Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI,

KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA


PT. SURYA INDO PRATAMA SURABAYA

OLEH :

MARKUS BOLIANTO APRILIAN LARANTUKAN


134119500

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS SURABAYA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan.
Semakin tinggi kemampuan karyawan, semakin tinggi pula kinerja organisasi. Sebaliknya
semakin rendah kemampuan karyawan, maka semakin rendah pula kinerja organisasi.
Sehingga aktifitas manajemen berjalan dengan baik, organisasi harus memiliki karyawan
yang berkompeten atau berkemampuan tinggi untuk mengelola organisasi seoptimal mungkin
sehingga kinerja karyawan meningkat. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya. Nasrudin (2010:237)
menyatakan bahwa kinerja karyawan meliputi kualitas dan kuantitas output serta keandalan
dalam bekerja. Karyawan pada perusahaan dapat bekerja dengan baik apabila memliki kinerja
yang tinggi sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang baik pula. Hasibuan (2005:10)
menyatakan bahwa Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Tujuan yang mulia pada saat ini tampaknya sulit
tercapai apabila organisasi yang karyawannya tidak bersemangat dalam menjalankan tugas
yang dibebankan kepadanya. Setiap organisasi bukan saja mengharapkan karywan yang
mampu, cakap, dan trampil, tetapi tidak kalah penting karyawan mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan tidak ada
artinya bagi organisasi jika mereka tidak mau bekerja giat. Tujuan pegelolaan sistem
kompensasi didalam organisasi adalah untuk menarik dan mempertahankan sumber daya
manusia karena organisasi memerlukannya untuk mencapai sasaran-sasarannya. Sehingga
organisasi dapat berkembang luas dengan segala kegiatan – kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan sumber daya manusia yang telah
tersedia, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, tidak cukup hanya dengan jalan memperoleh
karyawan yang dianggap paling kompeten, akan tetapi tidak kalah pentingnya dengan secara
terus menerus pimpinan memberikan motivasi dan Kompensasi kepada karyawan agar lebih
bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya di organisasi. Menurut Umar (2001:274)
Motivasi kerja adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada dalam diri manusia yang
mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku dalam pelaksanaan tugas di
lingkungan pekerjaannya. Hakikat dari motivasi kerja adalah dorongan untuk melakukan
segala sesuatu yang lebih baik dari yang lainnya dalam melakukan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Motivasi kerja mempunyai peranan yang penting dalam hal penumbuhan gairah,
merasa senang dan semangat untuk bekerja secara optimal. Karyawan yang memiliki
motivasi kerja yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan. Seorang
karyawan yang memiliki intelegensia cukup tinggi bisa gagal karena kekurangan motivasi.
Hasil kerja akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Rendahnya motivasi kerja pada
karyawan merupakan gejala yang kurang menguntungkan karena rendahnya motivasi kerja
pada mereka menunjukkan adanya sikap acuh tak acuh terhadap kehidupan sosial, termasuk
terhadap masa depan bangsanya. Keberhasilan ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh
tinggi rendahnya motif berprestasi warganya, dengan kata lain pembangunan suatu bangsa
akan sukses bila motif berprestasi warganya tinggi. Dalam proses pembelajaran tentu ada
kegagalan dan keberhasilannya. Kegagalan karyawan dalam melaksanakan tugas tidak
sepenuhnya berasal dari diri karyawan tersebut tetapi bisa juga dari organisasi tidak berhasil
dalam memberikan motivasi yang mampu membangkitkan semangat karyawan dalam
bekerja. Keberhasilan kerja karyawan tidak lepas dari motivasi karyawan yang bersangkutan.
Oleh karena itu pada dasarnya motivasi kerja merupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan organisasi kepadanya.
Karyawan juga akan lebih termotivasi jika dari hasil kerjanya tersebut mendapatkan
kompensasi yang memuaskan dari organisasi sebagai tanda penghargaan atas hasil kerjanya
tersebut. Menurut Simamora (2004:446) kompensasi semua balas jasa yang diterima seorang
karyawan dari perusahaannya akibat dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya kepada
perusahaan tersebut. Kompensasi dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan, perhitungan
kompensasi berdasarkan evaluasi pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan
pemberian kompensasi yang mendekati kelayakan (worth) dan keadilan (equity). Organisasi
tentu tidak bisa lepas dari karyawan, dengan perkembagan teknologi yang pesat kadang-
kadang mereka lebih cepat tahu tentang bentuk kehidupan yang jauh disana maupun
sekitarnya. Adanya ketergantungan satu sama lain membuat kita perlu menghargai karya
orang lain. Kemajuan teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah menunjukkan
perkembangan yang sangat pesat. Teknologi merambah tidakhanya dalam bidang industri dan
manufaktur, namun juga dalam bidang jasa, teknologi telah membantu manusia dalam
menjalankan berbagai kegiatan bisnis. Dengan demikian, teknologi dapat dikatakan sebagai
salah satu komponen penting di dalam sebuah perusahaan, karena hampir mustahil
perusahaan atau organisasi menjalankan usahanya tanpa adanya teknologi di masa sekarang.
Organisasi pada saat ini membutuhkan sebuah proses bisnis yang terintegrasi serta automasi
proses untuk mempermudah proses bisnis. Efisiensi biaya dan kecepatan proses menjadi
tantangan yang harus dihadapi oleh setiap perusahaan yang harus diselesaikan dan dicari
solusinya. Salah satu solusinya yaitu dalam bentuk perangkat lunak (software) yang dapat
mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, dan persediaan. Untuk
menciptakan solusi tersebut, harus didukung oleh sumber daya yang dimiliki perusahaan
yang termasuk ke dalam unsur-unsur manajemen, termasuk di dalamnya sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi, yang harus dikelola dengan baik agar menghasilkan
kinerja yang baik. Kepuasan kerja menurut Siagian (2012:295) yaitu cara pandang seseorang,
baik yang bersifat positif maupun negatif, tentang pekerjaannya. Hasibuan (2005:202)
menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sifat dan perasaan mencintai pekerjaan yang
dilakukan. Wirawan (2009:7) menyatakan kinerja karyawan adalah suatu hal yang harus
diperhatikan oleh organisasi karena kinerja para karyawan menentukan kinerja organisasi
Oleh karena itu, untuk tetap dapat mempertahankan serta meningkatkan proses bisnis pada
saat ini, perusahaan harus memperhatikan kinerja para karyawannya.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Selanjutnya, Wirawan
(2009:9) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, antara
lain factor internal karyawan, internal organisasi, dan factor eksterna lorganisasi. Faktor
internal karyawan meliputi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, etoskerja, dan
motivasi kerja. Faktor Internal organisasi meliput ivisi, misi, tujuan, kebijakan, strategi,
system manajemen, kompensasi, serta budaya organisasi. Terakhir adalah factor eksternal
lorganisasi, mencakup kehidupan ekonomi, sosial, politik, budaya, agama, serta kompetitor.
Berdasarkan kerangka teori tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti motivasi, kompensasi,
dan kepuasan kerja serta kaitannya terhadap kinerja karyawan di PT. Surya Indo Pratama,
Surabaya. Untuk itu, peneliti melakukan observasi melalui wawancara prapenelitian guna
menggali data dan fakta yang terkait dengan variable penelitian. Berdasarkan hasil
wawancara prapenelitian kepada Direktur PT. Surya Indo Pratama Bapak Thomas Boli,
peneliti memperoleh fakta atau fenomena berupa:
Terkait motivasi, peneliti mendapatkan informasi bahwa terdapat karyawan yang
menganggap bahwa pekerjaan hanyalah sebuah rutinitas, sehingga dalam melaksanakan
pekerjaan, karyawan terlihat kurang bersemangat. Masih terkait dengan motivasi, banyak
karyawan yang merasa kurang mendapatkan pengakuan atau penghargaan atas hasil kerja
mereka. Hal ini terlihat ketika karyawan telah menyelesaikan suatu pekerjaan, mereka
kurang mendapat apresiasi dari atasan. Peneliti juga mendapatkan informasi bahwa
karyawan merasa kurang puas dengan kompensasi yang diterima, dalam hal ini terkait
masalah gaji yang dirasa masih belum memadai.
Berdasarkan fenomena permasalahan yang telah diuraikan di atas,maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul :
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SURYA INDO PRATAMA
SURABAYA.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Kinerja Karyawan
Mathis & Jackson (2009:378) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa
yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan dalam mengemban tugasnya
sehingga kinerja merupakan hasil usaha seseorang yang dicapai dengan kemampuan
dan perbuatan dalam situasi dan kurun waktu tertentu serta dapat diukur.
2.1.2 Motivasi Kerja
Manusia sebagai salah satu komponen dasar didalam organisasi publik harus memiliki
motivasi yang tersimpan didalam hati atau keinginannya yang dapat memacu untuk
meraih apa yang dicita-citakan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi kerja merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan,
memelihara, dan mendorong perilaku seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau
tindakan tertentu secara optimal untuk mencapai apa yang menjadi sasaran organisasi.
2.1.3 Kompensasi
Pada dasarnya manusia bekerja juga ingin memperoleh uang untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Untuk itulah seorang karyawan mulai menghargai kerja keras
dan semakin menunjukkan loyalitas terhadap perusahaan dan karena itulah
perusahaan memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu dengan
jalan memberikan kompensasi.

