Anda di halaman 1dari 25

Manusia dan Agama

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam


STIE Dewantara 2022
Konsep Manusia dan Agama

1. Konsep Manusia
2. Manusia dalam Islam
3. Konsep Agama
4. Hubungan Manusia dan Agama
Konsep Manusia

Ilmu Umum

Homo sapiens (binatang yang berpikir),

Homo volens (binatang yang berkeinginan),

Homo sosial (Makhluk Sosial)


Manusia dalam Pandangan Al-Qur’an
1. Insan
Secara bahasa lupa namun dalam pengertian secara
umum (istilah) insan lebih mengacu pada
peningkatan manusia ke derajat yang dapat
memberinya potensi dan kemampuan untuk
memangku jabatan Khalifah dan memikul tanggung
jawab dan amanat manusia di muka bumi, karena
sebagai khalifah manusia dibekali dengan berbagai
potensi seperti ilmu, persepsi, akal, dan nurani.
Dalam perspektif lain Insan mengacu kepada
kecerdasan yang dimiliki oleh manusia
Dalil Insan
Surat Ar-Rahman 3-4
‫ َعلَّ َمهُ الَْبيَا َن‬. ‫سا َن‬ ‫ِإْل‬
َ ‫َخلَ َق ا‬
‫ن‬
ْ
Artinya :
“Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara”

Surat At-Tin 4
‫َأح َس ِن َت ْق ِو ٍمي‬
ْ ‫يِف‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ِإْل‬
َ ‫لََق ْد َخلَ ْقنَا ا‬
‫ن‬
ْ
Artinya :
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya”
2. An-Naas
Jamak dari Insan lebih menonjolkan bahwa manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dan bersama-
sama manusia lainnya.
Contoh Al-Quran menginformasikan bahwa penciptaan manusia
menjadi berbagai suku dan bangsa bertujuan untuk bergaul dan
berhubungan antar sesamanya (ta’aruf) (QS. al-hujurat [49]: 13)

َ‫اس َّن ا َخ َل ْق َن ُاك ْم ِم ْن َذ َكر َوُأ ْن َث ٰى َو َج َع ْل َن ُاك ْم ُش ُع ًوب ا َو َق َباِئ ل‬ ُ ‫الن‬َّ ‫َي ا َأ ُّي َه ا‬
ٍ ‫ِإ‬
َ
ٌ‫يم خبير‬ ٌ ‫ِل َت َعا َر ُفوا ۚ َّن َأ ك َر َمك ْم ِعند الل ِه تقاك ْم ۚ َّن الله َع ِل‬
َ َّ ُ َ ْ ‫َأ‬ َّ َ ْ ُ ْ
ِ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
Dalil lain An-Naas
Surat Al-Baqarah 21 :

‫ين ِم ْن َقْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ ِ َّ‫يا َأيُّها النَّاس اعب ُدوا ربَّ ُكم الَّ ِذي خلَ َق ُكم وال‬
‫ذ‬
َ َْ َ ُ َ ُْ ُ َ َ
‫َتَّت ُقو َن‬
Artinya :
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar
kamu bertakwa”
3. Basyar
a. Secara etimologis berasal dari kata ba’, syin, dan ra
yang berarti sesuatu yang tampak baik dan indah,
bergembira, menggembirakan, menguliti/mengupas
(buah), atau memperhatikan dan mengurus suatu.

b. Dalam istilah alquran (terminologis) Basyar


digunakan al-Quran untuk menyebut manusia dari
sudut lahiriah (Biologis) serta persamaannya dengan
manusia seluruhnya. Kata basyar juga selalu
dihubungkan dengan sifat-sifat biologis manusia,
seperti asalnya dari tanah, yang selanjutnya dari
sperma dan berkembang menjadi manusia utuh (QS.
al-Mu’minun [23]: 12-14),
Dalil Basyar
Surat Al-Mu’minun 33
‫اه ْم يِف‬ ‫ن‬ ‫ف‬‫ر‬ ‫ت‬ ‫َأ‬
‫و‬ ِ
‫ة‬‫ر‬ ‫خ‬ِ ‫ا‬ ِ
‫اء‬ ‫ق‬ ِ
‫ل‬ِ‫ب‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ب‬ َّ
‫ذ‬ ‫ك‬‫و‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫ين‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬ِ ‫م‬ِ‫و‬ ِ
ُ ََْْ َ َ ‫آْل‬ َ ُ ََ ُ َ َ َ ْ َ ْ ‫ال الْ َمُأَل‬
‫ق‬ ‫ن‬ ‫م‬ َ َ‫َوق‬
‫ب‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ي‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ون‬ ‫ل‬ ‫ك‬‫ْأ‬ ‫ت‬ ‫ا‬َّ ‫مِم‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ْأ‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ث‬ ِ
‫م‬ ‫ر‬ ‫ش‬‫ب‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ه‬ٰ ُّ ِ
ُ
ُ َْ ََ ُ ْ َ ُ َ ُ ُ َ ْ ْ ٌَ َ ُ ُ َ َ َ َْ َ‫احْلَي‬
‫ا‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫الد‬ ‫اة‬
‫مِم َّا تَ ْشَربُو َن‬
Artinya :
“Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya
dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan
yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia:
"(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia
makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang
kamu minum”
4. Adam/Bani Adam

Secara umum kedua istilah ini menunjukkan arti


keturunan yang berasal dari Adam, atau dengan kata lain
bahwa secara historis asal usul manusia adalah satu,
yakni dari Nabi Adam (Aflatun Mukhtar, 2001: 109). Hal
ini dapat dilihat dalam QS. Al-A’raf ayat 31

‫آ َد َم خ ُُذوا ِزينَتَمُك ْ ِع ْندَ لُك ِ ّ َم ْس ِج ٍد َولُك ُوا َوارْش َ بُوا َواَل تُرْس ِفُوا ۚ ن َّ ُه اَل حُي ِ ُّب‬ ‫يَا بَيِن‬
‫ِإ‬
‫ِ ِف َني‬ ‫الْ ُمرْس‬
: Artinya
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”
5. Abdun
Abdun secara bahasa adalah hamba, sedangkan dalam
pandangan Islam istilah abdun mengacu kepada hamba yang
selalu taat dan tunduk-tunduk kepada perintah Allah
Dalilnya Surat al-Furqon 63

ِ ‫ض هونًا وِإ َذا خاطَبهم اجْل‬


‫اهلُو َن قَالُوا َساَل ًما‬ ِ ‫اَأْلر‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ع‬ ‫ن‬
َ ‫و‬‫ش‬ ْ‫مَي‬ ‫ين‬‫ذ‬ِ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ِ
‫ن‬ ٰ ‫الر‬
‫مْح‬َّ ‫اد‬‫ب‬‫ع‬ِ‫و‬
َ ُ َُ َ َ َْ ْ َ ُ َ َ ُ َ َ
Artinya :
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu
(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan
rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan.”
Asal Kejadian dan Akhir Manusia

1. Al-Quran menegaskan bahwa manusia


pertama adalah Adam a.s. Allah
menciptakan Adam a.s. melalui proses
yang unik dan berbeda dengan manusia-
manusia lainnya. Melalui tanah (turab)
“Proses Kun Fayakun” (QS. Ali ‘Imran [3]:
59)
2. Manusia yang lain (selain Adam atau keturunan
Adam) diciptakan oleh Allah dari saripati tanah
(turab), yang berproses menjadi sperma (nuthfah),
segumpal darah (‘alaqah), segumpal daging
(mudghah), tulang belulang (‘izham), hingga
menjadi janin (khalqan akhar). (QS. al-Mu’minun
[23]: 12-14).
َ‫ان م ْن ُس اَل َلة م ْن طين ُث َّم َج َع ْل َن ُاه ُن ْط َف ًة ِف ي َق َرار َمكين ُث َّم َخ َل ْقن ا‬ َ ‫َو َل َق ْد َخ َل ْق َن ا ا ْن َس‬
ٍ ِ ٍ ٍ ِ ِ ٍ ِ ‫ِإْل‬
ْ ُ ‫ض َغ ًة َف َخ َل ْق َن ا امْل‬
َّ‫ض َغ َة ِع َظ ًام ا َف َك َس ْو َنا ْال ِع َظ َام َل ْح ًم ا ُثم‬ ْ ‫الن ْط َف َة َع َل َق ًة َف َخ َل ْق َن ا ْال َع َل َق َة ُم‬
ُّ
َ‫الل ُه َأ ْح َس ُن ْال َخالقين‬ َّ َ َ َ َ َ َ َ ً ْ َ ُ َ ‫َأ ْ َ ْأ‬
‫نش ناه خلقا آخر ۚ فتبارك‬
ِِ
Akhir Manusia
Kembali menjadi Tanah....
Potensi Manusia dan Struktur Manusia

Potensi kecerdasan/Akal (IQ)


Al-Baqarah (2): 31

‫ال َأنْبُِئويِن بَِأمْسَ ِاء َٰهُؤاَل ِء ِإ ْن‬


َ ‫ض ُه ْم َعلَى الْ َماَل ِئ َك ِة َف َق‬
َ ‫آد َم اَأْلمْسَاءَ ُكلَّ َها مُثَّ َعَر‬
َ ‫َو َعلَّ َم‬
‫ني‬ ِ‫ُكْنتم ص ِادق‬
َ َ ُْ

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)


seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para
Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!“
 Potensi tauhid (agama/ruhani) Al-A’raf (7): 172:

ْ‫َو ْذ َأ َخ َذ َرُّب َك م ْن َب ِن ي َآد َم م ْن ُظ ُهوره ْم ُذ ّرَّي َت ُه ْم َوَأ ْش َه َد ُه ْم َع َل ٰى َأ ْن ُفس هم‬


َ ِ َٰ ِ ْ َ َّ ُ َّ َ َ ْ َ ْ َ ِ ُ ُ ِ َ ِ ْ ‫َأ َِإ ْ ُ َ ّ ُ ْ ِ َ ُ َ َ ٰ َ ِ ْ َ َأ‬
‫لس ت ِبرِبكم ۖ قالوا بلى ۛ ش ِهدن ا ۛ ن تقولوا يوم ال ِقيام ِة ِإ ن ا كن ا عن هذا‬
َ‫َغافلين‬
ِِ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)“

 Potensi Fisik
Fungsi Manusia

A. Fungsi kekhalifahan (khalifah


Allah).
B. Fungsi ibadah (hamba Allah).
Pengertian Agama
Secara etimologis kata ‘agama’ berasal
dari bahasa SangsAkerta, yakni a dan
gama. A berarti tidak dan gama berarti
kocar-kacir atau berantakan. Jadi agama
berarti tidak berantakan atau teratur.
‘Religion’ yang berasal dari bahasa Latin
religio (adjective: religious) akan tetapi
sering kata ini dikaitkan dengan kata
‘religare’ yang berarti mengikat
Din’ sendiri dalam bahasa Arab berasal
dari kata ‘dana’ yang sebenarnya memiliki
beberapa arti, di antaranya : cara atau adat
istiadat, peraturan, undang-undang, taat
atau patuh, pembalasan, menunggalkan
ketuhanan, perhitungan, hari kiamat,
nasihat, dan agama. (Moenawar Chalil,
1970: 13)
Din juga bisa berarti aqidah, syari’ah, dan
millah (Aflatun Mukhtar, 2001: 17).
Harun Nasution :
Mengidentifikasi beberapa definisi tentang agama dari
para ahli. Agama didefinisikan sebagai berikut:
a. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia
dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi.
b. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang
menguasai manusia.
c. Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang
mengandung pengakuan pada suatu sumber yang
berada di luar diri manusia dan yang
mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia.
d. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang
menimbulkan cara hidup tertentu.
e. Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang
berasal dari suatu kekuatan gaib.
f. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban
yang diyakini bersumber pada suatu kekuatan gaib.
g. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari
perasaan lemah dan perasaan takut terhadap
kekuatan misterius yang terdapat dalam alam
sekitar manusia.
h. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada
manusia melalui seorang Rasul.
Unsur Pokok Agama
1. Adanya Kekuatan gaib.
2. Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di
dunia ini dan hidupnya diakhirat tergantung
pada adanya hubungan dengan kekuatan gaib
yang dimaksud.
3. Respons yang bersifat emosional dari manusia.
4. Paham adanya yang kudus (sacred) dan suci,
dalam bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab
yang mengandung ajaran-ajaran agama
bersangkutan dan dalam bentuk tempat-tempat
tertentu (Nasution, 1985: 11).
Klasifikasi Agama
1. Agama samawiy (Indonesia: samawi) disebut juga
sebagai agama tauhid, yang berasal dari kata wahhada
yang berarti menganggap satu. Agama samawi
merupakan agama yang pertama di dunia yang dibawa
oleh Nabi Adam a.s. sampai dengan yang dibawa oleh
Nabi Muhammad saw. Agama Samawi yang dibawa oleh
semua nabi sejak Nabi Adam sampai dengan Nabi
Muhammad muatan pesan ajarannya sama, yakni tauhid.
2. Kepercayaan/Agama ardli ialah agama bumi atau agama
budaya. Agama ini disebut ardli (Indonesia: ardi) karena
semua konsep ajarannya berasal dari cipta, rasa, dan
karsa manusia.
Kebutuhan Terhadap Agama
Dari beberapa sumber dan para ahli mengemukakan
bahwa agama dibutuhkan oleh manusia karena :
1. Agama merupakan sumber kebenaran mutlak.
2. Agama sebagai sumber informasi tentang hal-hal
yang gaib.
3. Agama sebagai pedoman hidup
4. Sumber ajaran moral.
5. Agama dapat memberikan nasihat yang sangat
berharga bagi manusia baik di kala suka maupun
duka
Tugas 1
Test
1. Sebutkan dan jelaskan konsep manusia
dalam Islam
2. Sebutkan 2 tujuan dari manusia di dunia
3. Jelaskan pengertian Islam secara etimologis
4. Tuliskan dua kalimat syahadat dalam teks
arab beserta artinya
5. Sebutkan peranan Agama dalam kehidupan
sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai