Nama : Isap
NIM : 044804209
Kode/Mata Kuliah : PAI/MKDU4221
1. a. َظ َلم ْٓوا اِذ َ ََِّلَۙ َو َلوَ يَ َرى الَّذِين َِٰ ِ ش َدُّ حبًّا َ َ ّللاَۗ َوالَّذِينََ ٰا َمن ْٓوا ا
َِٰ بَِ ّللا اَندَادًا يُّحِ بُّونَهمَ كَح
َِٰ ن َِ ن دو َ اس َمنَ يَّتَّخِ ذَ ِم َ ِ ََّو ِمنََ الن
ََيَ َرون
َِ شدِيدَ العَذَا
ب َ ّللا
ََٰ ن ََّ َ ِّل َجمِ يعًاَۙ َّواَِٰ ِ َ ن الق َّو َة ََ ۙ َالعَذ
ََّ َ اب ا
Artinya : “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang
berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat),
bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-
Nya (niscaya mereka menyesal)”. (Q.S Al-Baqarah ayat 165)
b. Asyaddu hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar
biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah. Orang-orang yang berimankepada
Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untukmewujudkan
harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
c. Orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang tidak menyekutukan Allah dan
orang yang sangat besar cintanya kepada Allah, tidak ada yang lebih ia cintai selain
Allah.
d. َصرونََ بِ َها َولَهمَ َءاذَانَ َّّل ِ ّل يب َ َّ َّل يَفقَهونََ بِ َها َولَهمَ أَعين َ َّ َنسَۖ لَهمَ قلوب َ ِ ن ََوٱ ِْل ً َولَقَدَ ذَ َرأنَا ِل َج َهنَّ ََم َكث
َِ ِيرا مِنََ ٱلَ ِج
ْٓ ٰ ْٓ ٰ
ََلَۚ أ ۟ولَئِكََ همَ ٱَل ٰغَفِلون َُّ ضَ َ َيس َمعونََ ِب َهَا َْٓۚ أ ۟ولَئِكََ ََكٱْلَن ٰ َع َِم َبلَ همَ أ
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (Q.S Al-A’raafَayatَ179)
e. Orang yang beriman kepada Allah ia akan menggunakan hatinya untuk memahami ayat-
ayat Allah, orang yang memiliki mata ia gunakan untuk melihat kekuasaan Allah, orang
yang memiliki telinga ia gunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah.
f. Dari surat Al-A’rafَ ayatَ 179َ danَ QS.َ Al-Baqarah:165 dapat disimpulkan bahwa
keimanan ditunjukkan oleh rasa cinta yang tinggi kepada Allah. Kecintaan tersebut
dipraktikan dalam kehidupan sehari- hari, yaitu dengan mengerjakan semua perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Manusia yang beriman juga memanfaatkan karunia yang Allah berikan ia akan
memanfaatkan hati, mata, dan telinga sebaik-baiknya untuk mengerjakan syariat agama.
Tidak hanya itu, manusia yang beriman kepada Allah juga tunduk dan takut akan azab
dari Allah.
3. a. Termilogis Masyarakat adalah sekolompok orang yang memiliki hubungan timbal balik
yang
sangat erat disebabkan oleh kesamaan dalam adat, budaya, dan tradisi yang mengarah
kepada kehidupan yang rukun dan sejahtera.
b. Allah menciptakan manusia dengan satu keturunan yaitu berasal dari nenek moyang yang
sama yakni Nabi Adam a.s dan Hawa. Sehingga manusia dimuka bumi menjadi
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Dengan perkawinan yang sah maka akan
melahirkan keturunan-keturunan yang akan menjadi khalifah dimuka bumi ini.
c. Kriteria masyarakat madani yaitu menjunjung tinggi toleransi, tidak berani melanggar
hukum yang dibuat, hidupnya dalam ketentraman, beersifat terbuka adil, demokratis, dan
memiliki sikap persatuan dan kesatuan yang erat didalam kehidupan bermasyarakatnya.
d. 1). Keadilan
Adalah tindakkan adil pada terhadap semua orang dan membebaskan segala
penindasan.
2). Supremasi Hukum
Ialah menempatkan hukum diatas segalanya dan menetapkannya tanpa memandang
atas dan bawah (orang kaya/miskin).
3). Egalitarialisme ( Persamaan)
Adalah kesamaan baik etnis, agama, suku dan lain-lain.
4). Pluralisme
Adalah sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus sebagai
sebuah anugrah dan kebajikan.
5). Pengawasan Sosial
Ialah suatu kegiatan guna untuk mencegah penyimpangan social serta mengajak dan
mengarahkan masyarakat untuk berprilaku dan bersikap sesuai norma yang berlaku.
Namun pengawasan social harus didasari atas prinsip fitrah manusia baik sehingga
senan tiasa bersikap husnul al-dzan.