2.1.4 Kepuasan Kerja


Pembahasan mengenai kepuasan kerja perlu didahului oleh penegasan bahwa
masalah kepuasan kerja bukanlah hal yang sederhana karena kepuasan memiliki
mempunyai makna yang beranekaragam. Two-factor Theory atau Teori dua faktor
merupakan teori kepuasan kerja yang dikemukakan Herzberg dalam Wibowo
(2012:503) yang menganjurkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan
bagian dari kelompok variabel yang berbeda, yaitu motivators dan hygiene factors.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian survey dengan menggunakan kuesioner. Menurut
Arikunto (2010:265) Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Ditinjau dari
metode analisisnya penelitian ini juga tergolong penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menggunakan pengujian - pengujian hipotesis penelitian dengan alat uji statistik.

3.1.2 Variabel Penelitian


Berdasarkan judul “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Kompenasi, Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (study
kasus pada PT. Surya Indo Pratama Surabaya)” maka terdapat empat variabel yaitu :

a. Motivas kerja sebagai variabel independen (X1)


b. Kompensasi sebagai variabel independen (X2)
c. Kepuasan kerja sebagai variabel dependen (Y1)
d. Kinerja karyawan sebagai variabel dependen (Y2)

3.2 Jenis Data dan Sumber Data


1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa :
a. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar,
seperti literatur-literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
penulis.
b. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di
angkakan (scoring).
Dalam penelitian ini data yang di gunakan oleh peneliti adalah data kuantitatif
yaitu data berupa angka yang nantinya akan di scoring.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer, yaitu melalui data yang
diperoleh langsung dari responden penelitian. Sekaran (2006:66) menyebutkan bahwa
ada setidaknya tiga cara pengumpulan data primer, yaitu dengan wawancara, survey,
dan observasi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah dengan survey.
Survey yang di gunakan peneliti ialah dengan menyebarkan kuesioner, dengan
penjelasan sebagai berikut:

1 = sangat tidak setuju


2 = tidak setuju
3 = netral
4 = setuju
5 = sangat setuju

3.3 Alat dan Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Survey, instrumen
pengumpulan data berupa kuisioner atau daftar pertanyaan kepada karyawan pada PT. Surya
Indo Pratama Surabaya. Metode Survey digunakan untuk mendapatkan data-data variabel
sesuai dengan kebutuhan dan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
responden untuk mendapatkan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden.

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penyampelan


1. Populasi
Populasi yaitu gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, sesuatu atau
orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan pada PT. Surya Indo Pratama
Surabaya yang berjumlah 150 orang.

2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel dalam penelitian ini mengambil data dari populasi karyawan pada
PT. Surya Indo Pratama Surabaya yang berjumlah 150 orang. Menurut Arikunto
(2010:112) metode Proportionate Random Sampling yaitu pengambilan sampel yang
dilakukan dengan mengambil wakil dari wilayah yang terdapat dalam populasi.
3.5 Teknik Analisis Data
Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur (indikator) dapat menjelaskan
sebuah konstruk atau variabel. Menurut Waluyo (2008:20) sebuah indikator dianggap dapat
menjelaskan sebuah konstruk apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Nilai Critical Ratio (C.R) indikator lebih besar dua kali standard error (C.R > 2SE).
2. Nilai korelasi indikator yang dilihat pada tampilan standardized regression minimal
0,40 untuk bisa dianggap cukup valid.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta.

Anwar, S. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Brahmasari, I. A. dan Suprayetno, A. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan,


dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya
pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hei International Wiratama
Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 10, September 2008 : 124-
135.

Dessler, G. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid I. Edisi 10. Jakarta : Penerbit :PT
Indeks.

Dessler, G. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid II. Edisi 10. Jakarta : Penerbit :PT
Indeks.

Durianto et al. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui. Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta.

Dharma, A. 2003. Manajemen Supervisi: Petunjuk Praktis Bagi Para Supervisor. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Ghozali, I. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Yogyakarta:
Universitas Diponegoro

Ghozali, I dan Fuad. 2005. Structural Equation Modeling: Teori, Konsep,


dan Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit. Universitas Diponegoro.

Hair et al. (2010). Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Pearson Prentice
Hall.

Hasibuan, M. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Cetakan 9. PT. Bumi Aksar
a.

Koesmono, T.H. 2005. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan
Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala
Menengah di Jawa Timur”,Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 7 : 171-188.

Kusnendi, MS. 2008. Model-Model Persamaan Struktural Satu dan


Multigroup Sampel dengan LISREL. Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai