Anda di halaman 1dari 15

LEMBAGA KEUANGAN, UANG & PENGELOLAAN UANG

KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
 Amelia
 Ayu Andini Saputri
 Kayla Aura Armelia
 Nur Ilham
 Sherly Dina Aulia
 Thamrin Agus

X PH 1
SEKOLAH MENENGAH KEJURAN
SMK4N KOTA JAMBI
2022/2023

BAB 2
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem keuangan merupakan suatu sarana penting dalam peradaban masyarakat
modern. Tugas utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
dana tersebut kepada peminjam untuk kemudian digunakan untuk ditanamkan pada
sektor produksi atau investasi, di samping digunakan untuk aktivitas membeli barang
dan jasa-jasa sehingga aktivitas ekonomi dapat tumbuh dan berkembang serta
meningkatkan standar kehidupan. Oleh karena itu, sistem keuangan memiliki peranan
yang sangat mendasar dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat.
Uang merupakan bagian yang penting bagi kehidupan kita dalam kegiatan sehari
– hari. Bahkan ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darah dalam sebuah
perekonomian. Stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan
sejauh mana peranan uang dalam perekonomian oleh masyarakat dan otoritas moneter.
Maka dari itu apabila tidak ada uang mungkin perekonomian suatu Negara akan kacau
akibat tidak adanya uang untuk transakasi. Dan oleh sebab itulah uang tercipta untuk
mempermudah jalannya perekonomian sebuah Negara. Dalam perekonomian modern
sekarang ini hampir tidak bisa meninggalkan peranan uang dalam kegiatan ekonomi
dalam kehidupan kita. Definisi uang bisa dibagi menjadi dua pengertian yaitu menurut
hukum dan definisi uang menurut fungsi. Definisi uang menurut hukum yaitu sesuatu
yang ditetapkan oleh undang – undang sebagai uang dan sah untuk alat transaksi
perdagangan. Sedangkan definisi uang menurut fungsi yaitu sesuatu yang secara umum
dapat diterima dalam transaksi perdagangan serta untuk pembayaran hutang – piutang
Menurut Nasution (1998) fungsi uang dalam perekonomian dapat
digolongkan beberapa jenis yaitu :

1. Uang sebagai alat tukar (medium of exchange)


2. Uang sebagai alat satuan nilai ( unit of account)
3. Uang sebagai penyimpan kekayaan nilai ( store of value)

Semakin majunya perkembangan jaman uang dapat diartikan secara


sempit dan luas. Pengertian dalam arti sempit yaitu hanya sebatas pada uang
yang dapat berfungsi untuk mendorong transaksi ekonomi berupa uang kartal
dan uang giral atau disebut juga (M1). Sedangkan pengertian luas yaitu
semua bentuk benda yang dapat digunakan untuk kegiatan transaksi yang
tidak terbatas pada uang kartal dan uang giral saja tetapi benda lain yang
dapat berfungsi sebagai uang seperti tabungan, deposito berjangka dan
sebagainya atau juga disebut dengan (M2).
Dalam peredaranyan uang sangat ditentukan oleh otoritas pemerintah
yaitu penguasa moneter seperti Bank Indonesia sebagai bank sentral. Karena
jumlah uang beredar diluar kendali pemerintah dapat menimbulkan
konsekuensi atau pengaruh yang buruk bagi perekonomian secara keseluruan.
Pengaruh yang buruk ini dapat dilihat pada kurang terkendalinya
perkembangan ekonomi terutama seperti tingkat produksi dan harga
Pengelolaan keuangan sangatlah penting bagi masyarakat yang berperan sebagai
pelaku ekonomi. Pengelolaan keuangan adalah suatu aksi untuk memenuhi kebutuhan
keuangan pada masa yang akan datang, dan digunakan untuk memecahkan masalah
ekonomi pribadi, keluarga maupun perusahaan. Pengelolaan keuangan juga mempunyai
tujuan agar mencapai kesuksesan dalam keuangan.
Banyak orang yang berpikir bahwa pengelolaan keuangan itu hanya perlu
dilakukan oleh orang kaya atau keluarga yang mempunyai kondisi ekonomi
bercukupan, tapi pemikiran seperti itu perlu dibuang. Menurut Yayasan Purba Danarta
(2015:8), fungsi dari pengelolaan keuangan adalah:
1. Menyadarkan akan kondisi keuangan saat ini
2. Merencanakan masa depan dengan menetapkan tujuan dan
bagaimana mencapainya
3. Membuat sebuah sistem kontrol dan evaluasi dari pengaturan
pendapatan maupun pengeluaran yang akan mengarah ke pencapaian tujuan
dan cita- citanya.
Jadi fungsi dari pengelolaan keuangan tidak hanya dibatasi pada kemampuan
mengatur pendapatan saat ini tetapi juga kemampuan dalam menetapkan dan
merencanakan tujuan dimasa yang akan datang. Maka pengelolaan keuangan harus
dilakukan oleh siapa saja, karena pengelolaan yang baik dapat membantu seseorang
dalam mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan cara
pengelolaan keuangan yang baik, teratur, positif dan tanggung jawab yang besar dalam
melakukan proses pengelolaan tersebut. Pengelolaan keuangan tidak hanya dibatasi
pada pengaturan keuangannya saja, tetapi juga menyangkup di bagian pengaturan,
perencanaan, pengendalian dan bahkan evaluasi keuangan.

