Anda di halaman 1dari 4

Nama : Meilia Diah Astuti

NIM : 858612792

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS.


Al- Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!

Jawab :

َ‫ُون ٱهَّلل ِ َأندَادًا يُ ِحبُّونَهُْ(م َكحُبِّ ٱهَّلل ِ ۖ َوٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا َأ َش ُّد ُحبًّا هَّلِّل ِ ۗ َولَوْ يَ َرى ٱلَّ ِذين‬
ِ ‫اس َمن يَتَّ ِخ ُذ ِمن د‬
ِ َّ‫َو ِمنَ ٱلن‬
َ ‫ظَلَ ُم ٓو ۟ا ِإ ْذ يَ َروْ نَ ْٱل َع َذ‬
ِ ‫اب َأ َّن ْٱلقُ َّوةَ هَّلِل ِ َج ِميعًا َوَأ َّن ٱهَّلل َ َش ِدي ُد ْٱل َع َذا‬
‫ب‬
Arab-Latin: Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday yuḥibbụnahum kaḥubbillāh, wallażīna āmanū
asyaddu ḥubbal lillāhi walau yarallażīna ẓalamū iż yaraunal-'ażāba annal-quwwata lillāhi jamī'aw wa annallāha
syadīdul-'ażāb

Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa
(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya
(niscaya mereka menyesal).

Referensi: https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html

I. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?


Jawab : asyyadu hubban arti nya sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar
biasa.
II. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
Jawab: dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap ( attitude ),yaitu kondisi
mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap
Allah.Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa
dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah
kepadanya.

b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
Jawab:
ِ ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَا َولَهُ ْم َأ ْعي ٌُن اَّل يُب‬ ‫ْأ‬
َ‫ْصرُون‬ ِ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱِإْل‬
ٓ ٓ
َ ‫ضلُّ ۚ ُأ ۟و ٰلَِئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ٰ َغفِلُون‬ َ ‫ان اَّل يَ ْس َمعُونَ بِهَٓا ۚ ُأ ۟و ٰلَِئكَ َكٱَأْل ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم َأ‬
ٌ ‫بِهَا َولَهُ ْم َءا َذ‬.
Arab-Latin: Wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā
yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai
hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Referensi: https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut
Jawab :iman adalah keterikatan antara kalbu,ucapan dan perilaku.Aqdun artinya
ikatan,keterpaduan,kekompakan,.Qalbu adalah potensi psikis yang berfungsi untuk
memahami kondisi.ini berarti identik dengan pikiran atau akal.

d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Jawab :
secara ringkas pengertian Iman dari kedua ayat tersebut adalah iman adalah sikap
Atau kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap
Allah yang mempunyai keterikatan antara qalbu.ucapan dan perilaku yang dijalan kan sehari-
hari dengan menjalankan perintah allah SWT dan menjauhi segala larangnnya.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian
tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam
kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!

Jawab :

‫ت ُأِّل ۟ولِى ٱَأْل ْل ٰبَب‬ (ِ َ‫ٱختِ ٰل‬


ِ َ‫ف ٱلَّي ِْل َوٱلنَّه‬
ٍ َ‫ار َل َءا ٰي‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ِإ َّن فِى َخ ْل‬
ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
Arab-Latin: inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la`āyātil li`ulil-albāb

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal,

‫ض َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰهَ َذا ٰبَ ِطاًل‬


ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬ ِ ‫ٱلَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ ٱهَّلل َ قِ ٰيَ ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْ(م َويَتَفَ َّكرُونَ فِى خَ ْل‬
ِ ‫ق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
ِ َّ‫اب ٱلن‬
‫ار‬ َ ‫ُسب ٰ َْحنَكَ فَقِنَا َع َذ‬
Arab-Latin: allażīna yażkurụnallāha qiyāmaw wa qu'ụdaw wa 'alā junụbihim wa yatafakkarụna fī khalqis-samāwāti wal-arḍ,
rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā, sub-ḥānaka fa qinā 'ażāban-nār
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Referensi: https://tafsirweb.com/37646-surat-ali-imran-ayat-190-191.html

Secara ringkat hakikat manusia menurut ayat ini adalah tanda – tanda kebesaran allah dalam alam dan peristiwa –
peristiwa nya dalam menciptakan alam semesta termasuk Manusia

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!
Jawab :
‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِِۦه نَ ْف ُسهۥُ ۖ َونَحْ ُن َأ ْق َربُ ِإلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْٱل َو ِري ِد‬
Arab-Latin: Wa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīd
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih
dekat kepadanya daripada urat lehernya,

Referensi: https://tafsirweb.com/9822-surat-qaf-ayat-16.html
Hakikat manusia menurut ayat tersebut Allah mengetahui segala apa yang ada dalam diri hambanya.,rasa
bahagia.sedih dan putus asa..tiada yang lebih mengetahui di dunia ini selain Allah Swt sang Maha Pencipta

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!


Jawab :
Zat yang bersifat lahir dan gaib itu menentukan postur manusia sebagai makhluk yang paling
sempurna.Manusia mempunyai anggota badan,khususnya otak dan jantung yang berfungsi
sebagai mekanisme biologi,yaitu seperangkat subsistem didalam system tubuh manusia untuk
menunjukkan keberadaannya(eksistensinya).Susunan anggota badan
manusia(fisik)sebenarnya sangat kompleks,tidak hanya terdiri dari otak dan jantung saja,yang
masing masing anggota badan satu sama lain dihubungkan melalui susunan syaraf yang
sangat kompleks pula.Keadaan itu pun masih menggambarkan manusia yang kurang
lengkap,karena kelengkapan manusia tudak hanya dari wujud fisiknya saja,akan tetapi juga dari
kenyataan non fisik yang justru tidak dimiliki oleh makhluk lain,seperti ruh dan jiwa yang
memerankan adanya proses berpikir,merasa,bersikap dan berserah diri serta mengabdi yang
merupakan mekanisme,kejiwaan manusia sebagai makhluk Allah.
3, Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?


Jawab :
Secara termologis,masyarakat merupakan salah satu bahan kajian sosiologi.karena itu untuk
membantu pemahaman terminologis kita tentang masyarakat kita harus merujuk pada
sosiologi,untuk mendapat sebuah pengertian yang disepakati,kita menghadapi kesulitan karena
konsep masyarakat digunakan untuk banyak konteks,misalnya masyarakat agama,masyarakat
kota,masyarakat agraris,dan sebagainya.Dapat disimpulkan masyarakat adalah sejumlah
individu yang hdiup bersama dalam suatu wilayah tertentu,bergaul dalam jangka waktu yang
lama sehingga menimbulkan kesadaran pada diri setiap anggotanya sebagai satu kesatuan.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS.
Az-Zukhruf: 32
Jawab :Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia adalah sebagai berikut:
Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.Kemudian Allah
jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah masyarakat. Untuk bisa saling
mengenal.Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena
sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.Kemudian di
dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian yang lain beberapa
derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk sebagian yang lain.Maksudnya
meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian diberikan kekayaan lebih
agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang kekurangan harta).

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!
jawab :
Masyarakat yang merujuk pada semangat yang sama sebagai sebuah masyarakat yang
adil,terbuka,demokratis,sejahtera,dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang
diimplementasikan dalam kehidupan sosial .

d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!


Jawab:
1. Prinsip Keadilan
Prinsip Keadilan adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala
penindasan
Dalam Alquran keadilan itu disebut sebagai hukum keseimbangan yang mwnjadi hukum
jagat raya.Keadilan juga merupakan sikap yang paling dekat dengan takwa.

2. Prinsip Supermasi Hukum


Menempatkan hukum diatas segalanya dan menetapkannya tanpa memandang “atas” dan
“bawah”

3. Prinsip Egalitarisme ( Persamaan )


Egalitarisme artinya adalah persamaan,tidak mengenal system dinasti geneologis.
Artinya adalah bahwa masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar
keturunan,ras,etnis,dll.melainkan atas prestasi.

4. Prinsip Pluralisme
Pluralisme adalah sikap dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus diterima
sebagai bagian dari realitas obyektif.Pluralisme yang dimaksud tidak sebatas mengakui
bahwa masyarakat itu plural melainkan juga harus disertai dengan sikap yang tulus bahwa
keberagaman merupakan bagian dari karunia Allah dan rahmat-Nya karena akan
memperkaya budaya memlaui interaksi dinamis dengan pertukaran budaya yang beraneka
ragam itu.

5. Prinsip Pengawasan Sosial


yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun
intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian
berpolitik yang bertanggungjawab.
Prinsip-prinsip diatas sebagai dasar pembentukan masyarakat madani merupakan suatu usaha
dan landasan bagi terwujudnya kebaikan bersama.

Anda mungkin juga menyukai