Anda di halaman 1dari 7

KEUTAMAAN WUDHU

Wudhu adalah salah satu amalan dan ibadah yang fadhilahnya sangat luar biasa.keistimewaan ini hanya Allah
berikan kepada umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Diantara fadhilah wudhu ialah bahwa
wudhu bisa mensucikan sang mutawadhdhi’ (orang yang wudhu) dari kesalahan dan dosa,serta membersihkan
anggota tubuh yang dibasuhnya dari kotoran-kotoran yang menempel.

‫(( من توضأ وأحسن الوضوء خرجت خطاياه من جسده حتي تخرج من تحت أظفاره )) رواه مسلم‬: ‫قال النبي صلي هللا عليه وسلم‬

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:”Barang siapa berwudhu dan membaguskan wudhunya
(menyempurnakan wudhu dengan memperhatikan fardhu dan sunah-sunahnya),maka keluarlah dosa-dosa dari
jasadnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya”.(HR Muslim).

‫” اذا توضأ العبد المسلم أو المؤمن فغسل وجهه خرج من وجهه كل‬: ‫ قال رسول هللا صلي هللا عليه وسلم‬: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال‬
. ‫فإذا غسل يديه خرج من يديه كل خطيئة كان بطشتها يداه مع الماء أو مع أخر قطر الماء‬.‫خطيئة نظر اليه بعينه مع الماء أو مع أخر قطر الماء‬
‫” (( رواه مسلم‬. ‫فإذا غسل رجليه خرجت كل خطيئة مشتها رجاله مع الماء أو مع أخر قطر الماء حتي يخرج نقيا من الذنوب‬

Dari Abu Hurairah RA berkata:”Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:”Apabila seorang
muslim atau mukmin berwudhu lalu membasuh mukanya,maka keluarlah (diampunilah) dosa-dosa wajahnya
dimana ia melihat maksiat dengan matanya bersama air atau akhir dari percikan air,ketika membasuh kedua
tangannya,maka diampinilah dosa-dosa tangannya bersama air atau bersama percikan akhir yang terakhir,ketika
ia membasuh kedua kakinya,maka diampunilah dosa-dosa kakinya bersama air atau bersama percikan air yang
terakhir hingga ia benar-benar bersih dari segala dosa”.(HR Muslim).

Hadits yang substansinya sama dengan hadits diatas juga terdapat dalam shohih Muslim,yaitu hadits yang juga
agak panjang dari sohaby aljalil ‘Amr bib ‘Abasah RA.

Lihatlah bagaimana keistimewaan dan keagungan berwudhu,maka marilah kita senantiasa berwudhu setiap
saat.Bukan hanya saat kita hendak sholat tapi mari kita berusaha untuk selalu mudawamah dalam keadaan
berwudhu.Biasakan kita berwudhu sebelum tidur,mau berangkat kerja dan beraktifitas atau dalam keadaan
santai kita.Pada prinsipnya berusahalah kita untuk sering melakukan wudhu.

Keistimewaan lain yang sangat luar biasa adalah bagi siapa saja yang berwudhu kemudian membaca syahadat
dan doa,maka pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya dan diberikan lisensi oleh Allah untuk
memasuki melalui pintu manapun yang ia kehendaki.Karena kita semua tahu bahwa surga itu mempunyai
delapan pintu dan masing-masing ada kekhususan bagi siapa yang memasukinya,misalnya kata Rosulullah
SAW disurga itu ada pintu yang khusus untuk orang-orang yang ahli puasa namanya “Baab Arroyyan”,ada lagi
Baab Ashshodaqoh,Baab Almusholliin dan seterusnya.Nah bagi mutawadhdhi’ (orang yang rajin berwudhu)
dan selepas wudhu membaca syahadat dan doa ini,ia diberikan kebebasan untuk memasuki pintu manapun yang
dikehendakinya.

Dalam Shohih Muslim hanya terdapat bacaan syahadat saja setelah wudhu dan tanpa doa,sedangkan Riwayat
Imam Attirmidzi ada bacaan doa setelah membaca syahadat.Haditsnya sebagai berikut:

‫ أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال‬: ‫” من توضأ فأحسن وضوءه ثم قال‬: ‫ قال رسول هللا صلي هللا عليه وسلم‬:‫عن عمر بن الخطاب رضي هللا عبه قال‬
‫(( رواه‬. ” ‫ فتحت أبواب الجنة الثما نية يدخلها من أيها شاء‬, ‫شريك له وأن محمدا عبده ورسوله أللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين‬
‫التر ميذي‬

Dari Umar Bin Alkhoththob RA berkata:Bahwa Rasululah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:” Barang siapa
berwudhu lalu membaguskan wudhunya,kemudian setelah itu membaca Asyhadu anlaa ilaaha illaalloh…..dst
(Artinya Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah,satu,tiada sekutu bagi-Nya,dan saya bersaksi bahwa Nabi
Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan-Nya.Ya Allah jadikanlah aku sebagian dari
orang-orang yang bertaubat,dan bagian dari orang-orang yang mensucikan diri),maka dibukalah pintu surga
yang delapan yang dapat ia masuki darimanapun pintu yang ia kehendaki”.(HR Attirmidzi :55).

Dari utsman ibn affan ra berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Mana-mana
hamba yang berwudhu dgn sempurna yakni membasuh smua anggota wudhu tiga kali – tiga kali dengan baik,
Allah SWT mengampunkan baginya dosa-dosa terdahulu dan akan datang (rawahulbazaru warijaluhu
mautsiquuna wa haditsu hasan)

Dari ibn ‘umar ra meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “barangsiapa berwudhu dgn
membasuh sekali saja pada tiap-tiap anggota wudhu, maka dia telah menyempurnakan perkara yang wajib
keatasnya. Barangsiapa yang membasuh dua kali- dua kali pada setiap anggota wudhunya, dia mendapat bagian
pahala ganjarannya. Barangsiapa yang membasuh tiga kali-tiga kali pada setiap wudhunya, maka ini adalah
wudhu’ku dan wudhu’ para ambiya sebelumku (HR musnad ahmad 2/97)

MADZB SYAFEI : MEMBASUH KEPALA DAN TELINGA DENGAN AIR YANG BARU (BI MAA-IN
JADIIDIN

Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

َ ‫َث َحتَّى يَتَ َوضَّأ‬


َ ‫صالَةُ َم ْن أَحْ د‬
َ ‫الَ تُ ْقبَ ُل‬

“Tak akan diterima sholatnya orang yang ber-hadats sampai ia berwudhu’” . [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-
nya (135 & 6954), dan Muslim dalam Shohih-nya (536)]

Wudhu adalah amalan ringan, tapi pengaruhnya ajaib dan luar biasa. Selain menghapuskan dosa kecil, wudhu’
juga mengangkat derajat dan kedudukan seseorang dalam surga. Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-
bersabda,

‫غ‬ َ َ‫ت قَالُوا بَلَى يَا َرسُو َل هَّللا ِ ق‬


ُ ‫ال إِ ْسبَا‬ ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل أَاَل أَ ُدلُّ ُك ْم َعلَى َما يَ ْمحُو هَّللا ُ بِ ِه ْالخَ طَايَا َويَرْ فَ ُع بِ ِه ال َّد َر َجا‬
َ ِ ‫ع َْن أَبِي ه َُري َْرةَ أَ َّن َرسُو َل هَّللا‬
ُ‫صاَل ِة فَ َذلِ ُك ْم الرِّ بَاط‬
َّ ‫صاَل ِة بَ ْع َد ال‬ َ ْ
َّ ‫اج ِد َوانتِظا ُر ال‬ ْ َ ْ ْ
ِ ‫ار ِه َو َكث َرةُ ال ُخطا إِلَى ال َم َس‬ ْ
ِ ‫ال ُوضُو ِء َعلَى ال َم َك‬ ْ

“Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa, dan
mengangkat derajat-derajat?” Mereka berkata, “Mau, wahai Rasulullah!!” Beliau bersabda, “(Amalan itu)
adalah menyempurnakan wudhu’ di waktu yang tak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid, dan
menunggu sholat setelah menunaikan sholat. Itulah pos penjagaan”. [HR. Muslim (586)]

Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- telah mengabarkan kepada kita bahwa beliau akan mengenali ummatnya di
Padang Mahsyar dengan adanya cahaya pada anggota tubuh mereka, karena pengaruh wudhu’ mereka ketika di
dunia.

‫ْث يَ ْبلُ ُغ ْال َوضُو ُء‬


ُ ‫تَ ْبلُ ُغ ْال ِح ْليَةُ ِم ْن ْال ُم ْؤ ِم ِن َحي‬

“Perhiasan (cahaya) seorang mukmin akan mencapai tempat yang dicapai oleh wudhu’nya”. [Muslim dalam
Ath-Thoharoh, bab: Tablugh Al-Hilyah haits Yablugh Al-Wudhu’ (585)]

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- berkata,

‫ت أَنَّا قَ ْد َرأَ ْينَا إِ ْخ َوانَنَا قَالُوا أَ َولَ ْسنَا‬


ُ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَتَى ْال َم ْقبُ َرةَ فَقَا َل ال َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم دَا َر قَوْ ٍم ُم ْؤ ِمنِينَ َوإِنَّا إِ ْن َشا َء هَّللا ُ بِ ُك ْم اَل ِحقُونَ َو ِد ْد‬ َ ‫أَ َّن َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
‫ُول هَّللا ِ فَقَا َل أَ َرأَيْتَ لَوْ أَ َّن َر ُجاًل‬ َ ِ‫ت بَ ْع ُد ِم ْن أُ َّمت‬ ْ ْ
َ ‫ك يَا َرس‬ ِ ‫ْرفُ َم ْن لَ ْم يَأ‬ ِ ‫ك يَا َرسُو َل هَّللا ِ قَا َل أَ ْنتُ ْم أَصْ َحابِي َوإِ ْخ َوانُنَا الَّ ِذينَ لَ ْم يَأتُوا بَ ْع ُد فَقَالُوا َك ْيفَ تَع‬ َ َ‫إِ ْخ َوان‬
ُ َ ْ ًّ ْ
‫ُول ِ قَا َل فَإِنهُ ْم يَأتُونَ ُغ ¬«ًرا ُم َح َّجلِينَ ِم ْن ال ُوضُو ِء َوأنَا فَ َرطهُ ْم َعلَى‬ َّ ‫هَّللا‬ ُ
َ ‫ْرفُ َخ ْيلَهُ قَالوا بَلَى يَا َرس‬ َ َ ٌ
ِ ‫لَهُ خَ ْي ٌل ُغرٌّ ُم َح َّجلَة بَ ْينَ ظ ْه َريْ َخ ْي ٍل ُد ْه ٍم بُه ٍْم أاَل يَع‬
‫َك فَأَقُو ُل سُحْ قًا سُحْ قًا‬ «َ ‫ضي َك َما يُ َذا ُد ْالبَ ِعي ُر الضَّالُّ أُنَا ِدي ِه ْم أَاَل هَلُ َّم فَيُقَا ُل إِنَّهُ ْم قَ ْد بَ َّدلُوا بَ ْعد‬ ِ َ ْ‫و‬‫ح‬ ْ
‫َن‬ ‫ع‬ ‫ض أَاَل لَيُ َذاد ََّن ِر َجا ٌل‬ِ ْ‫ْال َحو‬

“Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- pernah mendatangi pekuburan seraya bersabda, “Semoga
keselamatan bagi kalian wahai rumah kaum mukminin. Aku sangat ingin melihat saudara-saudara kami”.
Mereka (para sahabat) berkata, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?” Beliau
bersabda, “Kalian adalah para sahabatku. Sedang saudara kami adalah orang-orang yang belum datang
berikutnya”. Mereka berkata, “Bagaimana anda mengenal orang-orang yang belum datang berikutnya dari
kalangan umatmu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Bagaimana pandanganmu jika seseorang memiliki
seekor kuda yang putih wajah, dan kakinya diantara kuda yang hitam pekat. Bukankah ia bisa mengenal
kudanya”. Mereka berkata, “Betul, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya mereka (umat beliau)
akan datang dalam keadaan putih wajah dan kakinya karena wudhu’. Sedang aku akan mendahului mereka
menuju telaga. Ingatlah, sungguh akan terusir beberapa orang dari telagaku sebagaimana onta tersesat terusir.
Aku memanggil mereka, “Ingat, kemarilah!!” Lalu dikatakan (kepadaku), “Sesungguhnya mereka melakukan
perubahan setelahmu”. Lalu aku katakan, “Semoga Allah menjauhkan mereka”. [HR. Muslim dalam Ath-
Thoharoh, bab: Istihbab Itholah Al-Ghurroh (583)]

Seorang muslim akan dikenali oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dengan cahaya pada wajah dan
tangannya. Maka hendaknya setiap orang diantara kita menjaga cahaya ini dengan menjaga wudhu, dan sholat.
Abdur Ra’uf Al-Munawiy -rahimahullah- berkata, “Barangsiapa yang lebih banyak sujudnya atau wudhu’nya di
dunia, maka wajahnya nanti akan lebih bercahaya dan lebih berseri dibandingkan selain dirinya. Maka mereka
(kaum mukminin) nanti disana akan bertingkat-tingkat sesuai besarnya cahaya”. [Lihat Faidhul Qodir (2/232)]
Seorang tak akan meraih pahala sholat, selain ia melakukan wudhu’, lalu mengerjakan sholat. Jadi, wudhu’
ibaratnya separuh dari iman (yakni, sholat). Ini menunjukkan kepada kita tentang ketinggian nilai dan manzilah
wudhu’ di sisi Allah -Azza wa Jalla-. Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

ٌ ‫ص َدقَةُ بُرْ ه‬
‫َان‬ َّ ‫صاَل ةُ نُو ٌر َوال‬ َّ ‫ض َوال‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬ َ ‫ان َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ تَ ْمأَل ُ ْال ِميزَ انَ َو ُس ْب َحانَ هَّللا ِ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ تَ ْمآَل َ ِن أَوْ تَ ْمأَل ُ َما بَ ْينَ ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬ ْ ‫الطهُو ُر َش‬
ِ ‫ط ُر اإْل ِ ي َم‬ ُّ
‫اس يَ ْغدُو فَبَايِ ٌع نَ ْف َسهُ فَ ُم ْعتِقُهَا أَوْ ُموبِقُهَا‬
ِ َّ‫ك ُكلُّ الن‬َ ‫ك أَوْ َعلَ ْي‬َ َ‫ضيَا ٌء َو ْالقُرْ آنُ ُح َّجةٌ ل‬ ِ ‫ص ْب ُر‬ َّ ‫َوال‬

“Bersuci (wudhu’) adalah separuh iman. Alhamdulillah akan memenuhi mizan (timbangan). Subhanallah wal
hamdulillah akan memenuhi antara langit dan bumi. Sholat adalah cahaya. Shodaqoh adalah tanda. Kesabaran
adalah sinar. Al-Qur’an adalah hujjah (pembela) bagimu atau hujatan atasmu. Setiap orang keluar di waktu
pagi; maka ada yang menjual dirinya, lalu membebaskannya atau membinasakannya”. [Muslim dalam Ath-
Thoharoh, bab: Fadhl Ath-Thoharoh (533)]

Jalan-jalan surga telah dimudahkan oleh Allah -Azza wa Jalla- bagi orang yang Allah berikan taufiq dan
hidayah. Perhatikan Bilal bin Robah -radhiyallahu anhu-, beliau mendapatkan kabar gembira bahwa ia termasuk
penduduk surga, sebab ia telah berusaha menapaki sebuah jalan diantara jalan-jalan surga. Dengarkan kisahnya
dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu-, ia berkata,

‫ي فِي ْال َجنَّ ِة‬


َّ ‫َف نَ ْعلَ ْيكَ بَ ْينَ يَ َد‬ ُ ‫صاَل ِة ْالفَجْ ِر يَا بِاَل ُل َحد ِّْثنِي بِأَرْ َجى َع َم ٍل َع ِم ْلتَهُ فِي اإْل ِ ْساَل ِم فَإِنِّي َس ِمع‬
َّ ‫ْت د‬ َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫ال لِبِاَل ٍل ِع ْن َد‬ َّ ِ‫أَ َّن النَّب‬
َ ‫ي‬
‫صل َي‬ِّ ُ َ
َ ‫ب لِي أ ْن أ‬ ُ
َ ِ‫ُور َما كت‬ ُّ َ ِ‫ْت بِ َذل‬ َّ
ُ ‫صلي‬ ‫اَّل‬ َ َ َ َ َ ْ
ٍ َ‫ت َع َم أرْ َجى ِعن ِدي أنِّي لَ ْم أتَطهَّرْ طهُورًا فِي َسا َع ِة لَ ْي ٍل أوْ نَه‬ َ ‫اًل‬ ْ
ُ ‫ال َما َع ِمل‬ َ َ‫ق‬
ِ ‫ك الطه‬ َ ِ‫ار إ‬

“Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- pernah bersabda kepada Bilal ketika sholat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan
kepadaku tentang amalan yang paling engkau harapkan yang pernah engkau amalkan dalam Islam, karena
sungguh aku telah mendengarkan detak kedua sandalmu di depanku dalam surga”. Bila berkata, “Aku tidaklah
mengamalkan amalan yang paling aku harapkan di sisiku. Cuma saya tidaklah bersuci di waktu malam atau
siang, kecuali aku sholat bersama wudhu’ itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku”. [HR. Al-Bukhoriy
dalam Al-Jum’ah, Bab: Fadhl Ath-Thoharoh fil Lail wan Nahar (1149), dan Muslim (6274)]

Setan senantiasa mengintai dan mengawasi kita. Bahkan ia selalu mencari jalan untuk menjauhkan kita dari
kebaikan yang telah digariskan oleh Allah dan rasul-Nya. Diantara makar setan, ia membuat buhul pada seorang
diantara kita saat kita tidur agar kita berat bangun beribadah. Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-
bersabda,

َ ‫ت ُع ْق َدةٌ فَإ ِ ْن تَ َوضَّأ‬ ْ َّ‫ث ُعقَ ٍد يَضْ ِربُ ُك َّل ُع ْق َد ٍة َعلَ ْيكَ لَ ْي ٌل طَ ِوي ٌل فَارْ قُ ْد فَإ ِ ْن ا ْستَ ْيقَظَ فَ َذ َك َر هَّللا َ ا ْن َحل‬ َ َ‫س أَ َح ِد ُك ْم إِ َذا هُ َو نَا َم ثَال‬ ْ
ِ ‫يَ ْعقِ ُد ال َّش ْيطَانُ َعلَى قَافِيَ ِة َرأ‬
َ‫س َك ْساَل ن‬ِ ‫يث النَّ ْف‬ َ ِ‫س َوإِاَّل أَصْ بَ َح خَ ب‬ َ ‫ت ُع ْق َدةٌ فَأَصْ بَ َح ن َِشيطًا طَي‬
ِ ‫ِّب النَّ ْف‬ ْ َّ‫صلَّى ا ْن َحل‬ ْ َّ‫ا ْن َحل‬
َ ‫ت ُع ْق َدةٌ فَإ ِ ْن‬

“Setan membuat tiga ikatan pada tengkuk seorang diantara kalian jika ia tidur. Setan akan memukul setiap
ikatan itu (seraya membisikkan), “Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah”. Jika ia bangun seraya
menyebut Allah (berdzikir), maka terlepaslah sebuah ikatan. Jika ia berwudhu’, maka sebuah ikatan yang lain
terlepas. Jika ia sholat, maka sebuah ikatan akan terlepas lagi. Lantaran itu, ia akan menjadi bersemangat lagi
baik jiwanya. Jika tidak demikian, maka ia akan jelek jiwanya lagi malas”. [HR. Al-Bukhoriy (1142 & 3269)
dan Muslim (1816)]
12 Keutamaan Bersedekah dan Hukumnya bagi Umat Muslim
Bersedakah artinya memberikan sesuatu kepada orang lain dalam rangka kebajikan yang semata-mata ditujukan
untuk mengharap ridho dan pahala dari Allah SWT. Kata Sedekah berasal dari bahasa arab  “shadaqoh” yang
artinya adalah suatu pemberian dari seorang muslim kepada orang lain secara sukarela tanpa adanya batasan
waktu dan jumlah tertentu.

Allah SWT berfirman :

ِ ‫ت هَّللا ِ فَ َسوْ فَ نُ ْؤتِي ِه أَجْ رًا ع‬


‫َظي ًما‬ َ ْ‫اس ۚ َو َم ْن يَ ْف َعلْ ٰ َذلِكَ ا ْبتِغَا َء َمر‬
ِ ‫ضا‬ ٍ ‫ُوف أَوْ إِصْ اَل‬
ِ َّ‫ح بَ ْينَ الن‬ ٍ ‫ص َدقَ ٍة أَوْ َم ْعر‬
َ ِ‫ير ِم ْن نَجْ َواهُ ْم إِاَّل َم ْن أَ َم َر ب‬
ٍ ِ‫اَل خَ ْي َر فِي َكث‬

Artinya

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang
menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia.
Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi
kepadanya pahala yang besar.” (QS An Nisaa ayat 114)

Apakah hukumnya bersedekah itu?

1. Sunnah, artinya bagi yang melakukannya maka Allah SWT akan memberikan pahala, sedangkan bagi yang
meninggalkannya, maka Allah SWT tidak akan mengadzabnya dengan dosa.
2. Haram, yaitu apabila orang yang memberikan sedekah sudah tahu dengan pasti bahwa apa yang akan ia
sedekahkan nantinya akan digunakan si penerima sedekah untuk perbuatan kemaksiatan.
3. Wajib, yaitu apabila sedekah tersebut diberikan kepada orang yang benar-benar membutuhkan sementar kita
dalam keadaan mempunyai apa yang ia butuhkan. Misalnya saja kita mempunyai makanan sementara ada orang
yang kelaparan, maka hukumnya wajib bagi kita untuk bersedekah. Selain itu hukum sedekah juga menjadi wajib
ketika seseorang bernadzar untuk bersedekah.

Sedekah seperti apa yang dianggap sebagai sedekah yang lebih utama?

1. Lebih mengutamakan untuk memberikan sedekah kepada sanak saudara atau kerabat yang terdekat yang
membutuhkan sebelum memberikannya kepada orang lain.
2. Sedekah hendaknya diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan.
3. Sedekah akan lebih utama jika diberikan secara diam-diam daripada diberikan secara terang-terangan seperti
memberitakan atau memberitahukan sedekah yang diberikan kepada masyarakat umum. Allah SWT berfirman :

َ َ ‫ان َعلَ ْي ِه تُ َرابٌ فَأ‬


ُ‫صابَه‬ َ ‫اس َواَل ي ُْؤ ِمنُ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ۖ فَ َمثَلُهُ َك َمثَ ِل‬
ٍ ‫ص ْف َو‬ ِ َّ‫ق َمالَهُ ِرئَا َء الن‬ ُ ِ‫ص َدقَاتِ ُك ْم بِ ْال َمنِّ َواأْل َ َذ ٰى َكالَّ ِذي يُ ْنف‬
َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل تُب ِْطلُوا‬
َ‫ص ْلدًا ۖ اَل يَ ْق ِدرُونَ َعلَ ٰى َش ْي ٍء ِم َّما َك َسبُوا ۗ َو ُ اَل يَ ْه ِدي القَوْ َم ال َكافِ ِرين‬
ْ ْ ‫هَّللا‬ َ ُ‫َوابِ ٌل فَتَ َر َكه‬

Artinya

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-
nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti
batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al- Baqarah :264)

4. Adapun barang-barang yang disedekahkan hendaknya barang-barang yang memiliki kualitas baik dan barang-
barang yang disukai pemiliknya. Allah SWT berfirman :

‫لَ ْن تَنَالُوا ْالبِ َّر َحتَّ ٰى تُ ْنفِقُوا ِم َّما تُ ِحبُّونَ ۚ َو َما تُ ْنفِقُوا ِم ْن َش ْي ٍء فَإ ِ َّن هَّللا َ بِ ِه َعلِي ٌم‬

Artinya

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian
harta yang kamu cintai…” (QS Ali Imran : 92)

Sedekah yang seperti apa yang dianggap sebagai sedekah yang paling afdhal atau yang paling utama?
Dari Abu Hurrairah Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata :

‫ص ِحي ٌح َش ِحي ٌح ت َْخ َشى ْالفَ ْق َر َوتَأْ ُم ُل ْال ِغنَى َواَل‬


َ َ‫ق َوأَ ْنت‬ َ ‫ص َدقَ ِة أَ ْعظَ ُم فَقَا َل أَ ْن ت‬
َ ‫َص َّد‬ َّ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َر ُج ٌل فَقَا َل يَا َرسُو َل هَّللا ِ أَيُّ ال‬ َ ‫أَتَى َرس‬
َ ِ ‫ُول هَّللا‬
ُ َ َ ُ َ ُ ْ ُ ُ ْ ْ ْ
‫تُ ْم ِه َل َحتَّى إِذا بَلغَت الحُلقو َم قلتَ لِفاَل ٍن َكذا َولِفاَل ٍن َكذا أاَل َوق ْد َكانَ لِفاَل ٍن‬
َ َ َ

