Anda di halaman 1dari 35

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

 Deskripsi

Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep Sistem Keuangan di Indonesia yang terdiri dari
sistem perbankan, lembaga-lembaga pembiayaan serta lembaga pendanaan lainnya.

 TIU

Setelah mengikuti matakuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami, menjelaskan, dan
menerapkan konsep dan teori peran dari Sistem Keuangan, Lembaga Keuangan dan Sistem
Perbankan di Indonesia.

 Sumber Bahan:

a. Wajib

Kasmir. 2018. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Cetakan 19. Depok: Rajawali
Pers.

b. Pendukung

1. Thamrin Abdullah dan Francis Tantri. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan. Edisi 1. Cetakan 3.
Jakarta: Rajawali Pers.

2. Buku-buku Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.

PERTEMUAN 1

SISTEM MONETER

 Sistem moneter merupakan lembaga atau institusi yang dapat menciptakan uang kartal, uang
giral dan kuasi.
 Yang termasuk dalam sistem moneter adalah bank-bank atau lembaga-lembaga yang ikut
menciptakan uang giral.
 Di Indonesia yang dapat digolongkan ke dalam sistem moneter adalah otoritas moneter yaitu
Bank Indonesia dan bank-bank pencipta uang giral. Oleh karena itu sistem perbankan
merupakan bagian integral dari suatu sistem moneter.

OTORITAS MONETER

 Pemerintah dan Bank Sentral/Bank Indonesia bertanggung jawab menciptakan dan


menawarkan uang primer berupa uang kartal (kertas dan logam) bagi masyarakat umum dan
bank reserves bagi perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Sedangkan perbankan dan
lembaga keuangan lainnya berdasarkan uang primer yang dimiliki menciptakan uang
sekunder dalam bentuk giral, seperti giro (demand deposits), deposito berjangka (time
deposits), tabungan (saving deposits), dan uang sekunder lainnya. Mereka yang terlibat
dalam penciptaan dan penawaran uang beredar merupakan satu kesatuan dalam suatu
sistem moneter.
 Uang-uang yang ditawarkan melalui monetary system digunakan oleh masyarakat, baik
pengusaha maupun masyarakat biasa untuk keperluan konsumsi dan produksinya.
Penciptaan uang bukan semata-mata kehendak otoritas moneter (Bank Indonesia),
melainkan juga harus ada permintaan dari masyarakat sehingga jumlah uang beredar harus
memenuhi tuntutan mekanisme pasar yaitu pertemuan antara permintaan dan penawaran.
LATAR BELAKANG

 Dunia bisnis merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan di berbagai forum, baik
yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya pembicaraan masalah ini
disebabkan karena salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara adalah dari kemajuan
ekonominya, dan tulang punggung dari kemajuan ekonomi adalah dunia bisnis.
 Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam perusahaan dan
bergerak dalam berbagai bidang usaha, mulai dari usaha perdagangan, industri,
pertanian, manufaktur, peternakan, perumahan, keuangan, dan usaha-usaha lainnya.
 Masalah pokok dan paling sering dihadapi oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam
bidang usaha apa pun selalu tidak terlepas dari kebutuhan akan dana (modal) untuk
membiayai usahanya. Kebutuhan akan dana ini diperlukan baik untuk modal investasi
atau modal kerja. Dana memang dibutuhkan, baik untuk perusahaan yang baru berdiri
maupun sudah berjalan bertahun-tahun.
 Perusahaan yang bergerak di bidang keuangan lah yang memegang peranan sangat
penting dalam memenuhi akan kebutuhan dana. Hal ini disebabkan karena perusahaan
keuangan memang bidang utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan
dana bagi perusahaan lainnya, dan hampir tidak ada bidang usaha yang tidak
memerlukan dana. Dana merupakan masalah pokok yang selalu ada dan selalu muncul
dalam setiap usaha.
 Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau
yang sering kita sebut dengan lembaga keuangan. Kegiatan utama lembaga keuangan
adalah membiayai permodalan suatu bidang usaha, disamping usaha lain seperti
menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh pemiliknya. Selain itu,
kegiatan lain dari lembaga keuangan tidak terlepas dari jasa keuangan.
 Definisi secara umum yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan adalah: “setiap
perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana
atau kedua-duanya”. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu
berkaitan dengan bidang keuangan, apakah kegiatannya hanya menghimpun dana atau
hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana.

LEMBAGA KEUANGAN

 Lembaga keuangan bank atau kita sebut saja bank, merupakan lembaga keuangan yang
memberikan jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan bank
disamping menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit), juga melakukan
usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan. Kemudian usaha
bank lainnya yaitu memberikan jasa-jasa keuangan yang mendukung dan memperlancar
kegiatan memberikan pinjaman dan kegiatan menghimpun dana.
 Sebaliknya lembaga keuangan lainnya atau lembaga pembiayaan lebih terfokus kepada
salah satu bidang saja yaitu apakah penyaluran dana atau penghimpunan dana,
walaupun ada juga lembaga pembiayaan yang melakukan keduanya. Kemudian masing-
masing lembaga keuangan lainnya dalam menghimpun atau menyalurkan dana
mempunyai cara-cara tersendiri. Keunggulan kelompok lembaga keuangan bank adalah
memberikan pelayanan keuangan yang paling lengkap diantara lembaga keuangan yang
ada.
Dalam praktiknya, lembaga keuangan bank terdiri dari:

1. Bank Sentral

Bank Sentral di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan memegang fungsi bank
sirkulasi, bank to bank dan lender of the last resort. Biasanya pelayanan yang diberikan oleh
Bank Indonesia lebih banyak kepada pihak pemerintah dan dunia perbankan. Dengan kata lain,
nasabah Bank Indonesia dalam hal ini lebih banyak kepada lembaga perbankan.

Tugas bank indonesia sebagai bank sentral antara lain mengatur, menjaga dan memelihara
kestabilan nilai tukar rupiah dan mendorong kelancaran produksi dalam negeri. Kemudian
bertugas di dewan moneter, mengatur peredaran keuangan negara, mencetak uang kartal,
sebagai pemegang kas pemerintah, pembina dan mengawasi dunia perbankan, membidangi
keuangan internasional bagi kepentingan negara serta tugas-tugas dan usaha-usaha lainnya.

2. Bank Umum

Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan
melayani segenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga
lainnya. Bank umum juga dikenal dengan nama bank komersial dan dikelompokan kedalam 2
jenis antara lain bank umum devisa dan bank umum non devisa. Bank umum yang berstatus
devisa memiliki produk yang lebih luas daripada bank non devisa, antara lain dapat dilaksanakan
jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing atau jasa bank keluar negeri. Bank
umum juga terdiri dari dua jenis yaitu : (1). Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvesional dan/ atau (2). Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatan memberikan jasa lalu lintas pembayaran berdasarkan prinsip
syariah.

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang khusus melayani masyarakat kecil di
kecamatan dan pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat berasal dari Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung
Desa, Bank Pegawai, dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan Rakyat.
Jenis produk yang ditawarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat relatif sempit jika dibandingkan
dengan bank umum. Bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan oleh
Bank Perkreditan Rakyat, seperti pembukaan rekening giro dan ikut kliring.

Adapun jenis-jenis lembaga keuangan lainnya yang ada di indonesia saat ini antara lain :

1). Pasar Modal

Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari
dana (emiten) dengan para penanam modal (investor). Dalam pasar modal yang diperjualbelikan
adalah efek-efek seperti saham dan obligasi di mana jika diukur dari waktunya modal yang
diperjualbelikan merupakan modal jangka panjang.

2). Pasar Uang

Pasar uang (Money Market) sama seperti halnya pasar modal, yaitu pasar tempat memperoleh
dana dan investasi dana. Hanya bedanya modal yang ditawarkan di pasar uang adalah berjangka
waktu pendek dan di pasar modal berjangka waktu panjang. Dalam pasar uang transaksi lebih
banyak dilakukan dengan media elektronik, sehingga nasabah tidak perlu datang secara langsung.
3). Pegadaian

Perusahaan Pegadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman


dengan jaminan tertentu. Jaminan nasabah tersebut digadaikan, kemudian ditaksir oleh pihak
pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan. Besarnya nilai jaminan akan mempengaruhi
jumlah pinjaman. Sementara ini usaha pegadaian secara resmi masih dilakukan pemerintah.

4). Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing)

Perusahaan sewa guna usaha (Leasing) bidang usahanya lebih ditekankan kepada pembiayaan
barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabahnya. Sebagai contoh jika seseorang ingin
memperoleh barang-barang modal secara kredit, maka kebutuhan ini pembayarannya dapat
ditutup oleh perusahaan leasing. Pembayaran oleh nasabah diangsur sesuai dengan kesepakatan
yang telah dibuat. Jadi dalam hal ini perusahaan leasing lebih banyak bergerak dalam bidang
pembiayaan barang-barang kebutuhan modal.

5). Perusahaan Asuransi

Perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha pertanggungan.


Setiap nasabah dikenakan premi asuransi yang harus dibayar sesuai dengan perjanjian dan
perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dengan menggantikannya apabila nasabahnya
terkena musibah atau terkena resiko seperti yang telah diperjanjikan. Artinya usaha asuransi
merupakan kegiatan menanggung resiko yang dikaitkan dengan keuangan antara premi yang
harus dibayar dan klaim yang diterimanya. Besarnya premi akan mempengaruhi klaim yang akan
diterima. Perusahaan asuransi dibagi kedalam beberapa jenis seperti, asuransi kredit, asuransi
jiwa, asuransi kebakaran, asuransi beasiswa, asuransi hari tua, asuransi kecelakaan, asuransi
kehilangan dan jenis lainnya.

6). Perusahaan Anjak Piutang (Factoring)

Perusahaan anjak piutang (Factoring), dimana usahanya adalah mengambil alih pembayaran
kredit suatu perusahaan dengan cara membeli kredit bermasalah perusahaan lain, atau dapat
pula mengelola penjualan kredit perusahaan yang membutuhkannya. Usaha ini memang relatif
baru di Indonesia dan perusahaan anjak piutang memang kegiatan utamanya adalah membantu
perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dalam melakukan penagihan atau pengelolaan
utangnya. Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini merupakan fee yang telah disepakati
bersama atau keuntungan dari harga jual dengan hasil penagihan yang dilakukannya.

7). Perusahaan Modal Ventura

Perusahaan modal ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yang


usahanya mengandung resiko tinggi. Perusahaan jenis ini relatif masih baru di indonesia.
Usahanya lebih banyak memberikan pembiayaan dalam bentuk kredit tanpa jaminan yang
umumnya tidak dilayani oleh lembaga keuangan lainnya. Selama ini kredit dengan jaminan sangat
menyulitkan, memberatkan dan menghambat nasabah untuk memperoleh modal, walaupun
dewasa ini pihak perbankan telah memperlunak persyaratan untuk memperoleh kredit.

8). Dana Pensiun

Dana pensiun merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pensiun suatu
perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri. Penghimpunan dana pensiun melalui
iuran yang dipotong dari gaji karyawan. Kemudian dana yang terkumpul oleh dana pensiun
diusahakan lagi dengan menginvestasikannya ke berbagai sektor yang menguntungkan.
Perusahaan yang mengelola dan pensiun dapat dilakukan oleh bank atau perusahaan lainnya.

9). Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam membuka usaha bagi para anggotanya untuk menyimpan uang yang
sementara belum digunakan. Oleh pengurus koperasi uang tersebut dipinjamkan kembali kepada
para anggotanya yang membutuhkan, termasuk pada masyarakat umum yang membutuhkan jika
memungkinkan.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA LEMBAGA KEUANGAN BANK DENGAN LEMBAGA

KEUANGAN LAINNYA

 Perbedaan utama antara Lembaga Keuangan Bank dan non Bank adalah dari ragam
produk yang ditawarkannya. Kegiatan utama pihak perbankan disamping menyalurkan
dana juga menghimpun dana, sedangkan lembaga keuangan lainnya lebih diarahkan
kepada penyaluran dananya saja.
 Meskipun berbeda produk yang ditawarkan antara lembaga keuangan bank dan
lembaga keuangan lainnya, ada suatu hal yang sama yaitu dalam hal menentukan harga
yang harus dibayar atau dibeli oleh nasabahnya. Penentuan harga yang harus dibayar
atau harga jual dananya ditentukan dalam suatu tingkat suku bunga (kecuali bank yang
berdasarkan prinsip syariah). Masing-masing lembaga keuangan baik bank maupun
lainnya mempunyai cara sendiri dalam hal menentukan suku bunga pinjamannya. Hal ini
sesuai pula dengan tujuan perusahaan masing-masing.

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa fungsi dan peranan lembaga keuangan (terutama bank) adalah sebagai
perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana.
Bagi masyarakat yang kelebihan dana dapat menyimpan uangnya dalam bentuk simpanan
tabungan, giro, deposito atau bentuk simpanan lainnya. Begitu pula masyarakat yang kekurangan
dana dapat meminjam uang di lembaga-lembaga keuangan dalam bentuk kredit.
Sejarah Uang

 Barter
 Ternak, tembakau, kulit, bulu,minyak, alkohol, besi tembaga, emas, perak, intan berlian,
mutiara, kerang
 Logam dibentuk seperti harimau, kerbau, kambing dan binatang lain dengan berat dan
ukuran yang berbeda-beda
 Emas & Perak
 Uang Kertas
 Uang Giral 🡪 Cek
 Kartu Kredit, Kartu Debit dll
Syarat :
1. Orang yang diajak bertukar barang memiliki barang yang
dibutuhkan oleh orang yang mengajak bertukar barang.
2. Orang yang diajak bertukar barang membutuhkan barang
yg dimiliki oleh orang yang mengajak bertukar barang.
3. Barang yang akan dipertukarkan sama nikainya.

Sejarah Uang
 Setelah mengalami kesulitan dengan cara barter, manusia mulai memikirkan alternatif
benda (alat) yang dapat digunakan untuk mempermudah pertukaran. Alat tersebut
dikenal sebagai uang.
 Pertama kali manusia menggunakan barang/benda yang digunakan sebagai uang
sehingga dinamakan uang barang. Barang yang digunakan sebagai alat tukar bisa
bermacam- macam, misalnya kerang, tembakau, gading, dan garam.
 Manusia kemudian memakai emas dan perak untuk membuat uang dalam bentuk koin.
 Uang koin diciptakan oleh Croesus di Yunani sekitar 560–546 SM.
 Dalam sejarah pemakaian uang kertas sebagai bahan uang, Cina dianggap sebagai
bangsa yang pertama menemukannya, yaitu sekitar abad pertama Masehi pada masa
Dinasti T’ang.
 Sedangkan di abad modern, Benjamin Franklin ditetapkan sebagai Bapak Uang Kertas
karena ia yang pertama kali mencetak dolar dari bahan kertas yang semula digunakan
untuk membiayai perang kemerdekaan Amerika Serikat.

Ditemukan uang dari logam mulia (emas & Perak )

Memiliki sifat-sifat :

1. dapat diterima oleh siapapun.

2. tahan lama

3. mudah disimpan.

4. mudah dibawa kemana-mana.

5. dapat dibagi menjadi bagian kecil dengan tidak

mengurangi nilainya.

6. jumlahnya terbatas.

7. nilai uang tetap.


Sejarah Jenis-Jenis Uang di IndonesiA

 Perkembangan jenis uang yang beredar di Indonesia setelah 1945 beragam


 Setelah tahun 1951, ditetapkan alat pembayaran yang sah adalah rupiah (Hukum
Darurat No. 20 tanggal 27 September 1951 kemudian diperkuat dengan UU Pokok
Perbankan No. 13 Tahun 1968)
 Jenis-jenis mata uang sebelum tahun 1951:
o ORI (Uang Republik Indonesia) di pulau Jawa
o URIDAB (Uang Republik Indonesia Daerah Banten)
o URIPS (Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera)
o URITA (Uang Republik Indonesia Tapanuli)
o URIPSU (Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera Utara)
o URIBA (Uang Republik Indonesia Baru Aceh)
o UDMP (Uang Dewan Mandat Pertahanan Daerah Palembang)

Definisi & Arti Penting Uang

 Definisi : Sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran untuk pembelian
barang dan jasa serta pembayaran utang.
 Arti Penting :
o Dalam Produksi
o Dalam Pertukaran & Konsumsi
o Pada Masyarakat

Kriteria Uang

 Acceptability & Cognizability


 Stability of Value
 Elasticity of Supply
 Portability
 Durability
 Divisibility
 Acceptability & Cognizability
o Diterima dan diketahui secara umum
 Stability of Value
o Nilainya stabil/fluktuasi secara kecil
 Elasticity of Supply
o Cukup memenuhi kebutuhan usaha (tidak terlalu banyak/kurang)
 Portability
o Mudah dibawa
 Durability
o Tidak mudah rusak
 Divisibility
o Dapat dibagi
Jenis Uang

 Berdasarkan Bahan :
o Uang Logam & Kertas
 Berdasarkan Nilai :
o Uang bernilai penuh (full bodied money) & Uang yang tidak bernilai penuh
(representative full bodied money)
 Berdasarkan Lembaga Pembuatnya :
o Uang Kartal & Uang Giral
 Berdasarkan Kawasan Berlakunya :
o Uang Domestik & Uang Internasional.
 Berdasarkan Pertimbangan Uang adalah Kekayaan :
o Inside Money & Outside Money.

Netralitas Uang

 Uang dikatakan netral jika perubahan jumlah uang beredar tidak mengubah nilai
keseimbangan riil dari investasi konsumen, kesejahteraan/pendapatan.
 Uang dikatakan tidak netral jika model yang digunakan tidak memenuhi syarat di atas.

Motif yang mendorong masyarkat memegang (meminta) uang :

 Motif Transaksi (Transaction Motive) : merupakan kebutuhan masyarakat akan uang


untuk melancarkan transaksi sehari-hari
 Motif Berjaga- jaga (Precautionary Motive) : merupakan kebutuhan masyarakat akan
uang untuk mengantisipasi kejadian yang tidak bisa diramalkan sebelumnya
 Motif Spekulasi (Speculative Motive) : motif ini muncul setelah permintaan uang untuk
transaksi dan berjaga-jaga terpenuhi

Contoh mata uang beberapa negara :

1. Amerika Serikat : Dollar AS ( US $ )

2. Arab Saudi : Riyal Saudi ( R/SR )

3. Australia : Dollar Australia ( $A )

4. Brunai Darussalam : Dollar Brunei ( Br$ )

5. Negara-negara Eropa : Euro ( Zone Euro )

6. Denmark : Krona ( Dkr )

7. Swedia : Krona ( Skr )

8. Hongkong : Dollar Hongkong(HK$)

9. Cina : Renminbi/ Yuan ( Y )

10. Iran : Rial ( RI )

11. Jepang : Yen ( ¥ )

12. Korea Selatan : Won ( W )

13. Federasi Rusia : Rubel

14. Mesir : Paun mesir ( E )

15. Portugal : Escudo ( Esc )


Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank

 Pengertian Lembaga Keuangan


o Adalah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana,
menyalurkan dana dan atau kedua-duanya.
 Lembaga Keuangan di golongkan kedalam dua kelompok besar yaitu:
o Lenbaga keuangan bank
o Lembaga keuangan lain/non bank
o (Lembaga pembiayaan)

PENGERTIAN BANK

 Pengertian Bank :
 UU RI No. 14 Tahun 1967 “bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberi kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan pengedaran uang”.
 UUD RI No. 7 Tahun 1992 “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat”.
 UU RI NO.10 Tahun 1998:
 Bank 🡪 Badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak .
 Dari definisi di atas terdapat 3 tugas bank:
o Menghimpun Dana Masyarakat
o Menyalurkan Dana kepada Masyarakat
o Memberikan Jasa Lalu lintas Pembayaran dan Peredaran Uang

SEJARAH PERBANKAN

Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo
dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para
pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada
saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila
ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam
sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan
sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu
dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang
Valuta Asing (Money Changer).

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi


menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya
kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh
masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Jasa‐jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat
yang semakin beragam.
SEJARAH PERBANKAN DI INDONESIA

Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa
itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank‐bank yang
ada itu antara lain:

1. De Javasce NV.

2. De Post Poar Bank.

3. De Algemenevolks Crediet Bank.

4. Nederland Handles Maatscappi (NHM).

5. Nationale Handles Bank (NHB).

6. De Escompto Bank NV.

Di samping itu, terdapat pula bank‐bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari
Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank‐bank tersebut antara lain:

1. Bank Nasional Indonesia.

2. Bank Abuan Saudagar.

3. NV Bank Boemi.

4. The Chartered Bank of India.

5. The Yokohama Species Bank.

6. The Matsui Bank.

7. The Bank of China.

8. Batavia Bank.

SEJARAH PERBANKAN DI INDONESIA (Sambungan)

Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa
bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank‐bank yang ada di zaman awal
kemerdekaan antara lain:

1. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI
ʹ46.

2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari De
Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.

3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.

4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.

5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.

6. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.

7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.

8. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik.
9. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan
Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.

 Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga


keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat
(BPR), Bank Umum Syariʹah, dan juga BPR Syariʹah (BPRS). Masing‐masing bentuk
lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.

SEJARAH BANK PEMERINTAH

Seperti diketahu bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya, yaitu
Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankanpun tidak lepas dari pengaruh negara yang
menjajahnya baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta nasional. Berikut ini akan
dijelaskan secara singkat sejarah bank‐bank milik pemerintah, yaitu:

• Bank Sentral, Bank Sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun
1968. Kemudian ditegaskan lagi dengan UU No 23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari
De Javasche Bank yang di nasionalkan di tahun 1951.

• Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor, Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet
Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia
(BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi:

1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No 21 Tahun 1968.

2. Yang membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor Indonesia.

• Bank Negara Indonesia (BNI ʹ46), Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968
berubah menjadi Bank Negara Indonesia ʹ46.

• Bank Dagang Negara(BDN), BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan dengan PP
No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan UU No
18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN merupakan satu‐satunya Bank Pemerintah
yangberada diluar Bank Negara Indonesia Unit.

• Bank Bumi Daya (BBD), BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank,
kemudian menjadi Nationale Hendles Bank, selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia
Unit IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.

• Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo)

• Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank ini didirikan di daerah‐daerah tingkat I. Dasar
hukumnya adalah UU No 13 Tahun 1962.

• Bank Tabungan Negara (BTN), BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank
Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia Unit V dan terakhir
menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No 20 Tahun 1968.

• Bank Mandiri, Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank
Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor Indonesia
(Ban Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.
JENIS-JENIS BANK

UU RI NO.10 Tahun 1998:


 Bank Sentral
 Bank Umum
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BANK SENTRAL

Pengertian:

Bank Sentral adalah bank yang bertugas memelihara agar sistem moneter berjalan atau bekerja
secara efisien sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat pertumbuhan kredit/ uang yang
beredar sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa
mengakibatkan inflasi.

BI SEBAGAI BANK SENTRAL INDONESIA

BERTUGAS:

 Menetapkan dan melaksanakan Kebijakan Moneter


 Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
 Mengatur dan mengawasi Bank Umum dan BPR
 Hubungan dengan Pemerintah dan Internasional
 Akuntabilitas dan Anggaran

KEBIJAKAN MONETER

Adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa moneter (BI) untuk mempengaruhi jumlah uang
beredar dan kredit 🡪 mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.

INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER

1. KUANTITATIF:

Open Market Operation/ Operasi Pasar Terbuka

Discount Rate Policy/ Kebijakan Suku Bunga

Reserves Requirement/ Nisbah Cadangan

2. KUALITATIF:

Pembatasan-pembatasan kredit Ekspansif dan himbauan moral

 Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
 Dari definisi di atas, maka bank umum dapat dibedakan menjadi:

(1) Bank Umum Konvensional dengan falsafah bunga/interest,

(2) Bank Umum Syari’ah dengan falsafah bagi hasil.

BANK UMUM KONVENSIONAL


 >Lembaga Keuangan 🡪 tujuan mencari keuntungan
 Keuntungan diperoleh dari selisih biaya dan pendapatan
 Sumber pendapatan utama diperoleh dari “spread ”

JENIS-JENIS BANK UMUM

1. Bank-bank Pemerintah:

> Pemerintah Pusat

> Pemerintah Daerah

2. Bank-bank Swasta:

> Swasta Nasional

> Swasta Asing

JENIS BANK DARI SEGI MENENTUKAN HARGA

Berdasarkan Prinsip Konvensional:

Menetapkan bunga sebagai harga baik simpanan maupun pinjaman 🡪 spread

Berdasarkan Prinsip Syariah

Penentuan harga produknya berdasarkan hukum Islam :

1. Bagi hasil/ mudharabah

2. Penyertaan modal/ musyarakah

3. Keuntungan jual beli/ murabahah

4. Sewa murni/ ijarab

5. Pemindahaan kepemilikan sewa/ ijarah

wa iqtina

FUNGSI BANK UMUM (1)

 Menghimpun dana & menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman
 Menyediakan mekanisme & alat pembayaran yang efisien dalam kegiatan ekonomi
 Menciptakan uang melalui pembayaran kredit & investasi
 Menyediakan jasa pengelolaan dana & trust atau wali amanat bagi individu &
perusahaan
 Menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional
 Memberikan pelayanan penyimpanan untuk barang-barang berharga
 Menawarkan jasa-jasa keuangan lain berupa: kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer
dana dll

FUNGSI BANK UMUM (2)


1. AGENT OF TRUST
 Percaya dari masyarakat kepada Bank
 Percaya dari Bank kepada masyarakat
2. AGENT OF DEVELOPMENT
 Memperlancar kegiatan pembangunan
3. AGENT OF SERVICE
 Memberikan penawaran jasa-jasa perbankan kepada masyarakat

Menghimpun dana dari masyarakat ( Funding ) dalam bentuk :

1). Simpanan Giro (Demand Deposito)

2). Simpanan Tabungan ( Saving Deposit )

3). Simpanan Deposito ( Time Deposit )

Menyalurkan dana kemasyarakat ( Lending ) dalam bentuk:

1). Kredit Investasi

2). Kredit Modal Kerja

3). Kredit Perdagangan

Memberikan jasa-jasa bank lainnya

( Services ) seperti :

1). Transfer ( Kiriman Uang )

2). Inkaso ( Collection )

3). Kliring ( Clearing )

4). Save Deposit Box

5). Bank Card

6). Bank Notes ( Valas )

7). Bank Garansi

8). Referensi Bank

9). Bank Draft

10). Letter Of Credit ( L/C )

11). Travellers Cheque

12). Jual Beli Surat-Surat Berharga

13). Menerima setoran-setoran seperti :


- Pembayaran pajak

- Pembayaran telepon

- Pembayaran air

- Pembayaran listrik

- Pembayaran uang kuliah

14). Melayani pembayaran-pembayaran seperti :

- Gaji/pensiun/honorarium

- Pembayaran Deviden

- Pembayaran kupon

- Pembayaran bonus/hadiah

JASA BANK YG PERLU DIKELOLA SECARA PROFESIONAL

 FUNDING 🡪 menghimpun dana :


Tabungan, Deposito, Giro
 LENDING 🡪 menyalurkan dana :
Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Konsumtif, Kredit Profesi dll
 SERVICE 🡪 Jasa-jasa bank :
Transfer, Kartu Kredit, ATM, Safe Deposit Box, Pembayaran Telepon, Air, dll
1. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksankan kegiatan usahanya secara
konvesional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk hukum bank umum dan BPR
dapat berupa Perseroan Terbatas, Perusahaan Daerah dan Koperasi.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang khusus melayani usaha mikro di
kecamatan dan pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat berasal dari Bank Desa, Bank Pasar,
Lumbung Desa, Bank Pegawai yang kemudian dilebur menjadi Bank Perkreditan rakyat.
Jenis produk yang ditawarkan oleh Bank Perkreditan Rakyat relatif sempit dibandingkan
dengan bank umum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh
diselenggarakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, seperti pembukaan rekening giro dan
ikut kliring.

SUMBER-SUMBER DANA BANK

PENGERTIAN
 Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam
menghimpun dana untuk membiayai operasinya.
 Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan
sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang
(memberikan pinjaman) bank harus terlebih dahulu membeli uang (menghimpun dana),
sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan.
 Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan
sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

POKOK USAHA BANK

“HAL POKOK USAHA BANK ADALAH PEROLEHAN DANA DARI SISI PASIVA-NYA YANG KEMUDIAN
DITEMPATKAN PADA SISI AKTIVA DIMANA AKAN DIPEROLEH KEUNTUNGAN”

PENTINGNYA PENEGASAN USAHA POKOK BANK

 BANK TIDAK HANYA BERSUMBER DARI MODAL SAJA


 BANK HARUS MENJALANKAN FUNGSI INTERMEDIASI
o JUMLAH
o WAKTU
o KEUNTUNGAN
o PERUNTUKKAN

UANG TUNAI YANG DIMILIKI BANK / AKTIVA LANCAR BANK YANG SETIAP WAKTU DAPAT
DIUANGKAN

FUNGSI DANA BANK

 SUMBER KEGIATAN BANK


 MENJALANKAN FUNGSI INTERMEDIASI
 SUMBER KEUNTUNGAN DAN PERTUMBUHAN BANK
 MENENTUKAN TINGKAT KESEHATAN BANK

PENGERTIAN MODAL BANK

DANA YANG BERASAL DARI PEMILIK BANK /

PEMEGANG SAHAM BANK, BAIK PEMEGANG SAHAM

PENDIRI MAUPUN PEMEGANG SAHAM YANG IKUT DI KEMUDIAN HARI

FUNGSI MODAL

 FUNGSI PERLINDUNGAN:
o BAGI DEPOSAN,
o PENYANGGA SOLVABILITAS
 FUNGSI OPERASIONAL:
o FIX ASSET
 FUNGSI PENGATUR:
o ADMINISTRASI DAN OPERASIONAL BANK

TUJUAN:

 MEMPERKUAT STRUKTUR PERMODALAN


 PENYEBARAN KEPEMILIKAN
 MENINGKATKAN KINERJA BANK
 MENINGKATKAN KEUNTUNGAN BANK

PASAL 26 UU 10/1998 BU DAPAT MELAKUKAN EMISI MELALUI BURSA EFEK

2 JENIS PERMODALAN BANK

 MODAL INTI Contoh :Modal disetor, Laba ditahan, Agio saham dll
 MODAL PELENGKAPContoh: cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan
aktiva produktif

PENTINGNYA KEBIJAKAN ATURAN PENARIKAN DANA MASYARAKAT

 INDONESIA SELALU MENGALAMI RESOURCE GAP ANTARA DANA


MASYARAKAT/PEMERINTAH DENGAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN, AKIBAT:
MASUKNYA DANA LN
 MENGGALAKKAN ALIRAN DANA DALAM NEGERI
 DIIMBANGI DENGAN PERLINDUNGAN BAGI DEPOSAN:
o PASAL 16 UU (1) UU 10/1998
o LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)

SUMBER DANA MASYARAKAT

PASAL 16 (1) UU 10/1998

“SETIAP PIHAK YANG MELAKUKAN KEGIATAN MENGHIMPUN DANA DARI MASYARAKAT DALAM
BENTUK SIMPANAN, WAJIB TERLEBIH DAHULU MEMPEROLEH IJIN USAHA SEBAGAI BANK UMUM
ATAU BANK PERKREDITAN RAKYAT DARI PIMPINAN BANK INDONESIA, KECUALI APABILA
KEGIATAN MENGHIMPUN DANA DARI MASYARAKAT DIMAKSUD DIATUR DENGAN UNDANG-
UNDANG TERSENDIRI”

SIMPANAN PASAL 1 (5) UU 10/1998

“SIMPANAN ADALAH DANA YANG DIPERCAYAKAN OLEH MASYARAKAT KEPADA BANK


BERDASARKAN PERJANJIAN PENYIMPANAN DANA DALAM BENTUK GIRO, DEPOSITO, SERTIFIKAT
DEPOSITO, TABUNGAN DAN ATAU BENTUK LAINNYA YANG DIPERSAMAKAN DENGAN ITU”

GIRO PASAL 1 (6) UU 10/1998

“GIRO ADALAH SIMPANAN YANG PENARIKANNYA DAPAT DILAKUKAN SETIAP SAAT DENGAN
MENGGUNAKAN CEK, BILYET GIRO, SARANA PERINTAH PEMBAYARAN LAIN, ATAU DENGAN
PEMINDAHBUKUAN”

TABUNGAN PASAL 1 (9) UU 10/1998

“TABUNGAN ADALAH SIMPANAN YANG PENARIKANNYA HANYA DAPAT DILAKUKAN MENURUT


SYARAT TERTENTU YANG DISEPAKATI, TETAPI TIDAK DAPAT DITARIK DENGAN CEK, BILYET GIRO,
DAN ATAU ALAT LAINNYA YANG DIPERSAMAKAN DENGAN ITU”

DEPOSITO PASAL 1 (7) UU 10/1998

“DEPOSITO ADALAH SIMPANAN YANG PENARIKANNYA HANYA DAPAT DILAKUKAN PADA WAKTU
TERTENTU BERDASARKAN PERJANJIAN NASABAH PENYIMPAN DENGAN BANK”

SERTIFIKAT DEPOSITO PASAL 1 (8) UU 10/1998


“SERTIFIKAT DEPOSITO ADALAH SIMPANAN DALAM BENTUK DEPOSITO YANG SERTIFIKAT BUKTI
PENYIMPANANNYA DAPAT DIPINDAHTANGANKAN”

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GIRO, TABUNGAN DAN DEPOSITO

 PERSAMAAN
SUMBER DANA PENYIMPANAN DARI MASYARAKAT DANYA IMBALAN (BUNGA/BAGI
HASIL)
 PERBEDAAN
WAKTU PENARIKAN CARA PENARIKAN TINGKAT IMBALAN

CIRI-CIRI SERTIFIKAT DEPOSITO

2. BUKTI PENERIMAAN SEJUMLAH UANG YANG DIKELUARKAN BANK UMUM


3. JANGKA WAKTU TERTENTU
4. IMBALAN DIBERIKAN DI MUKA (DISCONTO)
5. ATAS UNJUK/PEMBAWA
6. PENYERAHAN DENGAN PINDAH TANGAN
7. DAPAT DIPERJUAL-BELIKAN
8. BANK MEMPERTANGGUNGJAWABKAN SELURUH HARTA KEKAYAANNYA
9. DAPAT DIJADIKAN JAMINAN (GADAI)
10. KADALUWARSA 30 TAHUN

DANA DARI LEMBAGA KEUANGAN LAIN

 CALL MONEY
 PINJAMAN ANTAR BANK
 PINJAMAN DARI BI

PINJAMAN DARI BI (BANK INDONESIA)

1. JENIS
• KREDIT LIKUIDITAS BANK INDONESIA (KLBI)
o KREDIT PROGRAM
o INISIATIF PEMERINTAH
o TINGKAT SUKU BUNGA RENDAH / BERSUBSIDI
2. PERBEDAAN
o BANTUAN LIKUIDITAS BANK INDONESIA (BLBI)
 NON KREDIT PROGRAM
 INISIATIF BANK
 SUKU BUNGA TINGGI

PENGGUNAAN BLBI

o MISMACHT (KESENJANGAN LIKUIDITAS)


o RUSH (PENARIKAN DANA PERBANKAN SECARA BESAR-BESARAN)
o OPERASI PASAR TERBUKA
o TALANGAN UNTUK MENJAGA KEPERCAYAAN TERHADAP BANK KOMERSIAL
o PENYEHATAN BANK

ALOKASI DANA BANK (USAHA PERBANKAN DARI SISI AKTIVA)


“DALAM MEMBERIKAN KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN
MELAKUKAN KEGIATAN USAHA LAINNYA, BANK WAJIB MENEMPUH CARA-CARA YANG TIDAK
MERUGIKAN BANK DAN KEPENTINGAN NASABAH YANG MEMPERCAYAKAN DANANYA KEPADA
BANK” (PASAL 29 (3) UU 10/1998)

CONTOH: PENDEKATAN ALOKASI

1. POOL OF FUND APPROACH

PENEMPATAN (ALOKASI) DANA BANK DENGAN TIDAK MEMPERHATIKAN HAL-HAL YANG


BERKAITAN DENGAN SUMBER DANA, SEPERTI SIFAT, JANGKA WAKTU, DAN TINGKAT HARGA
PEROLEHANNYA.

2. ASSETS ALLOCATION APPROACH

PENEMPATAN DANA KE BERBAGAI AKTIVA DENGAN MENCOCOKKAN MASING-MASING SUMBER


DANA TERHADAP JENIS ALOKASI DANA SESUAI DENGAN SIFAT, JANGKA WAKTU, DAN TINGKAT
HARGA PEROLEHAN SUMBER DANA TERSEBUT.

KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

LINGKUP MATERI

 Pengertian Pengalokasian Dana


 Definisi Kredit
 Tujuan Pemberian Kredit
 Unsur-Unsur Kredit
 Jenis-Jenis Kredit
 Jaminan Kredit
 Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
 Prinsip Pemberian Kredit (5C dan 7P)
 Prosedur Pemberian Kredit

PENGERTIAN PENGALOKASIAN DANA

 Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal
dengan kredit. Pengalokasian dana dapat juga dengan membeli berbagai aset yang
dianggap menguntungkan Bank.
 Alokasi dana adalah menjual kembali atau menyalurkan kembali dana yang diperoleh
dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan kepada nasabah agar perbankan
dapat memperoleh keuntungan seoptimal mungkin.
 Keuntungan utama bisnis perbankan adalah selisih antara bunga dari sumber-sumber
dana dengan bunga yang diterima dari alokasi dana tertentu. Oleh karena itu faktor-
faktor sumber dana maupun alokasi dana memegang peran yang sangat penting di
dunia perbankan. Kegiatan alokasi dana yang terpenting adalah alokasi dana dalam
bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit berdasarkan prinsip konvensional dan
pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah.

ASAL KATA KREDIT

 CREDERE
 CREDO
 KEPERCAYAAN
 TRUTH
 FAITH

DEFINISI KREDIT

“KREDIT ADALAH PENYEDIAAN UANG ATAU TAGIHAN YANG DAPAT DIPERSAMAKAN DENGAN
ITU, BERDASARKAN PERSETUJUAN ATAU KESEPAKATAN PINJAM-MEMINJAM ANTARA BANK
DENGAN PIHAK LAIN YANG MEWAJIBKAN PIHAK PEMINJAM UNTUK MELUNASI UTANGNYA
SETELAH JANGKA WAKTU TERTENTU DENGAN PEMBERIAN BUNGA”

(UU Perbankan No.10 Tahun 1998)

DEFINISI PEMBIAYAAN

Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau
bagi hasil.

UNSUR-UNSUR KREDIT

 KEPERCAYAAN
 KESEPAKATAN
 JANGKA WAKTU
 RESIKO
 BALAS JASA

JENIS-JENIS KREDIT

 Dari segi Kegunaan


o Kredit Investasi
o Kredit Modal Kerja
 Dari segi Tujuan Kredit
o Kredit Produktif
o Kredit Konsumtif
o Kredit Perdagangan
 Dari segi Waktu
o Kredit Jangka Pendek
o Kredit Jangka Menengah
o Kredit Jangka Panjang
 Dari segi Jaminan
o Kredit Dengan Jaminan
o Kredit Tanpa Jaminan

 Dari segi Sektor Usaha


o Kredit Pertanian
o Kredit Peternakan
o Kredit Industri
o Kredit Pertambangan
o Kredit Pendidikan
o Kredit Profesi
o Kredit Perumahan
o Dll.

JAMINAN KREDIT

 JAMINAN BARANG :
 TANAH, BANGUNAN, KENDARAAN BERMOTOR, MESIN/PERALATAN, BARANG DAGANGAN,
TANAH/KEBUN/SAWAH, DLL.
 JAMINAN SURAT BERHARGA
 SERTIFIKAT SAHAM, SERTIFIKAT OBLIGASI, SERTIFIKAT TANAH, SERTIFIKAT DEPOSITO, DLL
 JAMINAN ORANG ATAU PERUSAHAAN
 JAMINAN ASURANS

SUKU BUNGA KREDIT

 FLATE RATE
Perhitungan suku bunga yang tetap setiap periode, sehingga jumlah angsuran setiap
periode pun tetap sampai pinjaman lunas.
 SLIDING RATE
Perhitungan suku bunga yang dilakukan dengan mengalikan % suku per periode dengan
sisa pinjaman, sehingga jumlah suku bunga yang dibayar debitur semakin menurun.
 FLOATING RATE
Perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan tingkat suku bunga pada bulan
yang bersngkutan.

PRINSIP PEMBERIAN KREDIT

 5C
CHARACTER, CAPABILITY, CAPITAL, COLLATERAL, CONDITION.
 7P
PERSONALITY, PARTY, PURPOSE, PROSPECT, PAYMENT, PROFITABILITY, PROTECTION.
 STUDI KELAYAKAN
ASPEK HUKUM, ASPEK PASAR-PEMASARAN, ASPEK KEUANGAN, ASPEK OPERASI/TEKNIS,
ASPEK MANAJEMEN, ASPEK EKONOMI/SOSIAL, ASPEK AMDAL.

5C
Adapun penjelasan untuk analisis dengan 5C kredit adalah sebagai berikut:

1. Character (watak)

Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-
benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar
belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi. Seperti : gaya hidup, hoby, dan social
standingnya. Ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar.

2. Capacity (kemampuan)

Untuk melihat kemampuan nasabahnya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan
pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami
tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya” dalam
mengembalikan kredit yang disalurkan.

3. Capital (modal)

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan laporan
rugi laba) degan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.

4. Collateral (agunan)

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang besifat fisik maupun non fisik.
Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti
keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat
dipergunakan secepat mungkin.

5. Condition of economy (kondisi perekonomian)

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik sekarang dan dimasa
yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang dijalankan.
Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang
baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil

7P

1. Personality (kepribadian)

Yaitu, menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa
lalunya. Seperti : emosi, tingkah laku, dan sikap dalam menghadapi suatu masalah.

2. Party (golongan)

Yaitu, mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan


tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.

3. Purpose (tujuan)

Yaitu, untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang
diinginkan nasabah. Contoh : apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif atau produktif
dan lain sebagainya.

4. Prospect (prospek)
Yaitu, untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau
dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

5. Payment (sumber pembayaran)

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau
dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan
debitur maka akan semakin baik.

6. Profitability (kemampuan untuk membayar keuntungan)

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Diukur dari periode
ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat.

7. Protection (perlindungan)

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan.
Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

 Pengajuan Proposal
 Penyelidikan Berkas
 Penilaian Kelayakan Kredit
 Wawancara Pertama
 Peninjauan ke Lokasi (On the Spot)
 Wawancara Kedua
 Keputusan Kredit
 Penandatanganan akad Kredit/ Perjanjian lainnya
 Realisasi Kredit

PENGAJUAN PROPOSAL KREDIT

 Perlu diperhatikan :
o Riwayat perusahaan, jenis bidang usaha, pengurus, perkembangan usaha,
wilayah pemasaran, dll.
o Tujuan pengambilan kredit.
o Besarnya kredit dan jangka waktu.
o Cara pemohon mengembalikan kredit, apakah dari hasil penjualan atau cara
lain.
o Jaminan kredit.

Proposal perlu dilampiri berkas-berkas:

 Akte pendirian perusahaan (Notaris/depkeh)


 KTP pengurus dan pemohon
 Tanda Daftar Perusahaan (dari deperindag)
 NPWP (depkeu)
 Neraca dan Lap L/R 3 tahun terakhir
 Copy Sertifikat jaminan
 Daftar penghasilan bagi pemohon perseorangan
 Kartu Keluarga bagi perseorangan.

PENILAIAN KELAYAKAN KREDIT


 Aspek Hukum :
Akte notaris, KTP, TDP, Izin Usaha, IMB, NPWP, Sertifikat2, BPKB, dll.
 Aspek Pasar dan Pemasaran (prospek usaha sekarang dan masa datang).
 Aspek Keuangan (lap keuangan dan analisis rasio).
 Aspek Teknis/Operasi (lokasi, prasarana/sarana, layout gedung dan ruangan, dll).
 Aspek Manajemen.
 Aspk Ekonomi dan Sosial.
 Aspek Amdal (Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan)

TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET

 Rescheduling

Memperpanjang jangka waktu kredit atau angsuran.

 Reconditioning, mengubah persyaratan :

a. Kapitalisasi bunga : bunga dijadikan hutang pokok

b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu

c. Penurunan suku bunga

d. Pembebasan bunga

 Restructuring, yaitu menambah jumlah kredit

Penyitaan jaminan.

SUKU BUNGA

 Pengertian Bunga Bank


 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
 Komponen-Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit
 Jenis-Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
 Contoh dan Penyelesaian Soal

PENGERTIAN BUNGA BANK

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan
sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus
dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman) (Kasmir, 2018: 114).

Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 (dua) macam bunga yang diberikan kepada
nasabahnya yaitu sebagai berikut:

1. Bunga Simpanan

Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan
uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada
nasabahnya. Sebagai contoh: bunga tabungan, bunga giro, dan bunga deposito.

2. Bunga Pinjaman

Bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah
peminjam kepada bank. Sebagai contoh: bunga kredit.
Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling mempengaruhi satu sama
lainnya. Sebagai contoh: seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga
pinjaman juga terpengaruh ikut naik. Demikian pula sebaliknya.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA (1)

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai
berikut:

1. Kebutuhan Dana

Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang
dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi yaitu dengan meningkatkan suku bunga
pinjaman. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga
pinjaman. Namun, apabila dana yang ada simpanan banyak sementara permohonan simpanan
sedikit, maka bunga simpanan akan turun.

2. Persaingan

Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama
pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata
6 %, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan di atas
bunga pesaing misalnya 7 %. Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di
bawah bunga pesaing.

3. Kebijaksanaan Pemerintah

Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman, kita tidak boleh melebihi
bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

4. Target Laba yang Diinginkan

Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka bunga
pinjaman ikut besar dan sebaliknya.

5. Jangka Waktu

Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya. Hal ini disebabkan
besarnya kemungkinan risiko di masa mendatang. Demikian juga sebaliknya.

6. Kualitas Jaminan

Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan
sebaliknya. Sebagai contoh, jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah.
Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan
bermasalah.

7. Reputasi Perusahaan

Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku
bunga yang akan dibebankan nantinya. Alasannya karena biasanya perusahaan yang bonafid
kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.

8. Produk yang Kompetitif

Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan
dengan produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan Baik

Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa
(sekunder). Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank,
sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.

10. Jaminan Pihak Ketiga

Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit bonafid, baik dari segi
kemampuan membayar, nama baik, dan loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang
dibebankan pun berbeda. Demikian juga sebaliknya.

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT

Komponen-komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain sebagai berikut:

1. Total Biaya Dana (Cost of Fund)

Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik
dalam bentuk simpanan tabungan, giro, maupun deposito. Semakin besar bunga yang
dibebankan terhadap bunga simpanan, semakin tinggi pula biaya dananya. Demikian pula
sebaliknya.

2. Biaya Operasi

Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya.
Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya-biaya
lainnya.

3. Cadangan Risiko Kredit Macet

Pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya, yaitu dengan cara
membebankan sejumlah persentase tertentu terhadap kredit yang disalurkan.

4. Laba yang Diinginkan

Setiap kali melakukan transaksi, bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal. Penentuan
ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting misalnya kondisi pesaing maupun kondisi
nasabah serta sektor-sektor yang dibiayai.

5. Pajak

Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan
fasilitas kredit kepada nasabahnya

JENIS-JENIS PEMBEBANAN SUKU BUNGA KREDIT (1)

Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Pembebanan disini
maksudnya metode perhitungan yang akan digunakan sehingga mempengaruhi jumlah bunga
yang akan dibayar. Jumlah bunga yang dibayar akan mempengaruhi jumlah angsuran per
bulannya, dimana jumlah angsuran terdiri dari utang/ pokok pinjaman dan bunga.

Metode pembebanan bunga yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Sliding Rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang
dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi,
pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan nasabah (pokok pinjaman ditambah
bunga) otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan
kepada sektor produktif, dengan maksud si nasabah merasa tidak terbebani terhadap
pinjamannya.

2. Flat Rate

Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman
setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas.
Jenis flat rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah,
pembelian mobil pribadi, atau kredit konsumtif lainnya.

3. Floating Rate

Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang sehingga bunga
yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut. Jumlah
bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan yang bersangkutan. Pada
akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap cicilannya setiap bulan.

CONTOH DAN PENYELESAIAN SOAL (1)

CONTOH SOAL :

PT. ADIBUANA telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari Bank Mandiri senilai
Rp72.000.000,-. Jangka waktu kredit 1 tahun (12 bulan). Bunga di bebankan sebesar 24 persen
setahun. Disamping itu, PT. ADIBUANA juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp350.000,-.
Kredit tersebut dapat langsung ditarik sekaligus dari rekening gironya.

PERTANYAAN : Hitung dengan menggunakan metode flat rate jumlah angsuran setiap bulan.

Jawaban Pembebanan Bunga dengan Flat Rate

Sesuai dengan pembebanan bunga dengan metode flat rate, maka setiap bulan bunga yang
dibayar adalah tetap sampai kredit tersebut lunas. Hal ini juga berarti jumlah angsurannya pun
sama setiap bulannya.

a. Menghitung pokok pinjaman (PJ) per bulan sebagai berikut.

Pokok pinjaman yang harus dibayar setiap bulan adalah:

PJ = Jumlah Pinjaman

Jangka Waktu

PJ = Rp72.000.000,- = Rp6.000.0000,-

12 bulan

b. Selanjutnya menghitung bunga (BG) per bulan adalah :


BG = Bunga x Nominal Pinjaman x 1

12 bulan

BG = 24% X Rp 72.000.000,- x 1 = Rp 1.440.000,-

12 bulan

Jadi jumlah angsuran setiap bulan adalah :

- Pokok Pinjaman Rp 6.000.000,-

- Bunga Rp1.440.000,-

- Jumlah Angsuran Rp 7.440.000,-

Jumlah angsuran ini setiap bulan sama sampai 12 bulan.

