Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum wr wb

Nama : saipuddin ali


Nim : 045002419

1.
A. QS. Al-Baqarah Ayat 165
َ َ‫اس َم ۡن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ۡن د ُۡو ِن هّٰللا ِ اَ ۡندَادًا ي ُِّحب ُّۡونَهُمۡ َكحُبِّ هّٰللا ِؕ َوالَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡ ٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِّل ِ ؕ َولَ ۡو يَ َرى الَّ ِذ ۡين‬
‫ظلَ ُم ۡ ٓوا اِ ۡذ‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
ۡ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬ ۡ ۡ
ِ ‫اب اَ َّن القُ َّوةَ ِ َج ِم ۡيعًاۙ  َّواَ َّن َ َش ِد ۡي ُد ال َع َذا‬
‫ب‬ َۙ ‫يَ َر ۡونَ ال َع َذ‬
Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain
Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya
orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab
(pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa
Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut? Berdasarkan redaksi ayat tersebut, iman
identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah
kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan
atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut
tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan
kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada
Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau
kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut? Ibnu Majah dalam
Sunannya meriwayatkan bahwa nabi pernah bersabda sebagai berikut. “Iman adalah
keterikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku”. (MenurutAl-Sakawy dalam, Al-Maqasid, Al-
Hasanah, hlm 140, kesahihan hadits tersebut dapat dipertanggungjawabkan). Maka dapat
disimpulkan bahwa Iman adalah keterikatan antara ucapan, hati dan perbuatan dalam
mewujudkan kepercayaan dengan kecenderungan atau kecintaan yang luar biasa teradap Allah
SWT yang dibuktikan dengan pengorbanan jiwa dan raga dengan semboyan inna shalati,
wanusuki, wamahyaya, wamamati lillahirabbil ‘alamin (sesunggunya shalatku, ibadah ku, hidup
dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam).

D.

