Anda di halaman 1dari 16

Nama: Dita Yuliana

Nim: C 0118010

Kelas: Manajemen A 18

Tugas Fainal: Manajemen Keuangan

BAB 2

Lingkungan Makro Perbankan Indonesia

Lingkungan Makro. Adalah tempat yang didalamnya terdiri atas berbagai

kekuatan serta lembaga yang memiliki hubungan dan mampu mempengaruhi

transaksi yang terjadi antara pasar dan perusahaan. Didalamnya juga terdapat

beberapa komponen, yaitu perekonomian, teknologi, kebudayaan, dan kebijakan

pemerintah setempat.

Lingkungan Makro. Adalah tempat yang didalamnya terdiri atas berbagai

kekuatan serta lembaga yang memiliki hubungan dan mampu mempengaruhi

transaksi yang terjadi antara pasar dan perusahaan. Didalamnya juga terdapat

beberapa komponen, yaitu perekonomian, teknologi, kebudayaan, dan kebijakan

pemerintah setempat

Represi financial adalah suatu keadaan dimana pasar modal sedang tidak

efisien atau tdk dalam keseimbangan. Sedangkan liberalisasi finansial adalah

upaya untuk meningkatkan efisiensi dan stabilitas sistem keuangan. Represi

menuju liberalisasi finansial diartikan bahwa kondisi pasar keuangan atau

stabilitas nilai uang sebuah negara yg sedang Tidak baik(Represi) maka dilakukan

perubahan atau penataan kembali sistem keuangan negara tersebut dgn liberalisasi

finansial yang berupa mekanisme manajemen perbankan yg baik dan benar untuk

mencapai stabilitas dan pasar keuangan yg baik.

Salah satu kbijakanx adalah penataan mekanisme manajemen perbankan

dgn baik. Mekanisme yang baik dan bnar demi pnvapaian stabilitas ekonomi dan
pasar uang. Mengapa pemerintah ga mmpabrik rupiah dlm jumlah yg bxk?? Pdhl

masyarakat Indonesia bayak yang miskin... Klw duit bredar bayak kan qt bsa kaya

smua donk... Ga ada lagi yg hdup melarat...Nah... Mengapa pmerintah

mengendalikan filter produksi uang rupiah??

Liberalisasi financial merupakan kebijakan moneter... Khusus moneter

untuk menstabilkan kondisi pasar modal dan pasar uang Karna jika investor asing

mnguasai pasar... Ibarat qt d jajah kmbali dlm hal kbijakan moneter... Bsa

mmbahayakan kondisi perekonomian Indonesia.

Represi keuangan (financial repression) terjadi karena adanya pembatasan

tingkat suku bunga dalam perekonomian yang dapat menyebabkan rendahnya

minat masyarakat untuk menyimpan uang dan supply dana investasi akan

menurun.

Pengaruh dari financial deepening akan semakin menurn apabila laju

inflasi tahunan yang terlalu tinggi. Peningkatan tersebut menurunkan kredit

kepada sektor swasta dan kegiatan perdagangan di pasar modal. Hal tersebut dapat

menghambat sektor keuangan. Sehingga dapat mengurangi dampak positif dari

financial deepnening terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dibutuhkan upaya untuk menjaga stabilitas keuangan dan moneter di

Indonesia. berbagai kebijakan moneter juga perlu dikeluarkan dan melibatkan

para pelaku di pasar uang maupun perbankan. Karena dengan ketidakstabilan di

sektor keuangan dan moneter dapat mempengaruhi perkembangan pada financial

deepening.

Pendalaman keuangan (financial deepening) adalah ukuran moneter yang

menjelaskan besarnya tingkat monetisasi masyarakat dalam sektor keuangan.

Tingkat monetisasi ini dapat diukur dari berbagai rasio jumlah uang beredar

terhadap PDB negara. Semakin besar rasio yang diperoleh menunjukkan semakin
dalamnya sektor keuangan negara. Semakin besar pendalam keuangan akan

semakin besar pula kemmapuan sektor keuangan dalam menyediakan likuiditas

keuangan yang dibutuhkan masyarakat.

Terdapat beberapa pandangan mengenai indikator-indikator pengukuran

untuk mengetahui perkembangan sektor keuangan di suatu negara, di antaranya

pendapatan yang dikemukakkan oleh Lynch (1996) yang menyatakan terdapat

lima indikator untuk mengetahui perkembangan sektor keuangan suatu negara,

antara lain ukuran kuantitatif, ukuran struktural, harga sektor keuangan, skala

produk, dan biaya transaksi. Selain itu ada faktor-faktor yang mempengaruhi

pendalaman keuangan (financial deepening) antara lain nilai mata uang,

pendapatan nasional, dan tingkat bunga.

BAB 3

Manajemen perbankan

A. Pengertian bank dan lembaga keuangan

Pengertian bank menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 adalah:

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kreditan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Manajemen Perbankan Merupakan suatu Ilmu yang mempelajari segala

kegiatan penyerapan atau pengumpulan dana, penyaluran utang piutang,

pelaksanaan lalu lintas transaksi keuangan serta pertukaran mata uang hal ini

dilakukan agar lebih efektif terhadap pencapaian tujuan yang telah dibuat.

Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank, di antaranya

adalah pengumpulan dan penarikan dana, menetapkan segala kebijakan yang

mengatur penarikan tabungan dan penyaluran kegiatan kredit, membuat rencana


tabungan, mengatur lalu lintas dana asing dan dana sendiri, serta mengatur

keseimbangan antara investasi primer dan dana bank.

Manajemen perbankan memiliki peranan yang penting dan harus dimiliki

oleh semua lembaga keuangan mengingat segala kegiatan usaha sangat

memerlukan sebuah manajemen agar bisa menjadi lebih berkembang. Bahkan

pengetahuan mengenai manajemen dalam usaha bank juga tidak hanya diketahui

oleh karyawan dan pimpinan Bank, melainkan teman-teman mahasiswa juga bisa

belajar dari perjalanan Perbankan sampai saat ini baik di Indonesia maupun di luar

negeri.

Pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak

dibidang keuangan dimana kegiatannya baik hanya menghimpun dana, atau hanya

menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana.

B. Sejarah perbankan

Sejarah dikenalkannya asal mula kegiatan perbankan dimulai dari jasa

penukaran uang, dalam sejarah para pedagang dari berbagai kerajaan melakukan

transaksi dengan menukarkan uang, dimana penukaran uang melakukan antar

mata uang kerajaan yang satu dengan mata uang kerajaan lainnya.

 Kegiatan-kegiatan bank

Dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank

sehari-hari tidak terlepas dari bidang keuangan. Sama seperti halnya perusahaan

lainya, kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat kita katakan sebagai

te4mpat melayani segala kebutuhan para nasabahnya. Para nasabah datang silih

bergantu baik secara pembeli jada maupun penjual jasa yang ditawarkan. hal ini

sesuaidengan kegiatan utama bank yaitu membeli uang dari masyarakat

(menghimpun dana) melalui simpanan dan kemudian menjual uang yang


diperoleh dari penghimpunan dana dengan cara (menyalurkan dana) kepada

mastarakat umum dalam bentuk kredit ataupun pinjaman.

Dalam melaksanakan kegiatannya setiap bank berbeda seperti kegiatan

bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat. Kegiatan bank umum lebih

luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya produk yang ditawarkan oleh bank

umum lebih lengkap, hal ini disebabkan bamk umum mempunyai kebebasan

untuk menentukan jenis produk dan jasanya, sedangkan bank perkreditan rakyat

mempunyai keterbatasan tertentu sehingga kegiatannya menjual produk dan

wilayah operasinya lebih sempit dibandingkan dengan baqnk umum.

Manajemen perbankan memiliki daalam pelaksanaanya, berikut beberapa

kegiatan dari manajemen perbankan:

 Manajemen Sumber dana bank

 Perbankan ditugaskan untuk mengatur pengumpulan dana dan

penarikan dana dengan efektis.

 Merencanakan tata sarana untuk penyaluran kredit

 Menetapkan kebijakan penarikan dana atau tabungan, juga

penyaluran kredit secara efektif.

 Mengelola dana bank sendiri dan dana dari pihak lain.

 Penyaluran dana secara efektif kepada masyarakat.

 Monitoring kebijakan moneter bank


BAB 4

Aspek Operasional Bank

Lembaga keuangan bernama bank bukan sesuatu yang asing lagi pada

masa kini. Keberadaan bank sangat memiliki fungsi yang besar di sekitar

kehidupan manusia. Jika dahulu bank hanya dikenal bagi pihak-pihak yang ingin

menabungkan sebagian uangnya, kini fungsi dan kegiatan operasional bank

semakin beragam. Secara sederhana, bank kini sudah mengaakomodasi berbagai

kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan. Mulai dari mentransfer dana secara

real time antar rekening, pembayaran dan penerimaan gaji, pembayaran terhadap

barang dan jasa, sampai melakukan investasi keuangan dapat dilakukan melalui

lembaga ini.

Dalam melaksanakan kegiatannya bank dibedakkan antara kegiatan. Bank

umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat. Artinya produk ditawarkan oleh

bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan

untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Berkreditan Rakyat

mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih sempit.

Tujuan penting dari bank tersebut membuat lembaga keuangan ini harus

menjalankan fungsinya dengan baik. Jika ada yang berpikir bahwa bank hanyalah

lembaga yang mencari profit semata, tentu anggapan itu salah. Sebab dari

penjabaran Undang-Undang tentang Perbankan tersebut, terdapat tiga fungsi

utama yang harus dijalankan oleh tiap bank guna mendukung pembangunan

nasional.

Fungsi bank menurut undang-undang perbankan :

1. Menghimpun Dana Masyarakat

Kegiatan untuk menghimpun dana masyarakat ini dilakukan bank dengan

membuka berbagai produk tabungan. Diharapkan dengan produk tersebut,


masyarakat lebih sadar dengan cara penyimpanan uang yang benar dan lebih

aman.

Tidak hanya tabungan biasa, bank juga menghadirkan pilihan produk

berupa deposito yang dianggap dapat mengakomodasi keinginan masyarakat yang

ingin menyimpan uangnya sekaligus menginvestasikannya. Produk yang satu ini

menawarkan bunga lebih tinggi, namun dengan setoran yang lebih tinggi pula

dibandingkan produk tabungan biasa.

2. Menyalurkan Dana Kepada Masyarakat

Dana yang dihimpun dari masyarakat oleh bank tentu tidak hanya

dibiarkan mengendap. Jika hanya dibiarkan tanpa dikelola, tentu tidak ada yang

namanya bunga kepada nasabah. Tujuan untuk membantu pelaksanaan

pembangunan nasional dan pemerataan pembangunan juga tidak dapat terwujud.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, bank juga berfungsi menjadi penyalur

dana kepada masyarakat yang membutuhkan layanan keuangan dari lembaga

tersebut. Penyaluran dana oleh bank dilakukan dengan penyediaan berbagai

fasilitas kredit. Dengan memanfaatkan fasilitas tersebut, masyarakat diharapkan

dapat menyejahterakan kehidupannya dan menghasilkan usaha untuk mendukung

pembangunan nasional.

3. Menyediakan Layanan Jasa Bank

Menyadari bahwa bukan hanya kredit yang dapat menjadi upaya untuk

mewujudkan pembangunan nasional yang merata, bank akhirnya difungsikan pula

untuk menyediakan berbagai layanan jasa yang memudahkan masyarakat untuk

melakukan transaksi keuangan. Awalnya, bank menyediakan layanan jasa transfer

untuk memudahkan pengiriman uang dari satu daerah ke daerah lain hingga ke

luar negeri. Namun seiring waktu, layanan bank kini semakin beraneka ragam.
Layanan bank kini sudah dapat dinikmati masyarakat dari berbagai kelas.

Dengan layanan jasa tersebut, masyarakat dimudahkan untuk melakukan berbagai

transaksi pembayaran maupun pembelian. Contohnya saja, kini bank

menyediakan layanan pembayaran listrik, telepon, sampai pembelian tiket

transportasi. Dengan layanan tersebut, alur pembayaran maupun menjadi lebih

jelas dan aman.

Overhaad Cost (OC)

= 12 x 5.118 + 209.800 : 1 x 3.07

= 12 X 20,819

= 249, 828

Makalah Kelompok 1
ASPEK OPERASIONAL BANK

A. PERKREDITAN

1. Penerapan Prinsip Kehati – hatian dalam Perkreditan

Penerapan prinsip 5C yang dilakukan bertujuan agar dapat mengenali

identitas profil calon nasabahnya lebih jauh dan bagaimana karakteristik transaksi

nasabah tersebut. Penerapan prinsip 5C ini juga digunakan sebagai analisis

terhadap nasabah yang digunakan sebagai bahan pertimbangan pemberian kredit

dan menghindarkan bank dari berbagai kemungkinan resiko kerugian yang

mungkin dapat terjadi.


 Identifikasi Nasabah

Sebelum melakukan hubungan kerja sama pihak bank harus melakukan

identifikasi terhadap calon nasabahnya seperti profil nasabah dan karakteristiknya.

Sehingga pada awal pengajuan permohonan kredit wajib melampirkan identitas

diri seperti KTP, SIM, Kartu Keluarga dan tanda pengenal lainnya.

B. MANAJEMEN LIKUIDITAS

1. Pengertian Manajemen Likuiditas

Manajemen likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam

menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajiban-kewajiban

maupun komitmen yang telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat.

Manajemen likuiditas melibatkan perkiraan sumber dana dan penyediaan kas

secara terus menerus baik kebutuhan jangka pendek atau musiman maupun

kebutuhan jangka panjang.

2. Ketentuan-Ketentuan Umum Tentang Likuiditas

A. Likuiditas Rupiah

Ketentuan mengenai Likuiditas Rupiah sebagai berikut:

 Likuiditas minimum yang wajib dipelihara. Berikut rumus untuk mengukur

likuiditas minimum yang wajib dipelihara, dengan standar ketentuan 2% =

2%.

 Bank dalam menghimpun dana diwajibkan memelihara sejumlah likuiditas

tertentu dari total DPK yang dihimpun oleh bank dlm periode tertentu.

C. MANAJEMEN GAP ( MISMATCH )

1. Pengertian Manajemen Gap

Manajemen gap adalah upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan

perbedaan (mismatch) antara Rate Sensitive Assets (RSA) terhadap Rate Sensitive

Liabilities (RSL). Adapun aset atau liabilitas dinyatakan sensitive bila aliran
kasnya berubah pada arah dan luas yang sama dengan perubahan tingkat bunga

jangka pendek.

Fund gap adalah selisih antara RSA dengan RSL. Hal itu dapat dinyatakan

dalam rumus berikut ini:

Fund gap dapat bernilai 0 (RSA=RSL)

Positif (RSA>RSL)

Negatif (RSA)

2. Tujuan Manajemen Gap

 Untuk menghindari kerugian akibat dari gejolak tingkat suku bunga

 Mengusahakan pendapatan yang maksimal dalam batas risiko tertentu

 Menunjang kebutuhan manajemen likuiditas

 Mengelola risiko serendah mungkin

 Menyusun struktur neraca yang dapat meningkatkan kinerja dengan tingkat

suku bunga yang waja

Makalah Kelompok 2

Operasional Bank dan Perbankan Internasional

A. Melakukan riset pemasaran bank

Riset Pemasaran Bank adalah Suatu kegiatan

perancangan,pengumpulan,penganalisaan dan pelaporan data serta temuannya

secara sistematis yang relevan dengan suatu situasi atau masalah pemasaran

tertentu yang dihadapi bank. Hasil riset pemasaran bank akan mempengaruhi

penetapan tujuan dan sasaran pemasaran bank yang jelas dan spesifik agar segala

kegiatan akan terencana dan ada standar pengendalian yang baku sebagai

pedoman setiap pegawai bank.

Adapuan langkah- langkah yang harus dilakukan dalam melakukan

strategi pemasaran Bank yaitu menetapkan segmentasi pasar, menetapkan pasar


sasaran, menentukan posisi pasar, menetapkan strategi memasuki pasar, dan

mengembankan bauran pasar.

Jasa bank adalah semua kegiatan bank, baik yang langsung maupun tidak

langsung yang berkaitan dengan fungsi bank sebagai lembaga yang memperlancar

pembayaran transaksi perdagangan, memperlancar peredaran uang, dan

memberikan jaminan kepada nasabah. adapun fungsi jasa Bank yaitu Jasa bank

dalam rangka melancarkan transaksi pembayaran, dan Jasa bank dalam rangka

memperlancar peredaran uang.

A. Melakukan riset pemasaran bank

Riset Pemasaran Bank adalah Suatu kegiatan

perancangan,pengumpulan,penganalisaan dan pelaporan data serta temuannya

secara sistematis yang relevan dengan suatu situasi atau masalah pemasaran

tertentu yang dihadapi bank.

Riset pemasaran (marketing research) adalah teknik yang digunakan untuk

melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara

sistematik sehingga dapat digunakan sebagai masukan dalam pengambilan

keputusan di bidang pemasaran barang dan jasa.

B. Menetapkan tujuan pemasaran bank

Hasil riset pemasaran bank akan mempengaruhi penetapan tujuan dan

sasaran pemasaran bank yang jelas dan spesifik agar segala kegiatan akan

terencana dan ada standar pengendalian yang baku sebagai pedoman setiap

pegawai bank.

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah sebagai berikut: 1.

Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lainmemudahkan dan merangsang

konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk embeli produk yang ditawarkan

bank secara berulang-ulang.


Tujuan ini diperlukan agar dapat ditentukan apa yang segera dapat

dilakukan,pengembangan rencana-rencana yang efektif,menentukan sasaran untuk

prestasi individu dan menilai hasilnya.

C. Mengembangkan strategi pemasaran bank

Strategi pemasaran merupakan cara-cara yang harus dilakukan untuk

mencapai yujuan pemasaran bank.

Memasarkan produk-produk bank yang anda memang merupakan bagian

dari kegiatan bank yang bisa dibilang sangat penting. Hal ini akan menjadi hal

yang sangat penting dalam meningkatkan income untuk bank itu sendiri. Semakin

banyak produk yang diminati oleh masyarakat, maka pastinya juga akan

memberikan jumlah income perusahaan yang lebih besar pula.

Karena sangat pentingnya, setiap bagian marketing bank harus benar-benar

mengetahu strategi pemasaran bank yang tepat, dengan harapan untuk

mendapatkan kepercayaan dari para nasabah atau klien.

Sebenarnya beberapa hal dari strategi ini memang tidak jauh berbeda

dengan strategi pemasaran produk lainya. Hanya saja pada strategi pemasaran
bank biasanya dilandaskan pada 4 hal yang menjadi bagian penting untuk

mendukung maksimalnya strategi ini. Hal-hal yang dimaksud adalah produk,

harga, lokasi dan juga promosi.

Makalah Kelompok 3

PERBANKAN INTERNASIONAL DAN PERBANKAN INDONESIA

A. Usat-Pusat Keuangan Internasional

Bank Internasionalv Perbankan internasional terkonsentrasi di beberapa

kota yang sekaligus juga dikenal sebagai pusat-pusat keuangan dunia dan

meupakan pusat keuangan yang terbesar : London,Tokyo dan New York.

Jenis transaksi yang terjadi di pusat-pusat keuangan tersebut:


 Menyediakan dana bagi pelanggan domestik .

 Melayani pasar internasional.

 Melayani pasar offshore Offshore Centers

B. Strategi perbankan Internasional

Krisis yang melanda perekonomian dunia saat ini, memaksa pihak

perbankan harus mengatur strategi agar dapat mempertahankan diri. Banyak juga

para ahli ekonomi yang meramalkan bahwa jika perbankan tidak siap menghadapi

hal ini maka imbasnya akan sangat besar terhadap perkembangan bank tersebut.

Bahkan krisis golbal saat ini, dikhawatirkan akan berakibat lebih parah

dibandingkan krisis ekonomi yang pernah terjadi di tahun 1997.

Strategi yang dilakukan pihak perbankan untuk menghadapi hal ini pada

dasarnya terpola pada bagaimana cara menguasai pangsa pasar yang ada,

sekalipun pertumbuhan perekonomian sedang tidak stabil yang berakibat

kebuthan pasar juga mengalami penurunan.

Makalah Kelompok 4

MANAJEMEN PERBANKAN

A. Peta Perkreditan

Perkembangan kredit dalam bentuk rupiah dan valuta asing yang

disalurkan oleh perbankan menunjukkan pertumbuhan yang pesat pasca Pakto

1988, terutama tahun 1989-1991.

B. Kausalitas Antara Kredit dan PDB Dalam Jangka Pendek

Salah satu kontroversi utama di kalangan para ahli ekonomi pembangunan

sejak tahun 1960-an adalah kausalitas antara sektor finansial dengan sektor riil.

Dua kemungkinan hubungan kausalitas antara pembangunan sektor finansial dan

pertumbuhan ekonomi, yaitu: Demand following dan Supply leading.


C. Peranan Kondisi Pasar Kredit Risiko

Macet dipandang merupakan fungsi positif dari suku bunga, rasio

debt/equity dari peminjam, dan derajat ketidakpastian dalam sistem keuangan.

D. Penyebab Dan Penggolongan Kredit Bermasalah

Pengertian Kredit Bermasalah adalah suatu keadaan di mana nasabah

sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank

seperti yang telah diperjanjikannya.

E. Penyelamatan Dan Penyelesaian Kredit Macet

Penyelamatan Kredit Bermasalah Rencana tindak lanjut yang dapat

dilakukan adalah dengan 3R, yaitu: Reschedulling (penjadwalan Kembali),

Reconditioning (Persyaratan Kembali) Restructuring (Penataan Kembali)

Penyelesaian kredit Bermasalah. Yaitu Penyelesaian kredit bermasalah secara

damai dan Penyelesaian kredit bermasalah melalui saluran hukum

F. Mengapa Usaha Kecil Perlu Dikembangkan?

Sejak tahun 1983, pemerintah secara konsisten telah melakukan berbagai

upaya deregulasi sebagai upaya penyesuaian struktural dan restrukturisasi

perekonomian. Kendati demikian, banyak yang mensinyalir deregulasi di bidang

perdagangan dan investasi tidak memberi banyak keuntungan bagi perusahaan

kecil dan menengah; bahkan justru perusahaan besar dan konglomeratlah yang

mendapat keuntungan.

Makalah Kelompok 5

TOPIK-TOPIK AKTUAL SEPUTAR PERBANKAN INDONESIA

A. PENGERTIAN BANK LIKUIDITAS BANK INDONESIA

BLBI atau Bantuan Likuiditas Bank Indonesia adalah fasilitas yang

diberikan oleh Bank Indonesia kepada perbankan, untuk menjaga kestabilan

sistem pembayaran dan sektor perbankan, agar tidak terganggu oleh adanya
ketidakseimbangan ( mismatch ) likuiditas, antara penerimaan dan penarikan dana

kepada bank-bank. ( Soehandjono, 2002 : Jakarta ).

Dalam arti yang luas pengertian BLBI adalah semua fasilitas likuiditas BI

yang disalurkan atau diberikan kepada bank-bank, diluar Kredit Likuiditas Bank

Indonesia ( KLBI ). Dalam hal ini jelas bahwa fasilitas yang diberikan oleh bank

Indonesia adalah uang/dana yang berasal dari keuangan negara, mengenai BI pada

waktu itu adalah bagian dari jajaran eksekutif dan merupakan “ kasir dari

pemerintah “.

B. JENIS-JENIS BLBI

Secara keseluruhan fasilitas likuiditas Bank Indonesia kepada perbankan

meiputi 15 jenis yang dikelompokan menjadi 5 yaitu :

 Fasilitas dalam rangka

Mempertahankan kestabilan sistem pembayaran nasional terhadap

gangguan dari timbulnya kesenjangan ( mismatch ) antara penerimaan dan

penarikan dana perbankan. fasilitas ini terdiri dari diskonto ( fasdis 1 ) yang

berjangka pendek dan fasdis II yang berjangka panjang.

 Fasilitas dalam rangka operasi pasar terbuka sesuai dengan program

moneter, yakni dalam bentuk pembelian BI atau Surat Berharga Pasar Uang

( SPBU ), surat hutang dari bank.

C. PERKEMBANGAN BLBI

Bantuan yang diberikan kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas

sebenarnya telah berlangsung jauh sebelum terjadinya krisis moneter, terus

berlanjut sehingga menjadi permasalahan bangsa dan negara sampai dengan saat

ini. pemerintah telah berupaya keras untuk meredam gejolak dan dampak negatif

yang eradi dalam masyarakat. Kepercayaan masyarakat luas terhadap bank

semenjak pertengahan tahun 1997 makin menurun, mendorong masyarakat luas


unuk menarik dananya secara besar-besaran. masyarakat mulai memindahkan,

menggunakan, atau mengalihkan dananya dalam bentuk investasi barang dan

sebagainya. Sehingga semakin memperburuk krisis ekonomi yang sedang

berlangsung.

D. ALTERNATIF SOLUSI BLBI

Pelaksanaan penyelesaian tagihan BLBI dengan proses :

Tagihan BLBI pada bank diambil alih ( BTO), diselesaikan dengan set off

goup loan dan konversi menjadi penyertaan modal sementara. penyelesaian

tagihan BLBI pada bank BTO dilakukan oleh unit kerja dibawah Deputi Ketua

Bank Restructing Unit ( BR ).

Anda mungkin juga menyukai