CONTOH SOAL :

PT. ADIBUANA telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari Bank Mandiri senilai Rp
72.000.000,-. Jangka waktu kredit 1 tahun ( 12 bulan ). Bunga di bebankan sebesar 24 persen
setahun. Di samping itu, PT. ADIBUANA juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 350.000,-.
Kredit tersebut dapat langsung ditarik sekaligus dari rekening gironya.

PERTANYAAN : Hitung dengan menggunakan metode sliding rate jumlah angsuran setiap bulan.

Jawaban Pembebanan Bunga dengan Sliding Rate

Dalam metode sliding rate, maka perhitungan jumlah bunga yang di bayar didasarkan kepada
jumlah sisa pinjamannya. Oleh karena itu, jumlah bunga yang dibayarnya setiap bulan semakin
mengecil, sedangkan pokok pinjaman tetap. Pada akhirnya jika bunga yang dibayar mengecil dari
bulan ke bulan, maka otomatis jumlah angsuran setiap bulan pun semakin turun.

a. Menghitung pokok pinjaman (PJ) per bulan sebagai berikut.

Pokok Pinjaman setiap bulan adalah sama yaitu :

PJ = Rp 72.000.000 = Rp 6.000.000/bulan

12 bulan

Bunga = % bunga 1 tahun x (sisa pinjaman)

12 bulan

a. Angsuran bulan ke-1 adalah

Pokok Pinjaman = Rp 6.000.000,-

Bunga = 24% x Rp72.000.000,- = Rp1.440.000 ,-

12 bulan

Jumlah angsuran 1 = Rp7.440.000,-

b. Angsuran bulan ke-2 adalah


- Pokok Pinjaman = Rp6.000.000,-

- Bunga = 24% x Rp66.000.000,- = Rp1.320.000,-

12 bulan

Jumlah angsuran 2 = Rp7.320.000 ,-

Catatan : Jumlah Rp66.000.000,- berasal dari pinjaman Rp72.000.000,- dikurangi PJ bulan


pertama Rp6.000.000,-

Demikian pula seterusnya untuk bunga bulan 3, 4 dan sampai bulan 12 perhitungan bunganya
tetap dihitung dari sisa pinjamannya.

Untuk metode Floating Rate perhitungannya bisa berbeda setiap bulan didasarkan dari bunga
pasar uang pada bulan tersebut. Jadi tidak bisa menentukan dengan pasti berapa jumlah cicilan
yang harus dibayar setiap bulannya.

PENGERTIAN JASA BANK LAINNYA

 Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan perbankan yang ketiga. Tujuan pemberian
jasa-jasa bank ini adalah untuk mendukung dan memperlancar kegiatan menghimpun
dana dan menyalurkan dana.
 Semakin lengkap jasa bank yang diberikan, semakin baik, dalam arti jika nasabah hendak
melakukan suatu transaksi perbankan cukup di satu bank saja.
 Demikian pula sebaliknya jika jasa bank yang diberikan kurang lengkap, maka nasabah
terpaksa untuk mencari bank lain yang menyediakan jasa yang mereka butuhkan.

KEUNTUNGAN JASA-JASA BANK

Keuntungan dari transaksi dalam jasa-jasa bank ini disebut juga fee based. Keuntungan dari jasa
bank saat ini semakin dibutuhkan, bahkan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini
disebabkan keuntungan dari spread based semakin kecil mengingat persaingan yang semakin
ketat dalam bidang ini. Oleh sebab itu disamping mencari keuntungan utama tetap pada spread
based, dewasa ini semakin banyak bank yang mencari keuntungan lewat jasa-jasa bank.

Perolehan keuntungan dari jasa-jasa bank ini walaupun relatif kecil, namun mengandung suatu
kepastian. Hal ini disebabkan karena risiko terhadap jasa-jasa bank ini lebih kecil jika
dibandingkan dengan kredit.

Adapun keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank ini antara lain:

1. Biaya administrasi;

2. Biaya kirim;

3. Biaya tagih;

4. Biaya provisi dan komisi;

5. Biaya sewa;

6. Biaya iuran;

7. Biaya lainnya.

JENIS-JENIS JASA BANK LAINNYA

3. Kiriman uang (transfer);


4. Kliring (clearing);
5. Inkaso (collection);
6. Safe deposit box;
7. Bank card;
8. Bank notes;
9. Travellers cheque;
10. Letter of credit (L/C);
11. Bank garansi dan referensi bank;
12. Memberikan jasa-jasa di pasar modal;
13. Menerima setoran-setoran;
14. Melakukan pembayaran;
15. dan kegiatan lainnya

1. Kiriman Uang (Transfer)

Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota, atau keluar
negeri. Kecepatan pengiriman, lama pengiriman, dan besarnya biaya kirim sangat tergantung dari
sarana yang digunakan untuk mengirim.Sarana-sarana yang biasa digunakan dalam jasa transfer
adalah: Surat, Telex, Telepon, Faksimile, Online komputer, dan sarana lainnya.Pengiriman uang
lewat bank akan memberikan beberapa keuntungan antara lain: Bagi nasabah akan mendapat
pengiriman uang lebih cepat, aman sampai tujuan, pengiriman dapat dilakukan lewat telepon
melalui pembebanan rekening, dan prosedur mudah dan murah.Bagi bank akan memperoleh
biaya kirim, biaya provisi dan komisi, dan pelayanan kepada nasabah.

2. Kliring (Clearing)

Kliring merupakan jasa penyelesaian utang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan
warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring (penagihan warkat seperti cek atau BG
dari dalam kota). Lembaga kliring ini dibentuk dan dikoordinasi oleh BI setiap hari kerja.Peserta
kliring adalah bank yang sudah memperoleh izin dari BI.

Tujuan dilaksanakan kliring oleh BI antara lain:

 Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral;


Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih mudah, aman,
dan efisien.
 Warkat-warkat yang dapat dikliringkan berasal dari dalam kota, seperti:
Cek;
 Bilyet Giro (BG);
Wesel bank;
 Surat Bukti Penerimaan Transfer dari luar kota;
Lalu Lintas Giral (LLG)/nota kredit

Proses Penyelesaian Warkat-Warkat Kliring di Lembaga Kliring

Proses penyelesaian warkat-warkat kliring di lembaga kliring terdiri dari:


Kliring keluar, yaitu membawa warkat-warkat kliring ke lembaga kliring dan menyerahkan kepada
yang berhak.

Kliring masuk, menerima warkat di lembaga kliring dan diproses di bank yang bersangkutan.

Pengembalian kliring (clearing retour), yaitu pengembalian warkat-warkat kliring yang tidak
memenuhi syarat yang ditentukan.

Penyebab Penolakan Pembayaran Cek atau BG (Bilyet Giro)

 Penolakan pembayaran cek atau BG disebabkan:


o Asal cek atau BG salah;
o Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo;
o Materai tidak ada atau tidak cukup;
o Jumlah yang tertulis di angka dan huruf berbeda;
o Tanda tangan tidak sama;
o Coretan atau perubahan tidak ditandatangani;
o Cek atau BG sudah kadaluarsa;
o Resi belum kembali;
o Endorsement cek tidak benar;
o Rekening sudah ditutup;
o Dibatalkan penarik;
o Rekening diblokir oleh pihak yang berwajib;
o Kondisi cek atau BG rusak;
o Dan alasan lainnya.

Menang dan Kalah Kliring

 Setelah proses kliring berjalan selama sehari, pada sore harinya masing-masing bank
membuat perhitungan kliring hari ini. Perhitungan kliring dilakukan setiap hari, untuk
mengetahui apakah bank tersebut menang kliring atau kalah kliring.
 Bank yang menang kliring menunjukkan prestasi bank tersebut dalam membina
nasabahnya.
 Bank yang kalah kliring akan menutup sejumlah kekalahan kliring pada hari yang
bersangkutan dan apabila tidak dapat ditutupi, maka bank yang kalah kliring tersebut
dapat memperoleh pinjaman call money yang waktunya relatif singkat.
3. Inkaso (Collection)
 Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar
kota atau luar negeri. Adapun warkat-warkat yang dapat diinkasokan seperti:
o Cek;
o Bilyet giro;
o Wesel;
o Kwitansi;
o Surat aksep;
o Dividen;
o Kupon;
o Money order;
o Dan surat berharga lainnya.

Proses Penyelesaian Inkaso


 Proses penyelesaian inkaso yang dilakukan oleh bank dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu:
 Inkaso berdokumen, dimana surat-surat yang diinkasokan disertai oleh dokumen yang
mewakili surat/barang tersebut.
 Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak diwakili dokumen yang mewakili
surat/barang tersebut.
4. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa-jasa bank yang diberikan kepada para nasabahnya. SDB
berbentuk kotak dengan ukuran tertentu dan disewakan kepada nasabah yang berkepentingan
untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda-benda berharga miliknya.

Pembukaan SDB dilakukan dengan 2 buah anak kunci, dimana 1 dipegang oleh bank dan 1 lagi
dipegang oleh nasabah.

Kegunaan SDB adalah untuk:

- Menyimpan surat penting dan berharga;

- Menyimpan benda-benda berharga.

Keuntungan bagi bank dengan membuka jasa SDB adalah: Biaya sewa; Uang setoran jaminan
yang mengendap; Pelayanan nasabah.

Keuntungan bagi nasabah pemegang SDB adalah: Menjamin kerahasiaan barang-barang yang
disimpan; Keamanan dokumen terjamin.

Biaya Safe Deposit Box

Adapun biaya yang dikenakan kepada nasabah yang menyewa SDB ada 2 macam, yaitu:

Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang diinginkan serta jangka waktu sewa. Biaya
sewa dibayar per tahun.

2. Setoran jaminan, merupakan biaya pengganti, apabila kunci yang dipegang oleh nasabah
hilang dan box harus dibongkar.

5. Bank Card

 Bank card merupakan “kartu plastik” yang dikeluarkan oleh bank yang diberikan kepada
nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di tempat-tempat
tertentu.
 Bank card juga dapat diuangkan (mengambil uang tunai) di ATM. ATM biasanya tersebar
di berbagai tempat yang strategis.
 Bank card bisa dalam bentuk kartu debit atau kartu kredit.
1. Bank Notes
 Bank notes merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di
luar negeri.
 Pengelompokan bank notes yang kuat berdasarkan kategori sebagai berikut:
o Bank notes tersebut mudah diperjualbelikan;
o Nilai tukar terkendali/stabil;
o Frekuensi penjualan sering terjadi;
o Dan pertimbangan lainnya.
o Alasan penolakan transaksi bank notes pada bank, yaitu:
o Kondisi bank notes cacat / rusak;
o Tergolong dalam valuta lemah;
o Tidak memiliki persediaan;
o Diragukan keabsahannya.
 Bank notes yang tergolong dalam kategori kuat adalah:
 USD, SGD, GBP, AUD, DEM, JPY, HKD.
 Bank notes yang tergolong dalam kategori lemah adalah:
 ITL, NLG, FRF, CAD, NZD, MYR, THB.
 Kurs terbagi menjadi:
o Kurs jual (bank menjual, nasabah membeli);
o Kurs beli (nasabah menjual, bank membeli).

7. Travellers Cheque

2. Travellers cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya
digunakan oleh mereka yang hendak bepergian atau sering dibawa oleh turis.
3. Penggunaan travellers cheque dapat dibelanjakan di berbagai tempat terutama dimana
bank yang mengeluarkan travellers cheque tersebut melakukan pengikatan dan
perjanjian.
4. Travellers cheque yang diterbitkan dalam mata uang asing dalam baik transaksi
penjualan maupun transaksi pencairan menggunakan kurs.
5. Kurs yang digunakan baik dalam pembelian maupun penjualan travellers cheque valas
adalah kurs devisa umum.
6. Keuntungan serta manfaat menggunakan travellers cheque antara lain:
o Memberikan kemudahan berbelanja;
o Mengurangi risiko kehilangan uang;
o Memberikan rasa percaya diri;
o Dapat dijadikan cinderamata ataupun hadiah;
o Untuk pembelian travellers cheque tidak dikenakan biaya begitu pula pada saat
pencairannya.
8. Letter of Credit (L/C)
 Letter of credit (L/C) merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada
masyarakat untuk memperlancar arus barang (ekspor-impor) termasuk barang
dalam negeri (antarpulau).
 Kegunaan L/C adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari
pihak pembeli (importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangnya.
 L/C merupakan suatu pernyataan dari bank atas permintaan nasabah (importir)
untuk menyediakan dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan
pihak ketiga (eksportir).
 Pembukaan L/C oleh importir dilakukan pada opening bank atau issuing bank
sedangkan bank eksportir (advising bank) merupakan bank pembayar terhadap
barang yang diperdagangkan.
 Jenis-jenis L/C antara lain: Revocable L/C; Irrevocable L/C; Sight L/C; Usance L/C;
Restricted L/C; Unrestricted L/C; Red clause L/C; Transferable L/C; Revolving L/C;
dan lain-lain.
 Dokumen-dokumen L/C yang dibutuhkan meliputi: Bill of lading (B/L) atau
konosemen; Draft (wesel); Faktur (invoice); Asuransi; Daftar pengepakan (packing
list); Certificate of origin; Certificate of inspection; dan lain-lain.

9. Bank Garansi dan Referensi Bank


 Bank garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak,
baik perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat jaminan.
 Pemberian jaminan dengan maksud bank menjamin akan memenuhi (membayar)
kewajiban-kewajiban dari pihak yang dijaminkan kepada pihak yang menerima jaminan,
apabila yang dijamin kemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak
lain sesuai dengan yang diperjanjikan atau cedera janji.
 Di dalam pemberian fasilitas bank garansi ada 3 pihak yang terlibat, yaitu:
o Pihak penjamin (bank);
o Pihak terjamin (nasabah);
o Pihak penerima jaminan (pihak ketiga).

Tujuan pemberian bank garansi antara lain:

 Memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi nasabah.


 Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan bahwa
jaminan bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang
dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapat ganti rugi dari
pihak perbankan.
 Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan, dan yang
menerima jaminan.
 Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik bagi bank maupun bagi
pihak lainnya.
 Bank akan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta
jaminan lawan yang diberikan.
 Adapun sifat bank garansi adalah hanya berlaku untuk satu kali transaksi sampai dengan
tanggal berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan sesuai dengan klausa yang tercantum
dalam surat bank garansi yang bersangkutan. Bank garansi tidak dapat diperpanjang,
tetapi dapat diajukan permohonan oleh nasabah untuk diperbaharui atas persetujuan
tertulis dari pemegang surat bank garansi.

Jenis-jenis bank garansi antara lain:

 Bank garansi untuk penangguhan bea masuk;


 Bank garansi untuk pita cukai tembakau;
 Bank garansi untuk tender dalam negeri;
 Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan;
 Bank garansi untuk uang muka pekerjaan;
 Bank garansi untuk tender luar negeri;
 Bank garansi untuk perdagangan;
 Bank garansi untuk penyerahan barang;
 Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang.
 Setiap transaksi yang berhubungan dengan bank garansi akan dikenakan biaya. Biaya-
biaya dalam bank garansi terdiri dari: Biaya provisi, Biaya administrasi, dan Bea materai.
 Permohonan bank garansi harus disertai jaminan lawan yang sepadan. Bentuk jaminan
lawan (counter guarante) yang diberikan dapat berupa: Uang tunai, Giro yang
dibekukan, Sertifikat deposito, Surat-surat berharga, Sertifikat tanah, dan jaminan lawan
lainnya.
10. Memberikan Jasa-Jasa di Pasar Modal
 Jasa-jasa bank yang diberikan dalam rangka mendukung kelancaran transaksi di pasar
modal antara lain:
 Penjamin emisi (underwriter);
 Penjamin (guarantor);
 Wali amanat (trustee);
 Perantara perdagangan efek/pialang (broker);
 Pedagang efek (dealer);
 Perusahaan pengelola dana (investment company).
11. Menerima Setoran-Setoran
 Jasa ini diutamakan untuk membantu nasabahnya dalam mengumpulkan setoran atau
pembayaran lewat bank. Setoran atau pembayaran yang yang biasa diterima oleh bank
antara lain:
o Pembayaran listrik;
o Pembayaran telpon;
o Pembayaran pajak;
o Pembayaran uang kuliah;
o Pembayaran rekening air;
o Setoran ONH.
12. Melakukan Pembayaran
 Pembayaran yang dapat dilakukan oleh bank, antara lain:
o Gaji;
o Pensiun;
o Bonus;
o Hadiah;
o Deviden.

Anda mungkin juga menyukai