XII-10
Al-Qur’an
َّ ت فِي ال
{ظالِ ُمو َن إِ ِذ ت ََرى َولَو ِ سطُو َوال َم ََلئِكَةُ ال َمو
َ ت
ِ غ َم َرا ِ سكُ ُم أَخ ِر ُجوا أَيدِي ِهم بَا
َ ُاب ت ُج َزو َن اليَو َم أَنف
َ َعذ
َ
َللا عَلَى تَقُولُونَ كُنت ُم بِ َما ال ُهو ِن ِ ت َست َكبِ ُرو َن آَيَاتِ ِه عَن َوكُنت ُم ال َح
ِ َّ ق غَي َر
Al Imam Al Bukhari rahimahullah, dalam Shahih-nya membuat judul bab َما باب
َ ( ْالقَب ِْرBab dalil-dalil tentang adzab kubur) lalu beliau menyebutkan
ِ عذَا
ب فِى َجا َء
ayat di atas.
Hadits
أُت َِى قَب ِر ِه فِى ال ُمؤ ِم ُن أُق ِع َد إِذَا، ش ِه َد ث ُ َّم
َ َللا ُ إِلَّ إِلَهَ لَ أَن
َّ ، ََّللا َرسُو ُل ُم َح َّمدًا َوأَن
ِ َّ ، ََللاُ يُث َ ِبتُ ( قَولُهُ فَذَ ِلك
َّ
َت بِالقَو ِل آ َمنُوا الَّذِين ِ ِ) الث َّاب
“Jika seorang mu’min telah didudukkan di dalam kuburnya, ia kemudian
didatangi (oleh dua malaikat lalu bertanya kepadanya), maka dia akan menjawab
dengan mengucapkan:’Laa ilaaha illallah wa anna muhammadan rasuulullah’.
Itulah yang dimaksud al qauluts tsabit dalam firman Allah Ta’ala (yang artinya):
‘Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan al qauluts tsabit’ (QS.
Ibrahim: 27)” (HR. Bukhari 1369, Muslim 7398)
Ini adalah dalil Al Qur’an sekaligus As Sunnah. Karena merupakan bukti bahwa
surat Ibrahim ayat 27 berbicara tentang adzab kubur dan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sendiri yang menafsirkan demikian.
Al-Qur’an
ُّور فِي يُنفَ ُخ َويَو َم َ ت فِي َمن فَفَ ِز
ِ ع الص ِ اوا
َ س َم ِ َللاُ شَا َء َمن إِ َّل اْلَر
َّ ض فِي َو َمن ال َّ دَاخِ ِرينَ أَت َوهُ َوكُل
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di
langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan
mereka semua datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An-Naml
[27]: 87)
Hadits
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
«قَالُوا »أَربَعُونَ النَّف َخت َي ِن بَينَ َما: قَا َل يَو ًما؟ أَربَعُونَ هُ َري َرةَ أَبَا يَا: ُأَبَيت، قَالُوا: َقَا َل شَه ًرا؟ أَربَعُون: ُأَبَيت، قَالُوا:
َسنَةً؟ أَربَعُونَ قَا َل: ت ُ أَبَي
“(Jarak) antara dua tiupan adalah empat puluh.” Para sahabat bertanya,”Wahai Abu
Hurairah, apakah empat puluh hari?” Abu Hurairah menjawab,”Aku enggan.” Mereka
bertanya lagi,”Empat buluh bulan?” Abu Hurairah menjawab,”Aku enggan.” Mereka
bertanya lagi,”Empat puluh tahun?” Abu Hurairah menjawab,”Aku enggan.” (HR.
Bukhari no. 4935)
Al-Qur’an
َّ ت ُخ َر ُجونَ َكذَ ِلكَ َميت ًا بَل َدةً بِ ِه فَأَنشَرنَا بِقَدَر َما ًء ال
س َماءِ مِ نَ نَ َّز َل َوالَّذِي
“Dan Rabb yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu
Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan
(dari dalam kubur).” (QS. Zukhruf: 11)
Hadits
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya, “Apakah laki-laki dan wanita saling melihat
satu sama lain?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Keadaannya jauh lebih berat dari sekedar melihat satu sama lain.” (Hadits
shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102).
