Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1

MKWU4101.235/ Pendidikan Agama Islam


Aswan ( 044190423 )

Jawaban:

1) Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah Orang yang sangat besar cintanya
kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah, yaitu Al-Quran
menurut Sunnah Rasul. Ayat tersebut menjelaskan bahwa telah ada tanda-tanda yang sangat jelas
akan ketuhanan Allah namun, masih ada sebagian orang yang mencari tuhan-tuhan selain Allah untuk
dijadikan sebagai tandingan Allah. Mereka mencintai tuhan-tuhan itu sebagaimana orang mukmin
mencintai Allah. Tetapi cinta orang-orang mukmin kepada Allah lebih besar daripada cinta orang-
orang tersebut kepada tuhan-tuhan sesembahan mereka. Semua itu disebabkan orang-orang mukmin
mempunyai pendirian yang teguh agar tidak menyekutukan Allah dengan siapapun, dan mereka
mencintai Allah di kala senang maupun susah. Sedangkan orang-orang (musyrik) hanya mencintai
tuhan-tuhan mereka di kala senang saja. Akan tetapi di kala susah mereka memohon kepada Allah.

Menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada Allah adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan
dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indra yang ada. Ayat tersebut menjelaskan
bahwa Allah sang pencipta alam semesta dan akhirat telah memberi manusia indra namun tidak
digunakan dengan baik. Mereka yang diperumpamakan seperti hewan ternak, yakni orang-orang
yang tidak menggunakan indra tersebut.

‫هّٰلِّل‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬


a) َۙ ‫اس َم ۡن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ۡن د ُۡو ِن ِ اَ ۡندَادًا ُّي ِحب ُّۡونَهُمۡ َكحُبِّ ِؕ َوالَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡ ٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا ِ ؕ َولَ ۡو يَ َرى الَّ ِذ ۡينَ ظَلَ ُم ۡ ٓوا اِ ۡذ َي َر ۡونَ ۡال َع َذ‬
‫اب‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫اَ َّن ۡالقُ َّوةَ ِ َج ِم ۡيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ۡي ُد ۡال َع َذا‬
‫ب‬

Arti : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan,
yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar
cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka
melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah
sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

i. Dalam surat Al Baqarah ayat 165 dikatakan bahwa hubban adalah mencintai dengan
sangat.
ii. Iman kepada Allah menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 adalah Orang yang sangat besar
cintanya kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah,
yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasul.

b) [Surat Al-A'raf 179]

ۚ ۡ
( ‫صرُونَ بِهَا َولَهُمۡ َءا َذا ࣱن اَّل یَ ۡس َمعُونَ بِهَ ۤا‬ ِ ‫نس لَهُمۡ قُلُو ࣱب اَّل یَ ۡفقَهُونَ بِهَا َولَهُمۡ َأ ۡعیُ ࣱن اَّل ی ُۡب‬ ۡ
ِ ۖ ‫َولَقَ ۡد َذ َرأنَا لِ َجهَنَّ َم َكثِی ࣰرا ِّمنَ ٱل ِجنِّ َوٱِإۡل‬
َ ‫ض ۚلُّ ُأ ۟ولَ ٰۤـ ِٕى‬
َ‫ك هُ ُم ۡٱل َغ ٰـفِلُون‬ َ ‫ك كَٱَأۡل ۡن َع ٰـ ِم بَ ۡل هُمۡ َأ‬َ ‫)ُأ ۟ولَ ٰۤـ ِٕى‬

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka
memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-
ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lengah.

i. Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 adalah meyakini dengan
hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indera yang
ada. Allah memberikan anugerah berupa hati kepada manusia dan jin namun sayangnya
hati tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani
Allah.

ii. Pengertian iman kepada Allah menurut ayat di atas ialah meyakini dengan hati dan
mengamalkan dengan seluruh indera yang ada.

c) Pengertian iman kepada Allah SWT Berdasarkan dua ayat di atas adalah orang yang sangat
besar cintanya kepada Allah serta meyakini dengan sepenuh hati akan kekuasaan-Nya dengan
dibuktikan dengan amal dan perbuatan dengan menggunakan seluruh indera yang ada.

2) Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya. Namun,
kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan
tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-
Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.

a) Quran surat Ali Imran ayat 190-191:

Q.S. Ali Imran ayat 190


‫ب‬ ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬
ِ ۙ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ ِ َ‫ف الَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫اِ َّن فِ ْي خَ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,”

Q.S. Ali Imran ayat 191:

‫هّٰللا‬
َ َ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ ٰه َذا بَا ِطاًل ۚ ُسب ْٰحن‬
‫ك فَقِنَا‬ ِ ۚ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي خَ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫َع َذ‬

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya
Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mah asuci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka.”

Kedua ayat diatas menjabarkan bahwa sesungguhnya Allah SWT menciptakan alam semesta
dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya orang orang yang beriman dan berakal yang
dapat menyadari tanda tanda dari kekuasaan Allah.

b) Quran surat Qaf ayat 16:

‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْنسَانَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِ ٖه نَ ْفسُهٗ ۖ َونَحْ نُ اَ ْق َربُ اِلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْال َو ِر ْي ِد‬

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia di ciptakan dengan kesempurnannya.


Dan Allah SWT sangatlah dekat dengan manusia lebih dekat dari erat leher manusia itu
sendiri. Sesungguhnya Allah SWT maha mengetahui lagi maha mendengar.

c) Dari ketiga ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan
segala kesempurnaannya dengan tidak sia-sia. Dan Allah SWT sangatlah dekat dengan
manusia dan maha mengetahui lagi maha mendengar.
3) Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
a) Secara terminologis, masyarakat (society) adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerja bersama dalam waktu yang lama dan memiliki satu system yang mampu mengatur
diri mereka sendiri dan kegiatan sosial antar anggota kelompoknya.

b) Allah SWT pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa. Kemudian Allah jadikan
berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah masyarakat untuk bisa saling
mengenal. Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari
sebagian yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk
sebagian yang lain. Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah
sebagian diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang orang yang kekurangan
harta. Sejatinya kelompok masyarakat atau suku suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah
SWT Karena sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa.

c) Kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani yaitu:

 Selalu menjunjung tinggi nilai dan norma serta hukum dan berpegang teguh pada
ilmu, iman dan teknologi.

 Mempunyai Peradaban yang Tinggi, artinya memiliki adab yang baik dan bertata
krama. Selain itu, juga mempunyai tata krama kepada sesama manusia serta
Tuhannya.

 Memprioritaskan Kesederajatan serta Transparansi, menjalani kehidupan dengan


sikap yang jujur dan tidak memerlukan adanya hal-hal yang harus ditutupi.

 Masyarakat memiliki akses penuh dalam berbagai kegiatan politik, berserikat dan
juga bekerjasama, menyampaikan pendapat yang berbeda, dan juga berkumpul serta
mendapatkan informasi secara luas.

 Supremasi Hukum, yakni jaminan terciptanya keadilan hukum. Hukum yang ada
diberlakukan secara netral. artinya, tidak ada pengecualian untuk mendapatkan suatu
kebenaran atas nama hukum.

 Keadilan Sosial, yaitu keseimbangan dan juga pembagian yang proporsional antara
hak serta kewajiban.

d) prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera:

a) Free public sphere, yakni ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam
mengemukakan pendapat.

b) Demokratis, dimana masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi
dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan aspek suku, ras, dan
agama.
c) Toleran, adalah sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk
menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan
oleh orang lain.

d) Pluralisme, maksudnya pertalian sejati kebinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban.


Pluralisme erat kaitannya dengan sikap toleransi kepada orang lain, yang nyatanya
dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk.

e) Keadilan sosial, yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak
dan kewajiban setiap warga yang meliputi seluruh aspek kehidupan.

Referensi:

https://pustaka.ut.ac.id/lib/mkdu4221-pendidikan-agama-islam-edisi-2/

https://pdfcoffee.com/hakikat-manusia-19-pdf-free.html

http://repository.uin-suska.ac.id/16447/8/8.%20BAB%20III__2018325AH.pdf

kompas.com/skola/read/2020/12/21/141433969/masyarakat-madani-definisi-dan-karakteristiknya

https://penerbitbukudeepublish.com/masyarakat-madani/

Anda mungkin juga menyukai