B. POKOK PEMBAHASAN

A). Lembaga Keuangan


1. Pengertian Lembaga Keuangan
2. Fungsi Lembaga Keuangan
3. Jenis-Jenis Lembaga Keuangan
4. Contoh Lembaga Keuangan Bank
5. Contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank
6. Manfaat Lembaga Keuangan
7. Peran Lembaga Keuangan Dalam Perekonomian
B). Uang
1. Pengertian Uang
2. Pengertian Uang Menurut Para Ahli
3. Fungsi Uang
4. Jenis Uang
C). Pengelolaan Keuangan
1. Pengertian Pengelolaan Keuangan
2. Tujuan Pengelolaan Keuangan
3. Fungsi Pengelolaan Keuangan
BAB 2
PEMBAHASAN

A. LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga Keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa
keuangan yang bergerak dengan cara memberikan fasilitas jasa layanan keuangan,
menghimpun dana dari masyarakat, dan menyalurkannya kembali untuk pendanaan ke
berbagai kegiatan keuangan yang mempengaruhi jalannya perekonomian. Tak hanya itu,
Lembaga Keuangan juga perlu memutar arus uang dalam perekonomian dengan
mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase.
Kegiatan usaha dalam Lembaga Keuangan pun berbagai macam, seperti
memberikan jasa layanan keuangan, memberikan pinjaman, penyertaan modal, dan lain
sebagainya. Walau demikian, dalam operasionalnya, Lembaga Keuangan hanya
menjalankan salah satu atau dua kegiatan usaha sekaligus.
Contoh proses pengumpulan dana yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan yang
cukup konvensional antara lain, seperti penyediaan layanan penyimpanan dana
(tabungan) dan contoh dari kegiatan proses penyaluran dana, yaitu penyediaan jasa
pinjaman (kredit).
Pendirian sebuah Lembaga Keuangan juga harus mengikuti prosedur menurut
Undang-Undang yang berlaku. Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga lainnya perlu ikut
memberikan pengawasan terhadap kegiatan di berbagai Lembaga Keuangan.
Pengawasan dan regulasi yang ketat diperlukan untuk menciptakan bisnis jasa keuangan
yang sehat untuk masyarakat.

 Fungsi Lembaga Keuangan


Lembaga Keuangan mempunyai berbagai fungsi yang berkaitan erat dengan
keseharian masyarakat. Kehadirannya memberi dampak baik bagi kehidupan
masyarakat, sehingga jadi lebih berkualitas.
Namun, fungsi Lembaga Keuangan sendiri cukup berbeda-beda, tergantung dari
jenis lembaganya. Meski begitu, berikut beberapa fungsi Lembaga Keuangan secara
umum. Baik Lembaga Keuangan Bank maupun Non-Bank.
1. Memberikan jaminan keamanan penyimpanan uang
Lembaga Keuangan yang berdiri di bawah hukum Indonesia, tentunya segala
kegiatannya akan diawasi dan aktivitas bisnisnya harus sesuai dengan aturan yang ada.
Salah satu aturannya, yaitu memberikan jaminan moral dan hukum pada nasabah agar
mereka merasa aman dan percaya, bahwa dana yang mereka miliki tersimpan secara
utuh. Kemudian akan dikembalikan saat jatuh temponya tiba, misalnya untuk tabungan
deposito.
2. Memberikan informasi pada nasabah
Masyarakat yang menggunakan jasa Lembaga Keuangan wajib mendapatkan
informasi lengkap tentang produk keuangan yang digunakannya. Melalui Lembaga
Keuangan, nasabah dapat menerima informasi yang telah diberikan dan pengetahuan
sejelas-jelasnya untuk kepentingannya.
Misalnya, saat nasabah ingin mengambil produk KPR, pihak bank wajib
memberikan informasi tentang produk KPR dari A sampai Z. Supaya nasabah paham
bagaimana sistem KPR yang berlaku di sana dan bisa mengikutinya dengan baik.
3. Melancarkan pertukaran produk yang menggunakan kredit dan uang
tunai
Lembaga Keuangan pun berfungsi melancarkan jasa pertukaran produk yang
mencakup barang dan jasa menggunakan sistem kredit atau uang tunai. Misalnya,
nasabah yang ingin memiliki rumah dapat melakukan pembayaran melalui KPR lewat
Bank.
4. Sebagai alat transaksi untuk segala kegiatan
Lembaga Keuangan juga berfungsi menyediakan alat transaksi yang bisa
digunakan di mana saja untuk berbagai macam keperluan. Contohnya, seperti transfer
antar bank, pembayaran tagihan harian, hingga ke pembayaran untuk belanja.
5. Memberikan pembiayaan untuk usaha dan kebutuhan konsumtif
Dalam hal ini, Lembaga Keuangan berfungsi menghimpun dana masyarakat dan
kemudian memutarnya kembali, melalui produk pinjaman yang tersedia untuk
pembiayaan sesuai keperluan nasabah.
Masyarakat bisa menggunakan jasa pembiayaan ini sesuai kebutuhan dan harus
memenuhi syarat tertentu terlebih dulu. Misalnya, nasabah yang ingin membuat
usahanya lebih besar, mengajukan pinjaman produktif pada Bank.

 Jenis-Jenis Lembaga Keuangan


Berdasarkan jenisnya, Lembaga Keuangan di Indonesia terbagi menjadi dua
jenis, yaitu lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank.
1. Lembaga Keuangan Bank
Lembaga Keuangan Bank (depository financial institution) adalah Lembaga
Keuangan yang memberikan fasilitas dan jasa perbankan bagi masyarakat. Baik dalam
penyimpanan, pembayaran, dan pemberian dana.
Sederhananya, Lembaga Keuangan Bank merupakan lembaga perantara
keuangan yang didirikan dengan wewenang untuk menerima dan menghimpun
simpanan uang, meminjamkan uang, serta menerbitkan banknote.
2. Lembaga Keuangan Non-Bank
Lembaga Keuangan Non-Bank (non-depository financial institution) atau
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah lembaga keuangan yang melakukan
proses penghimpunan dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga.
Selain itu, Lembaga Non-Bank juga memberikan berbagai jasa keuangan dan
menarik dana dari masyarakat secara deposito atau tidak langsung.
Beberapa contoh Lembaga Keuangan yang bukan Bank, antara lain adalah
perusahaan leasing, perusahaan asuransi, perusahaan modal ventura, perusahaan dana
pensiun, bursa efek, pegadaian, reksadana, dan lain-lain.
 Contoh Lembaga Keuangan Bank
1.   Bank Sentral
Bank Sentral bertanggung jawab untuk menstabilkan sistem moneter di suatu
negara. Masing-masing negara punya Bank Sentral. Di Indonesia, Bank Sentral yang
diandalkan adalah Bank Indonesia. Tentunya, Bank Indonesia harus selalu memastikan
nilai mata uang Rupiah stabil, agar dapat memberikan kestabilan juga pada
perekonomian masyarakat.
2.   Bank Komersial (Bank Umum)
Bank Komersial juga kita kenal sebagai Bank Umum, yaitu badan usaha yang
memberikan jasa perbankan pada masyarakat secara konvensional atau dengan sistem
syariah. Bank Umum menyediakan jasa keuangan, seperti tabungan, deposito, giro,
KPR, kredit multiguna, dan lainnya.
3.   Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR merupakan Bank yang yang menerima simpanan dalam bentuk deposito
berjangka, menyediakan pinjaman dan layanan keuangan lainnya pada masyarakat di
wilayah terpencil. Oleh karena itu, BPR biasanya berada di pedesaan dan lokasi lainnya
yang jauh dari pusat.

 Contoh Lembaga Keuangan Bukan Bank


1. Perusahaan Asuransi
Dalam perusahaan asuransi tentunya menyediakan jasa proteksi pada para
nasabahnya. Agar dapat mendapatkan proteksi itu, nasabah diwajibkan membayar
premi sesuai ketentuan. Nasabah pun bisa mendapatkan berbagai macam proteksi, mulai
dari proteksi jiwa, proteksi yang berkaitan dengan kesehatan, proteksi ketika bepergian,
dan lainnya.
2. Pegadaian
Pegadaian adalah Lembaga Keuangan Non-Bank yang menyediakan kredit
dengan jaminan. Masyarakat bisa mendapatkan pinjaman dengan syarat menjaminkan
hartanya. Contoh harta yang bisa dijaminkan adalah perhiasan, alat elektronik,
kendaraan bermotor, dan lainnya.
3. Pasar Modal (Bursa Efek)
Pasar modal juga menjadi salah satu jenis Lembaga Keuangan Non-Bank
andalan. Melalui pasar modal, nasabah bisa bertransaksi menggunakan surat-surat
berharga, seperti saham, surat utang atau obligasi, hingga reksa dana.
Dari transaksi itu lah, nasabah nantinya bisa meraup keuntungan yang melimpah.
Untuk bisa memasukinya, nasabah harus mendaftarkan diri dulu lewat sekuritas atau
manajer investasi.
4. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi merupakan Lembaga Keuangan Bukan Bank yang memberikan jasa
simpan-pinjam kepada anggotanya dengan bunga yang relatif rendah, sehingga
membebaskan masyarakat dari rentenir dan dapat mengelola uang secara lebih
produktif.
 Manfaat Lembaga Keuangan
Dari beberapa contoh Lembaga Keuangan di atas, tentunya semua Lembaga yang
bergerak di bidang keuangan memiliki manfaat bagi masyarakat dan perekonomian.
1. Memudahkan transaksi dengan menjadi lintas pembayaran
Manfaat Lembaga Keuangan yang paling utama, yaitu memberikan kemudahan
dan keamanan dalam transaksi keuangan. Contohnya, menjadi lintas pembayaran
tagihan sehari-hari, transfer antar bank, transfer uang ke luar negeri, hingga transaksi
untuk berbelanja. Masyarakat pun kini dapat melakukan transaksi dengan mudah
melalui aplikasi perbankan, jadi tidak perlu datang ke kantornya langsung.
2. Menyediakan uang tunai dengan penarikan melalui ATM
Salah satu manfaat Lembaga Keuangan bagi masyarakat selanjutnya, yaitu
manfaat likuiditas yang artinya menyediakan uang tunai dan terjamin keasliannya.
Pengambilan uang tunai itu bisa dilakukan di ATM terdekat.
3. Mengalihkan aset untuk memperoleh keuntungan
Lembaga Keuangan adalah badan yang bisa mengalihkan aset keuangan untuk
keperluan tertentu. Contohnya, memberikan pinjaman pada nasabah lain. Dana tersebut
memang akan selalu di putar agar Lembaga Keuangan tersebut bisa terus hidup atau
memperoleh keuntungan.
4. Relokasi pendapatan untuk digunakan di masa depan
Lembaga Keuangan menjadi tempat aman untuk relokasi pendapatan nasabah.
Nasabah pun jadi bisa menggunakan dana di Lembaga Keuangan tertentu untuk masa
depan. Misalnya, ditabung untuk persiapan pensiun atau untuk pendidikan anak.

 Peran Lembaga Keuangan dalam Perekonomian


Sebagai bagian integral atau tak terpisahkan dalam bidang perekonomian.
Berikut peran penting Lembaga Keuangan.
1. Lembaga Keuangan seperti Bank Sentral memiliki peranan sebagai pencetak uang
rupiah yang dipergunakan sebagai alat pembayaran sah, dengan tujuan untuk
mempermudah transaksi keuangan di antara masyarakat dalam perekonomian makro
suatu negara.
2. Lembaga Keuangan Bank Komersial memiliki tugas untuk menerbitkan cek yang
berguna untuk mempermudah transaksi yang dilakukan oleh nasabah.
3. Lembaga Keuangan juga bisa berperan sebagai broker, pialang, atau dealer yang
bertugas untuk meningkatkan efisiensi di antara kedua belah pihak dengan nasabah.
4. Lembaga Keuangan turut berperan dalam membantu penyaluran dana dari sektor
rumah tangga kepada peminjam, secara tak terbatas dan tanpa dikenal oleh pemilik
dana. Biaya transaksi dan biaya informasinya sendiri lebih rendah, dibandingkan
jika peminjam harus mencari serta melakukan transaksi secara langsung.
5. Lembaga Keuangan juga memiliki peran untuk mengurangi risiko kerugian yang
mungkin dialami oleh pemilik dana atau penabung. Rugi yang dimaksud adalah
tidak dibayarkan kembali uang simpanan milik nasabah, di mana hal ini tidak akan
terjadi karena adanya strategi Lembaga Keuangan dalam mengatur berbagai alokasi
dana.
B. UANG
 Pengertian Uang

Dalam ilmu ekonomi modern, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum
diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta
kekayaan berharga lainnya juga untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga
menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

Kesimpulannya uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh
masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian
barang dan jasa, serta pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun
kekayaan. Jika melihat bahan pembuatan uang, maka jenis uang bisa dibagi menjadi dua
berdasarkan bahannya, yaitu:

Pada awalnya di Indonesia, uang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia.


Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah
untuk mencetak uang dicabut.

Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-


satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu
disebut dengan hak oktroi.

Pembahasan mengenai keuangan Indonesia dalam ranah politik sendiri dapat


Grameds pelajari pada buku Kuasa Uang karya Burhanuddin Muhtadi.

 Pengertian Uang Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian uang menurut para ahli:

 Mankiw
Uang adalah persediaan aset yang bisa dengan segera digunakan untuk melakukan
transaksi, selain itu uang merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai atau diterima
untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun hutang, uang memiliki satu
tujuan fundamental dalam sistem ekonomi, memudahkan pertukaran barang dan
jasa, mempersingkat waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan
perdagangan.
 Menurut Albert Gailort Hart
Pengertian uang menurut Albert Gailort Hart adalah suatu kekayaan yang dimiliki
untuk dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang tertentu
pula. Menurut Walker Pengertian uang secara umum adalah semua hal yang dapat
dilakukan oleh uang itu. Dengan kata lain, uang adalah uang karena fungsinya
sebagai uang dan bukan karena fungsi-fungsi yang lain.
 Menurut A. C. Pigou
Menurut pendapat dari A. C. Pigou, pengertian uang dapat didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat tukar.
 Menurut Rollin G.
Thomas Rolling G. Thomas menyatakan arti uang adalah segala sesuatu yang
tersedia dan umumnya diterima umum sebagai alat pembayaran untuk pembelian
barang dan jasa, serta untuk pelunasan utang.
 Menurut R. S. Sayers
Pengertian uang menurut R. S. Sayers dalam bukunya berjudul Modern Banking
adalah segala sesuatu yang umum diterima bagi pembayaran utang.
 Menurut Irma Rahmawati
Irma Rahmawati mengemukakan pendapat bahwa uang merupakan suatu benda
yang mampu untuk disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai alat untuk
penukaran dalam perdagangan.
 Menurut H. Robertson
Arti uang menurut H. Robertson merupakan segala sesuatu yang umum diterima
dalam pembayaran barang dan jasa dalam masyarakat.
 Menurut Rismsky K. Judisseno
Definisi uang merupakan satu media yang mampu untuk diterima yang digunakan
oleh setiap pelaku ekonomi atau pun pelaku pasar uang guna mempermudah pada
saat bertransaksi.
 Menurut Kasmir
Pengertian uang merupakan alat tukar menukar, dalam hal ini uang digunakan
sebagai alat untuk membeli atau menjual suatu barang maupun jasa. Dengan kata
lain uang dapat dilakukan untuk membayar terhadap barang yang akan dibeli atau
diterima sebagai akibat dari penjualan barang dan jasa.
 Menurut George N. Halm
Pengertian uang adalah hal untuk mempermudah perantara tukar-menukar dalam
mengatasi masalah sistem barter atau kesulitan-kesulitan dalam transaksi kredit.
Menurut
 Ensiklopedia Indonesia
Pengertian uang menurut Ensiklopedia Indonesia adalah segala sesuatu yang
biasanya digunakan dan diterima secara umum sebagai alat penukar atau standar
pengukur nilai, yaitu standar daya beli, standar uang dan garansi menanggung utang.

 Fungsi Uang

Fungsi Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran
barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter.
Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi
turunan.

1. Fungsi Asli Uang

Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah memenuhi
syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability).
Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau
setidaknya dijamin keberadaannya oleh pemerintahan.

Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya
cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta
tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan
mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung
stabil dari waktu ke waktu (stability of value). Fungsi asli uang terbagi menjadi:

 Sebagai Alat Tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah


pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan
barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
 Sebagai Satuan Hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang atau jasa yang diperjualbelikan,
menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang
juga dipakai untuk menentukan harga barang atau jasa (alat penunjuk harga).
Sebagai alat satuan hitung, uang juga berperan untuk memperlancar pertukaran.
 Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan
daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini
menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya,
maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa
pada masa mendatang.

2. Fungsi Turunan Uang

Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai
fungsi turunan. Fungsi turunan tersebut diantaranya:

 Sebagai Alat Pemindah Kekayaan: Seseorang yang hendak pindah dari suatu
tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan
bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang
baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan
rumah yang lama.
 Sebagai Pendorong Kegiatan Ekonomi: Apabila nilai uang stabil orang lebih
bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan
ekonomi akan semakin meningkat.
 Sebagai Alat Pembayaran yang Sah: Kebutuhan manusia akan barang dan jasa
yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-
menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang
diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang,
yaitu uang.
 Sebagai Alat Pembayaran Utang: Uang dapat digunakan untuk mengukur
pembayaran pada masa yang akan datang.
 Sebagai Alat Penimbun Kekayaan: Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan
semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang
disisihkan dan ditabung untuk keperluan pada masa datang

 Jenis Uang

Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu
uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan
oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang
dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk
simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.

Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat


mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya
dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.

1. Jenis Uang Berdasarkan Bahan Pembuatnya

Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan
uang kertas.

A). Uang Logam

Uang logam terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua
logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali,
sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang
lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai, yaitu:

 Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai
emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
 Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang
tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah
(Rp. 500,00).
 Nilai tukar (riil), nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat
ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan
dengan semangkuk bakso).

B). Uang Kertas

Selanjutnya Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan
cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23
tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang
dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang
menyerupai kertas).

2. Jenis Uang Berdasarkan Lembaga yang Mengeluarkan

Menurut lembaga yang mengeluarkannya, uang dibedakan menjadi uang kartal


(kepercayaan) dan uang giral (simpanan di bank):

 Uang Kartal (kepercayaan) yaitu uang yang dikeluarkan oleh negara berdasarkan
undang-undang dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal di
Indonesia terdiri atas uang logam dan uang kertas.
 Uang Giral (simpanan di bank) yaitu dana yang disimpan pada koran di bank-
bank umum yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melakukan pembayaran
dengan perantara cek bilyet, giro, atau perintah membayar. Uang giral dikeluarkan
oleh bank umum dan merupakan uang yang tidak berwujud karena hanya berupa
saldo tagihan di bank.

3.Uang Berdasarkan Nilainya

Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan
uang tanda (token money):

 Uang Penuh (full bodied money) – Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh
apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang
digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai
intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka
nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
 Uang Tanda (token money) – Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah
apabila nilai yang tertera di atas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan
untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai
intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp750,00.

C. Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan adalah upaya yang dilakukan sebuah perusahaan dalam
merancang kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan serta pengendalian dana dan aset.
Mengingat pentingnya pengelolaan keuangan, Anda harus merencanakannya secara cermat.

Saya mengajak Anda agar tahu tentang pentingnya memahami tujuan dan fungsi
pengelolaan keuangan. Hal ini penting karena uang yang dikelola tanpa ilmu bisa
memunculkan permasalahan dikemudian hari.

 Tujuan Pengelolaan Keuangan

Setiap perusahaan yang ingin maju dan berkembang wajib mengelola keuangannya
dengan benar. Beberapa tujuan pengelolaan keuangan antara lain:

1. Menjaga cash flow agar belanja perusahaan tetap terkendali.


2. Meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dengan mengurangi budget yang tidak
prioritas.
3. Membuat struktur modal menjadi lebih seimbang antara anggaran dengan dana yang
terpinjam.
4. Pengelolaan keuangandapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam kurun
waktu yang panjang.
5. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, otomatis anggaran perusahaan akan
semakin efisien.
6. Memaksimalkan modal perusahaan, salah satunya karena kepercayaan para investor
yang semakin meningkat sehingga mereka bersedia meningkatkan investasinya.
7. Mengurangi biaya modal karena perencanaan yang tepat.
8. Mengurangi risiko kerja karena keputusan manajemen keuangan yang tepat.
 Fungsi Pengelolaan Keuangan

Mengapa pengelolaan keuangan begitu penting bagi perusahaan? Sebab,


pengelolaan keuangan memiliki fungsi yang jelas, yang harus dijalankan oleh manajer
perusahaan.

1. Fungsi Planning, yakni sebuah perencanaan keuangan di perusahaan yang mencakup


manajemen uang kas, perhitungan rugi laba, serta perencanaan cash flow.
2. Fungsi Budgeting merupakan kegiatan penganggaran untuk pengadaan barang/jasa.
Anda harus menekan budget seminimal mungkin untuk meraih keuntungan yang
lebih besar.
3. Fungsi Controlling fokus pada pengawasan dan evaluasi terhadap kondisi keuangan
sehingga sistem keuangan berjalan dengan baik.
4. Fungsi Auditing mengarahkan Anda untuk memeriksa keuangan sesuai prinsip
akuntansi untuk menghindari potensi penyelewengan dana.
5. Fungsi Reporting adalah kegiatan pelaporan kinerja keuangan. Prosesnya harus
dilakukan secara terbuka karena laporan ini berisi informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk
dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta
kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase
tertentu dari besarnya dana yang disalurkan. Sekalipun perbankan kovensional telah
menjadi bagian utama dalam menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan
ulama  menyatakan bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai
dengan ajaran islam. Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga keuangan dalam
konsep ekonomi islam yang dikenal dengan perbankan syari’ah, namun faktanya
pemakai jasanya perbankan syari’ah juga banyak dari kalangan non-islam. Lembaga
keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang
melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Lembaga keuangan utama adalah
Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan para pelaku usaha dapat melakukan transaksi
keuangan dalam jumlah besar yang tidak mungkin dilakukan secara tunai.
Kesimpulan uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh
masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian
barang dan jasa, serta pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun
kekayaan.
Pengelolaan keuangan adalah sebuah proses manajemen perusahaan, mulai dari
perolehan dana hingga bagaimana dana itu dimanfaatkan untuk kemajuan perusahaan.
Maka, keuangan perusahaan harus dikelola secara baik.

B. SOAL (ESSAY)

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan?
2. Sebut dan jelaskan manfaat Lembaga Keuangan!
3. Fungsi Uang terbagi menjadi 2, Sebutkan!
4. Sebut dan jelaskan Tujuan pengelolaan keuangan!
5. Sebut dan Jelaskan fungsi pengelolaan keuangan!

Jawaban

1. Lembaga Keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa keuangan
yang bergerak dengan cara memberikan fasilitas jasa layanan keuangan,
menghimpun dana dari masyarakat, dan menyalurkannya kembali untuk pendanaan
ke berbagai kegiatan keuangan yang mempengaruhi jalannya perekonomian

2. a. Memudahkan transaksi dengan menjadi lintas pembayaran


Manfaat Lembaga Keuangan yang paling utama, yaitu memberikan kemudahan dan
keamanan dalam transaksi keuangan. Contohnya, menjadi lintas pembayaran tagihan
sehari-hari, transfer antar bank, transfer uang ke luar negeri, hingga transaksi untuk
berbelanja. Masyarakat pun kini dapat melakukan transaksi dengan mudah melalui
aplikasi perbankan, jadi tidak perlu datang ke kantornya langsung.
b. Menyediakan uang tunai dengan penarikan melalui ATM
Salah satu manfaat Lembaga Keuangan bagi masyarakat selanjutnya, yaitu manfaat
likuiditas yang artinya menyediakan uang tunai dan terjamin keasliannya.
Pengambilan uang tunai itu bisa dilakukan di ATM terdekat.
c. Mengalihkan aset untuk memperoleh keuntungan
Lembaga Keuangan adalah badan yang bisa mengalihkan aset keuangan untuk
keperluan tertentu. Contohnya, memberikan pinjaman pada nasabah lain. Dana
tersebut memang akan selalu di putar agar Lembaga Keuangan tersebut bisa
terus hidup atau memperoleh keuntungan.
d. Relokasi pendapatan untuk digunakan di masa depan
Lembaga Keuangan menjadi tempat aman untuk relokasi pendapatan nasabah.
Nasabah pun jadi bisa menggunakan dana di Lembaga Keuangan tertentu untuk
masa depan. Misalnya, ditabung untuk persiapan pensiun atau untuk pendidikan
anak.
3. a. Fungsi asli uang
b. Fungsi turunan uang

4. a. Menjaga cash flow agar belanja perusahaan tetap terkendali.


b. Meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dengan mengurangi budget yang tidak
prioritas.
c. Membuat struktur modal menjadi lebih seimbang antara anggaran dengan dana
yang terpinjam.
d. Pengelolaan keuangandapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam kurun
waktu yang panjang.
e. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, otomatis anggaran perusahaan akan
semakin efisien.
f. Memaksimalkan modal perusahaan, salah satunya karena kepercayaan para investor
yang semakin meningkat sehingga mereka bersedia meningkatkan investasinya.
g. Mengurangi biaya modal karena perencanaan yang tepat.
h. Mengurangi risiko kerja karena keputusan manajemen keuangan yang tepat.

5. A. Fungsi Planning, yakni sebuah perencanaan keuangan di perusahaan yang


mencakup manajemen uang kas, perhitungan rugi laba, serta perencanaan cash flow.
B. Fungsi Budgeting merupakan kegiatan penganggaran untuk pengadaan
barang/jasa. Anda harus menekan budget seminimal mungkin untuk meraih
keuntungan yang lebih besar.
C. Fungsi Controlling fokus pada pengawasan dan evaluasi terhadap kondisi
keuangan sehingga sistem keuangan berjalan dengan baik.
D. Fungsi Auditing mengarahkan Anda untuk memeriksa keuangan sesuai prinsip
akuntansi untuk menghindari potensi penyelewengan dana.
E. Fungsi Reporting adalah kegiatan pelaporan kinerja keuangan. Prosesnya harus
dilakukan secara terbuka karena laporan ini berisi informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai