Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Johan Mu’alimin

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044659029

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4101/ Pendidikan Agama Islam

Kode/Nama UPBJJ : 45/ Yogyakarta

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar !
Jawab :

‫ِّل ۙ َولَو‬ َ َ‫ّللا ۗ َوالَّذِينَ ٰا َمن ْٓوا ا‬


ِ ٰ ِ ‫شدُّ حبًّا‬ ِٰ ‫ب‬ ِ ‫ّللا اَندَادًا ي ُِّحبُّونَهم َكح‬ ِ ٰ ‫اس َمن يَّتَّ ِخذ ِمن دو ِن‬ ِ َّ‫َومِنَ الن‬
ِ ‫شدِيد ال َعذَا‬
‫ب‬ َ ‫ّللا‬ َ ٰ ‫ِّل َج ِميعًا ۙ َّواَ َّن‬
ِ ٰ ِ َ‫اب اَ َّن الق َّوة‬ َ َ‫يَ َرى الَّذِين‬
َ ۙ َ‫ظ َلم ْٓوا اِذ يَ َرونَ ال َعذ‬

Arab-Latin : Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday


yuḥibbụnahum kaḥubbillāh, wallażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāhi walau yarallażīna
ẓalamū iż yaraunal-'ażāba annal-quwwata lillāhi jamī'aw wa annallāha syadīdul-
'ażāb.
Terjemahan Arti: Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah
sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu
melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik
Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?


Jawab :
Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa.
Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti
orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan
yang dituntut oleh Allah kepadanya.

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?


Jawab :
Iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan.
Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang
menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap
Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental
yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang
yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk
mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
Jawab :

َ‫ْص ُر ْون‬ ََ َ‫ّل ي ْفق ُه ْونَ ِبهاَ ول ُه َْم ا ْعيُن‬


ِ ‫ّل يُب‬ ََ َ‫س ل ُه َْم قُلُ ْوب‬ ِْ ‫ن و‬
َ ِ ‫اّل ْن‬ َ ‫ولق َْد ذرأْنا ِلجهنَمَ كثِي ًْرا ِم‬
َِ ‫ن ْال ِج‬
ٰٰۤ ُ ٰٰۤ ُ
َ ‫ول ِٕىكَ هُ َُم ْال ٰغ ِفلُ ْو‬
‫ن‬ َْ ‫ام ب‬
‫ل هُ َْم اض َل َۗ ا‬ َِ ‫ول ِٕىكَ ك ْاّل ْنع‬ ‫ن ِبهاَ ا‬
َ ‫ّل يسْمعُ ْو‬ ََ َ‫ِبهاَ ول ُه َْم ٰاذان‬

Arab Latin :
Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul
lā yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna
bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian
tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam
kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
Jawab :

َ‫الَّذِين‬. ‫ب‬ِ ‫ار ََل َيات ِْلو ِلي اْلَل َبا‬ِ ‫ف اللَّي ِل َوالنَّ َه‬ ِ ‫ت َواْلَر‬
ِ ‫ض َواخ ِت ََل‬ ِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬
َّ ‫ق ال‬ ِ ‫ِإ َّن ِفي خَل‬
‫ض َربَّنَا َما‬ِ ‫ت َواْلَر‬ ِ ‫اوا‬َ ‫س َم‬ ِ ‫علَ ٰى جنو ِب ِهم َو َيتَفَ َّكرونَ فِي خَل‬
َّ ‫ق ال‬ َ َّ َ‫َيذكرون‬
َ ‫ّللا قِ َيا ًما َوقعودًا َو‬
َ َ ‫عذ‬
َّ ‫اب‬
‫الن را‬ ِ ‫َخلَقتَ ٰ َهذَا َب‬
َ ‫اط ًَل سب َحانَكَ فَ ِقنَا‬
Arab Latin :
Inna fii kholqis samaawaati wal ardli wakhtilaafil laili wan nahaari la-aayaatil l-ulil
albaab. Alladziina yadzkuruunallooha qiyaamaw wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim
wayatafakkaruuna fii kholqis samaawaati wal ardli robbanaa maakholatqa haaadzaa
baathilaa, subhaanaka faqinaa ‘adzaaban naar
Terjemahan :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka”.
Hakikat manusia menurut Q.S. Ali-Imran (3) : ayat 190-191
Qs.Ali Imran 190-191 menjelasakan bahwa dalam tatanan langit dan bumi serta keindahan
dan perkiraan dan keajaiban ciptaan-Nya juga dalam silih pergantian siang dan malam
secara teratur, dapat dirasakan langsung oleh manusia. Ayat tersebut menjelaskan bahwa
Hakikat Manusia adalah makhluk yang memiliki Akal dan mampu menggunakannya untuk
mengingat allah, mengetahui keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, dan
kekuasaan-Nya dalam keadaan apapun.
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!
Jawab :

‫سنَ َونَعلَم َما ت َوس ِوس ِبِۦه نَفسهۥ ۖ َونَحن أَق َرب ِإلَي ِه ِمن َحب ِل ٱل َو ِري ِد‬
َ ٰ ‫ٱْلن‬
ِ ‫َولَقَد َخلَقنَا‬
Arab Latin:
Wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi
min ḥablil-warīd
Terjemahan :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”.
Hakikat manusia menurut Q.S. Qaaf (50) : 16
Di antara bukti kekuasaan Allah bahwasanya Allah menciptakan manusia dan
menjadikannya ada dari ketiadaan, dan bahwasanya Allah mengetahui hal yang
membahayakan, serta apa yang disembunyikan dalam hati. Sungguh Allah Maha Dekat
daripada urat leher, yaitu urat yang mengalirkan darah yang terhubung kepada jantung,
maka tiada yang tersembunyi bagi Allah sesuatu pun selamanya.
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!
Jawab :

Manusia adalah makhluk paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain yang
Allah ciptakan sebab, Allah memberikan akal pikiran kepada manusia supaya manusia
mampu menuntut ilmu dan memikirkan segala penciptaan langit dan bumi yang merupakan
tanda kekuasaan Allah. Tanda kekuasaan Allah ini akan dapat ditemukan oleh mereka yang
mau menggunakan akal pikiran nya bersamaan dengan berdzikir kepada Allah.
Penyampaian ini mengisyaratkan bahwa hakikatnya manusia adalah orang yang harus
menuntut ilmu kapanpun dan dimanapun. Dalam Al-Quran orang yang mampu
menggunakan akal fikir dan hatinya secara bersama dalam merenungi tanda kekuasaan
Allah disebut dengan ulul albab. Dari tiga ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa Allah
menciptakan manusia dengan tiada kesia – siaan dan Allah sangatlah dekat dengannya
yang mampu mendengarkan pikiran dan bisikan hati manusia di dalamnya. Dari ketiga ayat
tersebut dapat diketahui bahwa Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling
sempurna dibandingkan denganmakhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan
pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan
yang tidak dilakukan. Manusia bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk
(negartif) untuk diri mereka sendiri. Secara umum manusia sebagai makhluk pribadi dan
makhluk sosial, karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari
orang lain.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
Jawab :
a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?
Jawab :
Secara terminologis masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatu
wilayah tertentu, bersosialisasi dalam jangka yang lama sehingga menimbulkan kesadaran
sebagai suatu kesatuan.
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS.
AzZukhruf: 32
Jawab :
Menurut Qs. Al – Hujuraat ;13 asal usul penciptaan manusia itu oleh Allah dari Laki – laki
dan perempuan, kemudian menjadi bersuku –suku dan berbangsa – bangsa Dan menurut
QS. Az-Zukhruf: 32 Allah membagi rahmatnya dan penghidupan didunia. Ditinggikan
setengah diatas yang lain beberapa derajat agar saling melengkapi dalam penghidupan
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!
Jawab :
Menurut sudut pandang masyarakat madani, kriteria masyarakat beradab itu adalah
masyarakat yang adil, terbuka dan demokratis dengan landasan ketakwaan kepada Allah
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!
Jawab :
Terdapat lima prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera yaitu :
1) Keadilan Secara horizontal keadilan berarti kesejahteraan umum. Ini merupakan
sunnatullah dimana allah menciptakan alam semesta dengan prinsip keadilan dan
keseimbangan, keadilan adalah sikap yang paling dekat dengan takwa
2) Supremasi hukum Yaitu menempatkan hukum diatas segalanya dan menetapkannya
tanpa memandang “atas” atau “bawah”, yang artinya keadilan tidak akan tercapai tanpa
adanya supremasi hukum.
3) Agalitarianisme Yaitu kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll.
Dengan prinsip ini maka akan terwujud keterbukaan seluruh anggota masyarakat untuk
berpartisipasi dalam tatanan sosial masyarakat, menentukan kebijakan – kebijakan
publik minsalnya
4) Pluralisme Adalah sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus
sebagai anugrah dan kebajikan. Ini menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
bertoleransi, saling menghormati satu sama lain.
5) Pengawas sosial Secara fitrah manusia itu suci dan baik, namun banyak faktor – faktor
dari luar yang mempengaruhi sehingga terjadinya hal – hal penyelewengan, kejahatan
dan lain – lain sehingga pengawas sosial menjadi sesuatu yang penting disini untuk
perwujudan masyarakat beradab dan sejahtera baik pengawasan sosial secara individu
maupun lembaga tentunya dengan atas dasar asas- asas tidak bersalah.

Anda mungkin juga menyukai