ِب‬
َ ‫خي ٖۡر ِ ّمن َٰذلِك ُ ۡۖم لِل َّ ِذ‬ ۡ ‫ُق‬

ُ ‫َوٱلل َّ ُه بَ ِص‬
١٥ ‫يرۢ ِبٱل ِۡعبَا ِد‬

“Katakanlah, “Inginkah kuberitahukan kepada kamu apa yang lebih baik dari yang demikian
itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa, pada sisi Tuhan mereka, ada surga yang mengalir
sungai-sungai di bawahnya; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dianugerahi) pasangan-
pasangan yang disucikan serta keridhoan yang sangat besar bersumber dari Allah. Allah Maha
Melihat hamba-hamba-Nya.”

A. Tafsir Kementrian Agama RI


Dalam ayat ini Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk menjelaskan kepada
manusia apa yang dimaksud dengan tempat kembali yang baik itu agar mereka
terdorong untuk berbuat kebaikan Nabi Muhammad diperintahkan untuk menanyakan
kepada kaumnya, apakah mereka suka diberitahu tentang hal-hal yang lebih baik dari
segala macam kesenangan yang disebut pada ayat 14. Dengan cara bertanya mereka
akan lebih tertarik untuk memberikan jawaban.
B. Tafsir Al-Mishbah
Redaksi ayat ini berbentuk pertanyaan. Ini ditempuh untuk menarik perhatian pendengar dan
mengundang naluri ingin tahu mereka sehingga apa yang akan disampaikan dapat mereka
camkan dan amalkan.
Ada yang memahami pertanyaan di atas sampai dengan “yang demikian itu”, dan ada juga
ulama yang berpendapat bahwa pertanyaannya sampai dengan “untuk orang-orang yang
bertakwa”. “Inginkah kuberitahukan kepada kamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu,
untuk orang-orang yang bertakwa?” Mereka menjawab, “Ya, kami ingin”. Maka,
disampaikanlah kepada mereka lanjutan ayat.
Inginkah kuberitahukan kepada kamu. Berita yang disampaikan itu adalah berita yang
penting, bukan kabar biasa. Ini dipahami dari kata (7‫ )أؤنّبْكم‬awannabb’kam yang digunakan ayat di
atas

C. Tafsir Al-Azhar
Beginilah Tuhan membayangkan tujuan hidup yang setia bagi seorang muslim Memang Tuhan
mengakui bahwa dunia mempunyai perhiasan dan manusia ditakdirkan mengingini perhiasan itu,
tetapi Tuhan memperingatkan janganlah lupa akan tujuan yang melihat perhiasan. Janganlah
terpesona oleh perhiasan di luar, karena yang sebelah dalam lebih hebat daripada perhiasan luar
itu, ”Dan Allah adalah melihat akan hamba-hambaNya.” (ujung ayat 15).
3. QS. An-Nisa’ [4]: 32
 
‫سۡٔ‍َـل ُوا ْ ٱلل َّ َه ِمن‬ ٞ ‫يب ِ ّم َّما ٱكۡتَ َسبُواۖ ْ َولِل ِن ّ َسٓا ِء ن َ ِص‬
َٔ ‫يب ِ ّم َّما ٱكۡتَ َسب َۡنۚ َو‬ ٞ ‫ال ن َ ِص‬ َ ‫َول َا تَ َت َمنَّوۡا ْ َما َف َّض َلٱلل َّ ُه ِب ِهۦ بَع َۡضك ُ ۡم‬
ّ ِ ّ ‫عل َٰىبَع ٖۡضۚ ِل‬
ِ ‫لر َج‬
٣٢ ‫يما‬ ٗ ِ‫عل‬ َ ‫َان ِبك ّ ُِل َشيۡ ٍء‬ َ ‫َفضۡلِ ِهۦٓۚ ِإ َّن ٱلل َّ َه ك‬
“Dan janganlah kamu berangan-angan terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang
mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan,
dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.”

A. Tafsir Kementrian Agama RI


1. Orang dilarang iri hati terhadap seseorang yang mendapat karunia dari Allah.

2. Setiap orang yang merasa tidak senang terhadap karunia yang dianugerahkan Allah kepada
seseorang, atau ingin agar karunia itu hilang atau berpindah dari tangan yang telah
memperolehnya, adalah iri hati yang dilarang.

3. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, mengatur, membagi rezeki dan lain-lain antara
hamba-hamba-Nya.
B. Tafsir Al-Mishbah
Allah menganugerahkan kepada setiap orang dan jenis apa yang terbaik
untuknya guna melaksanakan fungsi dan misinya dalam kehidupan ini. Karena itu, jangan
berangan-angan memperoleh sesuatu yang mustahil atau berangan-angan yang
membuahkan iri hati dan dengki serta penyesalan.

C. Tafsir Al-Azhar
Di dalam ayat ini ditegaskan bahwa yang menimbulkan angan-angan yang tidak-tidak itu
ialah lantaran melihat kelebihan yang diberikan Allah kepada orang lain. Sebab memang
setengah kamu ada beberapa kelebihan dari yang setengah. Apabila seseorang telah silau
karena melihat kelebihan yang ada pada orang lain, dia akan ditimpa oleh satu penyakit
dalam jiwanya sendiri, di antaranya ialah penyakit hasad benci, umpat, mengomel, baik
kepada orang yang diberi Allah kelebihan itu maupun kepada Allah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai