MKWU4101.11
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-
Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?
f. secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Jawaban:
b. asyaddu hubban lillah. Hub artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata
superlatifsyadiid (sangat). Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau
kerinduanluar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar
bahwa imanadalah sikap (atitude), yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan
atau keinginanluar biasa terhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti
orang yang relamengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan
yang dituntut oleh Allah kepadanya
Sumber: Scribd.com
c. Keimanan berasal dari kata dasar “Iman”. Untuk memahami pengertian iman dalam ajaran
Islam strateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat Al-quran atau hadits yang
redaksionalnyaterdapat kata iman, atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut yaitu
“aamana” (fi'il madhi/bentuk telah), “yu’minu" (fi'il mudhari/bentuk sedang atau akan), dan
mukminun (pelaku/orang yang beriman).
Sumber: Scribd.com
d. ان اَّل يَ ْس َمعُوْ نَ بِهَ ۗا ٌ ْص رُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم ٰا َذِ س لَهُ ْم قُلُ وْ بٌ اَّل يَ ْفقَهُ وْ نَ ِبهَ ۖا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل يُب ْأ
ۤ ۤ ِ ۖ َولَقَ ْد َذ َر نَا ِل َجهَنَّ َم َكثِ ْي رًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن
َك هُ ُم ْال ٰغفِلُوْ ن
َ ول ِٕىٰ ُضلُّ ۗ ا َ َول ِٕىكَ َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم اٰ ُا
179. Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah.
Sumber: Merdeka.com
e. Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah
meyakinidengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh
indera yangada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya hati
tersebut tidakdigunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani Allah.
Manusia dan jin lebihmendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak menggunakan segala
pemberiannya untuksemakin menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Seharusnya
dengan hati, akal, dan seluruhanggota tubuh yang dianugerahkan oleh Allah, manusia dan
jin dapat semakin yakin akanberadaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan
jin akan semakin taat dan mau beribadah hanya kepada Allah
Sumber: Scribd.com
f. (QS. Al- Baqarah (2) : 165),Keimanan berasal dari kata dasar “Iman”. Untuk
memahamipengertian iman dalam ajaran Islam strateginya yaitu mengumpulkan ayat-ayat
Al-quran atauhadits yang redaksionalnya terdapat kata iman, atau kata lain yang dibentuk
dari kata tersebutyaitu “aamana” ,“yu’minu” , dan mukminun .- (QS. Al-A’raaf (7):179),
Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnyahati tersebut tidak
digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimaniAllah. Seharusnya dengan
hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang dianugerahkan olehAllah, manusia dan jin dapat
semakin yakin akan beradaan Allah, kebesaran, dan kekuasaanAllah. Manusia dan jin akan
semakin taat dan mau beribadah hanya kepada Allah.
Sumber: Scribd.com
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!
Jawaban:
a. ب ٍ ار اَل ٰ ٰي
ِ ۙ ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا ِ َف الَّي ِْل َوالنَّه
ِ اختِاَل ِ ْت َوااْل َر
ْ ض َو ِ اِ َّن فِ ْي َخ ْل
ِ ق السَّمٰ ٰو
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
هّٰللا
ۚ ض َربَّنَ ا َم ا َخلَ ْقتَ هٰ َذا بَ ا ِطاًل
ِ ۚ ْت َوااْل َر
ِ الس مٰ ٰو
َّ قِ الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُ ُع وْ دًا َّوع َٰلى ُجنُ وْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي خَ ْل
ِ َّاب الن
ار َ ك فَقِنَا َع َذَ َُسب ْٰحن
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Sumber: Merdeka.com
(Ali ‘Imran Ayat 190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi yang tanpa
ada contoh sebelumnya dan dalam pergantian malam dan siang dan perbedaan
waktukeduanya dengan memanjang dan memendek benar-benar merupakan
petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang agung atas keesaan Allah bagi orang-orang
yang mempunyai akal-akal yangselamat. (Ali ‘Imran Ayat 191) Yaitu orang-orang
yang mengingat Allah dalam semua kondisimereka, baik berdiri,duduk dan dalam
keadaan mereka berbaring. Mereka mentadaburi dalam penciptaan langit dan bumi
seraya berkata, ”wahai tuhan kami, Engkau tidaklah menciptakan makhluk ciptaan
ini dengan sia-sia. Dan Engkah Maha suci dari hal itu. Maka jauhkanlah dari kami
siksaan neraka
Sumber: Sribd.com
b. َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْنسَانَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِ ٖه نَ ْفسُهٗ ۖ َونَحْ نُ اَ ْق َربُ ِالَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْال َو ِر ْي ِد
16. Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Sumber: Merdeka.com
Sungguh Kami telah menciptakan manusia, dan Kami mengetahui apa yang
dibicarakan oleh hatinya. Kami lebih dekat kepadanya daripada hablil warid, yaitu
urat lehernya yang bersambung dengan hati
Sumber: Scribd.com
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
c. 1. tinggi nilai Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang
dengan iman, ilmu, dan tekhnologi.Itu artinya masyarakat madani hidup
berdasarkan aturan-aturan yang berlaku, seperti nilai,norma, dan hukum.
Ketaatan tersebut dilandaskan pada ilmu dan tekhnologi yang
telahdipelajari dan dikembangkannya beserta kekuatan iman atau
keyakinannya kepada Sang Maha Pencipta.
3. Mengedepankan kesederajatan dan transparansi. Ciri masyarakat madani dalam hal ini adalah mereka
menganggap bahwa status mereka sama,baik pria atau perempuan. Transparansi atau keterbukaan
berarti mereka menjalankanhidupnya harus dengan sikap jujur dan tidak perlu ada hal-hal yang harus
ditutupi sehinggamenumbuhkan rasa saling percaya antar satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa
dalammasyarakat madani terdapat nuansa demokrasi, di mana demokratisasi dapat diwujudkan dengan
adanya fungsi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pers yang bebas, supremasi ataukekuasaan
tertinggi dalam hukum, partai politik, perguruan tinggi, dan toleransi.Hal ini dikarenakan dalam
masyarakat sosial memiliki kaitan dengan wacana kritik rasionalmasyarakat yang secara eskplisit atau
jelas mensyarakat munculnya demokrasi. Sedemikian sehingga masyarakat madani hanya bisa dijamin di
negara yang menganut sistem demokrasi,seperti Indonesia. Demikianlah pendapat yang disampaikan
oleh Neera Candoke. Toleransisebagaimana telah disinggung dalam poin keempat di atas, memiliki
artian bahwa kesedianindividu atau perseorangan untuk menerima pandangan, pendapat serta sikap
yang berbedamengenai politik dan sosial. Toleransi yang demikian juga merupakan sikap yang
dikembangkandalam masyarakat madani sebagai bentuk dari rasa saling menghargai dan menghormati
antarsesama, baik perorangan maupun kelompok terkait pendapat dan sikap yang berbeda-beda
4. Ruang publik yang bebas Ruang public yang bebas atau dikenal dengan istilah free public sphere
merupakan wilayahyang memungkinkan masyarakat sebagai warga negara untuk memiliki hak dan
kewajibanwarga negaramelalui akses penuh terhadap kegiatan politik, menyampaikan pendapat
denganstatus orang yang merdeka (yang berarti bebas), berserikat atau bekerjasama, berkumpul
sertamempublikasikan pendapat dan informasi kepada publik atau masyarakat luas.
Sumber: Scribd.com