‫ْأ‬
‫س لَهُ ْم‬ ِ ۖ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِ ْيرًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
ٰۤ ُ ٰۤ ُ ۗ
‫ك هُ ُم‬ َ ‫ول ِٕى‬ َ َ‫ك َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم ا‬
‫ضلُّ ۗ ا‬ َ ‫ول ِٕى‬ ٌ ‫ْصرُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم ٰا َذ‬
‫ان اَّل يَ ْس َمعُوْ نَ بِهَا ا‬ ِ ‫قُلُوْ بٌ اَّل يَ ْفقَهُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل يُب‬
َ‫ْال ٰغفِلُوْ ن‬
Artinya:Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin
dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-
ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lengah.
E.IJelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?
iman adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan
seluruh indera yang ada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya
hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani Allah.
Manusia dan jin lebih mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak menggunakan segala
pemberiannya untuk semakin menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Seharusnya dengan hati,
akal, dan seluruh anggota tubuh yang dianugerahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin
yakin akan beradaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan semakin taat
dan mau beribadah hanya kepada Allah.
F. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut? Iman
kepada Allah adalah membenarkan hati, mengucapkan dengan lisan serta mengamalkan
dengan perbuatan bahwa Allah itu ada dengan segala keagungannya.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) :
16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
Terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 190: Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-
orang yang berakal 191: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka. Hakikat manusia menurut surat tersebut yaitu: Sesungguhnya dalam
penciptaan dan pembuatan langit dan bumi, pergantian malam dan siang hari
dengan sangat rinci, pergantian keduanya dalam waktu yang lama maupun singkat,
panas dan dingin, serta peristiwa lainnya itu mengandung dalil yang jelas atas
keberadaan, kuasa dan keesaan Allah bagi orang-orang yang berakal sehat. Ayat ini
diturunkan ketika suku uraisy meminta Nabi SAW dengan berkata: “Bedoalah
kepada Tuhanmu untuk menjadikan bukit Shafa menjadi emas” Lalu beliau berdoa
kepada Tuhan. Kemudian turunlah ayat ini {Inna fii khalqissamaawaati}, Maka
sebaiknya kalian memikirkan hal tersebut
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
Terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya Hakikat manusia menurut surat tersebut yaitu: Allah
menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dan berkuasa penuh untuk
menghidupkannya kembali pada hari Kiamat dan Ia tahu pula apa yang dibisikkan
oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan. Bisikan hati ini (dalam bahasa Arab)
dinamakan hadisun nafsi. Bisikan hati tidak dimintai pertanggungjawaban kecuali
jika dikatakan atau dilakukan. Allah lebih dekat kepada manusia dari urat lehernya
sendiri.
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut! Setiap
manusia diberi hak istimewa modal dan oleh Allah untuk kehidupan ini. Dan salah
satu modal dan hak istimewa itu adalah lisan / lidah. Bagi orang beriman untuk
menjaga bagian oral sikap hidupnya. Muslim akan mengatakan hanya yang baik dan
meninggalkan segala sesuatu yang buruk. Sebuah kata yang baik adalah disukai oleh
para dewa. Jika tidak bicara buruk dibenci dewa. Sebuah kata yang baik adalah
bahwa hal itu mengandung kebenaran dan manfaat. Setiap orang diwajibkan untuk
mengatakan yang sebenarnya dan tidak berbohong. Kata harus berisi manfaat.
Penelitian ini mencoba untuk mengungkap kewajiban untuk menjaga lisan sebagai
bentuk peningkatan iman muslim.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?
Terminologis dalam masyarakat artinya suatu konsep,gabungan yang digunakan
masyarakat untuk mencakup pembentukan suatu budaya. Pengertian terminologis
sendiri adalah suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, maupun hal-hal tertentu
yang dapat memberikan pemahaman bagi manusia.
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13
dan QS. Az-Zukhruf: 32
QS. Al-Hujuraat :13 menegaskan, dijadikannya manusia berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku adalah untuk saling mengenal satu sama lain (lita’ârafû). Menurut
alBaghawi dan al-Khazin, ta‘âruf itu dimaksudkan agar setiap orang dapat mengenali
dekat atau jauhnya nasabnya dengan pihak lain, bukan untuk saling mengingkari.
Berdasarkan ayat ini, Abd ar-Rahman as-Sa’di menyatakan bahwa mengetahui
nasab-nasab merupakan perkara yang dituntut syariat. Sebab, manusia dijadikan
berbangsa-bangsadan bersuku-suku memang untuk itu. Karena itu, seseorang tidak
diperbolehkan menasabkan diri kepada selain orangtuanya. Dengan mengetahui
nasab, berbagai hukum dapat diselesaikan, seperti hukum menyambung silaturahmi
dengan orang yang memiliki hak atasnya, hukum pernikahan, pewarisan, dan
sebagainya. Di samping itu, ta’aruf juga berguna untuk saling bantu. Dengan saling
membantu antar individu, bangunan masyarakat yang baik dan bahagia dapat
diwujudkan.
QS. Az-Zukhruf : 32 (Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu?) yang
dimaksud dengan rahmat adalah kenabian (Kami telah menentukan antara mereka
penghidupan mereka dalam kehidupan dunia) maka Kami jadikan sebagian dari
mereka kaya dan sebagian lainnya miskin (dan Kami telah meninggikan sebagian
mereka) dengan diberi kekayaan (atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar
sebagian mereka dapat mempergunakan) golongan orang-orang yang berkecukupan
(sebagian yang lain) atas golongan orang-orang yang miskin (sebagai pekerja)
maksudnya, pekerja berupah; huruf Ya di sini menunjukkan makna Nasab, dan
menurut suatu qiraat lafal Sukhriyyan dibaca Sikhriyyan yaitu dengan dikasrahkan
huruf Sin-nya (Dan rahmat Rabbmu) yakni surga Rabbmu (lebih baik daripada apa
yang mereka kumpulkan) di dunia.
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani! merujuk pada masyarakat yang pernah berkembang di Madinah pada
zaman Nabi Muhammad SAW, yaitu masyarakat yang mengacau pada nilai-nilai
kebijakan umum, yang disebut al-khair.
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!
keadilan sosial, egalitarianisme, pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan
sosial.
- Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan
segala penindasan.
- Egalitarianisme adalah kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll. -
Pluralisme adalah sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara
tulus sebagai sebuah anugerah dan kebajikan.
- Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan
menetapkannya tanpa memandang “atas” dan “bawah”.
- Pengawasan Sosial adalah suatu mekanisme untuk menyegah penyimpanan sosial
sertaa mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai
norma dan nilai yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai