Nim : 856792625
Prodi : PGPAUD
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS.
Al-Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a.Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
d.Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
e.Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179
tersebut?
f.Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non
fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini
diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan
Q.S. Qaaf (50):16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas
hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut ayat tersebut!
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
1. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?
2. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13
dan QS. Az-Zukhruf: 32
3. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang
masyarakat madani!
4. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!
Jawaban :
1. (a). QS. Al-Baqarah Ayat 165
َﺷ ﱡﺪ ﺣُﺒ ﺎ ﻟﱢﻠﱣﻪِ ؕ َوﻟ ۡﻮ َ َ ﻦ ٰا َﻣ ُﻨ ۡٓﻮا ا
َ ۡﺐ ﷲﱣِؕ َواﻟ ﱠ ِﺬﻳ ن ﷲﱣِ اَﻧۡﺪَادًا ﻳﱡﺤِ ﱡﺒ ۡﻮﻧ َ ُﻬ ۡﻢ َﻛﺤُ ﱢ ِ ﻦ ُد ۡوۡ ِﻦ ﻳﱠﺘﱠﺨِ ُﺬ ﻣ ۡ ﱠﺎس َﻣ َ َِوﻣ
ِ ﻦ اﻟﻨ
اب ِ ﺷ ِﺪﻳۡ ُﺪ اﻟۡ َﻌ َﺬ
َ َن ﷲﱣ ﺟﻤِ ۡﻴ ًﻌﺎ ۙ ﱠوا َ ﱠ َ ِن اﻟۡ ُﻘ ﱠﻮ َة ﻟِﻠﱣﻪ
اب ا َ ﱠ
َ ۙ ن اﻟۡ َﻌ َﺬ َ ﻦ َﻇﻠَ ُﻤ ۡٓﻮا ا ِۡذ ﻳَ َﺮ ۡوَ ۡﻳَ َﺮى اﻟ ﱠ ِﺬﻳ
waminan naasi mai yattakhizu min duunil laahi andaadai yuhibbuunahum kahubbil laahi
wallaziina aamanuuu ashaddu hubbal lillah; wa law yaral laziina zalamuu iz yarawnal
'azaaba annal quwwata lillaahi jamii'anw wa annallaaha shadiidul 'azaab
Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim
itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya
milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).
Penjelasan ayat tersebut adalah :
Sudah ada tanda-tanda yang sangat jelas akan ketuhanan Allah tetapi, masih ada
sebagian orang yang mencari tuhan-tuhan selain Allah untuk dijadikan sebagai tandingan
Allah.
Mereka mencintai tuhan-tuhan itu sebagaimana orang mukmin mencintai Allah. Tetapi
cinta orang-orang mukmin kepada Allah lebih besar daripada cinta orang-orang tersebut
kepada tuhan-tuhan sesembahan mereka.
Semua itu disebabkan orang-orang mukmin mempunyai pendirian yang teguh agar tidak
menyekutukan Allah dengan siapapun, dan mereka mencintai Allah di kala senang
maupun susah.
Sedangkan orang-orang (musyrik) hanya mencintai tuhan-tuhan mereka di kala senang
saja. Akan tetapi di kala susah mereka memohon kepada Allah. Sekiranya orang-orang
yang berbuat zalim tersebut menyekutukan Allah dan melakukan keburukan itu melihat
kondisi mereka di akhirat, yaitu ketika mereka menyaksikan azab, niscaya mereka akan
tahu bahwa satu-satunya pemilik semua kekuatan adalah Allah, dan Dia Maha keras
azab-Nya bagi orang-orang yang durhaka kepada-Nya. Sekiranya mereka melihat hal itu,
niscaya mereka tidak akan menyekutukan Allah dengan siapapun.
(b). asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata
superlatif syadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan
atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut
tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan
kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman
kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan
harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
(c). Dalam QS. Al-Baqarah : 165 Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang
tidak menyekutukan Allah dan orang yang sangat besar cintanya kepada Allah, tidak ada
yang lebih ia cintai selain Allah.
● Didalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwasanya manusia itu ada yang
menyembah tuhan selain Allah dan ada juga yang menyembah kepada Allah. dan
bahwasanya ciri-ciri orang yang beriman ialah orang yang besar cintanya kepada
Allah. Dan Allah pun menegaskan bahwa Allah itu memiliki azab yang sangat berat
untuk orang-orang yang Zhalim.
