Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SILVIA DIAH KARTIKA AYU

048341787

Universitas Terbuka

2022
JAWABAN 1
َّ َّ َ ً َ َ َ َ َ َ َ َ ٓ َ َ ُّ َ َ ًّ َّ َ َ َ َ
ََ ‫ون ِمن َيت ِخذَ َمن ٱلناسَ َو ِم‬
a. ‫ن‬ َِ ‫َۖٱّلل كحبَ ي ِح ُّبونهمَ أندادا‬
َ ِ ‫ٱّلل د‬ َِ ‫ين‬ َِ َ‫ين َي َرى َولو‬
َ ‫َّۗلل حبا أش َد ءامنواَ وٱل ِذ‬ ََ ‫ِإذَ ظلم ٓواَ ٱل ِذ‬
َ َ ْ َّ َ َ ْ َ ً َ َّ َ َ ََ َ َ ْ
َ ‫اب َي َرو‬
‫ن‬ َ َ ‫ن ٱل َعذ‬
َ ‫ّلل ٱلق َّو َة أ‬
َِ ِ ‫يعا‬ ‫ن ج ِم‬
َ ‫ٱّلل وأ‬
َ َ‫اب ش ِديد‬ َ ِ ‫ٱل َعذ‬

Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan


selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-
orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang
yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya
mereka menyesal).

Referensi : https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html

b. Hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Seperti yang
terkandung dalam QS. Al- Baqarah (2) : 165 ,bahwa diantara manusia ada orang-orang yang
menyembah allah dan mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai allah. Adapun
orang yang beriman amat sangat cinta kepada allah.

c. Rukun iman ada 6

1) Iman kepada Allah

2) Iman kepada malaikat Allah

3) Iman kepada kitab" Allah

4) Iman kepada Nabi dan Rosul" Allah

5) Iman kepada hari ahir

6) Iman kepada qadha' dan qadar Allah

َِ َ‫الرح َمن‬
َ‫للا ِبسَـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ ِـم‬ َّ ‫الرحيم‬
ِ
َّ

Dalam QS. Al-Baqarah : 165

Orang yang beriman kepada allah adalah orang yang tidak menyekutukan allah dan orang
yang sangat mencintai allah, tidak ada yang dicintainya selain allah.

Pada ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia itu tidak menyembah tuhan selain allah dan
biasanya ciri-ciri orang beriman ialah orang yang cintanya besar kepada allah. Lalu allah pun
menegaskan bahwa allah itu memiliki azab yang sangat berat untuk orang=orang yang zalim.

ٓ َ َّ ٌ َ َ َ َ َ َ َّ ٌ‫ُ ٌ َّ َ َ َ َ َ َ َ ن‬ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ
d. ََۚ‫اذانََّل ََيس َمعون َِب َها‬
ُ ‫ََّلَيب ِِصون َِبهاَول َهمَء‬
َ ‫ي‬ َ
‫اَلجهن َمَك ِث ر ًياَمنَٱل ِجنَو ِٱْلنسََۖلهمَقلوبََّلَيفقهون َِبهاَولهم َُأع ر‬
ِ ‫ولقدَذرأن‬
َ ُ َْ َ ٓ َ ۟ ُّ َ َ َ َ َ َ َٓ ۟
َ ‫أول ـ ِئكَكٱْلنع ـ ِـمَبلَهمَأضلََۚأولـ ـ ِئكَهمََٱلغ ـ ِـفل‬
‫ون‬
Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Referensi : https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html

e. Dalam QS. Al-A'raf ayat 179 orang yang beriman kepada Allah itu ialah orang yang memiliki
hati untuk digunakan memahami ayat-ayat Allah, orang yang memiliki mata di pergunakan
untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan orang yang memiliki telinga dipergunakan
untuk mendengarkan ayat-ayat Allah.

f. Iman kepada Allah pada kedua ayat tersebut adalah kecintaan kepada allah lalu Allah pun
menegaskan bahwa allah itu memiliki azab yang sangat berat untuk orang=orang yang zalim,
dan memahami ayat-ayat Allah. Orang yang memiliki mata, telinga dipergunakan untuk
melihat kekuasaan allah dan mendengarkan ayat-ayat Allah.

JAWABAN 2
َْ َ َ
َ َ َ َ َّ َ َ ‫ٱْلرض ََوٱخت َل ـ‬ َّ ‫َخ ْلق‬
َ ‫َّ ن‬
َ ِ ‫ـتَْل ۟و ِِلَٱْلل َب ـ‬
a. ‫ـب‬ ٍ ‫ـفَٱلي ِلَوٱلنهارَلءاي ـ‬
ِ ِ ‫َٱلس َم ـ َـو ِتَو‬ ِ ‫ِإن َِف‬
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

Referensi : https://tafsirweb.com/37646-surat-ali-imran-ayat-190-191.html
ً َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ‫َخ ْلق‬
َ ‫ََََ َ َ ن‬ َ َ ً َ ُ َ َ َ
َ َ ‫ون‬
َ‫اَماَخلقتَه ــذ َاَب ـ ِـطًل‬ ‫ٱلس َم ـ َـو ِت ََوٱْلرضَربن‬ ِ ‫اَو َعَلَجنو ِب ـ ِهمَويتفكرون َِف‬ َ ‫َٱّللَق َي ـ ًـم‬
‫اَوقعود‬ ِ ‫ٱل ِذينَيذكر‬
َّ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ‫سبح ــنكَف ِقناَعذابَٱلنار‬
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Referensi : https://tafsirweb.com/37646-surat-ali-imran-ayat-190-191.html

Pada ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 menjelaskan bahwa hakikat manusia adalah makhluk
yang memiliki akal dan mampu di pergunakan untuk mengingat allah, mengetahui
keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-Nya, dan kekuasaan-Nya. Untuk melihat
tanda-tanda kekuasaan Allah melalui ayat kauniyah maupun ayat qouliyah.

َْ َ َ َ ََ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ َََ
ِ ‫اَٱْلنســنَونعلمَماَتوسوس َِب ِهۦَنفسهۥََۖونحنَأق َرب َِإلي ِه َِمنَحب ِلَٱلور‬
b. َ‫يد‬ ِ ‫ولقدَخلقن‬
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,

Referensi : https://tafsirweb.com/9822-surat-qaf-ayat-16.html
Pada ayat Q.S. Qaaf (50): 16 bahwa hakikat manusia yang dimaksud adalah secara
keseluruhan baik itu orang beriman maupun orang kafir, dan semuanya selau ada malaikat
pencatat di setiap sisinya. Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan bahwa Dia
dekat dengan manusia daripada urat lehernya.

c. Hakikat kesempurnaan pada ketiga ayat tersebut adalah makhluk yang memiliki akal
dipergunakan untuk mengetahui kekuasaannya, keagungannya, ke bijaksanaanya,
keadilannya Allah. Lalu malaikat pencatat yang selalu ada disetiap sisinya, dan Allah dekat
dengan manusia daripada urat lehernya.

JAWABAN 3
a. Terminologis masyarakat yaitu sekelompok individu yang memiliki hubungan erat,
disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi dan hukum yang
mengarah kepada kehidupan yang kolektif, yang dimana pada sistem
tersebut masyarakat saling berhubungan satu sama lainnya dalam membentuk suatu
kesatuan.

b. Asal usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia untuk bersama dengan
orang lain. Lalu terbentuk hubungan sosial yang mengeluarkan aturan atau norma. Lalu ada
tiga unsur pembentukan masyarakat: individu yang membangun kelompok, hubungan sosial
danَaturan.َSepertiَyangَdikemukakanَolehَThabatahaba’I,َbahwaَ“manusiaَadalahَmakhlukَ
bermasyarakat menurut wataknya, sehingga kehendak bermasyarakattelah merupakan
fitrahnya.”

c. Masyarakat madani yang dideklarasikan oleh Nabi adalah masyarakat yang terbuka, adil dan
demokratis, dengan ini takwa kepada Allah dan taat kepada ajarannya. Ketaatan pada
masyarakat madani bersifat terbuka, rasional, kontraktual, transaksional. Takwa kepada
Allah adalah semangat ketuhanan yang diwujudkan dengan membangun hubungan baik
dengan Allah dan manusia.

d. (Keadilan)

Menegakkan keadilan merupakan harusan yang bersifat fitrah yang ditegakkan oleh setiap
individu sebagai pengejawantahanan dari perjanjian promodial dimana manusia mengakui
Allah sebagai tuhannya. Dalam al-Quran keadilan itu disebut sebagai hukum keseimbangan
yang menjadi hukum jagat raya. Keadilan juga merupakan sikap yang paling dekat dengan
takwa.

(Supremasi hukum)

Menegakkan hukum yang adil merupakan amanah yang diperintah untuk dilaksanakan
kepada yang berhak. Dalam mewujudkan supremasi hukum maka kita harus menetapkan
hukum kepada siapa pun tanpa pandang bulu, bahkan dengan orang yang membenci kita
sekalipun, kita harus tetap adil.

(Egalitarianisme /persamaan)

Egalitarianism artinya persamaan, tidak mengenal system dinasti geneologis. Bahwa


masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar keturunan, ras, etis, dll. melainkan
atas prestasi. Maka akan terwujud keterbukaan dimana seluruh anggota berpartisipasi untuk
menentukan siapa pemimpinnya dan dalam menentukan kebijakan publik.

(Pluralisme)
Pluralisme adalah sikap dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus diterima
sebagai bagian dari realitas objektif. Kesadaran pluralisme diwujudlkan untuk bersikap
toleran dan saling menghormati diantara sesame anggota yang berbeda baik dalam hale tis,
suku, bangsa, maupun agama.

Pengawasan sosial

Prinsip-prinsip diatas sebagai dasar pembentukan masyarakat madani merupakan suatu


usaha dan landasan bagi terwujudnya kebaikan bersama. manusia secara fitrah baik dan
suci, karena itu agar manusia dan warga tetap berada dalam kebaikansebagaimana fitrahnya
memerlukan adanya pengawasan sosial.

Anda mungkin juga menyukai