Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1 : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NAMA : RIDHO YANSYAH


NIM : 048376599

1.Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan


dengan assyaddu hubban (QS. Al-Baqarah (2):
165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

A). (QS. Al-baqarah (2): 165) Dan terjemahannya :

‫اس َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُد ْو ِن هّٰللا ِ اَ ْن َدا ًدا& ي ُِّحب ُّْونَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ۗ ِ َوالَّ ِذي َ&ْن ٰا َمنُ ْٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا‬ ِ َّ‫َو ِم َن الن‬
‫اب اَ َّن ْالقُ َّوةَ& هّٰلِل ِ َج ِم ْيع ًۙا َّواَ َّن هّٰللا َ َش ِد ْي ُد‬
َ ۙ ‫ۙ ِ َولَ ْ&و يَ َرى الَّ ِذي َ&ْن ظَلَ ُم ْٓوا اِ ْذ يَ َر ْو َن ْال َع َذ‬
‫هّٰلِّل‬
)١٦٥:‫ب (البقرة‬ ِ ‫ْال َع َذا‬

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang
mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya
kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat
azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat
berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

B). Pengertian hubban :


Hubban dalam ayat tersebut adalah "Cinta", yaitu cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

C). Pengertian iman kepada allah swt menurut ayat tersebut :


Menurut ayat tersebut yang dinamakan beriman adalah orang-orang yang sangat besar
cintanya kepada Allah.
D). QS. Al-a`raaf (7):179 Dan terjemahannya :

‫س لَهُ ْم قُلُ ْوبٌ اَّل يَ ْفقَه ُْو َن ِبهَ ۖا َولَهُ ْم‬ ‫ْأ‬
ِ ۖ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا ِل َجهَنَّ َم َكثِ ْيرًا ِّم َن ْال ِج ِّن َوااْل ِ ْن‬
ٰۤ ُ ۗ
‫ك َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫ان اَّل يَ ْس َمع ُْو َن بِهَا ا‬ ٌ ‫ْصر ُْو َن بِهَ ۖا َولَهُ ْم ٰا َذ‬ِ ‫اَ ْعي ٌُن اَّل يُب‬
ُ ٰ ْ ٰۤ ُ
‫ك هُ ُم الغفِل ْون‬ َ ‫ضلُّ ۗ اول ِٕى‬َ َ‫ا‬

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka
memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat
Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lengah.

E). Pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-
A’raaf (7):179 :
adalah kebalikan dari manusia penghuni neraka jahanam, yaitu orang-orang
yang memiliki hati dan menggunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah,
kemudian memiliki mata untuk melihat kekuasaan Allah dan telinga yang
digunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

F). Pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat diatas :
Dari kedua ayat di atas (Al Baqarah 165 dan Al Araf ayat 179) maka dapat
disimpulkan bahwa orang yang beriman adalah orang yang memiliki rasa
Cinta Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan memiliki hati, mata dan
telinga untuk memahami ayat-ayat Allah dan merenungi kekuasaanNya.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non
fisik dan tujuan penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia
lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan
penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-
191 dan Q.S. Qaaf (50):16.

A). Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 Dan terjemahannya :

ِ ‫ت ُأِّل ۟ولِى ٱَأْل ْل ٰ َب‬


‫ب‬ ٍ ‫ار َل َءا ٰ َي‬ ‫ه‬
َ َّ
‫ن‬ ‫ٱل‬‫و‬َ ‫ْل‬‫ي‬َّ ‫ل‬‫ٱ‬ ِ‫ف‬ َ
‫ل‬ ٰ ‫ٱخ ِت‬ ِ ْ‫ت َوٱَأْلر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ِإنَّ فِى َخ ْل ِق ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
ِ ِ
190 - Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam
dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,

ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
‫ض َر َّب َنا‬ ِ ‫ُون فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا‬
َ ‫وب ِه ْم َو َي َت َف َّكر‬ َ ‫ِين َي ْذ ُكر‬
ِ ‫ُون هَّللا َ قِ َيامًا َوقُعُو ًدا َو َع َل ٰى ُج ُن‬ َ ‫الَّذ‬
‫ار‬ِ ‫اب ال َّن‬ َ ‫ت ٰ َه َذا بَاطِ اًل ُسب َْحا َن‬
َ ‫ك َفقِ َنا َع َذ‬ َ ‫َما َخ َل ْق‬

191 - (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Hakikat manusia menurut kedua ayat diatas menjelaskan bahwa Hakikat Manusia
adalah makhluk yang memiliki Akal dan mampu menggunakannya untuk
mengingat allah, mengetahui keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, keadilan-
Nya, dan kekuasaan-Nya.

B). Q.S. Qaaf (50): 16 Dan terjemahannya :

َ ‫َو َل َق ْد َخ َل ْق َنا ااْل ِ ْن َس‬


‫ان َو َنعْ َل ُم َما ُت َوسْ ِوسُ ِبهٖ َن ْفس ُٗه َۖو َنحْ نُ اَ ْق َربُ ِا َل ْي ِه ِمنْ َحب ِْل‬
‫ْال َو ِريْد‬
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Hakikat manusia menurut QS. Qaaf (50): 16 Dan di antara bukti kekuasaan
Allah bahwasanya Allah menciptakan manusia dan menjadikannya ada dari
ketiadaan, dan bahwasanya Allah mengetahui hal yang membahayakan, serta apa
yang disembunyikan dalam hati. Sungguh Allah Maha Dekat daripada urat leher,
yaitu urat yang mengalirkan darah yang terhubung kepada jantung, maka tiada
yang tersembunyi bagi Allah sesuatu pun selamanya.

C). Hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat diatas :

Menurut ketiga ayat tersebut, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan


manusia sebagai makhluk yang sempurna. Manusia ialah makhluk yang memiliki
hawa nafsu. Terkadang taat, terkadang juga ingkar. Saat dalam keadaan taat,
manusia akan senantiasa mengingat Allah SWT sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

3.Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial,


bertempat tinggal dan berinteraksi dengan sesamanya dalam
waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

A). Pengertian terminologis


Terminologis sendiri memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang peristilahan
sebuah kata, batasan,  defenisi dan makna dari  penggunaanya dalam  suatu konteks
kalimat.
Jadi terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan
erat yang disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi  dan hukum
yang mengarah kepada kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem tersebut
masyarakat saling berhubungan satu sama lainnya dalam bentuk suatu kesatuan.
B). Asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-
Hujuraat: 13 dan QS. Az-Zukhruf: 32 :
Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia adalah
sebagai berikut:

 Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah
Nabi Adam dan Hawa.
 Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu
menjadi sebuah masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.
 Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. Karena sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang
yang paling bertakwa.
 Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian
dari sebagian yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang
sebagian tersebut untuk sebagian yang lain.
 Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah
sebagian diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain
(orang yang kekurangan harta).

C).kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut


pandang masyarakat madani :

Masyarakat Madani atau biasa disebut sebagai civil society Adalah


masyarakat yang memiliki adab dalam membangun,memaknai,dan
menjalani kehidupannya didalam kehidupan masyarakatnya. Masyarakat
madani juga membangun ikatan social,produktif,dan memiliki sifat
memanusiakan manusia lainnya
Selain itu, Karakteristik dari masyarakat madani adalah sebagai berikut :

 Free public sphere, artinya adalah kebebasan dalam mengemukakan


pendapat di ruang publik.
 Demokratis yang berarti masyarakat dapat berlaku adil dalam
hubungan interaksi dengan masyarakat sekitar serta tidak
mempertimbangkan aspek suku, ras, dan agama dari seorang
individu, atau kelompok dan golongan.
 Toleran, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati aktifitas
keagamaan atau kepercayaan yang dilakukan oleh orang lain yang
berbeda dengan kepercayaan serta agama kita.
 Pluralisme adalah sebuah interpretasi sebenarnya dari Bhineka
Tunggal Ika dalam keadaban yang berada di masyarakat. Contohnya
adalah sikap toleransi dan tenggang rasa yang tidak hanya
bersinggungan dengan agama dan kepercayaan saja, tapi juga dengan
budaya dan sosial masyarakat.
 Keadilan sosial yang masuk ke dalam Pancasila sila kelima yang
memiliki arti keseimbangan dan pembagian yang setara antara hak
dan kewajiban setiap warga yang meliputi seluruh aspek kehidupan.

D). Prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera :


Pada masyarakat beradab dan sejahtera, Berikut adalah prinsip umum yang
dapat diterapkan :

 Kebebasan pada ruang publik adanya suatu ruang yang bisa


digunakan oleh masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya secara
bebas
 Demokratis adanya kesantunan yang terjadi pada pola hubungan
interaksi yang terjadi dan dilakukan tanpa melihat latar belakang
suku, ras, atau agama.
 Toleransi adanya sikap saling menghormati dan saling menghargai
adanya perbedaan yang ada di tengah kehidupan masyarakat.
 Pluralisme adanya keragaman yang ada pada masyarakat sehingga
anggota masyarakat tidak bersifat homogen.
 Keadilan social adanya kesamaan pada hak dan kewajiban yang
dimiliki oleh masing-masing individu.

Baik, mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan pada sesi tugas
1 ini , lebih dan kurangnya saya mohon dimaafkan , besar harapan
saya bapak/ibu dosen tuton memberikan nilai yang terbaik untuk
jawaban saya , sekian terimakasih .

Anda mungkin juga menyukai