Anda di halaman 1dari 7

HADIS-HADIS NABI

TENTANG SHALAT JUM’AT


A. Pendahuluan
Kata al-Jum’at berasal dari kata al-Jam’u yang berarti mengumpulkan sesuatu yang
berserakan. Ibnu Faris dalam kitab al-Maqayis al-Lughah mengatakan bahwa dikalangan
para ulama ada tiga macam bacaan kata al-jum’ah, yaitu;
1. Ulama jumhur membacanya al-Jumu’ah dengan didhammahkan huruf Jim dan
Mimnya
2. Sebagian ahli qiraat membacanya al-Jum’ah dengan dibaca dhammah huruf Jim dan
huruf Mimnya dibaca sukun
3. Sebagian ahli qiraat lainnya membaca al-Juma’ah dengan dibaca dhammah huruf Jim
dan huruf Mimnya dibaca fathah.
Sebab-sebab dinamai hari Jum’at, menurut Al-Hafidz Ibnu hajar dalam kitab Fath
al-Ba-ry bi syarh shahih al-Bukhari mengatakan bahwa pada masa Arab Jahiliyyah hari
Jum’at dikenal dengan sebutan al-Arubah, karena orang Arab Jahiliyyah menamakan hari-
hari dalam seminggu dimulai dengan nama; Awal, Ahwan, Jubar, Dubar, Mi’nas, Arubah
dan Syibar, dan yang dimaksud dengan nama Arubah di sini adalah hari Jum’at.
Dikalangan para ulama ada perbedaan pendapat tentang sebab-sebab dinamai hari
Jum’at. Perbedaan tersebut di antaranya;
1. Dinamakan hari Jum’at karena penciptaan nabi Adam dikumpulkan pada hari Jum’at.
Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Salman sebagai berikut:
‫ت‬ ِ
ُ ‫ ياَ َس ْل َما ُن َما َي ْو ُم اْجلُ ْم َعة ؟ ُق ْل‬: ‫ال َر ُس ْو ُل اهللَ صلى اهلل عليه و سلم‬ َ َ‫ ق‬: ‫َع ْن َس ْل َما َن قَ َال‬
‫ يَا‬: ‫ال‬ َ َ‫َأعلَ ُم ق‬
ْ ُ‫ اهللُ َو َر ُس ْولُه‬: ‫ت‬ َ َ‫ يَا َس ْل َما ُن مَا َي ْو ُم اْجلُ ْم َع ِة ؟ ق‬: ‫َأعلَ ُم قَ َال‬
ُ ‫ال ُق ْل‬ ْ ُ‫اهللُ َو َر ُس ْولُه‬
‫ يَا َس ْل َما ُن َي ْو ُم اجْلُ ْم َع ِة ؟ بِِه مُجِ َع‬: ‫ال‬َ َ‫َأعلَ ُم ق‬
ْ ُ‫ اهللُ َو َر ُس ْولُه‬: ‫ت‬ ِ
ُ ‫َس ْل َما ُن َما َي ْو ُم اجْلُ ْم َعة ؟ ُق ْل‬
‫ك َع ْن َي ْوِم اْجلُ ْم َع ِة‬ َ ‫َأبُ ْو َك ـ َو َأبُ ْو ُك ْم ـ َأنَا‬
َ ُ‫ًأح ِّدث‬
Diriwayatkan dari Salman ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: wahai Salman,
apakah hari Jum’at itu? Saya (Salman) menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih tahu
(tentang itu), lalu beliau bertanya lagi; wahai Salman, apakah hari Jum’at itu? saya
menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih tahu (tentang itu). Setelah itu Rasulullah saw
bersabda: wahai Salman, hari Jum’at adalah hari dikumpulkan (penciptaan)
bapakmu (Adam) – saya menceritakan tentang hari Jum’at itu kepadamu. HR Ibnu
Khuzaimah,
2. Karena pada hari itu orang-orang berkumpul untuk melakukan shalat (Jum’at). Hal ini
sebagaimana ditegaskan oleh Ibnu Hazm dalam kitab al-Muhalla Jilid 5 halaman 67.
3. Karena penduduk Madinah – sebelum kedatangan Nabi kepada mereka – berkumpul
di tempat As’ad bin Zirarah, beliau menyampaikan khutbah dan shalat bersama-sama
dengan mereka pada hari al-Arubah yang mereka namai hari Jum’at

