Anda di halaman 1dari 3

Nama : SUHERMAN

NIM : 030097415
Tugas 1 : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Soal

1. Jelaskan dua peranan aset keuangan dalam perkekonomian beserta contoh penjelasannya?
 2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi pasar keuangan berdasarkan jatuh tempo klaim ?
 3. Sebutkan manfaat dari suatu sistem keuangan yang modern atau sistem keuangan yang baik bagi suatu
perekonomian ?
 4. Jelaskan jasa-jasa keuangan utama apa saja yang dapat diberikan / ditawarkan oleh lembaga keuangan
sebagai industri jasa keuangan?
 5. Sebutkan klasifikasi lembaga keuangan sebagai lembaga perantara (intermediary) beserta contohnya?
 6. Sebutkan dan jelaskan peranan mendasar dan fungsi utama dari Bank Sentral dalam perekonomian ?
 7. Sebutkan dan jelaskan 2 pendekatan yang dilakukan BI dalam menjalankan tugas pengawasan bank ?
 8. Sebutkan tiga tugas pokok Bank Indonesia berdasarkan UU no. 23 tahun 1999 yang telah diubah dengan
UU no.3 tahun 2004 ?

Jawaban

1) Dalam perekonomian aset keuangan memiliki dua peran utama, yaitu sebagai media untuk intermediasi
antara pihak yang membutuhkan dana, dan pihak yang kelebihan dana; dan sebagai media untuk membagi
risiko aset.
Sebagai media untuk memindahkan dana, aset keuangan dapat mengalihkan dana dari pihak yang
kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Misalnya ada seorang pengusaha membutuhkan
tambahan modal untuk memperbesar usahanya. Untuk itu, dia bisa menerbitkan aset keuangan (misalnya
dalam bentuk saham, ataupun obligasi), dan dijual kepada pemilik dana dan selanjutnya dana tersebut bisa
untuk membiayai perluasan usaha.
Sebagai media untuk membagi risiko (risk sharing), aset keuangan mampu membagikan risiko
arus kas dari aset fisik yang tak terhindarkan. Bagi seorang pengusaha, risiko ketidakpastian
pendapatan usahanya adalah sesuatu yang pasti ada (tak terhindarkan). Apa bila usahanya dibiayai
dengan menjual saham kepada beberapa pihak, maka risiko ketidakpastian tersebut tidak akan
ditanggung sendiri, melainkan ditanggung oleh banyak pihak yang memegang saham tersebut.
2. Klasifikasi berdasarkan jatuh tempo klaim :
a. Pasar uang (money market)
Merupakan pasar yang memperdagangkan aset keuangan dengan
instrumen utang jangka pendek. Pada umumnya jangka waktu jatuh
tempo surat utang dibawah 12 bulan.

b. Pasar modal (capital market)


Adalah pasar bagi aset-aset keuangan jangka panjang, yaitu aset keuangan yang jatuh temponya diatas
12 bulan. Di pasar ini aset keuangan yang diperdagangkan bisa dengan instrumen utang, bisa juga
dengan instrumen ekuitas.

3. Bagi suatu perkonomian, memiliki sistem keuangan yang modern, akan memberikan beberapa manfaat,
antara lain :
a. Kemudahan untuk melakukan transaksi pembayaran sehingga produksi dan perekonomian dapat
tumbuh dengan pesat.
b. Memudahkan pemindahan dana dari pihak yang kelebihan kepada pihak yang membutuhkan, yang
selanjutnya akan dibelanjakan alat-alat investasi untuk meningkatkan produksi.
c. Memberikan keleluasaan bagi rumah tangga dan institusi-institusi lain untuk melakukan investasi,
meskipun mereka tidak perlu melakukan usaha secara teknis.
d. Menentukan harga aset keuangan termasuk didalamnya bunga kredit.
e. Mampu memberikan sinyal perkembangan ekonomi makro kedepan.

4. Jasa-jasa keuangan yang dapat diberikan / ditawarkan oleh lembaga keuangan sebagai industri jasa
keuangan meliputi :
a. Mengubah aset keuangan yang didapatkan dari pasar menjadi bentuk aset menjadi bentuk aset keuangan
yang berbeda, untuk tujuan yang berbeda pula. Contoh : lembaga keuangan memberikan jasa mengubahh
aset keuangan berupa tabungan menjadi kredit. Selanjutnya aset berupa tabungan ini menjadi kewajiban
mereka, sementara kredit menjadi klaim mereka. Pemberian jasa merubah bentuk aset keuangan ini,
merupakan fungsi dari lembaga keuangan sebagai lembaga perantara (intermediary) dari pihak yang
kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
b. Membantu menciptakan berbagai bentuk aset keuangan untuk kepentingan klien perusahaannya.
c. Memperdagangkan aset keuangan untuk berbagai kepentingan, baik kepentingan perusahaan sendiri,
maupun kepentingan pihak lain (klien).
d. Memberikan jasa perlindungan atas resiko yang mungkin dihadapi oleh kliennya, baik resiko bisnis
maupun resiko lainnya.
e. Memberikan jasa konsultasi untuk para investor dan pelaku pasar keuangan lainnya.
f. Memberikan jasa Pengelolaan portofolio, baik untuk pelaku pasar keuangan maupun untuk masyarakat
umum.
5. Lembaga keuangan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a. Lembaga keuangan depository
sebagian besar dananya diperolah dengan cara menghimpun dana dari masyarakat, yang dilakukan
dengan menawarkan jasa tabungan atau simpanan. Simpanan ini bisa berupa giro, tabungan, deposito,
dan simpanan lainnya. Selanjutnya dana ini ditawarkan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam
bentuk lain misalnya kredit, atau membeli aset keuangan lain. Contoh : lembaga keuangan depository
adalah bank (bank umum, BPR, bank syariah) dan lembaga simpan pinjam.

b. Lembaga keuangan non-depository


adalah lembaga keungan dimana penghimpunan dana masyarakat tidak dilakukan dengan menawarkan
jasa tabungan atau simpanan, melainkan dengan cara lain. Contoh : lembaga keuangan non-depository
adalah asuransi, lembaga pembiayaan, lembaga dana pansiun, lembaga reksadana (mutual Funds), dan
lembaga lain.

6. a. Fungsi kebijakan moneter.


Untuk menjaga stabilitas nilai uang, bank sentral diberi beberapa kewenangan, antara lain merumuskan
dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar.
b. Melakukan pengaturan dan pelaksanaan sistem pembayaran.
Mencakup sekumpulan kesepakatan, aturan, standar, dan prosedur peredaran uang antara pihak dengan
menggunakan instrument pembayaran yang syah.
c. Bank sentral sebagai banknya para bank (Bank’s of the banks).
Artinya, jika perbankan membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya, maka bank akan
meminjam uang dari bank sentral.
d. Mengatur dan mengawasi perbankan.
Bank merupakan lembaga yang cukup vital dalam proses intermediasi proses intermediasi antara pihak
yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana lebih banyak menggunakan bank dari pada
lembaga keungan lain.

7. Berikut 2 pendekatan yang dilakukan BI dalam menjalankan tugas pengawasan bank


a. Pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance based supervision).
Pada dasarnya menekankan pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan
yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank dimasa
lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar
menurut prinsip-prinsip kehati-hatian.

b. Pengawasan berdasarkan resiko (risk based supervision). Merupakan pendekatan pengawasan yang
berorientasi kedepan (forward looking). Dengan menggunakan pendekatan tersebut
pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada resiko-resiko yang melekat (inherent risk) pada
aktifitas fungsional bank serta sistem pengendalian resiko (risk control system). Melalui pendekatan
ini akan lebih memungkinkan otoritas pengawasan bank untuk proaktif dalam melakukan pencegahan
terhadap permasalahan yang potensial timbul di bank.

8. Tiga tugas pokok Bank Indonesia berdasarkan UU no. 23 tahun 1999 yang telah diubah dengan UU no.3 tahun 2004
a. Menetapkan Dan Melaksanakan Kebijakan Moneter;
b. Mengatur Dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran;
c. Mengatur Dan Mengawasi Bank.

Anda mungkin juga menyukai