Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL 1

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MKWU4101


DOSEN PENGAMPU : Sofia Ratna Awaliyah Fitri

DISUSUN OLEH :
TEDY RAMADHAN
NIM : 044623673

PENDIDIKAN SARJANA PRODI ILMU HUKUM


UNIVERSITAS TERBUKA JAMBI
2022
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban
(QS. Al-Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
Jawab :

ِ ِۙ ‫ّٰللا َوالَّ ِزيْهَ ٰا َمىُ ْْٓىا ا َ َشذُّ ُحبًّا ِّ ه‬


َ َ‫ِّل َولَ ْى يَ َري الَّ ِزيْه‬
َ‫ظلَ ُم ْْٓىا ِارْ يَ َر ْون‬ ِ ‫اس َم ْه يَّت َّ ِخز ُ ِم ْه د ُْو ِن ه‬
ِ ِۗ ‫ّٰللا ا َ ْوذَادًا ي ُِّحب ُّْىوَ ُه ْم َكحُةّ ِ ه‬ ِ َّ‫َو ِمهَ الى‬
)٥٦١:‫ب (البقرة‬ ْ
ِ ‫ّٰللا َش ِذ ْيذ ُ العَزَا‬ ِۙ ْ َ ِۙ َ‫ْالعَز‬
ِ ‫اب ا َ َّن القُ َّىة َ ِ ه‬
َ ‫ِّل َج ِم ْيعًا َّوا َ َّن ه‬

Artinya: “Di antara manusia ada yang menjadikan (sesuatu) selain Allah sebagai
tandingan-tandingan (bagi-Nya) yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah. Sekiranya orang-
orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat),
bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat keras azab-Nya,
(niscaya mereka menyesal)” (QS al-Baqarah: 165).

b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?

Jawab : Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan
luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Orang-orang yang beriman
kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk
mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

Jawab : Iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau
kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti
sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada
atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude),
yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa
terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela
mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang
dituntut oleh Allah kepadanya.

d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

Jawab :

‫ٱ‬ ‫ٱ‬
‫ٱ‬ ‫ٱ‬

Arab-Latin: Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum


qulụbul lā yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā
yasma'ụna bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.

e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?

Jawab : “Iman adalah keterikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku”.

f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut?

Jawab : Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude) dan ucapan ,
yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa
terhadap Allah. Orang- orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela
mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang
dituntut oleh Allah kepadanya . Pengertian iman yang sesungguhnya adalah meliputi
aspek kalbu, ucapan dan perilaku.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50):16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas
hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!
Jawab :

(Inna fii kholqis samaawaati wal ardli wakhtilaafil laili wan nahaari la-aayaatil l-ulil
albaab. Alladziina yadzkuruunallooha qiyaamaw wa qu‟uudaw wa „alaa junuubihim
wayatafakkaruuna fii kholqis samaawaati wal ardli robbanaa maakholatqa haaadzaa
baathilaa, subhaanaka faqinaa „adzaaban naar)
Artinya:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!

Jawab :

‫ٱ‬ ‫ۦ‬ ‫ۥ‬ ‫ٱ‬

Arab-Latin: Wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa


naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya,
Tafsir Quran Surat Qaf Ayat 16 16. Dan Kami telah menciptakan manusia dan Kami
mengetahui apa yang dibisikkan oleh jiwanya berupa lintasan-lintasan dan pemikiran-
pemikiran, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat yang berada di lehernya
yang tersambung dengan jantungnya

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!


Jawab : Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran
untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan
yang tidak dilakukan. Manusia bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau
buruk (negartif) untuk diri mereka sendiri. Secara umum manusia sebagai makhluk
pribadi dan makhluk sosial, karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu
bantuan dari orang lain.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?
Jawab : Terminologis dalam masyarakat artinya suatu konsep,gabungan yang
digunakan masyarakat untuk mencakup pembentukan suatu budaya. Pengertian
terminologis sendiri adalah suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, maupun hal-hal
tertentu yang dapat memberikan pemahaman bagi manusia.
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13
dan QS. Az-Zukhruf: 32

Jawab :

QS. Al-Hujuraat : 13

13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti.

QS. Az-Zukhruf : 32

32. Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang


menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah
meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian
mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari
apa yang mereka kumpulkan.

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang


masyarakat madani!

Jawab : Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa kedua kata
tersebut memiliki arti sebagai berikut Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti
seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama,
sedangkan Madani adalah menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yang ditopang oleh
penguasaan iman, ilmu, dan tekhnologi yang berperadaban.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri


masyarakat madani :

- Memiliki perabadan yang tinggi


Sebagai makhluk yang memiliki keyakinan atau iman kepada Sang Maha
Pencipta, masyarakat madani telah membuktikan bahwa mereka merupakan
manusia yang memiliki peradaban, yaitu beradab atau bertata krama. Selain
bertata krama terhadap Tuhan, tentunya juga bertata krama pada sesama manusia.
- Mengedepankan kesederajatan dan transparansi.
Ciri masyarakat madani dalam hal ini adalah mereka menganggap bahwa
status mereka sama, baik pria atau perempuan. Transparansi atau keterbukaan
berarti mereka menjalankan hidupnya harus dengan sikap jujur dan tidak perlu
ada hal-hal yang harus ditutupi sehingga menumbuhkan rasa saling percaya antar
satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat madani terdapat
nuansa demokrasi, di mana demokratisasi dapat diwujudkan dengan adanya
fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pers yang bebas, supremasi atau
kekuasaan tertinggi dalam hukum, partai politik, perguruan tinggi, dan toleransi.
Hal ini dikarenakan dalam masyarakat sosial memiliki kaitan dengan
wacana kritik rasional masyarakat yang secara eskplisit atau jelas mensyarakat
munculnya demokrasi. Sedemikian sehingga masyarakat madani hanya bisa
dijamin di negara yang menganut sistem demokrasi, seperti Indonesia.
Demikianlah pendapat yang disampaikan oleh Neera Candoke. Toleransi
sebagaimana telah disinggung dalam poin keempat di atas, memiliki artian bahwa
kesedian individu atau perseorangan untuk menerima pandangan, pendapat serta
sikap yang berbeda mengenai politik dan sosial.
Toleransi yang demikian juga merupakan sikap yang dikembangkan dalam
masyarakat madani sebagai bentuk dari rasa saling menghargai dan menghormati
antar sesama, baik perorangan maupun kelompok terkait pendapat dan sikap yang
berbeda-beda.
- Ruang publik yang bebas
Ruang public yang bebas atau dikenal dengan istilah free public sphere
merupakan wilayah yang memungkinkan masyarakat sebagai warga negara untuk
memiliki hak dan kewajiban warga negara melalui akses penuh terhadap kegiatan
politik, menyampaikan pendapat dengan status orang yang merdeka (yang berarti
bebas), berserikat atau bekerjasama, berkumpul serta mempublikasikan pendapat
dan informasi kepada publik atau masyarakat luas.
- Supremasi hokum
Supremasi hukum atau dalam KBBI diartikan sebagai kekuasaan tertinggi
dalam hokum memiliki arti bahwa terdapat jaminan terciptanya keadilan yang
bisa dicapai bila menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi dalam sebuah
negara. Tentu keadilan tersebut akan tercipta apabila hukum diberlakukan secara
netral, dalam artian tidak adanya pengecualian untuk memperoleh suatu
kebenaran atas nama hukum.
- Keadilan social
Keadilan sosial atau social justice merupakan suatu keseimbangan dan
pembagian yang proporsional atau sesuai antara hak dan kewajiban antar warga
dan negara yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Artinya seorang warga negara
memiliki hak dan kewajiban terhadap negaranya. Begitupula pula sebuah negara
juga memiliki hak dan kewajiban atas warganya. Yang mana hak dan kewajiban
tersebut memiliki porsi atau ukuran yang sama sehingga berimbang.
Plural atau keberagaman pasti akan terjadi dalam kalangan masyarakat
terlebih dalam suatu negara yang merupakan kesatuan atau kumpulan dari
berbagai kelompok masyarakat, terlepas dari masyarakat asli maupun pendatang
yang menutuskan untuk tinggal di dalamnya. Sedemikian sehingga yang
dimaksud dengan pluralisme adalah sebuah sikap menerima dan mengakui fakta
serta tulus bahwa masyarakat itu bersifat majemuk atau beragam dan dapat
menjadi penyebab terciptanya masyarakat majemuk dan multikultural. Mulai dari
kebiasaan, nilai norma, dan kebudayaannya, seperti contohnya Negara kita
sendiri, yaitu Indonesia. Banyak sekali keragaman masyarakat, mulai dari bahasa,
suku, agama, etnis, dan budayanya
- Partisipasi social
Berpatisipasi dalam lingkungan sosial merupakan salah satu cara untuk
menjalin hubungan dan kerjasama antar individu maupun kelompok untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu. Partisipasi sosial yang bersih tanpa rekayasa
merupakan awal yang baik untuk menciptakan masyarakat madani. Hal ini bisa
saja terjadi apabila terdapat nuansa yang memungkinkan otonomi (hak dan
kewajiban) individu terjaga dengan baik. Artinya dalam masyarakat madani harus
seimbang antara hak dan kewajibannya sesama individu. Sedemikian sehingga
tercipta keadilan sosial atau social justice sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya pada poin kedelapan.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

Jawab : Masyarakat beradab adalah masyarakat yang mempertimbangkan kemoralan


dalam setiap tindakannya sehingga memunculkan rasa kemanusiaan yang tinggi.
Masyarakat beradab ini bisa menciptakan keseimbangan dalam kehidupannya.
Masyarakat beradab juga seringkali dikenal dengan istilah masyarakat madani. Salah
satu ciri khas dari masyarakat beradab adalah adanya kebebasan yang bertanggung
jawab dan hal ini ditunjukkan dengan adanya perilaku yang bermoral pada setiap
tindakan manusianya.

Pada masyarakat beradab dan sejahtera, berikut adalah prinsip umum yang
diterapkan:

 Kebebasan pada ruang publik: adanya suatu ruang yang bisa digunakan oleh
masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya secara bebas.
 Demokratis: adanya kesantunan yang terjadi pada pola hubungan interaksi yang
terjadi dan dilakukan tanpa melihat latar belakang suku, ras, atau agama.
 Toleransi: adanya sikap saling menghormati dan saling menghargai adanya
perbedaan yang ada di tengah kehidupan masyarakat.
 Pluralisme: adanya keragaman yang ada pada masyarakat sehingga anggota
masyarakat tidak bersifat homogen.
 Keadilan sosial: adanya kesamaan pada hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
masing-masing individu.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari masyarakat beradab:

 Tingginya rasa simpati dan empati pada setiap individu.


 Tergabungnya masyarakat ke dalam suatu kelompok masyarakat tertentu atau
lembaga sosial.
 Tidak adanya kekuasaan yang terlalu mendominasi.
 Meningkatnya kepercayaan kepada orang lain.

Masyarakat Indonesia mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara lainnya.

Karakteristik tersebut diantaranya adalah:


(1) Pluralistik/keberagaman,
(2) sikap saling pengertian antara sesama anggota masyarakat,
(3) toleransi yang tinggi dan
(4) memiliki sanksi moral

Anda mungkin juga menyukai