B. Materi
1. Kewajiban Shalat Jum’at
‫يم بْ ِن حُمَ َّم ِد بْ ِن الْ ُمْنتَ ِش ِر َع ْن‬ ِ ‫ِإ‬ ٍ ُ ‫َح َّد َثنَا َعبَّاس بْن َعْب ِد الْ َع ِظي ِم َح َّدثَيِن ِإ ْس َح ُق بْن َمْن‬
َ ‫ص ور َح َّد َثنَا ُه َرمْيٌ َع ْن ْب َراه‬ ُ ُ ُ
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ
‫ب َعلَى ُك ِّل‬ ٌ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم قَ َال اجْلُ ُم َع ةُ َح ٌّق َواج‬ َ ِّ ‫س بْ ِن ُم ْس ل ٍم َع ْن طَ ا ِرق بْ ِن ش َهاب َع ْن النَّيِب‬ ِ ‫َقْي‬
ٌ ُ‫اع ٍة ِإاَّل َْأر َب َعةً َعْب ٌد مَمْل‬ ِ
)‫يض (رواه َأبُو َد ُاود‬ ٌ ‫صيِب ٌّ َْأو َم ِر‬
َ ‫وك َْأو ْامَرَأةٌ َْأو‬ َ َ‫ُم ْسل ٍم يِف مَج‬
Telah menceritakan kepada kami ['Abbas bin 'Abdul 'Adzim] telah menceritakan kepadaku
[Ishaq bin Manshur] telah menceritakan kepada kami [Huraim] dari [Ibrahim bin
Muhammad Al Muntasyir] dari [Qais bin Muslim] dari [Thariq bin Syihab] dari Nabi saw
beliau bersabda; "Jum'at itu wajib bagi setiap Muslim dengan berjama'ah, kecuali empat
golongan, yaitu; hamba sahaya, wanita, anak-anak dan orang yang sakit." (H.R. Abu
Daud)

ٍِ ِ
ٍ َّ‫اش بْ ِن َعب‬
‫اس َع ْن‬ ِ َّ‫ض الَةَ َع ْن َعي‬
ُ ‫يد بْ ُن ُم ْسلم قَ َال َح َّدثَيِن الْ ُم َفض‬
َ َ‫َّل بْ ُن ف‬ ُ ‫َأخَبَريِن حَمْ ُم‬
ُ ‫ود بْ ُن َغْياَل َن قَ َال َح َّد َثنَا الْ َول‬ ْ
ِ‫َأن النَّيِب ص لَّى اللَّه علَي ه‬ ِ ِ
َْ ُ َ َّ َّ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم‬ َ ‫اَأْلش ِّج َع ْن نَاف ٍع َع ْن ابْ ِن عُ َم َر َع ْن َح ْف‬
َ ِّ ‫ص ةَ َز ْو ِج النَّيِب‬ َ ‫بُ َكرْيِ بْ ِن‬
‫ب َعلَى ُك ِّل حُمْتَلِ ٍم‬ ِ ِ
ُ ‫َو َسلَّ َم قَ َال َر َو‬
ٌ ‫اح اجْلُ ُم َعة َواج‬
Telah mengabarkan kepadaku [Mahmud bin Ghailan] dia berkata; telah menceritakan
kepada kami [Al Walid bin Muslim] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Al
Mufadhdhal bin Fadhalah] dari ['Ayyasy bin 'Abbas] dari [Bukair bin Al Asyaj] dari
[Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dari [Hafshah] -istri Nabi saw- bahwa Nabi saw bersabda:
"Mendatangi shalat Jum'at hukumnya wajib bagi setiap (muslim) yang sudah baligh
(dewasa)." (H.R. an-Nasa’i nomor hadis 1370)

Tiga tipologi orang yang juma’atan

‫ض ُر اجْلُ ُم َعةَ ثَاَل ثَةُ َن َف ٍر َر ُج ٌل‬ َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ِ ِ


ُ ْ‫ال حَي‬ َ ِّ ‫َع ْن َعْبد اللَّه بْ ِن َع ْم ٍرو َع ْن النَّيِب‬
‫ِإ‬ ِ
َ‫ضَر َها يَ ْدعُو َف ُه َو َر ُج ٌل َد َعا اللَّهَ َعَّز َو َج َّل ْن َشاء‬ َ ‫ضَر َها َي ْلغُو َو ُه َو َحظُّهُ مْن َها َو َر ُج ٌل َح‬ َ ‫َح‬
ِ ِ ٍ ‫ات وس ُك‬ ٍ ْ‫َأعطَاه وِإ ْن َشاء مَنعه ورجل حضرها بِِإن‬
َ ‫ط َر َقبَةَ ُم ْسل ٍم َومَلْ يُْؤ ذ‬
‫َأح ًدا‬ َّ ‫وت َومَلْ َيتَ َخ‬ َُ ‫ص‬ َ َ ََ َ ٌ ُ َ َ ُ َ َ َ َُ ْ
ِ ِ ِ
َ‫ول َم ْن َجاء‬ ُ ‫َأن اللَّهَ َعَّز َو َج َّل َي ُق‬ َّ ِ‫ك ب‬َ ‫َّارةٌ ِإىَل اجْلُ ُم َع ِة الَّيِت تَل َيها َو ِزيَ َادة ثَاَل ثَِة َأيَّ ٍام َو َذل‬ ِ
َ ‫فَه َي َكف‬
)‫ الكالم واإلمام خيطب‬:‫الصالة‬:‫بِاحْلَ َسنَ ِة َفلَهُ َع ْش ُر َْأمثَاهِلَا (رواه أبو داود‬
Dari Abdullah bin 'Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Ada tiga
golongan seseorang dalam menghadiri shalat Jum'at, yaitu; seseorang menghadiri shalat
Jum'at sambil bicara, maka bicaranya itulah yang menjadi bagiannya, seseorang yang
menghadiri shalat jum'at sambil memanjatkan do'a maka itulah orang yang benar-benar
memanjatkan do'a kepada Allah 'azza wajalla, Kalau Dia menghendaki, maka akan di
kabulkan atau jika Dia menghendaki maka Dia akan menahannya. Dan orang yang
menghadiri shalat Jum'at dengan sikap diam dan tenang, tidak melangkahi pundak orang
lain dan tidak pula menyakiti seorang pun, maka jum'atnya menjadi penebus dosanya
hingga jum'at berikutnya, di tambah tiga hari, yang demikian itu karena Allah 'azza
wajalla berfirman: "Barangsiapa melakukan amal kebaikan, maka baginya sepuluh kali
lipat.
Kata “al-Laghwu” adalah salah satu bentuk yang berasal dari kata kerja lagha –
yalghu – laghwan walghiyah yang berarti sesuatu yang salah, sia-sia, dan perkataan yang
batil. Kata “Laghwu” atau “Laghiyah” di dalam al-Qur’an disebut sepuluh kali dalam
sebelas surat, yaitu; (1) QS . al-Baqarah [2]: 225, (2) QS. al-Maidah [5]: 89, (3) QS
Maryam [9]: 62, (4) QS al-Mu’minun [23]: 3, (5) QS al-Furqan [25]: 72, (6) QS al-
Qashash [28]: 55, (7) QS Fushilat [41]: 26, (8) QS al-Waqi’ah [56]: 25, (9) QS al-
Ghasyiyah [77]: 11, dan (10) QS an-Naba [78]: 35.
Al-Raghif al-Ashfahany dalam kitab al-Mufradaat fi Gharib al-Qur’an
menjelaskan bahwa “al-Laghwu min Kalam” artinya adalah perkataan yang tidak
diperhitungkan (sia-sia atau tidak ada manfaatnya).
Kata “Yalghu” dalam kalimat “Rajulun hadharaha yalghu” artinya adalah
perbuatan sia-sia yang meliputi melangahi leher orang lain dan menyakiti orang lain
(ketika menghadiri shalat Jum’at). Maka kalimat “Rajulun hadharaha yalghu” artinya
seorang muslim menghadiri shalat Jum’at dengan sia-sia (tidak mendapat nilai
keutamaan shalat Jum’at) dikarenakan melangkahi leher jamaah lain.
Makna kata “Yad’uu” dalam kalimat “Rajulun hadharaha yad’uu” artinya
berdo’a kepada Allah. Dengan demikian makna kalimat “Rajulun hadharaha yad’uu”
adalah seorang muslim menghadiri shalat Jum’at dengan menyibukkan diri berdo’a
kepada Allah sehingga hal tersebut menghalangi untuk mendengarkan khutbah yang
disampaikan oleh khatib.
Di dalam sebuah kamus dijelaskan bahwa kata “anshata” mengandung arti
“sakata” yang artinya diam, dan kalimat “anshata lahu” mengandung arti “sakata lahu
wa istimaa-‘an lihaditsihi” (diam dengan penuh perhatian dan mendengarkan
perkataannya}. Ibnu Hajar al-Makky menjelaskan bahwa kalimat “anshata lahu”
maknanya adalah “bi inshaatin lil khatib wa sukuutin ‘an al-Laghwi” (diam dengan
penuh perhatian kepada apa yang disampaikan oleh khatib dan tidak melakukan
perbuatan yang tidak berguna).
Sedang kata “inshaat” dalam kalimat “Rajulun hadharaha bi inshaatin wa
sukuutin” adalah diam mendengarkan dengan penuh perhatian. Disebutkannya kata
“inshaat” dan kata “sukuut” dalam hadis tersebut berfungsi untuk menguatkan dan
konteksnya ketika mendengarkan khutbah.
Maksud kalimat “wa lam yu-dzi ahadan” adalah ia tidak menyakiti orang lain
dengan melakukan suatu bentuk perbuatan yang dapat menyakiti orang lain, seperti;
menempati temat duduk orang lain atau menyuruh orang lain pindah dari tempat
duduknya kemudian ia menempatinya dan lainnya.
Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa orang muslim dalam menghadiri
shalat Jum’at terbagi 3 kelompok, yaitu;
1. Orang muslim (jama’ah) yang menghadiri shalat Jum’at dengan sia-sia (shalat
Jum’atnya tidak ada gunanya), dikarenakan ia melangkahi leher orang-orang yang
sudah duduk atau melakukan perbuatan yang tidak ada manfaatnya.
2. Orang muslim (jama’ah) yang menghadiri shalat Jum’at dengan sibuk berdo’a
kepada Allah dan tidak mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib.
Orang muslim (jama’ah) yang menghadiri shalat Jum’at dengan penuh perhatian dan
mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh khatib. Baginya akan mendapat pembebasan
dosanya sampai sepuluh hari berikutnya.

2. Ancaman Meninggalkan shalat Jum’at

ِ ٍ ِ ِ ِ ‫عن عب ِد‬
‫ص لِّي‬ ُ ‫ لََق ْد مَهَ ْم‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم قَ َال ل َق ْوم َيتَ َخلَّ ُف و َن َع ِن اجْلُ ُم َع ة‬
ُ ‫ت َأ ْن‬
َ ُ‫آم َر َر ُجاًل ي‬ َّ ‫اهلل‬
َ َّ ‫َأن النَّيِب‬ َْ ْ َ
(.‫ُأحِّر َق َعلَى ِر َج ٍال َيتَ َخلَّ ُفو َن َع ِن اجْلُ ُم َع ِة بُيُوَت ُه ْم)رواه أمحد‬ ِ ‫بِالن‬
َ َّ‫ مُث‬،‫َّاس‬
Artinya: “Dari ‘Abdullāh (diriwayatkan) bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam
bersabda kepada kaum yang meninggalkan shalat Jum‘at: Sungguh aku berkeingian
untuk memerintahkan kepada salah seorang shalat bersama orang-orang, kemudian aku
bakar rumah-rumah dari orang-orang yang meninggalkan (shalat) Jum‘at” [H.R. Aḥmad].

‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ َ ‫َأن عب َد اللَّ ِه بن عمر وَأبا هريرةَ ح َّدثَاه َأنَّهما مَسِ عا رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ ُ ُ َ َْ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ
ِ
ْ َ َّ َ‫َح َّدثَيِن احْلَ َك ُم بْ ُن مينَاء‬
ِ ‫َأع و ِاد ِمْن ِ ِه لَيْنتَ ِه َّ َأْق وام عن و ْد ِع ِهم اجْل مع‬
‫ات َْأو لَيَ ْختِ َم َّن اللَّهُ َعلَى ُقلُ وهِبِ ْم مُثَّ لَيَ ُك ونُ َّن ِم ْن‬ َ ُ ُ ْ َ ْ َ ٌ َ ‫ول َعلَى ْ َ رَب َ نَي‬ ُ ‫َي ُق‬
).‫ني (رواه مسلم‬ ِِ
َ ‫الْغَافل‬
Artinya: “Telah menceritakan kepadaku al-Ḥakam bin Minā’ bahwa ‘Abdullāh bin
‘Umar dan Abū Hurairah keduanya telah menceritakan kepadanya (diriwayatkan), bahwa
keduanya mendengar Rasulullah saw bersabda di atas mimbarnya: Hendaklah orang
yang suka meninggalkan shalat Jum‘at menghentikan perbuatannya, ataukah mereka
ingin Allah membutakan hati mereka, dan sesudah itu mereka benar-benar menjadi orang
yang lalai” [H.R. Muslim].

‫ات َت َه ُاونًا هِبَا طَبَ َع‬


ٍ ‫ث مَّر‬ ِ ِ ُ ‫عن حُم َّم ِد ب ِن عم ٍرو قَ َال قَ َال رس‬
َ َ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َم ْن َتَر َك اجْلُ ُم َعةَ ثَاَل‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ َْ ْ َ ْ َ
.]‫اللَّهُ َعلَى َقْلبِ ِه [رواه أبو داود والرتمذي‬

Artinya: “Dari Muḥammad bin ‘Amr (diriwayatkan) ia berkata, Rasulullah shallallahu


‘alaihi wassallam bersabda: Barangsiapa yang meninggalkan shalat Jum‘at sebanyak
tiga kali karena meremehkannya, maka Allah akan menutup hatinya”  [H.R. Abū Dāwūd
dan at-Tirmidzī].
Dari hadis-hadis di atas dapat dipahami bahwa shalat Jum‘at termasuk perkara penting
yang diungkapkan dalam bentuk perintah maupun ancaman. Di antara ancaman tersebut
adalah akan ditutup hati orang yang meninggalkan shalat Jum‘at dengan sengaja dan
meremehkannya. Imam Malik mengatakan bahwa yang dimaksud meninggalkan Jum‘at
dengan sengaja adalah meninggalkan karena malas atau tidak ada uzur yang dibenarkan
oleh syariat.

ٍ ‫ث مَّر‬
.‫ات ِم ْن َغرْيِ عُ ْذ ٍر َواَل ِعلَّ ٍة طَبَ َع اللَّهُ َعلَى َقْلبِ ِه‬ َ َ ‫َم ْن َتَر َك اجْلُ ُم َعةَ ثَاَل‬
Artinya: “Barangsiapa meninggalkan Jum‘at tiga kali tanpa ada uzur atau sebab (yang
dibenarkan), maka Allah mengunci hatinya” [al-Muntaqā Syarḥu al-Muwaṭṭa’, 1/204].

Ancaman meninggalkan shalat Jum‘at ini tentunya tidak berlaku bagi mereka yang tidak
termasuk golongan yang tidak wajib melaksanakan shalat Jum‘at, seperti hamba sahaya,
anak kecil, wanita dan orang sakit. Ancaman ini juga tidak berlaku bagi orang yang
meninggalkan Jum‘at karena sebab yang dibenarkan syariat seperti adanya bencana atau
kondisi lainnya yang dapat membahayakan keselamatan jiwa.

Bagi orang yang tidak dapat melaksanakan shalat Jum‘at karena sebab tersebut,
diperbolehkan tidak melaksanakan shalat Jum‘at, tetapi diwajibkan untuk melaksanakan
shalat Zuhur sebagai pengganti shalat Jum‘at sebagai hukum asal (‘azīmah) bagi orang
yang tidak melaksanakan shalat Jum‘at dan baginya tetap mendapatkan pahala Jum‘at.
ِ ِ ُ ‫ول قَ َال رس‬
ُ ‫وسى ِمَر ًارا َي ُق‬ ِ
َ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم ِإ َذا َم ِر‬
،‫ض الْ َعْب ُد َْأو َس ا َفَر‬ َ ‫ول اللَّه‬ َُ َ ‫ت َأبَا ُم‬
ُ ‫عن َأىب بُْر َد َة مَس ْع‬
.]‫يحا [رواه البخاري‬ ِ ‫ُكتِب لَه ِمثْل ما َكا َن يعمل م ِقيما‬
ً ‫صح‬ َ ً ُ ُ َ َْ َُ ُ َ
Artinya: “Dari Abū Burdah (diriwayatkan), aku mendengar Abū Mūsā beberapa kali
berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda: Apabila seorang hamba sakit
atau melakukan perjalanan maka dicatat (pahala) baginya seperti apa yang dilakukan
orang yang mukim dan sehat” [H.R. al-Bukhārī].

3. Keutamaan Jum’atan
a. Jumat sebagai hari terbaik
‫س َي ْو ُم‬ َّ ‫ت َعلَْي ِه‬ ٍ
ُ ‫الش ْم‬ ْ ‫ قَ َال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم َخْي ُر يَوم طَلَ َع‬:‫عن َأيب هريرة رضي اهلل عنه قَ َال‬
)‫ِج ِمْن َها (رواه مسلم‬ ِِ ِ ِِ ِ ِِ ِ
َ ‫ُأخر‬
ْ ‫آد ُم َوفيه ُْأدخ َل اجلَنَّةَ َوفيه‬
َ ‫اجلُ ُم َعة فيه ُخل َق‬
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sebaik-baik hari yang
matahari terbit pada hari itu ialah hari jum'ah. Pada hari itulah Adam diciptakan dan pada
hari itu pula ia dimasukkan dalam syurga dan juga pada hari itulah ia dikeluarkan dari
syurga itu," (H.R. Muslim)

b. Ada waktu doa dikabulkan


‫ فِ َيه ا‬:‫أن رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم ذَ َك َر َي ْو َم اجلُ ُم َع ِة َف َق َال‬ َّ :‫عن َأيب هريرة رضي اهلل عنه قَ َال‬
‫ (متف ٌق‬.‫أش َار بيَ ِد ِه يُ َقلِّلُ َه ا‬ ْ َّ‫أل اهللَ َش ْيئاً ِإال‬
َ ‫أعطَ اهُ إيّ اهُ َو‬ ُ ‫ص لِّي يَ ْس‬ ‫ِئ‬ ِ ِ
َ ُ‫اعةٌ ال يُواف ُق َه ا َعْب ٌد ُم ْس ل ٌم َو ُه َو قَ ا ٌم ي‬
َ ‫َس‬
)‫َعلَْي ِه‬
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebut hari Jum'ah, lalu
beliau s.a.w. bersabda: "Dalam hari Jum'ah itu ada waktu yang tidak dicocoki oleh
seseorang Muslim dan ia sedang berdiri sholat sambil memohonkan sesuatu permohonan
kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan apa yang dimohonkannya itu."
Rasulullah mengisyaratkan dengan tangannya sebagai tanda mempersedikitkan waktu
yang dimaksudkan itu." (Muttafaq 'alaih)

‫ت‬ ِ
َ ‫ أمَس ْع‬:‫ قَ َال عبد اهلل بن عمر رضي اهلل عنهما‬:‫األشعري رضي اهلل عنه قَ َال‬ ِّ ‫عن َأيب بُْر َدةَ بن َأيب موسى‬
ُ ‫ َن َع ْم مَسِ ْعتُهُ َي ُق‬:‫ت‬
:‫ول‬ ِ ِ ‫شأن س‬
ُ ‫ ُق ْل‬:‫اعة اجلُ ُم َع ة ؟ قَ َال‬
َ َ
ِ ‫ِّث عن رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم يف‬
ْ َ ُ ‫اك حُيَ د‬َ َ‫أب‬
ِ ِ ِ
‫الص الةُ (رواه‬ َّ ‫ض ى‬ َ ‫اإلم ُام ِإىَل أ ْن ُت ْق‬
َ ‫س‬ َ ‫ ه َي َم ا َبنْي َ أ ْن جَيْل‬:‫ت رس ول اهلل ص لى اهلل علي ه وس لم يق ول‬ ُ ‫مَس ْع‬
. )‫مسلم‬

c. Penghapus Dosa
‫ض وءَ مُثَّ أتَى‬
ُ ‫الو‬
ُ ‫َأح َس َن‬
ْ َ‫ قَ َال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم َم ْن َت َوضَّأ ف‬:‫عن َأيب هريرة رضي اهلل عنه قَ َال‬
ِ ‫اجلمع ةَ فَاس تمع وأنْص‬
‫ص ى َف َق ْد لَغَ ا (رواه‬ َّ ‫يادةُ ثَالَثَ ِة أيَّ ٍام َو َم ْن َم‬
َ َ‫س احل‬
ِ
َ ‫ت غُف َر لَهُ َم ا َبْينَ هُ َو َبنْي َ اجلُ ُم َع ة َو ِز‬
َ َ َ َ َ ْ َ ُُ
)‫مسلم‬
Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa
berwudhu' lalu memperbaguskan wudhu'nya, Kemudian mendatangi shalat Jum'ah terus
mendengar dan berdiam diri tidak berbicara sama-sekali, maka diampunkanlah untuknya
antara Jum'ah itu dengan Jum'ah yang berikutnya, dengan diberi tambahan tiga hari lagi.
Barangsiapa yang memegang kerikil batu kecil untuk dipermain-mainkan sehingga tidak
memperhatikan isi khutbah, maka ia telah melakukan kelalaian yakni bersalah." (H.R.
Muslim)

‫س َواجلُ ُم َع ةُ ِإىَل‬
ُ ‫ات اخلَ ْم‬
ُ ‫الص لَ َو‬
َّ ‫يب ص لى اهلل علي ه وس لم قَ َال‬ ِّ ‫ عن الن‬:‫عن َأيب هري رة رض ي اهلل عن ه قَ َال‬
)‫ت ال َكبَاِئُر (رواه مسلم‬
ِ ‫ِّرات ما بيَنه َّن ِإ َذا اجتُنِب‬
َ ْ ُ َْ َ ٌ ‫ضا َن ُم َكف‬َ ‫ضا ُن ِإىَل َر َم‬
ِ
َ ‫اجلُ ُم َعة َو َر َم‬
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., katanya: "Shalat lima waktu dan dari Jum'ah satu
ke Jum'ah berikutnya, dari Ramadhan ke Ramadhan, adalah sebagai penebus dosa antara
waktu-waktu kesemuanya itu yakni antara waktu yang satu dengan waktu yang
berikutnya, selama dosa-dosa besar dijauhi." (H.R. Muslim)

4. Akhlak Shalat Jum’at

a. Mandilah sebelum pergi


َ‫َأح ُد ُك ُم اجلُ ُم َع ة‬ ‫ِإ‬ َّ :‫عن ابن عم ر رض ي اهلل عنهم ا‬
َ َ‫ ذَا َج اء‬:‫أن رس ول اهلل ص لى اهلل علي ه وس لم قَ َال‬
(‫)متفق َعلَْي ِه‬ ِ
ٌ ‫َفْلَي ْغتَس ْل‬
Dari Ibnu Umar r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau seseorang di antara engkau
semua mendatangi shalat Jum'ah, maka hendaklah mandi dulu." (Muttafaq 'alaih)

‫ب‬ ِ ِ ِ َّ ‫عن َأيب س عيد اخلدري رض ي اهلل عنه‬


ٌ ‫أن رس ول اهلل صلى اهلل عليه وس لم قَ َال غُ ْس ُل َي ْوم اجلُ ُم َع ة َواج‬
)‫(متفق َعلَْي ِه‬ ِ
ٌ ‫َعلَى ُك ِّل حُمْتَل ٍم‬
Dari Abu Said r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Mandi Jum'ah itu adalah
wajib bagi setiap orang yang sudah baligh." (Muttafaq 'alaih)

ِ ِ
ْ ‫ض َأ َي ْو َم اجلُ ُم َع ة فبِها َون ْع َم‬
‫ت‬ َّ ‫ قَ َال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم َم ْن َت َو‬:‫عن مَسَُر َة رضي اهلل عنه قَ َال‬
(‫ض ُل (رواه َأبُو داود والرتمذي‬
َ ْ‫َو َمن ا ْغتَ َس َل فَالغُ ْس ُل أف‬
Dari Samurah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa berwudhu' pada
hari Jum'ah, maka dengan keringanan itu bolehlah dilakukan dan tanpa mandi dan itupun
sudah baik. Tetapi barangsiapa yang mandi, maka mandi itu adalah lebih utama." (H.R.
Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

b. Gunakan wewangian semampunya


‫وم اجلُ ُم َع ِة‬ ِ ِ
َ َ‫ ص لى اهلل علي ه وس لم الَ َي ْغتَس ُل َر ُج ٌل ي‬- ‫ قَ َال رس ول اهلل‬:‫لمان رض ي اهلل عن ه قَ َال‬ َ ‫عن َس‬
ِ
َ َ ‫يب َبْيتِ ِه مُثَّ خَي ْ ُر ُج فَالَ يُ َف ِّر ُق َبنْي‬
َّ‫اثننْي ِ مُث‬ ِ ‫س ِم ْن ِط‬
ُّ َ‫اع ِمن طُ ْه ٍر َويَ دَّه ُن ِم ْن ُد ْهنِ ِه َْأو مَي‬َ َ‫اس تَط‬ ْ ‫َو َيتَطَ َّهُر َم ا‬
ِ ِ ِ ‫يصلِّي ما ُكتِب لَه مُثَّ يْن‬
(‫اُألخَرى )رواه البخاري‬ ْ ‫ ِإالَّ غُفَر لَهُ َما َبْينَهُ َو َبنْي َ اجلُ ُم َعة‬،‫اإلم ُام‬
َ ‫ت ذَا تَ َكلَّ َم‬
‫ص ُ ِإ‬
ُ ُ َ َ َُ
Dari Salman r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidaklah seseorang lelaki itu
mandi pada hari Jum'ah, lalu bersuci sekuasa ia melakukan bersuci tadi dan berminyak
dengan minyaknya atau mengambil dari sebagian harum-haruman – minyak harum yang
ada di rumahnya, selanjutnya ia keluar, lalu tidak memisahkan antara dua orang yang
sedang duduk, kemudian ber- sembahyang yang telah ditentukan untuknya yakni shalat
sunnah Tahiyyatul masjid, seterusnya berdiam diri tidak bercakap-cakap ketika imam
berbicara, melainkan diampunkanlah untuknya antara Jum'ah itu dengan Jum'ah lainnya
yakni yang berikutnya." (H.R. al-Bukhari)

c. Datang lebih awal


‫وم اجلُ ُم َع ِة غُ ْس َل‬َ َ‫ َمن ا ْغتَ َس َل ي‬:‫أن رس ول اهلل ص لى اهلل علي ه وس لم قَ َال‬ َّ :‫عن َأيب هري رة رض ي اهلل عن ه‬
ِ ِ ِ ‫الس‬ ِ
‫اح‬ َ ‫اعة الثَّانيَ ة فَ َكَأمَّنَا َق َّر‬
َ ‫ب َب َق َرةً َو َم ْن َر‬ َ َّ ‫اح يف‬ َ ‫اح يف الساعة األوىل فَ َكأمَّنَا َق َّر‬
َ ‫ب بَ َدنَةً َو َم ْن َر‬ َ ‫اجلَنَابَة مُثَّ َر‬
ِ ِ َّ ‫الس اع ِة‬ ِِ
‫اح يف‬َ ‫اج ةً َو َم ْن َر‬ َ ‫ب َد َج‬ َ ‫الراب َع ة فَ َكأمَّنَا َق َّر‬ َ َّ ‫اح يف‬ َ ‫ َو َم ْن َر‬،‫ب َكْبش اً أ ْق َر َن‬ َ ‫يف الساعة الثَّالثَة فَ َكأمَّنَا َق َّر‬
(‫)متفق َعلَْي ِه‬ ِّ ‫ت املالَِئ َكةُ يَستَ ِمعُو َن‬ِ ‫الساع ِة اخل ِامس ِة فَ َكأمَّنَا َقَّرب بيضةً فَإذَا خرج اإلمام َضر‬
ٌ ‫الذ ْكَر‬ ْ َ ََ ُ َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َّ
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa mandi
pada hari Jum'ah sebagaimana mandi ketika janabah, lalu pergi - ke masjid, maka seolah-
olah ia berkurban seekor unta, dan barangsiapa yang pergi pada jalan kedua, maka
seolah-olah ia berkurban seekor lembu, dan barangsiapa pergi pada jam ketiga, maka
seolah-olah ia berkurban seekor kambing yang bertanduk, dan barangsiapa pergi pada
jam keempat, maka seolah-olah ia berkurban seekor ayam betina, dan barangsiapa pergi
pada jam kelima, maka seolah-olah ia berkurban sebutir telur. Apabila imam telah
keluar, maka para malaikat - yang mencatat - itu semuanya mendengarkan zikir - yakni
khutbah." (Muttafaq 'alaih)

d. Memperbanyak shalawat pada hari ini


‫ض ِل أيَّ ِام ُك ْم َي ْو َم‬ ِ َّ ‫ قَ َال رس ول اهلل ص لى اهلل علي ه وس لم‬:‫أوس رض ي اهلل عن ه قَ َال‬
َ ْ‫إن م ْن أف‬ ٍ ‫عن أوس بن‬
(‫ )رواه َأبُو داود‬.‫وضةٌ َعلَ َّي‬
َ ‫صالَتَ ُك ْم َم ْعُر‬ َّ َ‫الصالَِة فِ ِيه؛ ف‬
َ ‫إن‬ َّ ‫اجلُ ُم َع ِة فَأ ْكثُِروا َعلَ َّي ِم َن‬
Dari Aus bin Aus r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya di antara
hari-harimu semua yang lebih utama ialah hari Jum'ah, maka dari itu perbanyakkanlah
membaca shalawat padaku dalam hari Jum'ah itu, sebab sesungguhnya shalawatmu
semua itu ditunjukkan kepadaku." (H.R. Abu Dawud)

Anda mungkin juga menyukai