Anda di halaman 1dari 6

Nama : M.

Fikri Arif Setya Pambudi


NIM : G92218081
Kelas : Tafsir & Hadits Ekonomi
Dosen : Dr. H. Mohammad Arif, Lc, MA.

UTS – Resume Makalah Makalah Kelompok 1

Surat Al-Baqarah ayat 29

َ ٍ‫س ٰ َم ٰ َو ٖۚت َوه َُو ِب ُك ِل ش أَيء‬


٢٩ ‫ِيم‬ٞ ‫عل‬ َ ‫س أب َع‬ َ َ‫س َمآٰءِ ف‬
َ ‫س َّو ٰى ُه َّن‬ ٰٓ ٰ ‫يعا ث ُ َّم ٱسأ ت ََو‬
َّ ‫ى ِإلَى ٱل‬ ِ ‫ه َُو ٱلَّذِي َخلَقَ لَ ُكم َّما فِي أٱۡل َ أر‬
ٗ ِ‫ض َجم‬

29. Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.

Tafsir Mufrodat

َ‫ َخلَق‬: menciptakan

ِ‫س َمآٰء‬
َّ ‫ ٱل‬: langit

ِ ‫ أٱۡل َ أر‬: bumi


‫ض‬

‫يعا‬
ٗ ِ‫ َجم‬: seluruhnya

Munasabah : Pada ayat ini lalu diterangkan sikap orang-orang kafir terhadap perumpamaan-
perumpamaan yang telah disebutkan Allah, terhadap perjanjian mereka dengan Allah dan
terhadap tingkah laku mereka yang merusak agama, manusia dan kemanusiaan.

Tafsir ayat : Dalam ayat ini, Allah Swt. Menciptakan langit untuk manusia yang terdiri dari
7 lapisan langit dan disini Allah Swt. Maha Mengetahui, yang artinya mengetahui segala hal
baik itu benar ataupun salah, kecil ataupun besar dan tersembunyi ataupun secara terang-
terangan.
Surat Al-Baqarah Ayat 30
ٗۖ ٰٓ
َ ُ‫ٱلد َما ٰٓ َء َون أَحنُ ن‬
ُ ‫س ِب ُح ِب َحمأ دِكَ َونُقَد‬
‫ِس‬ ِ ‫ِل فِي أٱۡل َ أر‬ٞ ‫َو ِإ أذ قَا َل َربُّكَ ل أِل َم ٰلَ ِئ َك ِة ِإنِي َجاع‬
ِ ُ‫ض َخلِيف َٗة قَالُ ٰٓواْ أَت أَج َع ُل فِي َها َمن ي أُف ِسدُ فِي َها َو َيسأ ِفك‬
٣٠ َ‫لَ ۖٗكَ قَا َل إِن ِٰٓي أ َ أعلَ ُم َما ََل تَعأ لَ ُمون‬

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui".

Tafsir Mufrodat

‫ِل‬ٞ ‫ َجاع‬: pencipta

‫قَا َل‬ : berfirman


ٗۖ
‫ َخلِيف َٗة‬: khalifah, pemimpin

Munasabah : ayat-ayat yang dahulu menjelaskan bahwa manusia harus senantiasa bersyukur
dan pada ayat ini kita harus bersyukur karena telah diangkat menjadi khalifah dimuka bumi

Tafsir ayat : pada ayat ini dijelaskan bahwa manusia diangkat sebagai pemipin, namun
disanggah oleh malaikat. Tetapi, malaikat tidak lebih dari tahu daripada Allah Swt. Yang Maha
Mengetahui segalanya

Surat Al-Baqarah ayat 200-201

‫اس َمن َيقُو ُل َر َّبنَا ٰٓ َءا ِتنَا فِي ٱلد أُّنيَا َو َما لَ ۥهُ فِي أٱۡلٰٓخِ َرةِ مِ أن‬
ِ َّ‫شدَّ ذ أِك ٗر ۗا فَمِ نَ ٱلن‬ َ َّ ْ‫ض أيتُم َّم ٰنَ ِس َك ُك أم فَ أٱذ ُك ُروا‬
َ َ ‫ٱَّلل َكذ أِك ِر ُك أم َءابَا ٰٓ َء ُك أم أَ أو أ‬ َ َ‫فَإِذَا ق‬
‫َخ ٰلَق‬

200. Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut
Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau
(bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa:
"Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang
menyenangkan) di akhirat.
َ َ ‫عذ‬
ِ َّ‫اب ٱلن‬
‫ار‬ َ ‫سن َٗة َوفِي أٱۡلٰٓخِ َرةِ َح‬
َ ‫سن َٗة َوقِنَا‬ َ ‫َومِ أن ُهم َّمن َيقُو ُل َربَّنَا ٰٓ َءاتِنَا فِي ٱلد أُّن َيا َح‬

201. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".

Tafsir Mufrodat

‫ ذ أِك ٗر ۗا‬: berdzikir

ِ‫ أٱۡلٰٓخِ َرة‬: akhirat

‫ َءا َبا ٰٓ َء ُك أم‬: bapak-bapak mu

َ َ ‫عذ‬
‫اب‬ َ : siksa

ِ َّ‫ ٱلن‬: neraka


‫ار‬

Asbabun Nuzul : Orang-orang Jahiliyah berwukuf di musim pasar. Sebagian dari mereka
ada yang selalu membangga-banggakan nenek moyangnya yang telah membagi-bagikan
makanan, meringankan beban dan telah membayar diyat (denda) orang lain. Alhasil sewaktu
mereka wukuf hanya menutur apa yang sudah dilakuakan oleh nenek moyang mereka.
Sesudahnya turunlah ayat ini kaum muslimin memanjatkan doa dengan apa yang telah
diajarkan oleh Al-Quran sebagaimana tersebut dalam ayat ke-201. Mulai saat itulah orang-
orang muslim berdoa memohon kebaikan dunia dan akhirat.1

(HR. Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas)

Munasabah : Pada ayat-ayat lalu diterangkan tentang ibadah haji, puasa dan perang
dalam Islam, maka pada ayat ini dijelaskan lagi perihal ibadah haji, hukum-hukum dan
manasiknya.

Tafsir ayat : (200) Allah memerintahkan, jika ibadah haji sudah diselesaikan agar
berzikir menyebut nama Allah. Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Ibn Abbas, biasanya orang
arab zaman jahiliyah, kalau sudah selesai mengerjakan haji, mereka berkumpul diMina dan
berpesta serta bersikap sombong menyebut kebesaran nenek moyang masing-masing. Di dalam
doa mereka juga berdoda hanya untuk kebahagiaan di dunia.

1
Mudjab Ahali, Asbabun Nuzul: Studi Pendalam Al-Qur’an, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 79
(201) Di dalam ayat ini, Allah menyebutkan manusia yang memperoleh keuntungan dunia
akhirat, yaitu orang-orang yang didalam doanya selalu minta agar mendapat kebahagiaan di
dunia dan kebahagiaan akhirat, serta jauh dari siksa api neraka.

Surat Al-Hadid Ayat 25

ِ َّ‫د َو َم ٰنَ ِف ُع لِلن‬ٞ ‫شدِي‬


‫اس َو ِليَعأ لَ َم‬ ٞ ‫اس ِب أٱل ِقسأ طِۖٗ َوأَنزَ ألنَا أٱل َحدِيدَ فِي ِه بَ أأ‬
َ ‫س‬ َ ُ‫ب َو أٱلمِ يزَ انَ ِليَق‬
ُ َّ‫وم ٱلن‬ َ َ ‫ت َوأَنزَ ألنَا َم َع ُه ُم أٱل ِك ٰت‬ ِ َ‫سلَنَا ِب أٱلبَ ِي ٰن‬
ُ ‫س ألنَا ُر‬
َ ‫لَقَ أد أ َ أر‬
‫يز‬ٞ ‫ع ِز‬َ ‫ي‬ ٌّ ‫ٱَّلل َق ِو‬
َ َّ ‫ب ِإ َّن‬ ِ ٖۚ ‫س َل ۥهُ ِب أٱلغ أَي‬
ُ ‫ص ُر ۥهُ َو ُر‬ ُ ‫ٱَّللُ َمن َين‬ َّ

25. Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang
nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia
dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang
hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan
supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal
Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Tafsir Mufrodat

َ َ‫ أٱل ِك ٰت‬: Alkitab


‫ب‬

ُ َّ‫ ٱلن‬: manusia


‫اس‬

ٌّ ‫ قَ ِو‬: Maha Kuat


‫ي‬

Munasabah : Pada ayat-ayat yang lalu bahwa Allah tidak memerlukan sesuatu pun
dari makhluk-Nya, tetapi Dialah yang diperlukan oleh makhluk-Nya, karena Dialah yang
menentukan nikmat-nikmat yang akan diterima seluruh makhluk ciptaan-Nya.

Tafsir ayat : Allah menerangkan bahwa Dia telah mengutus para rasul kepada umat-
umat-Nya dengan membawa bukti-bukti yang kuat untuk membuktikan kebenaran risalah-Nya.
Di antara bukti-bukti itu, ialah mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada para rasul. diantara
mukjizat itu seperti tidak terbakar oleh api sebagai mukjizat Nabi Ibrahim, mimpi yang benar
seperti Nabi Yusuf, tongkat sebagai mukjizat Nabi Musa, Al-Qur’an sebagai mukjizat Nabi
Muhammad saw dan sebagainya.
Hadits-Hadits Dasar Ekonomi

Hadist 1

‫ كو عيب روبرم } هاور رابزَل نع ةعافر نب عفار ضر لال هنع { نأ بيلنا لص لال هيلع ملسو لئس‬، ‫ لمع لجرَل هديب‬:
‫هححصو مكاَل يأ بسكال بيطأ ؟ َلق‬

Artinya: Dari Rifa’ah bin Rafi’ r.a. sesungguhnya Nabi s.a.w. pernah ditanya seorang sahabat
mengenai usaha atau pekerjaan, apakah yang paling baik? Rasul s.a.w. menjawab: usaha
seorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang baik”. (HR. al-Bazzar dan al-
Hakim).2

Hadist 2

‫مهيرغو ينقيدصال و ءادهشال – موي ةمايقال » هاور نبا هجام مكاَلو نطقرالداو‬

Artinya: Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda, “Seorang pedagang
muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-
orang shiddiq dan orang- orang yang mati syahid pada hari kiamat. (HR. Ibn Majah, Hakim
dan Daruquthni)3

2
Sri Sudiarti, Fiqh Muamalah Kontemporer, (Medan: Febi UIN-SU Press, 2018), hal. 75
3
Idri, Hadist Ekonomi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), hal. 7
DAFTAR PUSTAKA
Ahali, Mudjab. 2002. Asbabun Nuzul: Studi Pendalam Al-Qur’an, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Hamka. 2007. Tafsir Al-Azhar Juz 1. Jakarta: Citra Serumpun Padi.

Idri. 2014. Hadist Ekonomi. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.

Perpustakaan Nasional RI. 2011. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Widya Cahaya.

Sudiarti ,Sri. 2018. Fiqh Muamalah Kontemporer. Medan: Febi UIN-SU Press.

Anda mungkin juga menyukai