NIM : 044559062
Prodi : Ssastra Inggris Bidang Minat Penerjemah (S1)
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. ُون ٱهَّلل ِ َأندَادًا ي ُِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ ٱهَّلل ِ ۖ َوٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا َأ َش ُّد ُحبًّا هَّلِّل ِ ۗ َولَوْ يَ َرى
ِ اس َمن يَتَّ ِخ ُذ ِمن د
ِ ََّو ِمنَ ٱلن
ْ هَّلل َأ هَّلِل
ِ اب َّن ٱلق َّوةَ ِ َج ِميعًا َو َّن ٱ َ َش ِدي ُد ٱل َع َذا
ب ُ ْ َأ ْ ْ ۟ َ َٱل ِذين
َ ظلَ ُم ٓوا ِإذ يَ َروْ نَ ٱل َع َذ َّ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai
telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai.
(Referensi: https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html)
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
Berdasarkan tafsiran tersebut diketahui, bahwa rukun (struktur) iman ada tiga aspek
yaitu; kalbu, lisan, dan perbuatan. Tepatlah jika iman didefinisikan dengan pendirian
yang diwujudkan dalam bentuk bahasa dan perilaku. Jika pengertian ini diterima, maka
istilah iman identik dengan kepribadian manusia seutuhnya, atau pendirian yang
konsisten. Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan dan
keterampilan.
d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan
raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya
juga orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan dan
keterampilan.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50): 16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 yang artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda – tanda bagi orang – orang yang berakal (190) (Yaitu)
orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): “Ya Tuhan Kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia – sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api Neraka” (191)
Dari dua ayat diatas bisa kita simpulkan bahwa Allah menciptakan langit, bumi dan
pergantian malam dan siang sebagai tanda - tanda kekuasannya bagi orang yang
berakal dan tidaklah Allah menciptakan semua hal tersebut dengan sia – sia.
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
Q.S. Qaaf (50): 16 yang artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”
Dari pengertian ayat diatas bisa kita simpulkan bahwa Allah sangatlah dekat dengan
manusia, sangat mengetahui apa yang dibisikan hati bahkan lebih dekat daripada
urat leher manusia itu sendiri.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.