TUGAS I
NIM : 048376599
UNIVERSITAS TERBUKA
1. Metode pemindahan dana dari unit surplus ke unit defisit :
1) Metode Pembiayaan Langsung (Direct Financing Method): cara pemberian kredit dimana
si penabung dapat bertemu langsung dengan si peminjam tanpa menggunakan jasa lembaga
keuangan.
2) Metode Pembiayaan Semi Langsung: pertukaran dana antara si penabung dan si peminjam
menggunakan intervensi pihak ketiga, seperti dealer, broker, dll.
3) Metode Pembiayaan tidak langsung (indirect financing method): cara pemberian kredit
antara penabung dan peminjam secara tidak langsung, namun menggunakan jasa bank.
Pihak Pihak
yang yang
membu kelebiha
PASAR KEUANGAN : n dana
tuhkan
Terdiri dari pasar modal (pihak
dana surplus)
dan pasar uang
(pihak
deficit)
Dana
Pasar keuangan :
Memperdagangkan aset
keuangan jangka pendek
Aset keuangan Aset keuangan
Gambar 1.1
Bagan arus dana dalam sistem keuangan
2. Menurut peraturan Otoritas jasa keuangan Nomor 13/POJK.02/2018 tentang inovasi keuangan
digital di sektor jasa keuangan. Inovasi Keuangan Digital (IKD) adalah segala aktivitas pembaruan
proses bisnis, model bisnis, dan instrumen keuangan yang memberikan nilai tambah baru di sektor
jasa keuangan dengan melibatkan ekosistem digital. IKD melibatkan aktivitas pembaruan proses,
model bisnis, dan instrumen keuangan yang dapat memberikan Value (nilai tambah) baru dibidang
jasa keuangan yang melibatkan ekosistem digital.
Singkatnya, IKD ini melakukan tranformasi pada perusahaan dibidang keuangan, tentunya dengan
menggunakan instrumen. Lingkungan yang terlibat dalam pelaksanaan IKD adalah
otoritas,penyelenggara konsumen atau pihak lainnya yang menggunakan platform digital dalam
melakukan transaksi keuangan. Tentunya semua pihak tersebut harus bisa mendorong agar IKD
bisa membawa manfaat dan dampak yang besar dalam masyarakat indonesia.
Ruang lingkup inovasi keuangan digital
Tentunya disetiap sektor pasti ada ruang lingkupnya masing-masing. Termasuk inovasi
keuangan digital. Jenis kegiatan yang termasuk kedalam ruang lingkup IKD adalah sebagai
berikut :
Meskipun mungkin tidak semua kegiatan diatas dilakukan oleh suatu penyelenggara IKD. Ada
pula IKD yang hanya fokus menyediakan salah satu layanan atau jasa yang disebutkan di atas.
Yang jelas semua kegiatan keuangan di atas termasuk dalam ruang lingkup IKD. Sekilas IKD
terdengar mirip dengan financial technology (fintech). Hal itu tidak salah mengingat fintech
adalah sistem pengembangan sektor keuangan yang menggunakan teknologi digital, seperti situs
Web atau aplikasi keuangan digita lainnya. Bedanya, fintech berfokus pada penyediaan layanan,
sementara IKD adalah proses kegiatan finansial yang disebutkan tadi.
1) Bersifat inovatif
Kriteria inovasi yang pertama adalah bersifat inovatif. Hal ini berarti sellau ada ide-ide
baru yang dikembangkan oleh penyelenggaraan untuk mendukung perkembangan
IKD di indonesia. Karena sifatnya yang inovatif ini, penyelenggara IKD juga
diharuskan berorientasi ke depan dan terus hadir disegala zaman.
2) Menggunakan teknologi
Seperti namanya, tentu saja IKD harus memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam menjalankan segala jenis transaksi keuangan. Penggunaan
teknologi diharuskan menjadi sarana utama dalam pemberian layanan keuangan
kepada konsumen atau penggunanya disektor jasa keuangan.
3) Bersifat inklusif
IKD dalam prosesnya diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu penting
bagi penyelenggaranya untuk menyediakan literasi keuangan tanpa mememperhatikan
apapun latar belakang penggunanya. Selain kemajuan teknologi finansial, indonesia
juga diharapkan bisa cerdas finansial.
4) Bisa digunakan secara luas
Masih berkaitan dengan kriteria diatas aplikasi atau website IKD harus digunakan oleh
masyarakat secara luas. Apabila ada pengguna yang kesulitan menggunakan atau
mengaksesnya berarti belum tercapai nilai kebermanfaatan yang tinggi bagi IKD
tersebut.
5) Bisa diintegrasikan
Maksud dari kriteria ini yaitu setiap instrumen IKD harus bisa diintegrasikan atau
digunakan bersamaan dengan layanan keuangan yang sudah ada sebelumya.
Contohnya penyelenggara IKD yang sudah menyediakan metode transaksi digital
sebagai salah satau layanannya harus bisa pula menyediakan layanan pembayaran
seperti kartu debit atau kredit.
3. Sistem perbankan di indonesia memilki dua macam sistem operasional perbankan. Kedua
sistem perbankan tersebut adalah Bank umum dan Bank syariah, Bank konvesnsiaonal tentu
saja sudah akrab dengan masyarakat indonesia, lalu apa saja perbedaan bank umum dan bank
syariah ? Berikut saya jelaskan perbedaan tersebut dikutip dari beberapa sumber:
Bank umum
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Salah satu kegiatan usaha
bank konvensional adalah menhimpun dana masyarakat. Secara teori sumber sumber
penghimpunan dana bank meliputi : giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito,
surat berharga yang diterbitkan, pinjaman dan modal sendiri. Dalam mengembangkan
strategi untuk mobilisasi dana, bank perlu menghitung biaya dana(cost of found).
Bank syariah
Sesuai dengan UU perbankan indonesia, prinsip syariah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum islam antar bank bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau
pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah,
antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharaba)), pembiayaan
berdasarkan prinsip pernyataan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan
memperoleh keuntungan (murabah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip
sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan
atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan perbedaan bank syariah dan bank
konvensional, bahwa prinsip bank syariah yang diatur dalam fatwa MUI seperti di
dalamnya prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah),
universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim, dan obyek
yang haram. UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan, berdasarkan perbedaan bank
syariah dan bank konvensional tadi, untuk menjalankan fungsi sosial dengan menjalankan
fungsi seperti lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak,
sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf
(nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf (wakif). Dalam perbedaan bank syariah dan bank
konvensional ini, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional bersinergi untuk
mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan
pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. Secara umum, perbedaan bank
syariah dan bank konvensional terletak pada bentuk usaha bank syariah terdiri atas Bank
Umum dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dengan perbedaan pokok BPRS
dilarang menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas sistem
pembayaran.
1) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
2) Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga
baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah,
atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.
3) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf
uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan
kehendak pemberi wakaf (wakif).
4) Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sistem operasional
Sistem operasional juga menjadi perbandingan bank syariah dan bank konvensional. Pada
bank konvensional, sistem operasionalnya memberlakukan penerapan suku bunga dan
perjanjian secara umum berdasarkan aturan nasional. Akad antara bank dan nasabah bank
banyak dilakukan berdasarkan kesepakatan jumlah suku bunga. Sementara itu, bank
syariah tidak menerapkan bunga dalam transaksinya. Menurut syariat Islam, bunga masuk
dalam kategori riba. Sehingga sistem operasional bank syariah menggunakan akad bagi
hasil atau nisbah. Kesepakatan antara nasabah dan pihak bank berdasarkan pembagian
keuntungan dan melibatkan kegiatan jual beli.
Kesepakatan formal
Proses transaksi dalam lembaga perbankan harus ada kesepakatan atau perjanjian formal
antara nasabah dan pihak bank. Perbedaan bank syariah dan bank konvensional ditinjau
dari kesepakatan formal yaitu bank konvensional melakukan perjanjian secara hukum
nasional. Berbeda pada bank syariah melakukan akad dengan memperhatikan hukum Islam
juga. Beragam jenis akad transaksi dalam bank syariah mulai dari mencari keuntungan
hingga layanan jasa sosial. Tidak hanya itu, dalam melaksanakan perjanjian, terdapat
beberapa rukun dan syarat sah yang harus ditunaikan untuk mengesahkan akad tersebut.
Pengawasan kegiatan
Perbedaan bank syariah dan konvensional juga ditinjau dari pengawas kegiatannya.
Meskipun keduanya sama-sama diatur oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
mengenai Perbankan, tetapi pihak yang mengawasinya berbeda. Bank konvensional
diawasi oleh dewan komisaris dalam aktivitasnya. Sementara struktur pengawasan bank
syariah terdiri dari berbagai lembaga, diantaranya dewan pengawas syariah, dewan syariah
nasional, dan dewan komisaris bank.
Sistem bunga
Perbedaan perbankan syariah dan konvensional paling menonjol terlihat dari penerapan
sistem bunga. Bank umum menggunakan suku bunga sebagai acuan dasar dan keuntungan.
Sementara, bank syariah tidak menggunakan sistem bunga, tetapi imbal hasil atau nisbah.
Bagi hasil diperoleh dari pembagian keuntungan antara bank dan nasabah.
Pembagian keuntungan
Keuntungan perbankan merupakan perbedaan bank syariah dan konvensional. Pada bank
syariah, keuntungan bank diperoleh dari hasil jual beli, sewa-menyewa, dan kemitraan
dengan nasabah. Tetapi bank konvensional mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang
dibebankan pada nasabah.
Pengelolaan denda
Terakhir, perbandingan bank syariah dan bank konvensional adalah pengelolaan denda.
Ketika Anda terlambat melakukan pembayaran dalam bank konvensional, terdapat denda
yang dibebankan kepada nasabah. Bahkan besaran bunga bisa semakin meningkat, bila
nasabah tidak membayar hingga batas waktu ditetapkan. Sementara itu, bank syariah tidak
memiliki aturan beban denda bagi nasabah saat terlambat atau tidak bisa membayar.
Sebagai gantinya, bank akan melakukan perundingan dan kesepakatan bersama. Meskipun
beberapa bank syariah ada yang menetapkan denda pada kasus tertentu, tetapi uang denda
dari nasabah tidak dinikmati oleh pihak bank melainkan dianggarkan sebagai dana sosial.
4. Meskipun secara yuridis Bank indonesia baru lahir pada tanggal 1 juli 1953. Namun peran
bank sentral sudah ada sejak zaman raja raja nusantara. Pada waktu itu, peran bank sentral
belum begitu kompleks, namun paling tidak ada pihak yang mengatur sirkulasi uang. Pada
masa penjajahan belanda, tepatnya pada tanggal 24 januari 1828 pemerintah belanda
mendirikan De Javasche Bank (DJB) yang difungsikan sebagai bank sirkulasi. Lahirnya Bank
indonesia bermula pada 19 juni 1951, dimana pemerintah membentuk panitia nasionalisasi
DJB. Panitia inilah yang akan mengkaji usulan langkh nasionalisasi dan akhirnya proses
nasionalisasi selesai pada 1 juli 1953. Sejak saat itu bangsa indonesia telah memiliki sebuah
lembaga bank sentral dengan nama Bank indonesia.
Bank sentral di indonesia memiliki berbagai tugas yang telah diatur dalam undang-undang
Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah mengalami beberapa kali perubahan
dan Diperbaharui terakhir dalam undang-undang Nomor 6 Tahun 2009. Sesuai dengan
undang-undang tersebut, tugas bank sentral yaitu :
1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3) Mengatur dan mengawasi bank
Sebagai lembaga yang memegang otoritas moneter, tugas bank sentral membuat dan
menjalankan kebijakan moneter negara demi mencapai serta memelihara kestabilan mata
uang. Kebijakan itu mempertimbangkan banyak hal, semisal laju inflasi, perkembangan
ekonomi, dan sebagainya. Kebijakan moneter ada yang untuk jangka pendek,menegah, dan
panjang. Di indonesia, tugas-tugas ini diemban oleh Bank Indonesia. Berikut ini adalah Peran-
peran Bank sentral. Sedemikian pentingnya kedudukan Bank indonesia dalam kancah
perekonomian indonesia, menjadi penting juga bagi kita untuk mengetahui lebih jauh
mengenai bank sentral ini. Berikut beberapa peran Bank indonesia Yang saya kutip dari
beberapa sumber :
3) Mengawasi perbankan
Bank Indonesia merupakan pemimpin diantara bank-bank lainnya. Tentu peran
bank Indonesia tidak sembarangan. Disini, BI bertugas melakukan pengawasan
terhadap bank-bank di bawah naungannya. Ada dua cara pengawasan yang
dilakukan oleh Bank Indonesia, yaitu : Prudential supervision yakni dengan
melakukan pengawasan dengan tujuan untuk mengarahkan para individu- individu
yang ada dalam bank tersebut mendapatkan penjagaan atas kelangsungan
hidupnya sehingga kepentingan masyarakatpun bisa terlindungi; dan monetary
supervision berfungsi melakukan pengawasan terhadap nilai mata uang suatu
negara sehingga bank tersebut bisa menjadi penopang kebijakan moneter maupun
kebijakan pemerintah lainnya.Sebagai bankir sekaligus agen dan penasehat
pemerintah, hal-hal yang dilakukan oleh Bank Indonesia meliputi:
Memberdayakan rekening pemerintahan; Menyediakan dan memberikan pinjaman
sementara bagi nasabah; Memberikan dan menyediakan pinjaman khusus;
Melakukan transaksi yang terkait dengan jual beli valuta asing; Menerima
pembayaran dari setiap pajak; Menganalisis permasalahan ekonomi. Sedangkan
dalam peran sebagai agen dan penasehat pemerintah menjalankan beberapa
kegiatan antara lain : Mengelola dan mencari jalan keluar atas hutang nasional;
Menyediakan jasa pembayaran bunga yang timbul akibat hutang; Menyediakan
sarana dan infromasi mengenai keadaan pasar uang dan pasar modal.
Sumber :
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/mengenal-perbedaan-bank-syariah-dan-
bank-konvensional
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/20/perbedaan-bank-syariah-dan-bank-konvensional
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/peran-bank-indonesia-dalam-perekonomian-indonesia-
https://www.ad-ins.com/id/
https://mediaindonesia.com/
https://jagoekonomi.com/