َ ﺼﺮُ ْو
(d). ن ِ ﻳُ ْﺒ ﻦ ﱠﻻ
ٌ ن ﺑ ِ َﻬﺎ ۖ َوﻟ َ ُﻬ ْﻢ اَﻋْ ُﻴ
َ ب ﱠﻻ ﻳَ ْﻔ َﻘ ُﻬ ْﻮٌ ﺲ ﻟ َ ُﻬ ْﻢ ُﻗﻠُ ْﻮ ِ ْ ﻦ َو
ۖ ِ اﻻ ْﻧ ﺠ ﱢِ ﻦ ْاﻟ َ َوﻟ َ َﻘ ْﺪ َذ َرأْﻧَﺎ ﻟِﺠَ َﻬﻨ َﱠﻢ َﻛ ِﺜ ْﻴ ًﺮا ﱢﻣ
ٰۤ ُ ٰۤ ُ ۗ
َ ﻚ ﻫ ُُﻢ ْاﻟ ٰﻐﻔِ ﻠُ ْﻮ
ن َ وﻟﯩ ﺎﻻ َ ْﻧ َﻌﺎمِ ﺑَﻞْ ﻫ ُْﻢ ا َ َﺿﻞﱡ ۗ ا ْ ﻚ َﻛَ وﻟﯩ َ ﺴ َﻤ ُﻌ ْﻮ
ن ﺑ ِ َﻬﺎ ا ْ َان ﱠﻻ ﻳ ٌ ﺑ ِ َﻬﺎ ۖ َوﻟ َ ُﻬ ْﻢ ٰا َذ
wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā yafqahụna
bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna bihā, ulā`ika
kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah.
Surat Al Araf adalah surat ke 7 di dalam A Quran terdiri dari 206 ayat. Surat Al Araf
termasuk ke dalam Juz 8 dan Juz 9. Termasuk ke dalam surat Makiyah, karena Allah
Subhanahu Wa Ta'ala turunkan di Mekah, sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Al Araf
sendiri artinya "Tempat yang tinggi". Bermakna tempat tertinggi yang berada pada batas
antara surga dan neraka, yaitu tempat orang-orang yang belum dapat memasuki surga
dan mereka dapat menyaksikan kehidupan orang-orang mukmin dalam surga dengan
segala kenikmatan yang dianugerahkan kepada mereka, dan juga mereka dapat melihat
orang-orang kafir dalam neraka dengan segala penyiksaan yang diberikan kepada
mereka.
berikut beberapa faedah yang dapat kita ambil dari surat Al Araf ayat 179 yaitu:
● Neraka Jahanam adalah seburuk-buruknya tempat kembali. Neraka pada saat ini
telah ada (Telah Allah ciptakan).
● Neraka diciptakan kelak akan diisi oleh Manusia dan Jin yang ingkar dan kafir
terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
● Orang kafir, Allah sebutkan seperti hewan ternak, bahkan lebih ssat lagi. Mereka
memiliki mata namun tidak digunakan untuk melihat ayat-ayat Allah. Mereka di
dunia hanya untuk makan, minum dan kesenangan lainnya.
(e). Pengertian iman kepada Allah menurut QS. Al-A'raf adalah orang yang memiliki hati
ia gunakan untuk ayat-ayat Allah, orang yang memiliki mata ia gunkan untuk memahami
ayat-ayat Allah , orang yang memiliki mata ia gunakan untuk melihat tanda-tanda
kekuasaan Allah, orang yang mempunyai telinga ia gunakan untuk mendengarkan
ayat-ayat Allah
َ ُﺼﺮ
ون ﺑ ِ َﻬﺎ ِ ﻦ ﱠﻻ ﻳُ ۡﺒٞ ﻮن ﺑ ِ َﻬﺎ َوﻟ َ ُﻬ ۡﻢ أَﻋۡ ُﻴ
َ ﻮب ﱠﻻ ﻳَ ۡﻔ َﻘ ُﻬٞ ُِﻧﺲ ﻟ َ ُﻬ ۡﻢ ُﻗﻠ ۡ ﻦ َو
ۖ ِ ٱﻹ ِ ۡﻦ ٱﻟ
ﺠ ﱢ َ َوﻟ َ َﻘ ۡﺪ َذ َرأۡﻧَﺎ ﻟِﺠَ َﻬﻨ َﱠﻢ َﻛﺜِﻴ ٗﺮا ﱢﻣ
ٓ ۚ ٓ
َ ُِﻚ ﻫ ُُﻢ ٱﻟۡ ٰ َﻐﻔِ ﻠ
ﻮن َ ﭑﻷَﻧۡ ٰ َﻌﻢِ ﺑَﻞۡ ﻫ ُۡﻢ أ َ َﺿﻞﱡ أ ُ ْو ٰﻟ َﺌ َ ﻮن ﺑ ِ َﻬﺂ ۚ أ ُ ْو ٰﻟ َﺌ
ۡ ِﻚ َﻛ َ ﺴ َﻤ ُﻌۡ َان ﱠﻻ ﻳ َ َوﻟ َ ُﻬ ۡﻢ ء
ٞ َاذ
Dan sungguh, telah Kami ciptakan isi neraka Jahannam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak,
bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
● Dari ayat tersebut, Allah menjelaskan ciri-ciri orang yang akan dimasukkan ke
neraka, yaitu "Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat
Allah)."
(f). Iman kepada Allah menurut QS. Al-Baqarah ayat 165 adalah Orang yang beriman
kepada Allah itu ialah orang yang sangat besar cintanya kepada Allah
Sedangkan menurut QS. Al-A'raf ayat 179 Orang yang beriman kepada Allah itu ialah
orang yang memiliki hati ia gunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, orang yang
memiliki mata ia gunakan untuk melihat tanda tanda kekuasaan Allah, dan orang yang
memiliki telinga ia gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah.
Iman kepada Allah merupakan Rukun Iman yang pertama.
Iman Kepada Allah artinya ialah menyakini bahwasanya Allah itu adalah Rabb dari segala
sesuatu pemiliknya, tidak menyekutukan Allah dalam hal beribadah, dan
meyakini/menetapkan bahwa Allah itu memiliki nama-namanya yang indah.
(b). Berikut ini adalah surat Qaf ayat 16 beserta terjemahannya yaitu:
● ١٦ - ب اِﻟَ ْﻴﻪِ ﻣِ ْﻦ َﺣ ْﺒ ِﻞ ْاﻟ َﻮرِ ْﻳ ِﺪ
ُ ﺤﻦُ ا َ ْﻗ َﺮ ُ س ﺑِﻪٖ ﻧ َ ْﻔ
ْ َ ﺴ ٗﻪ ۖ َوﻧ ُ ﺴﺎنَ َوﻧ َ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗُ َﻮ ْﺳ ِﻮ ِ ْ ﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ
َ اﻻ ْﻧ َ َوﻟ َ َﻘ ْﺪ
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."
Faedah-faedah dari ayat tersebut adalah sebagai berikut:
● Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah sang Pencipta. Dia adalah dzat yang
menciptakan segala sesuatu termasuk di dalamnya adalah manusia.
● Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Mengetahui apapun yang terjadi di alam semesta
ini, termasuk di dalamnya apa yang dibisikkan oleh hati manusia.
● Dalam ayat ini hakikat manusia yang dimaksud adalah secara keseluruhan baik itu
orang beriman maupun orang kafir. Dan semuanya ada malaikat pencatat di setiap
sisinya (lihat ayat selanjutnya).
● Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan bahwa Dia dekat dengan
manusia daripada urat lehernya. Yang dimaksud dekat disini adalah Ilmu Allah
yang ada dimana mana, bukan dari Dzat Allah itu sendiri.
Surat Qaf adalah surat ke 50 di dalam Al Quran. Teridiri dari 45 ayat dan termasuk ke
dalam juz 26. Surat Qaf merupakan surat Makiyyah, artinya diturunkan pada saat nabi
masih di mekah.
