Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tarisya Citra Jenanda

NIM : 044559062
Prodi : Ssastra Inggris Bidang Minat Penerjemah (S1)

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. ‫ُون ٱهَّلل ِ َأندَادًا ي ُِحبُّونَهُ ْم َكحُبِّ ٱهَّلل ِ ۖ َوٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا َأ َش ُّد ُحبًّا هَّلِّل ِ ۗ َولَوْ يَ َرى‬
ِ ‫اس َمن يَتَّ ِخ ُذ ِمن د‬
ِ َّ‫َو ِمنَ ٱلن‬
ْ ‫هَّلل‬ ‫َأ‬ ‫هَّلِل‬
ِ ‫اب َّن ٱلق َّوةَ ِ َج ِميعًا َو َّن ٱ َ َش ِدي ُد ٱل َع َذا‬
‫ب‬ ُ ْ ‫َأ‬ ْ ْ ۟ َ َ‫ٱل ِذين‬
َ ‫ظلَ ُم ٓوا ِإذ يَ َروْ نَ ٱل َع َذ‬ َّ

Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan


selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-
orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-
orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat),
bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-
Nya (niscaya mereka menyesal).
(Referensi: https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html)

i. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?


Asyhaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan
luar biasa.
ii. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
Menurut ayat tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang
yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau
kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.

ِ ‫ُون بِهَا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل ٓ يُب‬ ‫ْأ‬


b. ‫ْصرُونَ بِهَا‬ >َ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَه‬
ٓ ِ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱِإْل‬
َ ‫ضلُّ ۚ ُأ ۟و ٰلَِئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ٰ َغفِلُون‬ َ ‫ان اَّل يَ ْس َمعُونَ بِهَٓا ۚ ُأ ۟و ٰلَِئ‬
َ ‫ك َكٱَأْل ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم َأ‬ ٌ ‫َولَهُ ْم َءا َذ‬

Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai
telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai.
(Referensi: https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html)

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
Berdasarkan tafsiran tersebut diketahui, bahwa rukun (struktur) iman ada tiga aspek
yaitu; kalbu, lisan, dan perbuatan. Tepatlah jika iman didefinisikan dengan pendirian
yang diwujudkan dalam bentuk bahasa dan perilaku. Jika pengertian ini diterima, maka
istilah iman identik dengan kepribadian manusia seutuhnya, atau pendirian yang
konsisten. Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan dan
keterampilan.

d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan
raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya
juga orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kemauan dan
keterampilan.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50): 16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 yang artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda – tanda bagi orang – orang yang berakal (190) (Yaitu)
orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): “Ya Tuhan Kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia – sia, Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api Neraka” (191)

Dari dua ayat diatas bisa kita simpulkan bahwa Allah menciptakan langit, bumi dan
pergantian malam dan siang sebagai tanda - tanda kekuasannya bagi orang yang
berakal dan tidaklah Allah menciptakan semua hal tersebut dengan sia – sia.

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
Q.S. Qaaf (50): 16 yang artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”

Dari pengertian ayat diatas bisa kita simpulkan bahwa Allah sangatlah dekat dengan
manusia, sangat mengetahui apa yang dibisikan hati bahkan lebih dekat daripada
urat leher manusia itu sendiri.

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!


Allah menciptakan langit, bumi dan pergantian malam dan siang sebagai tanda -
tanda kekuasannya bagi orang yang berakal dan tidaklah Allah menciptakan semua
hal tersebut dengan sia – sia, dan Allah sangatlah dekat dengan kita.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat?


Secara terminologis, masyarakat merupakan salah satu bahan kajian sosiologi.
Dimana masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatu
wilayahtertentu, bergaul dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan
kesadaran pada diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13


dan QS. Az-Zukhruf: 32
Menurut Qs. Al – Hujuraat: 13
asal usul penciptaan manusia itu oleh Allah dari Laki – laki dan perempuan,
kemudian menjadi bersuku –suku dan berbangsa – bangsa
menurut QS. Az-Zukhruf: 32
Allah membagi rahmatnya dan penghidupan didunia. Ditinggikan setengah diatas
yang lain beberapa derajat agar saling melengkapi dalam penghidupan
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang
masyarakat madani!
Menurut sudut pandang masyarakat madani, kriteria masyarakat beradab itu adalah
masyarakat yang adil, terbuka dan demokratis dengan landasan ketakwaan kepada
Allah.

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!


 Keadilan, dalam al-Quran keadilan itu disebut sebagai hukum keseimbangan
yang menjadi hukum jagat raya. Menegakkan keadilan merupakan
kemestian yang bersifat fitrah yang harus ditegakkan oleh setiap individu
dimana manusia mengakui Allah sebagai tuhannya.
 Supremasi hukum, dalam mewujudkan supremasi hukum maka kita harus
menetapkan hukum kepada siapa pun tanpa pandang bulu, bahkan orang
yang kita benci sekali pun, kita tetap harus berlaku adil.
 Egalitarianisme (persamaan), masyarakat madani tidak melihat keturunan,
ras, etnis, dll melainksn atas prestasi.
 Pluralsime, diwujudkan untuk bersikap toleransi dan saling menghormati di
antara sesama anggota yang berbeda (etnis, suku bangsa, maupun agama).
 Pengawasan sosial, agar manusia dan warga tetap berada dalam kebaikan
sebagaimana fitrahnya diperlukan adanya pengawasan sosial.

Anda mungkin juga menyukai