Jawab :
Referensi : https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html
Dalam QS. Al-Baqarah (2) :165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah
orang yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh
karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran
Allah, yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasul. Hal itu karena apa yang
dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang beriman, sehingga dapat
menimbulkan tekad untuk mengorbankan segalanya dan kalau perlu
mempertaruhkan nyawa. Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah Atthabrani,
iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan
diwujudkan dengan amal perbuatan (Al-Imanu ‘aqdun bil qalbi waigraarun
billisaani wa’amalun bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan
atau keselarasan antara hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga
dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup.
Referensi : https://tafsirweb.com/37108-surat-al-araf.html
e.) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-
A'raf (7):179 tersebut?
Menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada Allah adalah meyakini dengan
hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh
indera yang ada.
f.) Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari
kedua ayat tersebut?
Dari surat Al-A’raf ayat 179 dan QS. Al-Baqarah:165 dapat disimpulkan
hakikat/inti keimanan ditunjukkan oleh rasa cinta yang tinggi kepada Allah
SWT. Kecintaan tersebut dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu dengan mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Manusia yang beriman juga memanfaatkan karunia Allah (hati, mata, dan
telinga) sebaik-baiknya untuk mengerjakan syariat agama. Tidak hanya itu,
manusia yang beriman kepada Allah juga tunduk dan takut akan azab dari
Allah.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan
tujuan penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan
kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut
daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan
ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.
Jawab :
a.) Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara
ringkas hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!
1. Terjemahan :
Yakni orang-orang yang dapat menggunakan akal dan logikanya dengan baik
dan benar untuk mengenal lebih dalam siapakah Allah, mengetahui
keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, dan kekuasaan-Nya
melalui tanda-tanda dalam ciptaan maupun hukum syari’ah yang ditetapkan-
Nya, atau dapat disebut juga dengan (Ulul Albab).
b.) Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50):16 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut ayat tersebut !
1. Terjemahan :
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.” (16)
Dari QS. Ali-Imran ayat 190-191 dan QS. Qaaf ayat 16, bisa kita simpulkan
bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna.
Manusia mempunyai tujuan mulia untuk hidupnya di dunia, yaitu beribadah
kepada Allah dan berjuang untuk kemaslahatan sesama. Serta sebagai
manusia, kita perlu mengimani firman Allah tersebut dan
menginternalisasikannya dengan senantiasa berusaha menjadi manusia yang
bermanfaat.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat
tinggal dan berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama
dalam suatu masyarakat.
Jawab :
b.) Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-
Hujurat :13 dan QS. Az-Zukhruf :32
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."
Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah
manusia adalah sebagai berikut:
Jawab :
● Keadilan
Jika berbicara tentang keadilan, maka tak akan lepas dari kesejahteraan
umum. Keadilan harus ditegakkan oleh setiap manusia sebagai pelaksanaan
dari perjanjian paling mendasar dimana manusia mengakui Allah sebagai
Tuhannya. Tuhan menciptakan alam semesta dengan prinsip keadilan dan
keseimbangan.
Dalam Al-Quran keadilan dikatakan sebagai hukum keseimbangan di alam
semesta. Keadilan adalah sikap terdekat dengan takwa. Bentuk praktik
ketidakadilan merupakan sesuatu yang dikutuk dalam Al-Qur'an.
● Supremasi Hukum
● Egalitarianisme
Arti dari egalitarianisme adalah persamaan, manusia itu sama dan tak
mengenal kasta. Egalitarianisme memandang manusia berdasarkan prestasi,
bukan dari suku, ras, bahasa, agama, etnis, atau yang lainnya. Prestasi
tersebut adalah takwa.
● Pluralisme
● Pengawasan sosial
Referensi : MKDU4221
Sekian dari saya bila ada yang salah mohon koreksi dan tambahan.
Terima Kasih