Dalam surat Qaf ayat 16 dijelaskan tentang manusia dan pegawasan Allah Subhanahu Wa
Ta'ala kepada mereka. Untuk bisa lebih memahami ayat tersebut maka harus dilihat ayat
setelahnya yaitu ayat 17 dan 18 sebagaimana berikut:
َ
● ﺎن ﻋَ ِﻦ ِ ﻞ ْاﻟ َﻮرِﻳ ِﺪ ِإ ْذ ﻳَﺘَﻠَ ﱠﻘﻰ ْاﻟ ُﻤﺘَﻠَ ﱢﻘ َﻴ
ِ ﺣ ْﺒ ْ ِب ِإﻟ َ ْﻴﻪِ ﻣ
َ ﻦ ُ َﺤﻦُ أ ْﻗﺮ
ْ َ ﺴ ُﻪ ۖ َوﻧُ س ﺑِﻪِ ﻧ َ ْﻔُ ِﻧﺴﺎنَ َوﻧ َ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗُ َﻮ ْﺳ ِﻮ
َ اﻹْ ﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ
َ َوﻟ َ َﻘ ْﺪ
ﺪ ٌ ل ِإ ﱠﻻ ﻟ َ َﺪ ْﻳﻪِ َرﻗ
ٌ ِﻴﺐ ﻋَ ﺘِﻴ ٍ ﺪ ﱠﻣﺎ ﻳَ ْﻠﻔِ ُﻆ ﻣِ ﻦ َﻗ ْﻮ ٌ ﺎل َﻗﻌِ ﻴ ِ اﻟﺸ َﻤ ﻦ ﱢِ َﻴﻦ َوﻋ ِ ِْاﻟ َﻴﻤ
Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang Malaikat
mencatat amal perbuatannya. Seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk
disebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya
Malaikat pengawas yang selalu hadir.
Pada hakikatnya seluruh manusia Allah sertakan 2 malaikat untuk mencatat amal
kebaikan dan keburukannya. Sehingga disinilah kita memahami makna "Kami lebih dekat
kepadanya daripad urat lehernya."
3. (a). Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang memiliki kodrat untuk saling
membutuhkan satu sama lainnya.
Terminologis sendiri memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang peristilahan sebuah
kata, batasan, defenisi dan makna dari penggunaanya dalam suatu konteks kalimat.
Jadi terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan erat
yang disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi dan hukum yang
mengarah kepada kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem tersebut masyarakat
saling berhubungan satu sama lainnya dalam bentuk suatu kesatuan.
(c). Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani
yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi, hidup dalam ketentraman, dan
memiliki sikap persatuan dan kesatuan dalam masyarakatnya.
Sedangkan prinsip-prinsip umum masyarakat yang beradab dan sejahtera adalah sebagai
berikut :
● Memiliki ruang publik yang bebas sebagai sarana mengemukakan pendapat.
● Masyarakat berlaku demokratis di dalam kehidupan bermasyarakatnya serta tidak
membedakan suku, ras, dan agama dari suatu individu atau kelompok.
● Bersikap toleran dengan saling menghormati dan menghargai suatu kegiatan yang
dilakukan orang lain, misalnya kegiatan agama.
● Adanya pluralisme, atau menerima serta mengakui adanya perbedaan di dalam
suatu masyarakat seperti suku, agama, ras, dan lainnya.
● Keadilan sosial yaitu adanya kesetaraan antara hak dan kewajiban setiap warga
negara yang mencakup seluruh aspek dari kehidupan
Masyarakat madani memiliki ciri utama yakni kemajemukan budaya dalam suatu
masyarakat, adanya suatu hubungan timbal balik yang terjadi dalam masyarakat, dan
sikap saling memahami dan menghargai terhadap perbedaan dari kemajemukan tersebut.
Selain itu, masyarakat madani juga dapat diartikan sebagai proses penciptaan peradaban
yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan bersama.
(d). Pada masyarakat beradab dan sejahtera, berikut adalah prinsip umum yang
diterapkan:
● Kebebasan pada ruang publik: adanya suatu ruang yang bisa digunakan oleh
masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya secara bebas.
● Demokratis: adanya kesantunan yang terjadi pada pola hubungan interaksi yang
terjadi dan dilakukan tanpa melihat latar belakang suku, ras, atau agama.
● Toleransi: adanya sikap saling menghormati dan saling menghargai adanya
perbedaan yang ada di tengah kehidupan masyarakat.
● Pluralisme: adanya keragaman yang ada pada masyarakat sehingga anggota
masyarakat tidak bersifat homogen.
● Keadilan sosial: adanya kesamaan pada hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
masing-masing individu.