Artinya

“Seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: Wahai Rasulullah,
sedekah manakah yang paling agung? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Engkau bersedekah
ketika engkau engkau sehat lagi kikir dan sangat memerlukan, engkau takut miskin dan sangat ingin menjadi
kaya. Jangan engkau tunda-tunda sampai nyawa sudah sampai di kerongkongan, baru engkau berpesan:
Berikan kepada si fulan sekian dan untuk si fulan sekian. Ingatlah, memang pemberian itu hak si fulan.” (HR.
Imam Muslim)

Apa sajakah keutamaan dari bersedekah?


Bersedekah memiliki banyak keutamaan (fadhilah) seperti :

1. Tidak akan mengurangi Rezeki dari Allah SWT.  Allah SWT berfirman :

ِ ‫ق لِ َم ْن يَ َشا ُء ِم ْن ِعبَا ِد ِه َويَ ْق ِد ُر لَهُ َو َما أَ ْنفَ ْقتُ ْم ِم ْن َش ْي ٍء فَهُ َو ي ُْخلِفُهُ َوهُ َو َخ ْي ُر الر‬
َ‫َّازقِين‬ َ ‫قُلْ ِإ َّن َربِّي يَ ْب ُسطُ الر ِّْز‬

Artinya

“Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya
dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)`. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka
Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’ ayat 39)

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

َ ‫ص َدقَةٌ ِم ْن َما ٍل َو َما َزا َد هَّللا ُ َع ْبدًا بِ َع ْف ٍو إِاَّل ِع ًّزا َو َما تَ َوا‬
ُ ‫ض َع أَ َح ٌد هَّلِل ِ ِإاَّل َرفَ َعهُ هَّللا‬ ْ ‫ص‬
َ ‫ت‬ َ َ‫َما نَق‬

Artinya

“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan
Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan
Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

2. Pintu rezeki akan terbuka

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwasanny Rosulullah Shallallahu’ alaihi wasallam bersabda:

‫َما ِم ْن يَوْ ٍم يُصْ بِ ُح ْال ِعبَا ُد فِي ِه ِإاَّل َملَ َكا ِن يَ ْن ِزاَل ِن فَيَقُو ُل أَ َح ُدهُ َما اللَّهُ َّم أَ ْع ِط ُم ْنفِقًا خَ لَفًا َويَقُو ُل اآْل َخ ُر اللَّهُ َّم أَ ْع ِط ُم ْم ِس ًكا تَلَفًا‬

Artinya

“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat. Lalu
salah satunya berkata, “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan
yang satunya lagi berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan
hartanya (bakhil).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

3. Allah sWT akan melipatgandakan rezeki dan pahala bagi mereka

Allah SWT telah berfirman :

‫ضا ِعفُ لِ َم ْن يَ َشا ُء َوهَّللا ُ َوا ِس ٌع َعلِي ٌم‬ ْ ‫َمثَ ُل الَّ ِذينَ يُ ْنفِقُونَ أَ ْم َوالَهُ ْم فِي َسبِي ِل هَّللا ِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة أَ ْنبَت‬
َ ُ‫َت َس ْب َع َسنَابِ َل فِي ُك ِّل ُس ْنبُلَ ٍة ِمائَةُ َحبَّ ٍة َوهَّللا ُ ي‬

Artinya

“Perumpamaan orang -orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai:tumbuh seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Al- Baqarah ayat 261)
Di dalam ayat yang lainnya, Allah SWT juga berfirman :

‫ضا َعفُ لَهُ ْم َولَهُ ْم أَجْ ٌر َك ِري ٌم‬


َ ُ‫ت َوأَ ْق َرضُوا هَّللا َ قَرْ ضا ً َح َسنا ً ي‬ َّ ‫ص ِّدقِينَ َو ْال ُم‬
ِ ‫ص ِّدقَا‬ َّ ‫إِ َّن ْال ُم‬

Artinya

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada
Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka
pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫صا ِحبِ ِه َك َما يُ َربِّي أَ َح ُد ُك ْم فَلُ َّوهُ َحتَّى تَ ُكونَ ِم ْث َل ْال َجبَ ِل‬ َ ‫ب َواَل يَ ْقبَ ُل هَّللا ُ إِاَّل الطَّي‬
َ ِ‫ِّب َوإِ َّن هَّللا َ يَتَقَبَّلُهَا بِيَ ِمينِ ِ«ه ثُ َّم ي َُربِّيهَا ل‬ ٍ ِّ‫ب طَي‬
ٍ ‫ق بِ َع ْد ِل تَ ْم َر ٍة ِم ْن َك ْس‬ َ َ‫َم ْن ت‬
َ ‫ص َّد‬

Artinya

“Barangsiapa yang bersedekah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal) -dan
memang Allah tidak menerima kecuali yang baik saja-, maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan
kanan-Nya lalu akan memeliharanya untuk pemiliknya -sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak
kudanya- hingga membesar seperti gunung”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Sedekah dapat menghapuskan dosa-dosa

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

‫والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار‬

Artinya “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

Akan tetapi, Allah SWT hanya akan mengampuni dosa-dosa seseorang yang telah bersodaqoh dengan sayarat
orang tersebut mengikutinya dengan taubat. Dan jika seseorang melakukan shodaqoh dengan niat agar dosa-
dosanya dianggap impas, maka sesungguhnya hal ini tidaklah dibenarkan.

5. Sedekah merupakan salah satu penolong kita di hari kiamat

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda tentang tujuh orang yang diAllah memberikan
pertolongan bagi mereka berupa naungan-Nya. Dan salah satu dari ketujuh orang tersebut adalah ia yang
bersedekah denggan menggunakan tangan kanannya sementara tangan sebelah kiri tidak mengetahui perbuatan
tersebut.

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda

“Sesungguhnya sedekah dapat memadamkan panasnya kubur bagi orang yang memberikan sedekah, dan
sesungguhnya orang mukmin akan bernaung pada hari kiamat nanti di bawah naungan sedekahnya.” (HR.
Tabbrani).

6. Kita akan dijauhkan dari api neraka

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda “Jauhilah neraka walupun hanya dengan (sedekah) sebiji
kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari dan
Muslim.)

7. Sedekah dapat mencegah kemaksiatan dalam jual beli

Sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam :

‫ فشوبوا بيعكم بالصدقة‬. ‫يا معشر التجار ! إن الشيطان واإلثم يحضران البيع‬

Artinya “Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah
jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi)

8. Sedekah bisa menambah kebahagiaan


، ‫ أو وفرت على جلده‬، ‫ فال ينفق إال سبغت‬: ‫ فأما المنفق‬، ‫ من ثديهما إلى تراقيهما‬، ‫ عليهما جبتان من حديد‬، ‫ كمثل رجلين‬، ‫مثل البخيل والمنفق‬
‫ فهو يوسعها وال تتسع‬، ‫ فال يريد أن ينفق شيئا إال لزقت كل حلقة مكانها‬: ‫ وأما البخيل‬. ‫ وتعفو أثره‬، ‫حتى تخفي بنانه‬

Artinya

“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi,
yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya
ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju
besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia
merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak
bisa.” (HR. Bukhari)

9. Sedekah merupakan obat dari berbagai penyakit

Sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam “Peliharalah harta bendamu dengan cara mengeluarkan zakat.
Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah. Dan hadapilah cobaan yang datang bertubi-tubi dengan do’a dan
merendahkan diri kepada Allah.” (HR. Abu Daud)

10. Sedekah dapat memanjangkan umur

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda “Sesungguhnya sedekah seorang muslim dapat menambah
umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran
dan sifat berbangga diri darinya.”(HR. Thabrani)

11. Allah akan memanggil mereka yang bersedekah dari pintu khusus ketika memasuki surga

Sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam :

‫ ومن كان من أهل الجهاد دُعي‬،‫ فمن كان من أهل الصالة دُعي من باب الصالة‬:‫ هذا خير‬،‫ نودي في الجنة يا عبد هللا‬،‫من أنفق زوجين في سبيل هللا‬
‫ ومن كان من أهل الصدقة دُعي من باب الصدقة‬،‫من باب الجهاد‬

Artinya

“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari
pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-
orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid,
maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil
dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

12. Sedekah merupakan salah satu amal jariyah yang pahalanya tidak pernah terputus

Sabda Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah
amalnya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakan
kedua orang tuanya.”(HR. At-Tirmidzi)

Anda mungkin juga menyukai