Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUHAMAD SALMAN ALFAREZI

NIM : 043103879

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS.


Al-Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
A. QS. Al-Baqarah Ayat 165

‫اس َم ۡن َّي َّتخ ُِذ م ِۡن د ُۡو ِن هّٰللا ِ اَ ۡندَ ا ًدا ُّي ِحب ُّۡو َنهُمۡ َكحُبِّ هّٰللا ِؕ َوالَّذ ِۡي َن ٰا َم ُن ۡ ٓوا اَ َش ُّد ُح ًّبا هّٰلِّل ِ ؕ  َولَ ۡو َي َرى الَّذ ِۡي َن َظلَم ۡ ُٓوا ا ِۡذ َي َر ۡو َن‬
ِ ‫َوم َِن ال َّن‬
َ ۡ ۡ َ ‫هّٰللا‬ َ ۡ ‫هّٰلِل‬ ُ ۡ َ َ ۡ
ِ ‫اب انَّ القوَّ َة ِ َجمِيعًا ۙ  َّوانَّ َ شدِي ُد ال َعذا‬
‫ب‬ َۙ ‫ال َعذ‬

Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah
sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang
berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa
kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya
mereka menyesal).
B. Pengertian kata Hubban dalam surat Al Baqarah ayat 165 adalah “Cinta”. Cinta
kenapa siapa? Cinta yang sangat besar terhadap Allah SWT.
C. Dalam QS. Al-Baqarah : 165 Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang
tidak menyekutukan Allah dan orang yang sangat besar cintanya kepada Allah, tidak
ada yang lebih ia cintai selain Allah.
D. QS. Al-A'raaf (7) : 179
‫س َل ُه ْم قُلُ ْوبٌ اَّل َي ْف َقه ُْو َن ِب َه ۖا َولَ ُه ْم اَعْ يُنٌ اَّل ُيبْصِ ر ُْو َن ِب َه ۖا َولَ ُه ْم ٰا َذانٌ اَّل‬ ‫ْأ‬
ۤ ۤ ِ ۖ ‫َولَ َق ْد َذ َر َنا ل َِج َه َّن َم َك ِثيْرً ا م َِّن ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
‫ك ُه ُم ْال ٰغفِلُ ْو َن‬ َ ‫ول ِٕى‬ ٰ ُ‫ض ُّل ۗ ا‬
َ َ‫ك َكااْل َ ْن َع ِام َب ْل ُه ْم ا‬
َ ‫ول ِٕى‬ ٰ ُ‫َيسْ َمع ُْو َن ب َه ۗا ا‬
ِ
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan
ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
E. Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah
meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan
seluruh indera yang ada.
F. Iman kepada Allah menurut QS. Al-Baqarah ayat 165 adalah Orang yang beriman
kepada Allah itu ialah orang yang sangat besar cintanya kepada Allah.
Sedangkan menurut QS. Al-A'raf ayat 179 Orang yang beriman kepada Allah itu ialah
orang yang memiliki hati ia gunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, orang yang
memiliki mata ia gunakan untuk melihat tanda tanda kekuasaan Allah, dan orang
yang memiliki telinga ia gunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah.

2. kandungan ayat-ayat QS. Ali-Imran (3): 190-191 dan QS. Qaaf (50):16.
A. Al QS. Ali-Imran (3) : 190-191
‫ب‬ ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬
ِ ۙ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْل َبا‬ ِ ‫اخ ِتاَل فِ الَّي ِْل َوال َّن َه‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫اِنَّ فِيْ َخ ْل ِق الس َّٰم ٰو‬
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,

ۚ ‫ض َر َّب َنا َما َخلَ ْقتَ ٰه َذا بَاطِ اًل‬ ِ ‫الَّ ِذي َْن َي ْذ ُكر ُْو َن هّٰللا َ قِ َيامًا َّوقُع ُْو ًدا َّو َع ٰلى ُج ُن ْو ِب ِه ْم َو َي َت َف َّكر ُْو َن فِيْ َخ ْل ِق الس َّٰم ٰو‬
ۚ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ِ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬ َ ‫ك َفقِ َنا َع َذ‬َ ‫ُسب ْٰح َن‬
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah


menciptakan semesta alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul
albab sajalah yang dapat menyadari hal tersebut.

B. QS. Qaaf (50) : 16


‫ان َو َنعْ لَ ُم َما ُت َوسْ ِوسُ ِبهٖ َن ْفس ُٗه َۖو َنحْ نُ اَ ْق َربُ ِالَ ْي ِه مِنْ َحب ِْل ْال َو ِر ْي ِد‬
َ ‫َولَ َق ْد َخلَ ْق َنا ااْل ِ ْن َس‬
16. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan


manusia sebagai makhluk yang sempurna. Dan sesungguhnya Allah SWT maha
mengetahui lagi maha mendengar segala apa yang ada di semesta alam, termasuk isi
hati manusia. Dan Allah SWT hakikatnya selalu dekat.

C. Menurut ketiga ayat tersebut, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan manusia
sebagai makhluk yang sempurna. Manusia ialah makhluk yang memiliki hawa nafsu.
Terkadang taat, terkadang juga ingkar. Saat dalam keadaan taat, manusias akan
senantiasa mengingat Allah SWT sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
A. Terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan erat
yang disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi dan hukum yang
mengarah kepada kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem tersebut
masyarakat saling berhubungan satu sama lainnya dalam bentuk suatu kesatuan.
B. Allah SWT pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.
Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah
masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.
Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah SWT. Karena sesungguhnya
yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian
yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk
sebagian yang lain.
Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian
diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang
kekurangan harta).
C. Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani
yaitu masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi, hidup dalam ketentraman, dan
memiliki sikap persatuan dan kesatuan dalam masyarakatnya.
D. KEADILAN : Masyarakat yang sejahtera dan beradab tidak luput dari nilai-nilai
keadilan yang menyertainya.
SUPREMASI HUKUM : Keadilan seperti yang disebutkan diatas harus dipraktikkan
dalam semua aspek kehidupan.
EGALITARIANISME : Artinya persamaan, tidak mengenal sistem dinasti geneologis.
PLURALISME : Adalah sikap dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus
diterima sebagai bagian dari realitas obyektif.

Anda mungkin juga menyukai