Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KELOMPOK 1

Sistem Keuangan dan Lembaga Keuangan Syariah

Disusun Oleh :

ADRIAN ( 190602081 )
HUSNIL MUBARAK (190602126)

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN AR-RANIRY
BANDA ACEH
2022 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini yang berjudul “Sistem
keuangan dan Lembaga Keuangan Syariah” dengan mata kuliah Kuliah Lembaga Keuangan
Non Bank. Shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga
dan para sahabat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rina Desiana, M.E selaku dosen
penganmpu Mata Kuliah Lembaga Keuangan Non Bank yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
Sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami Menyadari, Makalah yang kami tulis ini masih jauh datri kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuranaan
makalah ini.

Banda Aceh, 09 September 2022

Penyusun
Sistem Keuangan dan Lembaga Keuangan Syariah

A. SISTEM KEUANGAN

1. Peran Sistem Keuangan

Sistem keuangan merupakan tatanan perekonomian dalam suatu negara


yang berperan dan melakukan aktivitas dalam berbagai jasa keuanagan yang
diselenggarakan oleh lembaga keuangan. Tugas utama sistem keuangan adalah
mengalihkan dana yang tersedia ( loanable funds) dari penabung kepada
pengguna dana untuk kemudian digunakan membeli barang dan jasa-jasa di
samping untuk investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan meningkatkan
standar kehidupan. Oleh karena tu, sistem keuangan memiliki peran yang
sangat prinpisil dalam perkonomian dan kehidupan.

Berbagai studi menujukkan bahwa sistem keuangan memainkan peran


vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Perkembangan sistem
keuangan mempengaruhi tingkat tabungan, investasi, inovasi teknologi dan
pertumbuhan ekonomi jangka panjang di suatu negara bahkan perkembangan
sistem keuangan mampu memprediksi perkembangan ekonomi kedepan.
Umumnya, negara-negara yang menjadi pemimpin perekonomian dunia
adalah negara- negara yang berhasil mengembangkan sistem keuangan
dengan baik.

2. Fungsi dan Karakteristik Sistem Keuangan

Ketidaksempurnaan pasar menyebabkan tingginya biaya- biaya yang


terkait dengan pengumpulan informasi, penerapan kontrak dan pelaksanaan
tranksaksi. Hal ini mendorong berkembangnya berbagai jenis kontrak
keuangan, pasar keuangan, pasar keuangan, dan lembaga intermediasi
keuangan. Masing- masing fungsi sistem keuangan tersebut dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui jalur akumulasi modal ( modal
fisik dan modal manusia) dan jalur inovasi teknologi.

Tujuan utama sistem keuangan shari’ah adalah menghapus bunga dari


semua transaksi keuangan dan menjalankan aktifitasnya sesuai dengan prinsip-
prinsip shari’ah, distribusi kekayaan yang adil dan merata, kemajuan
pembangunan ekonomi.
Prinsip-prinsip shari’ah dalam sistem keuangan yaitu:

a. Kebebasan bertransaksi, namun harus didasari dengan prinsip suka sama


suka dan tidak ada yang dizalimi, dengan didasari dengan akad yang sah. Dan
transaksi tidak boleh pada produk yang haram. Asas suka sama suka untuk
melakukan kegiatan bisnis atau perniagaan sangat penting. Tidak ada unsur
paksaan dalam hal ini yang dapat menimbulkan kerugian masing-masing.
b. Bebas dari maghrib (maysir yaitu judi atau spekulatif yang berfungsi
mengurangi konflik dalam sistem keuangan, gharar yaitu penipuan atau
ketidak jelasan, riba pengambilan tambahan dengan cara batil
c. Bebas dari upaya mengendalikan, merekayasa dan memanipulasi harga.
d. Semua orang berhak mendapatkan informasi yang berimbang, memadai,
akurat agar bebas dari ketidaktahuan bertransaksi.
e. Pihak-pihak yang bertransaksi harus mempertimbangkan kepentingan pihak
ketiga yang mungkin dapat terganggu, oleh karenanya pihak ketiga diberikan
hak atau pilihan.
f. Transaksi didasarkan pada kerjasama yang saling menguntungkan dan
solidaritas. Serta harus ada kepastian kontrak dan manfaat untuk kedua belah
pihak.
g. Setiap transaksi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kemaslahatan
manusia.
h. Mengimplementasikan zakat, sebagai dasar distrusi pendapatan dan
kesejahteraa yang merata.

Dengan demikian sistem keuangan shari’ah diformulasikan dari kombinasi dua


kekuatan sekaligus pertama prinsip shari’ah yang diambil dalam al Quran dan
Sunnah kedua prinsip tabi.Sistem keuangan shari’ah merupakan aliran sistem
keuangan yang didasarkan pada etika Islam, jadi tidak sekedar
memperhitungkan keuntungan dan resiko saja tetapi harus mempertimbangkan
nilai-nilai Islam.
B. LEMBAGA KEUANGAN PENGERTIAN , PERAN DAN FUNGSINYA
Lembaga Keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa
keuangan yang bergerak dengan cara memberikan fasilitas jasa layanan keuangan,
menghimpun dana dari masyarakat, dan menyalurkannya kembali untuk
pendanaan ke berbagai kegiatan keuangan yang mempengaruhi jalannya
perekonomian. Tak hanya itu, Lembaga Keuangan juga perlu memutar arus uang
dalam perekonomian dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau
persentase.

Di Indonesia, Lembaga Keuangan dibagi ke dalam dua kelompok.


Pertama, ada Lembaga Keuangan Bank dan kelompok kedua adalah Lembaga
Keuangan Non-Bank, seperti asuransi, pegadaian, dana pensiun, reksa dana, dan
bursa efek.Secara umum, Lembaga Keuangan sangat diperlukan dalam
perekonomian modern karena fungsinya sebagai mediator antara kelompok
masyarakat yang kelebihan dana dan yang memerlukan dana. Lembaga Keuangan
dapat melayani banyak orang dalam berbagai hal. Kegiatan usaha dalam Lembaga
Keuangan pun berbagai macam, seperti memberikan jasa layanan keuangan,
memberikan pinjaman, penyertaan modal, dan lain sebagainya. Walau demikian,
dalam operasionalnya, Lembaga Keuangan hanya menjalankan salah satu atau dua
kegiatan usaha sekaligus.

a) Pengertian Lembaga Keuangan menurut Para Ahli

1. UU No.14 Tahun 1967 pasal 1 (diganti dengan UU No.7/1992) tentang


Perbankan
Berdasarkan Undang-Undang, pengertian Lembaga Keuangan adalah badan
usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan disalurkannya
kembali kepada masyarakat.

2. SK Menteri Keuangan RI No.792 Tahun 1990


Sementara itu, pengertian Lembaga Keuangan menurut SK Menteri Keuangan
adalah semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan
penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat. Terutama guna
membiayai investasi perusahaan.

3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Dalam KBBI, Lembaga Keuangan adalah badan di bidang keuangan yang
bertugas menarik uang dan menyalurkannya kepada masyarakat.
4. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Menurut OJK, Lembaga Keuangan merupakan institusi yang menghimpun dana
dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain. Misalnya,
kredit, surat-surat berharga, giro, dan aktiva produktif lainnya yang termasuk
dalam Lembaga Keuangan Bank maupun Lembaga Keuangan Non-Bank.

5. Abdulkadir Muhammad
Lembaga Keuangan adalah badan usaha yang mempunyai kekayaan dalam
bentuk aset keuangan. Kekayaan tersebut kemudian digunakan untuk
menjalankan usaha di bidang jasa keuangan, baik penyediaan dana untuk
membiayai usaha produktif dan kebutuhan konsumtif, maupun jasa keuangan
bukan pembiayaan.

b) FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN

fungsi Lembaga Keuangan sendiri cukup berbeda-beda, tergantung dari jenis


lembaganya. Meski begitu, berikut beberapa fungsi Lembaga Keuangan secara
umum. Baik Lembaga Keuangan Bank maupun Non-Bank.

1. Memberikan jaminan keamanan penyimpanan uang


Lembaga Keuangan yang berdiri di bawah hukum Indonesia, tentunya segala
kegiatannya akan diawasi dan aktivitas bisnisnya harus sesuai dengan aturan yang
ada. Salah satu aturannya, yaitu memberikan jaminan moral dan hukum pada
nasabah agar mereka merasa aman dan percaya, bahwa dana yang mereka miliki
tersimpan secara utuh. Kemudian akan dikembalikan saat jatuh temponya tiba,
misalnya untuk tabungan deposito.

2. Memberikan informasi pada nasabah


Masyarakat yang menggunakan jasa Lembaga Keuangan wajib mendapatkan
informasi lengkap tentang produk keuangan yang digunakannya. Melalui
Lembaga Keuangan, nasabah dapat menerima informasi yang telah diberikan dan
pengetahuan sejelas-jelasnya untuk kepentingannya.

Misalnya, saat nasabah ingin mengambil produk KPR, pihak bank wajib
memberikan informasi tentang produk KPR dari A sampai Z. Supaya nasabah
paham bagaimana sistem KPR yang berlaku di sana dan bisa mengikutinya
dengan baik.

3. Melancarkan pertukaran produk yang menggunakan kredit dan uang


tunai
Lembaga Keuangan pun berfungsi melancarkan jasa pertukaran produk yang
mencakup barang dan jasa menggunakan sistem kredit atau uang tunai. Misalnya,
nasabah yang ingin memiliki rumah dapat melakukan pembayaran melalui KPR
lewat Bank.

4. Sebagai alat transaksi untuk segala kegiatan


Lembaga Keuangan juga berfungsi menyediakan alat transaksi yang bisa
digunakan di mana saja untuk berbagai macam keperluan. Contohnya, seperti
transfer antar bank, pembayaran tagihan harian, hingga ke pembayaran untuk
belanja.

5. Memberikan pembiayaan untuk usaha dan kebutuhan konsumtif


Dalam hal ini, Lembaga Keuangan berfungsi menghimpun dana masyarakat dan
kemudian memutarnya kembali, melalui produk pinjaman yang tersedia untuk
pembiayaan sesuai keperluan nasabah.

c.) Jenis-Jenis Lembaga Keuangan


Berdasarkan jenisnya, Lembaga Keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua
jenis, yaitu lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank.

1. Lembaga Keuangan Bank


Lembaga Keuangan Bank (depository financial institution) adalah Lembaga
Keuangan yang memberikan fasilitas dan jasa perbankan bagi masyarakat.
Baik dalam penyimpanan, pembayaran, dan pemberian dana.
Sederhananya, Lembaga Keuangan Bank merupakan lembaga perantara
keuangan yang didirikan dengan wewenang untuk menerima dan menghimpun
simpanan uang, meminjamkan uang, serta menerbitkan banknote.

2. Lembaga Keuangan Non-Bank


Lembaga Keuangan Non-Bank (non-depository financial institution) atau
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah lembaga keuangan yang
melakukan proses penghimpunan dana dengan cara mengeluarkan surat-surat
berharga.
Selain itu, Lembaga Non-Bank juga memberikan berbagai jasa keuangan dan
menarik dana dari masyarakat secara deposito atau tidak langsung.

Contoh Lembaga Keuangan Bank

1.   Bank Sentral


Bank Sentral bertanggung jawab untuk menstabilkan sistem moneter di suatu
negara. Masing-masing negara punya Bank Sentral. Di Indonesia, Bank Sentral
yang diandalkan adalah Bank Indonesia. Tentunya, Bank Indonesia harus selalu
memastikan nilai mata uang Rupiah stabil, agar dapat memberikan kestabilan
juga pada perekonomian masyarakat.

2.   Bank Komersial (Bank Umum)


Bank Komersial juga kita kenal sebagai Bank Umum, yaitu badan usaha yang
memberikan jasa perbankan pada masyarakat secara konvensional atau dengan
sistem syariah. Bank Umum menyediakan jasa keuangan, seperti tabungan,
deposito, giro, KPR, kredit multiguna, dan lainnya.

3.   Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


BPR merupakan Bank yang yang menerima simpanan dalam bentuk deposito
berjangka, menyediakan pinjaman dan layanan keuangan lainnya pada
masyarakat di wilayah terpencil. Oleh karena itu, BPR biasanya berada di
pedesaan dan lokasi lainnya yang jauh dari pusat.

Contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank


1. Perusahaan Asuransi
Dalam perusahaan asuransi tentunya menyediakan jasa proteksi pada para
nasabahnya. Agar dapat mendapatkan proteksi itu, nasabah diwajibkan membayar
premi sesuai ketentuan. Nasabah pun bisa mendapatkan berbagai macam proteksi,
mulai dari proteksi jiwa, proteksi yang berkaitan dengan kesehatan, proteksi ketika
bepergian, dan lainnya.

2. Pegadaian
Pegadaian adalah Lembaga Keuangan Non-Bank yang menyediakan kredit dengan
jaminan. Masyarakat bisa mendapatkan pinjaman dengan syarat menjaminkan
hartanya. Contoh harta yang bisa dijaminkan adalah perhiasan, alat elektronik,
kendaraan bermotor, dan lainnya.

3. Pasar Modal (Bursa Efek)


Pasar modal juga menjadi salah satu jenis Lembaga Keuangan Non-Bank andalan.
Melalui pasar modal, nasabah bisa bertransaksi menggunakan surat-surat berharga,
seperti saham, surat utang atau obligasi, hingga reksa dana.

Dari transaksi itu lah, nasabah nantinya bisa meraup keuntungan yang melimpah.
Untuk bisa memasukinya, nasabah harus mendaftarkan diri dulu lewat sekuritas atau
manajer investasi.

Anda mungkin juga menyukai