Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1 PAI

1. Pengertian Iman dalam Al-Quran yang berkaitan dengan assyaddu hubban yaitu, Sikap yang
menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Ibnu Majah dalam sunannya meriwayatkan
bahwa Nabi pernah bersabda sebagai berikut : "Iman adalah keterikatan antara kalbu, ucapan
dan perilaku". (Menurut Al sakawy dalam, Al- Muqasid, Al - Hasanah, hlm 140,Kesakhihan hadis
tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Berikut adalah surat - surat yang berhubungan dengan pengertian iman :

1. Q.S. Al-Baqarah (2) :165

‫اب اَ َّن‬ َ َ‫اس َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْندَادًا يُّ ِحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ِ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِّل ِ ۙ َولَوْ يَ َرى الَّ ِذ ْين‬
َ ۙ ‫ظلَ ُم ْٓوا اِ ْذ يَ َروْ نَ ْال َع َذ‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
ْ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
‫الق َّوةَ ِ َج ِم ْيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ْي ُد ال َع َذاب‬ ُ ْ

"Artinya" Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat,
ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan
bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

2. Pengertian Hubban dari ayat diatas ialah:

Sikap yang menunjukan kecintaan atau kerinduan luar biasa terhadap Allah.

3. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

Iman adalah sikap (attitude), Orang orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela
mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh
Allah kepadanya.

Ibnu Majah dalam Sunannya meriwayatkan bahwa Nabi pernah bersabda sebagai berikut :

"Iman keterikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku". (Menurut Al- Sakawy dalam, Al-Maqasid,
Al-Hasanah, hlm 140,kesahihan hadits tersebut dapat dipertanggung jawabkan).

4. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
ٓ
َ‫ان اَّل يَ ْس َمعُونَ بِهَٓا ۚ ُأ ۟و ٰلَِئك‬ ِ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل يُب‬
ٌ ‫ْصرُونَ بِهَا َولَهُ ْم َءا َذ‬ ‫ْأ‬
ِ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱِإْل‬
ٓ
َ‫ضلُّ ۚ ُأ ۟و ٰلَِئكَ هُ ُم ْٱل ٰ َغفِلُون‬
َ ‫َكٱَأْل ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم َأ‬

Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

5. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?

Berdasarkan tafsiran tersebut diketahui, bahwa rukun (Struktur) iman ada tiga aspek yaitu;
Kalbu, lisan, dan perbuatan. Tepatlah jika iman didefinisikan dengan pendirian yang diwujudkan
dalam bentuk bahasa dan perilaku. Maka istilah Iman identik dengan kepribadian manusia
seutuhnya, atau pendirian yang konsisten. Orang yang beriman berarti orang yang memiliki
kecerdasan, kemauan dan keterampilan.

6. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?

Mempercayai atau meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu ada (Wujud), maka dari itu
orang beriman akan tumbuh rasa Kecintaan atau Kerinduan kepada- NYA.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian
tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam
kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.

1. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!

"Artinya" Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran: 190-
191)

Penjelasan Hakikat manusia dari ayat diatas : Manusia adalah salah satu mahluk Ciptaan Allah,
Maka dari itu Manusia yang berakal akan selalu mengingat Allah di manapun ia berada, bahkan
Manusia juga menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di Dunia ini adalah milik Allah semata.

(Mohon Maaf jika penjelasan kurang tepat).

2. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!

"Artinya" "Dan Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dihabiskan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya" (16).
Penjelasan Mengenai Surat diatas : Sungguh Allah sangat dekat dengan Manusia dari pada urat
lehernya. (Mohon maaf jika penjelasan kurang tepat)

3. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

"Allah Telah Menciptakan Manusia dengan Sempurna tanpa ada kekurangan"

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

1. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?

Terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan erat yang
disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi dan hukum yang mengarah kepada
kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem tersebut masyarakat saling berhubungan satu
sama lain dalam bentuk suatu kesatuan.

2. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS. Az-
Zukhruf: 32

A. Dari kandungan Q.S Al- Hujuraat : Sesungguhnya Allah menjadikan Manusia dari Laki - Laki
dan perempuan (bapak dan ibu) , dan kami jadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku -
suku, supaya kamu berkenal - kenalan. Sesungguhnya orang yang mulia disisi Allah adalah yang
paling takwa diantara kamu. Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi maha amat mengetahui.

B. Dari kandungan Q.S. Az- Zukhruf : 32)

"Adakah mereka membagi rahmat Tuhanya? Kami membagi penghidupan mereka itu pada
hidup didunia dan kami tinggikan setengah mereka diatas beberapa derajat, supaya setengah
mereka mengambil yang lain jadi pembantu. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari harta yang
mereka kumpulkan.

3. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!

Masyarakat yang adil, terbuka dan demokratis, dengan landasan takwa kepada Allah dan taat
kepada ajaran- NYA. Takwa kepada Allah adalah semangat ketuhanan yang diwujudkan dengan
membangun hubungan yang baik dengan Allah dan manusia.

4. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

1. Keadilan

Secara Horizontal betarti berbicara kesejahteraan umum. Menegakan keadilan merupakan


kemestian yang bersifat fitrah yang harus diteguhkan oleh setiap individu sebagai
pengejawantahan dari perjanjian primordial dimana manusia mengikuti Allah sebagai Tuhanya.
Keadilan merupakan sunatullah dimana Allah menciptakan alam semesta ini dengan prinsip
keadilan dan keseimbangan. Dalamnya Al-Qur'an keadilan itu disebut sebagai hukum
keseimbangan yang jadi hukum jagat raya. Keadilan juga termasuk sikap yang paling dekat
dengan Takwa, karena itu setiap praktik ketidakadilan itu merupakan suatu bentuk
penyelewengan dari hakikat kemanusiaan yang diketuk keras oleh Al-Qur'an. Dalam surat Al-
Takatsur dan Al-Humazah ekspresi itu sangat jelas.

2. Supremasi Hukum

Keadilan seperti disebutkan diatas harus dipraktikan dalam semua aspek kehidupan. Dimulai
dari menegakan Hukum. Menegakan hukum yang adil merupakan amanah yang diperintahkan
untuk dilaksanakan kepada yang berhak. Dalam surat An-Nisa' Ayat 58. Dalam usaha
mewujudkan supremasi hukum itu maka kita harus menetapkan hukum kepada siapapun tanpa
pandang bulu, bahkan kepada orang yang membenci kita sekalipun, kita tetap harus berlaku
adil.

3. Egalitarianisme (Persamaan)

Tidak mengenal sistem dinasti geneologis. Artinya adalah bahwa masyarakat madani tidak
melihat keutamaan atas dasar keturunan, ras,etnis, dll. Melainkan atas prestasi. Bukan prestise
tetapi prestasi. Karena semua manusia dan warga masyarakat dihargai bukan atas dasar
geneologis diatas melainkan atas dasar prestasi yang dalam bahasa Al-Qur'an adalah takwa.
Maka dari itu akan terwujud keterbukaan dimana seluruh anggota masyarakat berpartisipasi
untuk menentukan pemimpin dan dalam menentukan kebijakan - Kebijakan publik.

4. Pluralisme

Sikap dimana kemajemukan merupakan suatu yang harus diterima sebagai bagian dari realitas
obyektif. Pluralisme yang dimaksud tidak sebatas mengakui bahwa masyarakat itu plural
melainkan juga harus disertai dengan sikap yang tulus bahwa keberagaman merupakan bagian
dari karunia Allah dan Rahmat-Nya karena akan memperkaya budaya yang beraneka ragam itu.

5. Pengawasan Sosial

Yang disebut dengan amal saleh pada dasarnya adalah suatu kegiatan demi kebaikan bersama.
Prinsip - Prinsip diatas sebagai dasar pembentukan masyarakat madani merupakan suatu usaha
dan landasan bagi terwujudnya kebaikan bersama.

Sumber : BMP MKDU4221/MODUL 1 Hal 1.5 - 1.5


BMP MKDU4221/Modul 2 Hal Hal - 2.6

BMP MKDU4221/ MODUL 3 Hal 3.6 dan

BMP MKDU4221/MODUL 3 Hal- 3.9

BMP MKDU4221/ MODUL 3 Hal 3.6

BMP MKDU4221/MODUL 3 Hal- 3.9

BMP MKDU4221/ MODUL 3 Hal 3.9 - 3.13

Anda mungkin juga menyukai