USN 6063
KUMPULAN 4
NO MATRIK : I18102972
(4) ص ُد قَ اتِ ِه َّن نِ حْ لَ ةً ۚ فَ إ ِ ْن ِط ْب َن لَ ُك ْم َع ْن َش ْي ٍء ِم ْن هُ نَ ْف ًس ا فَ ُك لُ وهُ هَ نِ يئً ا َم ِر يئً ا َ َو آتُ وا النِّ َس
َ اء
Maksudnya: Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian
dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai
(AN-NISA’: AYAT 4)
1) ASBABUN NUZUL:
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan daripada Abu Soleh, dia berkata, “Dahulu, jika seseorang ayah
menikahkan anak perempuannya, maka dia yang mengambil mas kahwinnya, bukan anak
perempuannya. Maka Allah pun melarang tradisi seperti ini kepada para ayah dengan firman-
SIGHAH: Jelas
َ ُات لِ قَ وْ ٍم يَ ْع قِ ل
)164( ون ِ ْاء َو ا أْل َ ر
ٍ َض آَل ي َّ اب ْال ُم َس َّخ ِر بَ ْي َن
ِ الس َم َّ اح َو
ِ الس َح ِ َو تَ صْ ِر
ِ َيف الرِّ ي
Maksudnya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
2) ASBABUN NUZUL:
1) Sa’id bin Mansur di dalam kitabnya as-Sunnan, al-Firyabi di dalam kitabnya at-Tafsir,
dan al-Baihaqi di dalam kitabnya Syu’ab al-Iman meriwayatkan daripada Abu adh-
Dhuha, dia berkata, “Ketika turun ayat: (Dan Tuhamu adalah Tuhan Yang Maha Esa;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang), orang-orang musyrik merasa aneh. Mereka berkata, “Jika benar Tuhan itu
Maha Esa, maka tunjukkan tanda-tanda keesannya kepada kami. “Saat itu Allah
2) Ibnu Abi Hatim dan Abu asy-Syeikh di dalam kitab al-‘Azhamah meriwayatkan daripada
‘Atha, dia berkata, “Ketika Nabi berada di Madinah, turun ayat: (Orang-orang kafir
Quraisy di Mekah berkata, “Bagaimana mungkin Tuhan yang satu dapat leluasa mengatur
3) Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan daripada jalur periwayatan yang
cukup terpecaya dan bersambung daripada Ibnu ‘Abbas, dia berkata, “Orang-orang
Quraisy berkata kepada Nabi S.A.W, “Mintalah kepada Allah supaya bukit safa dijadikan
emas agar kita dapat kuat dalam mengalahkan musuh-musuh kita.” Lalu Allah
mewahyukan kepada Nabi: “Aku akan mengabulkan permintaan mereka. Namun jika
mereka tetap kafir setelah ini, Aku akan menyeksa mereka dengan azab yang belum
pernah aku timpakan kepada seorang manusia pun di alam semesta ini. “ Maka Nabi
berkata: “Wahai Tuhanku! Biarkanlah aku bersama kaumku. Aku akan menyeru mereka
(untuk mentauhidkan-Mu) hari demi hari.” Lalu Allah menurunkan ayat 164; Nabi
bersabda, Bagaimana mereka meminta kepada-Mu Bukit Safa dijadikan emas, sementara
mereka telah melihat tanda-tanda kebesaran-Mu yang lebih agung daripada itu.”
RIWAYAT: Sa’id bin Mansur, Ibnu Abi Hatim, Abu asy-Syeikh dan Ibnu Mardawaih
ٌ َِش ْي ٍء َع ل
)29( يم
Maksudnya: Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu.
(AL-BAQARAH: 29)
3) ASBABUN NUZUL:
Memberi jawapan kepada kaum Yahudi dan kaum Munafiqi yang mengecam perbandingan-
perbandingan yang dikemukakan oleh Allah di dalam Al-Quran dan menggunakannya sebagai
alat untuk menabur keraguan terhadap Al-Quran yang diturunkan dari Allah itu. Ia mengingatkan
mereka kepada akibat disebalik perbandingan-perbandingan itu, iaitu Allah menambahkan lagi
kesesatan mereka sebagaimana Allah menambahkan hidayat kepada orang-orang yang Mu’min.
Diceritakan dari Said bin Zaid: “Saya mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda: “Barangsiapa
yang mengurangi satu jengkal sahaja tanah seseorang dengan zalim, maka orang tersebut akan
dikalungi tanah yang dikurangi tersebut sampai tujuh bumi.” (Hadis Riwayat: Muslim)
RIWAYAT: Muslim
َ ِك ْال ُم ْس تَ ْه ِز ئ
)95( ين َ إِ نَّ ا َك فَ ْي نَ ا
memperolok-olokkan (kamu),
4) ASBABUN NUZUL:
Al-Bazzar dan At-Tabrani meriwayatkan daripada Anas bin Malik, dia berkata, “Suatu hari Nabi
lalu di hadapan sekelompok manusia di Mekah. Mereka mengarahkan jari-jari telunjuk mereka
ke tengkuk Nabi, seraya berkata, “Itulah orangnya yang mengaku sebagai Nabi dan selalu
didampingi oleh Jibril.” Maka Jibril pon balas mengarahkan jari telunjuknya ke tubuh mereka.
Akibatnya, tubuh mereka saat itu juga penuh dengan bisul. Lalu bisul-bisul itu mengeluarkan
nanah hingga mengeluarkan bau busuk. Tidak ada seorang pun yang mahu mendekati mereka.
(AL-MUTAFFIFIN: AYAT 1)
5) ASBABUN NUZUL:
An-Nasa’i dan Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad yang sahih daripada Ibnu
‘Abbas, dia berkata, “Ketika Nabi S.A.W. datang ke Madinah, orang-orang Madinah sejak
dahulu terkenal sebagai manusia yang paling curang dalam perkara timbangan. Lalu Allah
menurunkan ayat ini. Maka mereka pun berlaku baik dalam perkara timbangan setelah turun ayat
ini.
SIGHAH: Jelas
RUJUKAN
Buku
2) Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Quran Al-Aisar (Jilid 2), 2007, Jakarta-
3) Asy-Syahid Sayyid Qutb Rahimahullah, Tafsir Fi Zilalil Quran Di Bawah Bayangan Al-
Quran (Jilid 1), 2001, Kelantan Darul Naim, Aman Haji Hassan.
Laman Web
1) http://revolusihari.blogspot.com/2017/02/tafsir-ayat-29-dari-surat-al-baqarah.html?m=1
2) https://tafsirq.com/