Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN

Lembaga Keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan asset dalam bentuk dana dari
masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi dengan
memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar persentase tertentu dari besarnya dana yang
disalurkan.

Lembaga Keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang
melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.

Menurut keputusan Menteri Keuangan RI No. 792 Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan
didefinisikan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan
dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.

Sedangkan Lembaga Keuangan menurut Undang-undang No 14/1967 Pasal 1 ialah semua badan
yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya ke
dalam masyarakat. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan
bidang keuangan.

PERAN LEMBAGA KEUANGAN

Menurut Ycager & Seitz lembaga keuangan sebagai badan yang melakukan kegiatan-kegiatan
dibidang keuangan mempunyai peranan sebagai berikut :

1. Pengalihan Aset (Assets Transmutation)


Lembaga Keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji-janji untuk membayar” atau dapat
diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai
dengan kebutuhan peminjam.
Dana pembiayaan aset tersebut diperoleh dari tabungan masyarakat, dengan demikian
lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan atau memindahkan kewajiban
peminjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan
penabung. Proses pengalihan kewajiban menjadi suatu aset disebut transmutasi kekayaan
atau assets transmutation
2. Pengalihan Aset (Assets Transmutation)
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat
dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga terutama
dimaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito,
sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat keamanan dan
likuiditas yang tinggi.
3. Alokasi Pendapatan (Income allocation)
Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki penghasilan yang memadai
dan menyadari bahwa dimasa datang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya jelas
akan berkurang. Mereka menyisihkan atau merealokasikan pendapatannya untuk persiapan
dimasa yang akan datang , untuk melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja
membeli atau menyimpan barang misalnya tanah, rumah dan sebagainya, namun pemilikan
sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan misalnya program tabungan,
deposito, program pensiun, polis asuransi, atau saham-saham jauh lebih baik jika
dibandingkan dengan alternatif pertama
4. Transaksi (Transaction)
Rekening gito, tabungan, deposito dan sebagainya merupakan bagian dari sistem
pembayaran. Produk-produk yang ditawarkan oleh bank itu mempermudahkan masyarakat
dalam melakukan penukaran barang dan jasa transaksi keuangan sehari-hari. Dengan
demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang
menyediakan jasa-jasa untuk mempermudah transaksi moneter.

RESIKO YANG DIHADAPI LEMBAGA KEUANGAN

1. Resiko kredit

Resiko bahwa aliran kas yang dijanjikan dari pinjaman dan surat berharga mungkin tidak
dibayar penuh.

2. Resiko likuiditas
Resiko bahwa kenaikan tibai-tiba dari penarikan kewajiban dapat menyebabkan lembaga
keuangan melikuidasi aset dalam waktu yang sangat pendek dan harga yang rendah

3. Resiko suku bunga


Resiko yang diciptakan perusahaan keuangan bahwa maturitas dari aset dan kewajiban tidak
sesuai

4. Resiko pasar
Resiko yang muncul pada aset yang diperdagangkan dan kewajiban karena perubahan
tingkat suku bunga, nilai tukar dan harga aset lain

5. Resiko Luar Neraca (Off-Balance Sheet)

Resiko yang muncul dari perusahaan keuangan sebagai hasil dari aktivitas yang berhubungan
dengan aset yang tergantung dan kewajiban-kewajiban

6. Resiko Nilai Tukas Asing

Resiko yang muncul dari perubahan nilai tukar dapat menyebabkan nilai dari aset
perusahaan keuangan dan kewajiban didenominasi dalam nilai tukar asing

7. Resiko Negara atau Kedaulatan

Resiko yang muncul karena pembayaran dari peminjam luar negeri dapat tertahan karena
adanya intervensi dan pemerintah luar negeri

8. Resiko Teknologi

Resiko yang muncul dari perusahaan keuangan oleh sebuah perusahaan keuangan ketika
investasi teknologi tidak menciptakan smpanan biaya yang terantisipasi
FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN

Lembaga keuangan menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang
bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan
dana tersebut.

Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian,
dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga resiko dari para
investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam
bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan

LEMBAGA KEUANGAN BANK (DEPOSITORY FINANCIAL INSTITUTION)

Lembaga keuangan bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dalam bentuk
tabungan, giro dan deposito kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman atau
kredit. Berdasarkan fungsinya bank dapat dibedakan menjadi Bank Sentral, Bank Umum dan Bank
Perkreditan Rakyat

A. BANK SENTRAL
Bank sentral di Indonesia yakni Bank Indonesia yang memegang fungsi sebagai bank
sirkulasi, bankers bank, dan kender of the last resort.
Tujuan utama Bank Indonesia sebagai bank sentral adalah mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut bank sentral memiliki tujuan
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
sisten devisa serta mengatur dan mengawasi bank.

B. BANK UMUM
Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan
melayani baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum juga
dikenal dengan nama bank komersil dan dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu bank
umum devisa (melaksanakan jasa yang berhubungan dengan sekuruh mata uang asing) dan
bank umum non devisa (tidak melaksanakan jasayang berhubungan dengan seluruh mata
uang asing)

C. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)


Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BPR memiliki fungsi utama untuk menjalankan fungsi intermediasi atau perantara uang.
Yaitu mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat. Baik dalam
bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya dengan tujuan mendorong kegiatan usaha
masyarakat. Terutama untuk disalurkan pada usaha retail dan kredit kecil.
BPR tidak diperkenankan untuk menerima simpanan berupa giro, melakukan kegiatan usaha
valuta asing, melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking , serta
melakukan usaha peransuransian.
Jadi usaha yang dilakukan BPR adalah menghimpun dana dan menyalurkannya dengan
tujuan memperoleh keuntungan melalui spread effect dan pendapatan bunga.
Menempatkan dana agar bisa menghasilkan keuntungan yang bermanfaat dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan beberapa produk lainnya. 

LEMBAGA KEUANGAN NON BANK (NON DEPOSITORY FINANCIAL INSTITUTION)

Lembaga keuangan non bank adalah lembaga yang melakukan kegiatan di bidang keuangan namun
tidak boleh menerima dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. Lembaga
keuangan non bank menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan
dalam masyakarat terutama guna membiayai investasi perusahaan.

Tujuan didirikan Lembaga keuangan bukan bank (LKBB) adalah untuk mendorong pengembangan
pasar uang dan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan, terutama para pengusaha
lemah.

A. PASAR MODAL
Pasar Modal adalah Pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana
(emiten) dengan para penanam modal (investor).

Dalam pasar modal yang diperjual belikan adalah efek-efek seperti saham, surat utang
(obligasi), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya dimana jika diukur dari
waktunya modal yang diperjualbelikan merupakan modal jangka panjang

Barang Barang yang diperdagangkan dalam pasar modal bersifat abstrak. Karena yang
diperjual belikan ialah dana jangka panjang untuk keperluan investasi.

Pasar modal memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia karena merupakan
sarana pendanaan usaha atau pencarian dana serta sarana investasi.

B. PASAR UANG

Pasar Uang adalah Pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana. Dana yang
ditawarkan di pasar bersifat jangka pendek.

Dalam pasar modal yang diperjual belikan adalah efek-efek seperti saham, surat utang
(obligasi), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya dimana jika diukur dari
waktunya modal yang diperjualbelikan merupakan modal jangka panjang

Tujuan Pasar Uang

Dari pihak yang membutuhkan dana atau modal:

1. Memenuhi kebutuhan jangka pendek, seperti menyelesaikan kewajiban membayar utang


jangka pendek yang segera akan jatuh tempo.
2. Memenuhi kebutuhan likuiditas yang disebabkan karena terjadinya kekurangan uang kas
atau uang tunai.

3. Memenuhi kebutuhan modal kerja seperti biaya-biaya operasi, upah karyawan, pembelian


bahan baku.

Dari pihak yang menanamkan dana atau modal:

1. Memperoleh keuntungan dengan tingkat suku bunga tertentu.

2. Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan.

3. Spekulasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar dalam waktu
relatif singkat pada keadaan ekonomi tertentu.

C. KOPERASI SIMPAN PINJAM

Koperasi yang menghimpun dana dari para anggotanya kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut kepada para anggota koperasi dan masyarakat umum.

koperasi simpan pinjam juga harus tunduk pada aturan UU yakni Undang-Undang Nomor 17 tahun
2012 tentang Perkoperasian yang merupakan pengganti dari UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.

koperasi simpan pinjam adalah lembaga keuangan mikro yang memberikan pinjaman modal kepada
para anggotanya. Koperasi simpan pinjam seringkali disebut dengan KSP dan Kospin Jasa.

Fungsi koperasi simpan pinjam: 1. Penghimpunan dana dari anggota

2. Penyaluran dana atau pemberian kredit ke anggota

3. Memberikan pendapatan untuk para anggotanya dari kegiatan usaha koperasi

4. Mengelola dana yang disimpan dan disalurkan anggota koperasi

Beberapa syarat umum untuk menjadi anggota koperasi simpan pinjamn antara lain fotocopy KTP,
fotocopy KK, slip gaji, foto copy pembayaran PBB, dan fotocopy rekening listrik.

D. PERUSAHAAN PEGADAIAN
Pegadaian adalah Badan usaha yang meminjamkan uang dengan menerima barang bergerak
sebagai jaminan, pada umumnya terdiri atas perhiasan atau barang rumah tangga. Besarnya
nilai jaminan akan memengaruhi jumlah pinjaman.

Rentang waktu pinjaman dan besar bunga diatur oleh hukum setempat atau sesuai dengan
kebijakan pegadaian tersebut. Jika pinjaman tidak dilunasi dalam rentang waktu tertentu,
barang yang digadai akan dijual oleh pihak pegadaian.

Jenis barang yang dapat digadaikan :

1. Rumah. Benda yang digadaikan adalah sertifikat rumah, tidak banyak orang yang
menggadaikan rumah kecuali ingin melakukan pinjaman dalam jumlah yang besar
2. Kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor juga menjadi salah satu jenis barang yang bisa
diterima oleh pegadaian sebagai barang jaminan. Pegadai harus membawa surat
kelengkapan yaitu BPKB, faktur pembelian, dan STNK untuk menggadaikan kendaraan
bermotor.

3. Barang Elektronik. Barang elektronik yang diterima minimal diproduksi dalam 1 tahun
terakhir. Surat kelengkapan yang harus dibawa adalah kwitansi pembelian, kartu garansi,
KTP, dan KK

4. Perhiasan Emas. Emas merupakan jenis barang yang umum diajukan pegadai untuk


digadaikan. Emas yang diterima oleh pegadaian dapat berbentuk perhiasan kalung, cincin,
gelang hingga emas keping atau batangan.

E. PERUSAHAAN SEWA GUNA (LEASING)

Sewa Guna Usaha (Leasing) didefinisikan sebagai kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease), untuk digunakan oleh Penyewa
Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Penyewa Guna Usaha (Lessee) adalah perusahaan atau perorangan yang menggunakan
barang modal dengan pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan (Lessor).

Pengadaan barang modal melalui leasing juga dapat dilakukan dengan cara pembelian
barang Penyewa Guna Usaha (Lessee) oleh Perusahaan Pembiayaan (Lessor) yang kemudian
disewagunausahakan kembali oleh Penyewa Guna Usaha. Pengadaan dengan cara ini
disebut Sales and Lease Back.
Sepanjang perjanjian Sewa Guna Usaha masih berlaku, hak milik atas barang modal obyek
transaksi berada pada Perusahaan Pembiayaan.

F. PERUSAHAAN ASURANSI

Perusahaan Asuransi adalah perusahaan yang memberikan jasa pertanggungan risiko yang
memberikan penggantian karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.

Polis asuransi adalah dokumen legal yang menjadi kontrak tertulis antara pemegang polis
dan perusahaan asuransi sebagai penanggung.

Premi asuransi adalah kewajiban yang harus dibayar tertanggung kepada pihak asuransi
sebagai jasa pengalihan risiko sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam polis.
Usaha perasuransian merupakan kegiatan usaha yang bergerak di bidang: Jasa
pertanggungan atau pengelolaan risiko. Pertanggungan ulang risiko. Pemasaran dan
distribusi produk asuransi atau produk asuransi syariah. Konsultasi dan keperantaraan
asuransi, asuransi syariah, reasuransi, atau reasuransi syariah, atau Penilai kerugian asuransi
atau asuransi syariah.
G. PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG (FACTORING)

Perusahaan anjak piutang adalah perusahaan yang usahanya adalah mengambil alih
pembayaran kredit suatu perusahaan dengan cara mengambil kredit bermasalah .

Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini merupakan fee yang telah disepakati bersama
atau keuntungan dari harga jual dengan hasil penagihan yang dilakukan.

Manfaat Anjak Piutang :


1. Menurunkan biaya produksi.

2. Memberikan fasilitas pembayaran di muka.

3. Meningkatkan daya saing perusahaan klien.

4. Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba.

5. Menghindari kerugian karena kredit macet.

6. Mempercepat proses ekonomi.

7. Memperlancar arus kas dengan cepat.

H. MODAL VENTURA

Perusahaan modal ventura adalah jenis badan usaha yang melakukan pembiayaan atau
penyertaan modal ke suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee
company) untuk jangka waktu tertentu.

Pembiayaan tersebut bisa dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian
obligasi konversi, dan atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.

Tujuan perusahaan modal ventura tertuang di dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 1251/1988.

Di dalam Keputusan Menteri Keuangan tersebut dijelaskan, perusahaan modal ventura


dapat membantu permodalan maupun bantuan teknis yang diperlukan pengusaha maupun
usaha yang sudah berjalan guna untuk:
1. Pengembangan suatu penemuan baru.

2. Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana.

3. Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan.

4. Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.

5. Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa.

6. Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam
maupun luar negeri.
7. Membantu pengalihan pemilikan perusahaan

I. DANA PENSIUN

Dana pensiun adalah sekumpulan dana yang diperoleh dari iuran tetap tiap peserta


ditambah penyisihan penghasilan perusahaan, serta para peserta memiliki hak mendapatkan
bagian keuntungan itu setelah pensiun.

Program dana pensiun di Indonesia dilaksanakan oleh lembaga pemerintah maupun swasta.
Dalam rangka menjalankan program Pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan, rasa
aman, perlindungan kesehatan, kecelakaan kerja, hari tua, pensiun, dan kematian,
Pemerintah Indonesia membentuk lembaga yang menanggung hal tersebut, yang ditujukan
baik karyawan negeri maupun swasta

Pelaksanaan dana pensiun pemerintah di Indonesia antara lain:


1. Jamsostek adalah suatu progam kontribusi tetap wajib untuk karyawan swasta dan BUMN
dibawah departemen tenaga kerja dan transmigrasi. (UU No. 3/1992).

2. Taspen adalah tabungan pensiun pegawai negeri sipil dan program pensiun swasta (dana
pensiun lembaga keuangan dan dana pensiun yang disponsori pemilik usaha) di bawah
naungan departemen keuangan. (Kepres No. 8/1997).

3. ASABRI adalah dana pensiun angkatan bersenjata berada dibawah naungan departemen
pertahanan. (Kepres No. 8/1977).

PERBEDAAN LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON BANK

Anda mungkin juga menyukai