KEUANGAN di INDONESIA
Menurut Mandala Manurung dan Prathama Rahardja
(2004) yang dimaksud dengan lembaga keuangan
adalah lembaga yang kegiatan utamanya
mengumpulkan dan menyalurkan dana dari pihak
yang memiliki kelebihan dana (unit surplus) kepada
pihak yang membutuhkan dana (unit defisit)”.
Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990 tentang
Lembaga Keuangan, menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan lembaga keuangan adalah “Semua
badan yang kegiatannya di bidang keuangan,
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana
kepada masyarakat terutama guna membiayai
investasi perusahaan”.
Karakteristik Lembaga Keuangan
a.Sangat mengandalkan kepercayaan
Setiap kegiatan usaha membutuhkan kepercayaan namun demikian lembaga keuangan
dalam melaksankan kegiatan operasinya sangat mengandalkan kepercayaan karena bisnis
lembaga keuangan adalah bisnis kepercayaan
b. Dominannya aktiva dan pasiva finansial
Berbeda dengan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dimana neracanya
didominasi oleh aktiva dan pasiva non finasial sedangkan aktiva tetap dari lembaga
keuangan tidak terlalu dominan
c. Beroperasi berdasarkan prinsip transformasi aset ( asset transformation)
Transformasi aset adalah kemampuan lembaga keuangan mengubah kewajibannya yang
diperoleh akibat menawarkan produknya menjadi aktiva produktif. Kewajiban dari
lembaga keuangan dalam hal ini bank adalah dana yang dikumpulkan yang berasal dari
masyarakat baik dalam bentuk giro, tabungan ataupun deposito. Kewajiban tersebut
memerlukan biaya , untuk menutup biaya tersebut maka bank harus menyalurkan kredit
untuk memperoleh pendapatan
d. Efisiensi baru terjadi jika produksi dilakukan dalam skala
sangat besar.
e. Persaingan non harga
Didalam pasar keuangan, harga jasa keuangan yang
ditawarkan ( tingkat bunga) bukanlah satu-satunya daya tarik
tetapi yang lebih penting adalah apakah lembaga keuangan itu
dapat dipercaya atau mempunyai kredibilitas.
f. Membutuhkan sumberdaya manusia berkualitas tinggi
Perlunya kualitas SDM yang tinggi dalam pengelolaan
lembaga keuangan disebabkan karena risiko – risiko dari
kesalahan pengelolaan lembaga keuangan sangat besar dan
seringkali tak terlihat dalam jangka pendek. Misalnya
kerapuhan pengelolaan perbankan di Indonesia yang mulai
tumbuh tahun 1988 , dampaknya baru terasa pada sekitar tahun
g. Beroperasi dalam pasar berstruktur non kompetisi
sempurna.
Lembaga keuangan baru mencapai tingkat efisiensi jika
skala poduksinya sangat besar, serta kompleksitas
manajemen dan persingan non harga, maka jarang sekali
industri keuangan berstruktur pasar persaingan sempurna.
h. Beroperasi dalam pasar yang penuh regulasi.
Hal ini disebabkan karena dana yang dikelola oleh
lembaga keuangan sangat besar maka diperlukan regulasi
yang dimaksudkan agar tidak terjadinya tindakan –
tindakan kecurangan yang sengaja dan atau kesalahan
pengelolaan.
Klasifikasi Lembaga Keuangan
Berdasarkan batasan kegiatan pengumpulan dan
penyaluran dananya, lembaga –lembaga keuangan
dikelompokkan menjadi lembaga keuangan depositori
(depository financial institution) dan lembaga keuangan
non depositori (non depository financial institution).
Lembaga keuang depositori adalah lembaga keuangan
yang diperbolehkan mengumpulkan dana dari
masyarakat dalam bentuk deposito. Dalam praktiknya
lembaga yang boleh menerima simpanan dalam bentuk
depositori dari masyarakat adalah lembaga perbankan.
lembaga keuangan non depositori tidak diperkenankan menerima simpanan dalam bentuk
depositri oleh karena dikenal sebagi lembaga keuangan non bank (LKNB) atau ada juga
yang menyebut lembaga keuangan bukan bank (LKBB).
Perbedaan antara lembaga keuangan bank denganlembaga keuangan non bank
secara lebih rinci adalah sebagai berikut:
Lembaga keuangan bank erupakan lembaga keuangan yang paling lengkap
kegiatannya yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman serta melaksanakan
kegiatan jasa keuangan lainnya, sedangkan Lembaga keuangan non bank
kegiatannya difokuskan pada salah satu kegiatan keuangan saja. Misalnya :
perusahaan leasing menyalurkan dana dalam bentuk barang modal kepada
perusahaan penyewa (lessee), pegadaian menyalurkan dana dalam bentuk
pinjaman jangka pendek dengan jaminan barang bergerak.
Bank dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
giro, tabungan, deposito berjangka. Sedangkan LK Non Bank tidak dapat
secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro,
tabungan, dan deposito berjangka.
Bank Umum dapat menciptakan uang giral yang dapat mempengaruhi jumlah
uang yang beredar dimasyarakat. Sedangkan LK Non Bank tidak bisa
melakukan hal tersebut.
Lembaga Keuangan Bank:
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Umum
BPR
Lembaga Keuangan Bukan Bank:
Lembaga Pembiayaan
Lembaga Investasi
Lembaga kontraktual
BANK SENTRAL
(BANK INDONESIA)
Bank Sentral merupakan lembaga keuangan yang sangat
besar dan sangat berpengaruh terhadap prekonomian suatu
negara. Hal ini disebabkan karena melalui tugas dan
wewenangnya Bank Sentral dapat mengambil kebijakan
guna mencapai stabilitas makro ekonomi yang diinginkan.
pembahasan Bank Sentral yaitu Bank Indonesia mengacu
pada UU No.23 Tahun 1999 dan UU N0 3 Tahun 2004
serta Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009
tentang Bank Indonesia.
DEFINISI , STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA
Bank sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang
untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara,
merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran system pembayaran, mengatur dan mengawasi
perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai Lender of the last resort.
Bank Sentral negara Indonesia adalah Bank Indonesia
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun
badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai
badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan
peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari
undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan
tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank
Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam
maupun di luar pengadilan (bi.go.id diakses bulan Agustus 2016 )
Tujuan dan Tugas Pokok Bank Indonesia