Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI TENTANG MOTIVASI KARYAWAN

Disusun Oleh :

Ronaldo Apriadi Gultom 2017008336

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam suatu Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami
banyak kendala. Diantara tujuan tersebut adalah tujuan memperoleh laba, memenangkan
persaingan serta memberikan kepuasan kepada stakeholder organisasi. Dalam
kenyataanya, proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ternyata bukanlah
suatu hal yang mudah. Organisasi merupakan kumpulan dari berbagai faktor sumber
daya, baik sumber daya manusia, moral, teknologi, serta keterampilan. Dari sekian
banyak faktor dalam organisasi, yang memgang peranan penting adalah faktor sumber
daya manusia. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung
pada bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan mempersiapkan menajemen sumber
daya manusia yang dimilikinya.
Organisasi tersusun dari banyak individu dengan banyak motif dan tujuannya.
Apabila tejadi kesalahan dalam pengelolaannya maka akan menimbulkan berbagai
macam permasalahan. Diantara permasalahn yang timbul dari aspek sumber daya
manuisa adalah penurunan motivasi kerja. Motivasi kerja karyawan yang sangat rendah
apabila dibiarkan akan berpengaruh tehadap kinerja karyawan tersebut yang pada
akhirnya akan berimbas pada kinerja organisasi secara keseluruhan.
Organisasi baik pemerintah mupun swasta senantiasa dihadapkan pada berbagai
masalah, diantaranya masalah dalam motivasi kerja karyawan yang mempengaruhi
perkembangan organisasi. Oleh karena itu, organisasi sangat membutuhkan karyawan
yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja karena seseorang yang mempunyai
motivasi yang tinggi dalam bekerja akan memperoleh hasil kerja yang optimal, sehingga
suatu pekerjaan akan terselesaikan dengan baik.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian motivasi ?
2. Bagaimana kaitan motivasi kerja karyawan dalam organisasi?
3. Bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi kerja karyawan.
2. Untuk mengetahui kaitan motivasi kerja karyawan dalam organisasi
3. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja karyawan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Motivasi


Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya
penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan
atau pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk
mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait hal tersebut, maka yang dimaksud dengan
motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan,
agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).
Gibson, et. al., 1995, berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang
mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku.
Motivasi kerja sebagai pendorong timbulnya semangat atau dorongan kerja. Kuat dan
lemahnya motivasi kerja seseorang berpengaruh terhadap besar kecilnya prestasi yang
diraih.Robbins, (1998) berpendapat bahwa motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individu.
Senada dengan pendapat tersebut, Munandar, (2001), mengemukakan bahwa
motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk
melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Bila
kebutuhan telah terpenuhi maka akan dicapai suatu kepuasan. Sekelompok kebutuhan
yang belum terpuaskan akan menimbulkan ketegangan, sehingga perlu dilakukan
serangkaian kegiatan untuk mencari pencapaian tujuan khusus yang dapat memuaskan
sekelompok kebutuhan tadi, agar ketegangan menjadi berkurang.
Pinder, (1998) berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan seperangkat
kekuatan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang
mendorong untuk memulai berperilaku kerja, sesuai dengan format, arah, intensitas dan
jangka waktu tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa
motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal
dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi
menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.

1.2. Kaitan Motivasi Karyawan dalam organisasi


Motivasi mempengaruhi kerja seseorang sebesar 80% sehingga dapat
dikatakan bahwa motivasi adalah faktor penting bagi keberhasilan kerja.Dalam
fungsinya sebagai salah satu variabel penting yang mempengaruhi perilaku karyawan
dalam lingkungan kerja, motivasi memiliki dampak pada produktivitas kerja karyawan
tersebut. Motivasi kerja yang tinggi akan memungkinkan diperolehnya produktivitas
yang tinggi.
Hal ini sesuai dengan pendapat As'ad (1984) bahwa kuat lemahnya motivasi keija
ikut membantu besar kecilnya keluaran. Jadi, motivasi kerja inilah yang akan memberi
bentuk pada pekerjaan dan hasil yang diperolehnya. Motivasi seseorang dalam bekerja
akan menentukan sikap kerjanya. Individu yang mempunyai motivasi tinggi dapat
bekerja dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik.Kaitan motivasi kerja dengan
unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut: unjuk kerja (performance) adalah hasil
interaksi antara motivasi kerja, kemampuan (abilities), dan peluang (opportunities),
dengan kata lain unjuk kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuan kali
peluang. Ungkapan ke dalam rumus menjadi:

Unjuk kerja = Motivasi kerja X Kemampuan X Peluang

Bila motivasi kerja rendah, maka unjuk kerjanya akan rendah pula meskipun
kemampuannya ada dan baik, serta peluangnya pun tersedia. Misalnya, seorang sarjana
komputer bekerja dalam perusahaan konsultasi dalam bidang teknologi informasi
sebagai tenaga ahli (peluang ada, dan punya kemampuan yang diperlukan). Namun
suasana kerja, hubungan antar tenaga kerja, kebijakan perusahaan tidak dirasakan sesuai,
maka “semangat” kerjanya menurun dengan hasil unjuk kerjanya kurang.
Sebaliknya jika motivasi kerjanya besar, namun peluang untuk menggunakan
kemampuan-kemampuannya tidak ada atau tidak diberikan, unjuk kerjanya juga akan
rendah. Kalau motivasi kerja tinggi, peluang ada, namun karena keahliannya dalam
bidang tersebut tidak pernah ditingkatkan lagi, unjuk kerjanya juga tidak akan tinggi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa peranan motivasi dalam kerja, yaitu :
a) Perusahaan yang mampu memotivasi karyawannya akan membuat karyawan
mengikuti arah dan tujuan yang dikehendaki perusahaan
b) Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi jarang berhadapan dengan masalah-
masalah pelanggan disiplin kerja.
c) Apabila terjadi perubahan dalam manajemen perusahaan, bagi karyawan yang
mempunyai motivasi tinggi akan dapat menerima perubahan itu asalkan diberi
penjelasan tentang terjadinya perubahan perusahaan tersebut
d) Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi akan bersedia bekerja secara khusus,
terutama pada waktu perusahaan berada dalam keadaan sulit,misalnya bekerja
lembur dan kerja ekstra keras.
e) Karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi akan lebih berhati-hati
dalam menggunakan peralatan atau perlengkapan keija, misalnya untuk
karyawan dengan jenis pekerjaan yang menggunakan mesin.
f) Karyawan dengan motivasi tinggi dapat bekerja dengan kuantitas dan kualitas
kerja yang baik. Karyawan selalu berusaha untuk memproduksi hasil kerja yang
sebaik mungkin.

Dari definisi-definisi di atas dapat dikatakan bahwa peranan motivasi karyawan


dalam suatu organisasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
perilaku karyawan dalam bekerja, yang menyebabkan karyawan bersemangat dan
terdorong untuk bekerja.

1.3. Cara Meningkatkan Motivasi Karyawan


Cara dan upaya untuk melakukan kerja hebat adalah dengan menumbuhkan rasa
cinta terhadap pekerjaan kita. Sebab, dengan mencintai pekerjaan kita akan menjadi
termotivasi dan tertantang untuk melakukan yang lebih baik lagi. Rasa cinta pekerjaan
akan membuat kita berusaha untuk menggali potensi diri dan meningkatkan kompetensi
diri agar bisa melakukan yang terbaik. Ada beberapa faktor atau kunci motivasi kerja
karyawan, yang meliputi:
a) Motivasi karyawan dengan membangun kepuasan
Dalam buku “The Service Profit Chain,” menyatakan bahwa satu-satunya
cara untuk memperoleh keuntungan yang berkelanjutan adalah dengan
membangun sebuah lingkungan kerja yang nyaman dan menarik, selalu fokus,
dan menjaga karyawan yang berbakat. Maksudnya adalah mereka harus bisa
termotivasi supaya siap menunjukkan kemampuan dan mendapatkan komitmen
agar mampu tampil di tingkat yang maksimal.
Motivasi kerja berhubungan erat dengan tingkat kepuasan diri pekerja atau
karyawan dan hal ini dapat tercipta dengan adanya lingkungan kerja yang
menyenangkan. Sebab, jika kita fokus pada menciptakan kepuasan karyawan,
lalu fokus pada motivasi karyawan, maka akan tercipta suatu hubungan kerja
yang baik, karena karyawan yang puas akan mengurus pelanggan dengan baik.
b) Motivasi karyawan melalui apresiasi
Memberikan apresiasi kepada karyawan sangatlah penting agar
membangkitkan perilaku positif dan prestasi karyawan, sehingga mereka dapat
melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak. Manajer yang cerdas dapat
meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan memberikan perhatian secara
personal, seperti memberikan tepukan di punggung, catatan tulisan tangan, atau
komentar singkat di aula. Dan menunjukkan atau memberikan penghargaan,
usahakan agar mengatakannya dengan lebih spesifik. Dengan menjadi spesifik,
karyawan menyadari tindakan mereka benar-benar diawasi. Dan, motivasi
tingkat tinggi karyawan akan didapatkan melalui hasil yang alami.
c) Motivasi karyawan melalui pengakuan
Sebagian orang mampu melakukan apapun hanya untuk mendapatkan
pengakuan, mereka juga dengan senang hati akan melakukan hal tersebut tanpa
imbalan atau bayaran. Hal ini bisa menjadi senjata rahasia seorang manajer untuk
memotivasi kerja karyawannya. Pengakuan merupakan 'hadiah emosional' untuk
kerja mereka, sepeti mengakui keunggulan karyawan di tempat kerja,
memberikan penghargaan atas keberhasilannya mencapai target penjualan atau
bahkan penghargaan untuk kehadiran dan kedisiplinannya. Hal ini dapat
dikatakan sangat efektif dalam upaya memotivasi karyawan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa motivasi
kerja karyawan adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal
dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi
menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut:
unjuk kerja (performance)adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan
(abilities), dan peluang (opportunities), dengan kata lain unjuk kerja adalah fungsi dari
motivasi kerja kali kemampuan kali peluang.
Beberapa cara untuk meningkatkan motivasi kerja ialah Motivasi karyawan
dengan membangun kepuasan, Motivasi karyawan melalui apresiasi, Motivasi karyawan
melalui pengakuan
DAFTAR PUSTAKA

1. https://pendaftaran-cpns.blogspot.co.id/2015/01/cara-dan-upaya-meningkatkan-
motivasi.html
2. http://naufallalam.blogspot.com/2015/04/makalah-motivasi-kerja.html
3. http://arissusanti17blogger.blogspot.com/2017/04/makalah-motivasi-kerja.html

Anda mungkin juga menyukai