Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Chairun Nada Matkul: Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

NIM : 043521592 Tutor : Okka Raisa Lestari, S.E., M.Acc., Ak.

Tugas 1

1. Apa yang dimaksud dengan klaim atas asset keuangan dan bentuknya?

Klaim atas asset keuangan adalah klaim yang dimiliki oleh pemegang asset keuangan
dapat berupa klaim tetap, yaitu sejumlah pendapatan yang tetap atas asset keuangan yang
dimiliki. Jika asset keuangan memiliki klaim pendapatan tetap maka asset keuangan ini
dinamakan instrumen utang. Contoh klaim asset keuangan antara lain;
- Kredit, asset keuangan kredit akan memberikan arus kas tetap berupa bunga.
Umumnya, bunga kredit dan pembayaran bunga kredit sudah ditetapkan diawal masa
kredit.
- Obligasi, dalam obligasi besarnya kupon atau yield ditentukan di depan dan
dibayarkan saat jatuh tempo, dll.

2. Menurut IMF, apa yang dimaksud dengan sistem keuangan?


Sebutkan dan jelaskan system keuangan dalam perekonomian menurut Peter S. Rose
(Siamat, 2005)!

- Menurut IMF (2004), system keuangan merupakan sebuah system yang terdiri dari
unit institusional dan pasar yang berinteraksi dengan cara tertentu untuk memobilisasi
dana guna memenuhi kebutuhan investasi, dan menyediakan fasilitas, termasuk system
pembayaran untuk pembiayaan aktivitas komersial.

- Menurut Peter S. Rose (Siamat, 2005), system keuangan dalam perekonomian


modern minimal memiliki tujuh fungsi utama, antara lain :

1. Fungsi Tabungan (Saving Function)


Yaitu menyediakan bentuk-bentuk aset keuangan dengan mekanisme tabungan.
Kemudian, aset tabungan tsb digunakan untuk membiayai inventasi yang kemudian
akan meningkatkan produksi. Contohnya seperti Obligasi, Saham dan aset
keuangan lain dengan instrumen utang dan resiko rendah.
2. Fungsi Kekayaan (Wealth Function)
Fungsi kekayaan ini memungkinkan masyarakat untuk memilih untuk menyimpan
kekayaannya, bisa dalam bentuk fisik (tanah, mobil, emas, dll) ataupun bentuk aset
keuangan (saham, obligasi, dll). Masing-masing pilihan memiliki resiko masing-
masing, bentuk fisik memiliki resiko penyusutan dan tidak fleksibel jika sewaktu-
waktu dibutuhkan namun kekayaan dalam bentuk fisik aman dari insflasi
sedangkan kekayaan dalam bentuk aset keuangan sebaliknya yaitu rentan terhadap
inflasi namun lebih fleksibel apabila hendak digunakan dan juga dapat memberikan
penghasilan, dapat berupa bunga, yield ataupun dividen.

3. Fungsi Likuiditas (Liquidity Function)


Berkaitan dengan fungsi kekayaan tersebut kekayaan yang disimpan dalam bentuk
aset keuangan akan relatif mudah untuk dikonversikan ke dalam bentuk tunai atau
kas. Dengan demikian, sistem keuangan memberikan likuiditas bagi penabung atau
pemilik kekayaan dengan bentuk aset keuangan yang sedang membutuhkan uang
tunai.

4. Fungsi Kredit (Credit Function)

Bagi pengusaha, pasar keuangan merupakan lembaga yang dapat menyediakan


kredit untuk investasi yang mereka butuhkan. Kredit ini tidak saja terbatas untuk
investasi tetapi pasar keuangan juga bisa memberikan kredit untuk keperluan
konsumsi. Kredit merupakan pinjaman yang harus dikembalikan beserta
bunganya.

5. Fungsi Pembayaran (Payment Function)


Sistem keuangan juga menyediakan sistem pembayaran atas transaksi barang atas
jasa yang dilakukan masyarakat, baik secara tunai maupun non tunai. Pada jaman
modern ini, pembayaran non tunai semakin dominan dikarenakan secara security
lebih aman dibandingkan harus membawa uang dalam jumlah banyak. Sehingga,
bank memiliki peran sangat besar atas kemajuan ini dan tentunya peran sistem
keuangan sangat berperan pada fungsi ini.

6. Fungsi Risiko (Risk Function)


Dengan semakin berkembangnya inovasi keuangan, pasar keuangan juga mampu
memberikan fungsi proteksi baik berupa proteksi jika, kesehatan, kerugian dan
lainnya yang timbul dari aktivitas manusia. Saat ini, sistem keuangan
menawarkan secara luas proteksi dari berbagai resiko tersebut, baik dalam bentuk
asuransi maupun penjaminan.
7. Fungsi Kebijakan (Policy Function)

Pasar keuangan juga menjadi infrastruktur atau prasarana kebijakan pemerintah


misalnya kebijakan moneter. Jika pemerintah ingin menambah atau mengurangi
jumlah uang beredar maka pemerintah bisa menggunakan pasar keuangan sebagai
prasarananya.

3. Apakah yang dimaksud dengan inovasi keuangan?

Sebutkan dan jelaskanlah inovasi keuangan menurut Bank for International


Settlement (BIS)!

- Inovasi keuangan merupakan kondisi apabila muncul ide-ide baru dalam hal solusi
dan instrumen keuangan baru yang diimplementasikan dalam rangka
mengembangkan entitas bisnis dan memperbaiki iklim usaha. Seiring perkembangan
teknologi, inovasi keuangan mengalami perkembangan yang cukup cepat.
Perkembangan ini pada umumnya memiliki motivasi atau tujuan untuk
mempermudah transaksi bisnis, mengelola resiko, dan memperluas model investasi
maupun model transaksi (memperluas pasar) atau bahkan untuk menyiasati suatu
regulasi.

- Inovasi Keuangan menurut Bank for International Settlement (BIS)

1. Pemindahan Risiko Harga, inovasi keuangan menyediakan cara-cara yang lebih


efisien bagi para pelaku pasar untuk menghadapi risiko harga ataupun risiko nilai
tukar
2. Pemindahan Risiko Kredit, inovasi keuangan menyediakan instrumen risiko
kredit yang dapat digunakan untuk merelokasi risiko dari gagal bayar
3. Peningkatan Likuiditas Pasar, inovasi keuangan menyediakan instrumen yang
meningkatkan likuiditas pasar. Instrumen ini tidak saja meningkatkan likuiditas
pasar, tetapi juga meningkatkan kemampuan unit yang membutuhkan dana untuk
menjangkau sumber dana tambahan dan memberikan kesempatan bagi para
pelaku pasar untuk menghindari kendala-kendala modal yang timbul karena
berbagai regulasi.
4. Peningkatan Kredit, inovasi keuangan meningkatkan instrumen yang dapat
menaikkan sumber dana kredit yang dapat dijangkau unit yang membutuhkan
dana.
5. Instrumen Peningkatan Saham, inovasi keuangan menyediakan instrumen yang
bisa meningkatkan saham yaitu meningkatkan sumber dana yang bisa dijangkau
oleh pihak yang membutuhkan dana dengan cara menawarkan saham.
4. Sebutkan dan jelaskan fungsi utama Bank Indonesia dalam perekonomian!

Fungsi utama Bank Indonesia dalam perekonomian adalah mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.

Fungsi utama tersebut perlu ditopang dengan tiga pilar utama, yaitu :

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;

Untuk mencapai pilar ini, BI berwenang :

- Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi yang


ditetapkan; dan
- Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara antara lain:
Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan
tingkat diskonto, dan penetapan cadangan wajib minimum.

Berkaitan dengan hal tersebut, BI melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan


sistem nilai yang ditetapkan, mengelola cadangan devisa untuk memenuhi kewajiban
luar negeri, dan dapat menerima pinjaman luar negeri.

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, BI berwenang:

- Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas peyelenggaraan jasa sistem
pembayaran.
- Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan
tentang kegiatannya.
- Menetapkan penggunaan alat pembayaran.

Disamping itu, BI juga diberi kewenangan untuk mengatur sistem kliring antar bank
dalam mata uang rupiah atau valuta asing dan menetapkan macam, harga, ciri uang
yang akan dikeluarkan, bahan baku yang digunakan dana tanggal mulai berlakunya
sebagai alat pembayaran yang sah.

3. Mengatur dan mengawasi bank.

Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI menetapkan


peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha
tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap
bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Terima kasih.
Sumber : BMP EKSI4205 BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

Anda mungkin juga menyukai