Anda di halaman 1dari 11

MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH:
Dita Anasya devinto
Putri Suriani sasradiningsih

MATA KULIAH:
PENGANTAR MANAJEMEN
DOSEN: IBU Marzolina, SE.,MM
PENGERTIAN DASAR MENGENAI MOTIVASI

Motivasi merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan
perilakunya untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Motivasi tidak timbul begitu saja, tetapi motivasi timbul
melalui beberapa tahap, dengan kata lain, adanya proses motivasi.

Sedangkan Menurut french dan raven, sebagaimana stoner,freeman , dan gilbert (1995), motivasi adalah
sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu. Motivation is the set of forces
that cause people to behave in certain ways.

Kinerja terbaik menurut griffin (2000) ditemtukan oleh 3 faktor yaitu:

1 . Motivasi (motivation)
yaitu yang terkait dengan keinginan untuk melakukan pekerjaan

2 .Kemampuan (ability)
yaitu kapabilitas dari tenaga kerja atau SDM untuk melakukan pekerjaan

3 .Lingkungan pekerjaan( the work environment)


yaitu sumber daya dan situasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu
TEORI-TEORI MOTIVASI

Pada dasarnya teori motivasi dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu : Teori Kepuasan/Isi (Content Theory), dan Teori
Proses (Process Theory).

1.    Teori kepuasan/isi (content theory) memusatkan perhatiannya pada faktor-faktor dalam diri orang (individu) yang
menggerakkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilaku. Dalam hal ini dicoba menentukan kebutuhan khusus
yang dapat memotivasi seseorang (individu), dengan kata lain, teori ini berkaitan dengan faktor yang ada dalam diri seseorang
yang memotivasinya.

Teori ini terdiri dari:

Teori Hirarkhi Kebutuhan dari A. Maslow, yang menghipotesiskan  bahwa didalam diri setiap manusia (individu) terdapat
lima jenjang kebutuhan yaitu Faal (fisiologis), Keselamatan dan keamanan, Sosial, Penghargaan, Aktualisasi Diri.

Teori Mac Groger (Teori X dan Teori Y) teori X, berpandangan bahwa pada dasarnya karyawan-karyawan tidak menyukai
kerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan harus dipaksa agar berprestasi, sedangkan Teori Y, berpandangan bahwa pada
dasarnya karyawan-karyawan menyukai kerja, kreatif, berusaha bertanggung jawab, dan dapat menjalankan pengarahan diri.

.
Teori Dua Faktor/teori Herzberg
Teori ini merupakan teori kebutuhan yang dikembangkan oleh Herzberg. Dinamakan dua faktor karena menyangkut faktor
yang membuat orang merasa puas dan faktor yang membuat orang merasa tidak puas (satisfiers-dissatisfiers)

dengan menarik dua kesimpulan khusus yaitu :Adanya serangkaian kondisi ekstrinsik dan intrinsik.

Teori Kebutuhan Mc Clelland,


Teori yang dikembangkan Mc Clelland ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu :

prestasi  (achievement)
kekuasaan (power)
afiliasi (pertalian)

Teori ERG (Existence, Relatedness, Growth)


Teori ERG merupakan teori kebutuhan yang dikembangkan oleh Clayton Alderfer yang merupakan pengerjaan ulang dari
hirarki kebutuhan A. Maslow yang berargumen bahwa : ada tiga kelompok kebutuhan yang mendasar yaitu, Existensi ,
Relatedness, dan Growth.
TEORI-TEORI PROSES

Teori ini merupakan teori yang difokuskan pada bagaimana motivasi itu terjadi, dan teori yang dijelaskan sebagai berikut :

1.  Teori Penetapan Tujuan


Teori ini dikembangkan oleh E. Locke yang menguraikan hubungan antara tujuan yang ditetapkan dengan prestasi kerja.
Teori ini mempunyai konsep dasar bahwa karyawan yang memahami  tujuan yaitu apa yang diharapkan organisasi
kepadanya, akan mempengaruhi perilaku kerjanya. Penetapan tujuan yang menantang (sulit) dan dapat diukur hasilnya dan
meningkatkan prestasi kerja, dengan asumsi karyawan mempunyai kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan. 

2. Teori Penguatan (Reinforcement Theory)


Teori penguatan mengemukakan bahwa, perilaku merupakan fungsi dariakibat yang berhubungan dengan perilaku tersebut.
Dimana orang  cenderung melakukan sesuatu mengarah pada konsekwensi positif, dan menghindari konsekwensi yang
tidak menyenangkan.
 3.  Teori Keadilan
  Teori ini menyatakan bahwa individu-individu membandingkan masukan dan keluaran pekerjaan mereka dengan
masukan/keluaran lain dan kemudian berespons untuk menghapuskan setiap ketidak-adilan. Suatu keadilan dinyatakan
telah ada jika karyawan menganggap bahwa rasio antara masukan (usaha) karyawan dengan perolehan (imbalan) sepadan
dengan rasio karyawan lainnya.

4. Teori Pengharapan
Manajemen Berdasarkan sasaran  atau management by objective (MBO). MBO berkenaan dengan penetapan prosedur-
prosedur formal atau yang tidak formal, yang dimulai dengan :
Penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan
kegiatan tersebut.Gagasan dasar MBO adalah bahwa, MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan
manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi. Tujuan utama penerapan MBO adalah untuk mencapai
efisiensi operasi seluruh organisasi melalui operasi yang efisien dan integrasi setiap bagian yang ada.
STUDI KASUS: MOTIVASI ( dalam lingkup PRILAKU ORGANISASI)

AMRI seorang Manajer sebuah perusahaan real estat mengevaluasi hasil penjualan tenaga pemasarnya
dengan penuh kepuasan. Setiap tenaga pemasar telah melebihi kuota paling tidak 15 persen, kecuali HASAN
hanya mampu memenuhi quota yang telah ditentukan. Sampai dengan enam bulan yang lalu, HASAN yang
berumur 50 tahun merupakan tenaga pemasaran perusahaan paling berprestasi. Akan tetapi akhir-akhir ini
kinerjanya menurun. Perusahaan mempunyai program insentif yang memungkinkan tenaga pemasar
mendapatkan bonus ekstra yang sangat tinggi.

Setelah AMRI mendiskusikannya dengan HASAN, ia mengakui bahwa sebagai seorang yang pernah
mendapatkan pendapatan yang cukup besar dari bonus yang diterimanya, dan akumulasi dari bonus yang
diterimanya bertahun-tahun, lalu kemudian diinvestasikan pada usaha “KULINER”. Menurutnya pendapatan
yang diperolehnya dari usaha kuliner melebihi kebutuhannya untuk hidup. Konsekuensinya, HASAN merasa
tidak perlu lagi untuk bekerja keras melebih quota seperti yang pernah dilakukannya.

lalu pertanyaanya Pertanyaanya


1. Faktor-faktor motivasi apa yang ada pada pekerjaan tersebut ?
2. Teori motivasi mana yang paling tepat untuk menjelaskan prilaku HASAN ?
3. Jika anda AMRI, apa yang akan anda lakukan untuk memotivasi HASAN agar bisa berprestasi seperti
sebelumnya ?
 
PENJELASAN:
1. Faktor-Faktor motivasi yang ada pada pekerjaan tersebut adalah:
Faktor Higienis yang sifatnya ekstrinsik bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan
seseorang. Seperti gaji, kondisi kerja, hubungan dengan rekan kerja. Dalam pekerjaan tersebut faktor higienis dapat dilihat
dari perusahaan mempunyai program insentif yang memungkinkan tenaga pemasar mendapatkan bonus ekstra yang sangat
tinggi sehingga memotivasi para tenaga pemasaran.
Faktor Motivator yang sifatnya intrinsik bersumber dalam diri seseorang. Seperti pengakuan, tanggung jawab, dan
pertumbuhan. Dalam pekerjaan tersebut faktor Motivator dapat dilihat dari tanggung jawab pak AMRI yang mengevaluasi
hasil penjualan tenaga pemasarannya dan mendiskusikannya dengan Pak Hasan yang akhir-akhir ini kinerjanya menurun.

2. Teori Motivasi yang paling tepat untuk menjelaskan prilaku Hasan


Teori yang paling tepat untuk menjelaskan perilaku pak HASAN adalah Teori Hirarki Kebutuhan (Abraham Maslow).
Menurut teori tersebut, seseorang mempunyai motivasi jika dia belum mencapai tingkat kepuasan tertentu dalam
kehidupannya. Kemudian apabila kebutuhan akan sesuatu telah terpenuhi, maka kebutuhan tersebut tidak lagi akan menjadi
motivator. Pada pekerjaan tersebut dapat dilihat bahwa HASAN merasa sudah tepenuhi kebutuhannya dari usaha kulinernya
sehingga di perusahaan dia tidak lagi merasa perlu bekerja keras melebihi quota pekerjaan sebagai tenaga pemasar perusaan
seperti yang pernah dilakukannya.
3. Jika anda Amri, apa yang akan anda lakukan untuk memotivasi Hasan agar bisa berprestasi seperti
sebelumnya ?

Saya sebagai pimpinan akan menawarkan kenaikan/promosi jabatan kepada HASAN. karena Hasan
termasuk karyawan yang memiliki potensi cukup baik di bidang pemasaran, terbukti HASAN mampu
memenuhi kuota pemasaran melebihi apa yang dibebankannya pada tahun sebelumnya. Pemberian tawaran
kenaikan/promosi jabatan dimaksudkan untuk mengembalikan motivasi kerja Hasan di perusahaan dan
sekaligus merangsang karyawan lain untuk bekerja lebih baik lagi.
Akan tetapi belum tentu HASAN menerima tawaran dinaikkan gajinya dan naik jabatannya, mungkin
HASAN berfikir dengan naik gaji/naik jabatan tanggung jawabnya akan bertambah, bisa jadi HASAN sudah
merasa nyaman dengan kondisinya sekarang, apalagi usia HASAN yang sudah tidak muda, bisa jadi HASAN
ingin mengurangi tingkat stresnya dalam memenuhi target perusahan.
 
Dalam menghadapi situasi seperti ini, saya akan memberikan motivasi bahwa pak HASAN adalah salah
satu karyawan yang prestasinya terbaik dengan memberikan pengakuan dan reward kepada pak HASAN
sebagai salah satu pegawai terbaik di perusahaan. Selanjutnya sayan akan meminta pak HASAN untuk
transfer knowleg atas pengalamannya ketika sukses menjadi tenga pemasar perusahaan terbaik. Sehingga
pegawai lain dapat sukses seperti pak HASAN saat menjadi tenaga pemasar perusahaan seperti tahun
sebelumnya.
APAKAH ADA YANG
INGIN BERTANYA ?
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai