NIM : 858612792
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
Jawab :
َُون ٱهَّلل ِ َأندَادًا يُ ِحبُّونَهُْ(م َكحُبِّ ٱهَّلل ِ ۖ َوٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا َأ َش ُّد ُحبًّا هَّلِّل ِ ۗ َولَوْ يَ َرى ٱلَّ ِذين
ِ اس َمن يَتَّ ِخ ُذ ِمن د
ِ ََّو ِمنَ ٱلن
َ ظَلَ ُم ٓو ۟ا ِإ ْذ يَ َروْ نَ ْٱل َع َذ
ِ اب َأ َّن ْٱلقُ َّوةَ هَّلِل ِ َج ِميعًا َوَأ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي ُد ْٱل َع َذا
ب
Arab-Latin: Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday yuḥibbụnahum kaḥubbillāh, wallażīna āmanū
asyaddu ḥubbal lillāhi walau yarallażīna ẓalamū iż yaraunal-'ażāba annal-quwwata lillāhi jamī'aw wa annallāha
syadīdul-'ażāb
Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa
(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya
(niscaya mereka menyesal).
Referensi: https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html
b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
Jawab:
ِ نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل يُب ْأ
َْصرُون ِ َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱِإْل
ٓ ٓ
َ ضلُّ ۚ ُأ ۟و ٰلَِئ
َك هُ ُم ْٱل ٰ َغفِلُون َ ان اَّل يَ ْس َمعُونَ بِهَٓا ۚ ُأ ۟و ٰلَِئكَ َكٱَأْل ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم َأ
ٌ بِهَا َولَهُ ْم َءا َذ.
Arab-Latin: Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā
yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai
hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Referensi: https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut
Jawab :iman adalah keterikatan antara kalbu,ucapan dan perilaku.Aqdun artinya
ikatan,keterpaduan,kekompakan,.Qalbu adalah potensi psikis yang berfungsi untuk
memahami kondisi.ini berarti identik dengan pikiran atau akal.
d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Jawab :
secara ringkas pengertian Iman dari kedua ayat tersebut adalah iman adalah sikap
Atau kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap
Allah yang mempunyai keterikatan antara qalbu.ucapan dan perilaku yang dijalan kan sehari-
hari dengan menjalankan perintah allah SWT dan menjauhi segala larangnnya.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian
tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam
kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!
Jawab :
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal,
Referensi: https://tafsirweb.com/37646-surat-ali-imran-ayat-190-191.html
Secara ringkat hakikat manusia menurut ayat ini adalah tanda – tanda kebesaran allah dalam alam dan peristiwa –
peristiwa nya dalam menciptakan alam semesta termasuk Manusia
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!
Jawab :
َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِِۦه نَ ْف ُسهۥُ ۖ َونَحْ ُن َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْٱل َو ِري ِد
Arab-Latin: Wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih
dekat kepadanya daripada urat lehernya,
Referensi: https://tafsirweb.com/9822-surat-qaf-ayat-16.html
Hakikat manusia menurut ayat tersebut Allah mengetahui segala apa yang ada dalam diri hambanya.,rasa
bahagia.sedih dan putus asa..tiada yang lebih mengetahui di dunia ini selain Allah Swt sang Maha Pencipta
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS.
Az-Zukhruf: 32
Jawab :Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia adalah sebagai berikut:
Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.Kemudian Allah
jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah masyarakat. Untuk bisa saling
mengenal.Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena
sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.Kemudian di
dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian yang lain beberapa
derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk sebagian yang lain.Maksudnya
meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian diberikan kekayaan lebih
agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang kekurangan harta).
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!
jawab :
Masyarakat yang merujuk pada semangat yang sama sebagai sebuah masyarakat yang
adil,terbuka,demokratis,sejahtera,dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang
diimplementasikan dalam kehidupan sosial .
4. Prinsip Pluralisme
Pluralisme adalah sikap dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus diterima
sebagai bagian dari realitas obyektif.Pluralisme yang dimaksud tidak sebatas mengakui
bahwa masyarakat itu plural melainkan juga harus disertai dengan sikap yang tulus bahwa
keberagaman merupakan bagian dari karunia Allah dan rahmat-Nya karena akan
memperkaya budaya memlaui interaksi dinamis dengan pertukaran budaya yang beraneka
ragam itu.