Hadits
علَى فَ َرطُكُم أَنَا
َ ض ِ ال َحو، َّب أَى فَأَقُو ُل دُونِى اخت ُ ِل ُجوا ْلُنَا ِولَ ُه ُم أَه َويتُ ِإذَا َحت َّى ِمنكُم ِر َجال ِإلَ َّى لَيُرفَ َعن
ِ َر
أَص َحا ِبى. َبعدَكَ أَح َدثُوا َما ت َد ِرى لَ َيقُو ُل
Al-Qur’an
ُ ِوردًا َج َهنَّ َم إِلَى ال ُمج ِرمِ ي َن َونَسُو. شفَاعَةَ يَم ِلكُونَ َل
ق َّ الرح َم ِن عِن َد ات َّ َخذَ َم ِن إِ َّل ال
َّ عَهدًا
“Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam
keadaan dahaga. Mereka tidak berhak mendapat syafa’at kecuali orang yang telah
mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah”.[2]
Hadits
“Setiap Nabi mempunyai doa yang mustajabah, maka setiap Nabi doanya dikabulkan
segera, sedangkan saya menyimpan doaku untuk memberikan syafaat kepada umatku
di hari kiamat. Syafaat itu insya Allah diperoleh umatku yang meninggal tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”.[8]
Al-Qur’an
ض ُع َ سبِينَ بِنَا َو َكفَى بِ َها أَت َينَا َخردَل مِن َحبَّة ِمثقَا َل كَا َن َوإِن شَيئ ًا نَفس ت ُظلَمُ فَ ََل ال ِقيَا َم ِة لِيَو ِم القِس
َ َط ال َم َو ِازينَ َون ِ َحا
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat. Maka tiadalah dirugikan
seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun, pasti Kami
mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah kami sebagai Pembuat perhitungan” (QS. Al-
Anbiyaa’ [21]: 47).
Hadits
“Dua kalimat yang ringan (diucapkan) oleh lisan, berat dalam timbangan (pada hari kiamat),
dicintai oleh Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih), (yaitu) subhaanallahal ‘adziim dan
subhaanallah wa bihamdihi” (HR. Bukhari no. 6406).
Al-Qur’an
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi. Surga yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran
: 133).
Hadits
اآلن موجودان مخلوقان والنار الجنة أن على السنة أهل فاتفق، ذلك على السنة أهل يزل ولم، من نبغت حتى
والقدرية المعتزلة، ذلك فأنكرت، القيامة يوم للا ينشئهما بل. وقالت: القيامة يوم للا ينشئهما بل. على وحملهم
للا يفعله لما شريعة به وضعوا الذي الفاسد أصلهم ذلك، كذا يفعل أن ينبغي وأنه، كذا يفعل أن له ينبغي ول.
أفعالهم في خلقه على وقاسوه
“Ahlussunnah wal jama’ah sepakat, bahwa surga dan neraka telah tercipta dan telah
ada saat ini. Mereka senantiasa berada dalam akidah ini, sampai munculah kaum
Mu’tazilah dan Qadariyah, yang mengingkari keyakinan ini. Mereka mengatakan:
Surga dan Neraka Allah ciptakan pada hari kiamat. Yang mendorong mereka
berkeyakinan seperti ini, adalah, prinsip akidah mereka yang rusak dalam memahami
syari’at Islam. Mereka menanyakan, “Mengapa Allah malakukan ini dan itu?
Sepatutnya Allah melakukan ini dan ini. Ini tidak sepatutnya dilakukan oleh Allah.”
Mereka telah menganalogikan perbuatan Allah dengan perbuatan manusia.” (Syarah
At Thahawiyyah, 440).
Al-Qur’an
َ عمِلت ُم بِ َما لَتُنَبَّؤُنَّ ث ُ َّم لَت ُبعَث ُ َّن َو َربِي بَلَى قُل ۚ يُبعَثُوا لَن أَن َكفَ ُروا الَّذِينَ َز
ع َم َ ۚ َعلَى َوذَ ِلك
َ َِللا
َّ يَسِير
“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan.
Katakanlah: “Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan
diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. Yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.” (QS. At-Taghabun: 7)
Hadits
ت قَا َل شَه ًرا أَربَعُو َن َقا َل أَبَيتُ قَا َل يَو ًما أَربَعُو َن قَا َل أَربَعُونَ النَّف َخت َي ِن بَينَ َماُ سنَةً أَربَعُونَ َقا َل أَبَيَ َللاُ يُن ِز ُل ث ُ َّم َقا َل أَبَيتُ َقا َل
َّ
س َماءِ مِنَّ س ال َبق ُل َينبُتُ كَ َما َفيَنبُت ُونَ َما ًء ال
َ ان مِن َلي ِ س ِ ب َوه َُو َواحِ دًا عَظ ًما ِإ َّل َيبلَى ِإ َّل شَيء
َ اْلن ُ ب عَج ِ ََّب َومِنهُ الذَّن ُ ي ُ َرك
ُ ال ِقيَا َم ِة يَو َم ال َخل
ق
“Jarak antara kedua tiupan empat puluh.” Abu Hurairah bertanya, “(Apakah) empat puluh hari.”
Beliau menjawab, “Aku belum bisa memastikan.” Abu Hurairah bertanya, “(Apakah) empat
puluh bulan.” Beliau menjawab, “Aku belum bisa memastikan.” Abu Hurairah bertanya,
“(Apakah) empat puluh tahun.” Beliau menjawab, “Aku belum bisa memastikan.” Beliau
bersabda, “Kemudian Allah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mereka pun tumbuh
sebagaimana tumbuhnya tanaman. Tidak ada sesuatu pun dari jasad manusia kecuali telah hancur
kecuali satu tulang, yaitu tulang ekornya, dan dari sanalah manusia tersusun kembali pada hari
Kiamat.” (HR. Bukhari, no. 4935 dan Muslim, no. 2955)