Artinya:
b. Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luarbiasa
kepada Allah.
c. Iman identik kecintaan atau kerinduan yang teramat sangat. Sikap yang
menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa terhadap Allah. Dari ayat
tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap yang menunjukkan kecenderungan
atau keinginan luar biasa terhadap Allah.Orang-orang yang beriman kepada Allah
berarti orang yang rela mengorbankanjiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan
atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
d. Surat Al-A’raf ayat 179:
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami
(ayat- ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat
(tanda- tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak,
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami
(ayat- ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat
(tanda- tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak,
Terjemah Arti: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami
(ayat- ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat
(tanda- tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak,
Terjemah Arti: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami
(ayat- ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat
(tanda- tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak,
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.
e. Pengertian iman menurut Surat Al-A’raf ayat 179 adalah: Allah telah memberi
karunia kepada manusia berupa hati, mata dan telinga. Manusia hendaklah
mempergunakan hati untuk memahami ayat-ayat Allah, mata untuk melihat tanda-
tanda kekusaan Allah dan telinga untuk mendengar ayat-ayat Allah, semua itu tujuan
utamanya hanyalah agar manusia semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jika manusia tidak mempergunakan karunia Allah tersebut dengan benar maka
manusia tersebut samalah seperti hewan bahkan lebih sesat.
f. Pengertian iman dalam Surat Al-Baqarah ayat 165 adalah: bahwa iman adalah sikap
yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap Allah.Orang-
orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankanjiwa dan
raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah
kepadanya.
Pengertian iman dalam surat Al-A’raf ayat 179 adalah: manusia hendaklah
menggunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah, menggunakan matanya
untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah dan telinga untuk mendengarkan ayat-
ayat Allah.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non
fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini
diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan
Q.S. Qaaf (50):16.
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
191.(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Dalam surat Ali-Imran 190 dan 191 dijelaskan hakikat manusia sangat
membutuhkan Allah sebagai penciota alam semesta dan segala isinya sekaligus
mengatur seluruh urusan makhluk didalamnya. Manusia diminta hati dan lisannya
selalu berzikir, mensucikan dan mengagungkan Allah di setiap waktu dan keadaan.
Akalnya digunakan untuk mengenal siapa Allah.
َولَ َق ْد َخلَ ْق َنا ٱِإْلن ٰ َس َن َو َنعْ لَ ُم َما ُت َوسْ ِوسُ ِبهِۦ َن ْف ُسهُۥ ۖ َو َنحْ نُ َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه مِنْ َحب ِْل ْٱل َو ِري ِد
Artinya:
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya,
Hakikat manusia pada surat Qaaf ayat 16 adalah: manusia diciptakan oleh Allah
agar selalu menjaga hatinya (apa yang tersirat dalam hati manusia) manusia
hendaklah selalu merasakan pengawasan Allah yang mengetahui hati dan batin
mereka, sehingga mereka merasa malu jika berbuat maksiat karena senantiasa
dilihat-Nya.
3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan
berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat