Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, PERSAINGAN

KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA MELALUI KEPUASAN


KERJA PADA KINERJA KARYAWAN

PENDAHULUAN

Kompensasi merupakan imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan


atas jasanya dalam melakukan tugas, kewajiban, dan tanggungjawab yang dibebankan
kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Sistem kompensasi yang memadai,
terutama dalam hubungannya dengan motivasi kerja karyawan seharusnya dimiliki oleh suatu
perusahaan atau unit bisnis dengan ketidakpastian lingkungan yang lebih tinggi. Menurut
penelitian Murty dan Hudiwinarsih (2012) dengan adanya kompensasi yang memadai dan
peningkatan motivasi yang dijalankan berhasil, maka seorang karyawan akan termotivasi
dalam pelaksaan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dan berupaya mengatasi
permasalahan yang terjadi.

Motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau rangsangan


kepada para karyawan sehingga mereka bersedia bekerjasama dengan rela dan tanpa paksa.
Motivasi faktor yang paling menentukan bagi seorang pegawai dalam bekerja. Meskipun
kemampuan dari pegawai maksimal disertai dengan kelengkapan fasilitas yang memadai,
namun jika tidak ada motivasi untuk melakukan pekerjaan tersebut, maka pekerjaan tersebut
tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan. Menurut penelitian Sari, dkk (2012)
pemberian motivasi oleh pemimpin secara intensif juga sangat diperlukan dalam rangka
pembinaan pegawai serta merupakan sarana yang dapat menerapkan teori motivasi yang tepat
dalam menggerakkan para bawahan untuk mengenal para anak buahnya.

Tidak jarang para pemimpin tidak mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakpuasan


sehingga karyawan merasa tidak puas dalam bekerja. Banyak perusahaan mengalami masalah
pada kepuasaan karyawannya mulai dari insetif yang kurang, tempat kerja yang kurang
nyaman hingga masalah kenaikan jabatan karyawan apabila dibiarkan maka akan terjadi
tingkat turnover yang sangat tinggi. Kepuasan kerja sering ditunjukkan oleh karyawan
dengan caranya menyukai pekerjaan itu sendiri serta tingkat keasikannya dalam menjalankan
pekerjaan, dapat dinyatakan bahwa kepuasan kerja adalah rasa nyaman dan hubungan yang
positif antara sesama karyawan (Bakotic, 2013:52).
Dalam produktivitas kerja karyawan pada sebuah perusahaan merupakan masalah
yang selalu hangat dan tidak ada habis-habisnya untuk dibahas. Permasalahan yang terkait
dalam produktifitas juga merupakan isu strategis bagi perusahaan yang memprogram masalah
sumber daya manusia. Banyak aspek intenal dan eksternal yang mendukung terciptanya
produktivitas kerja yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi bila dikaitkan
dengan masalah globalisasi yang melanda saat ini yang dampaknya sangat kita rasakan. Salah
satu indikator yang mempengaruhi dalam upaya meningkatkan produktivitas yang efektif dan
efisien adalah gaya kepemimpinan dan human relation yang diterapkan oleh pimpinan
perusahaan. Produktivitas merupakan sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa untuk
kehidupan hari ini akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik daro hari
ini. Secara umum produktivitas adalah perbandingan atau rasio antara output dan input.

Dalam persaingan dunia kerja menuntut perusahaan harus berusaha bersaing dan
bertahan dengan cara meningkatkan dan mengembangkan produktivitasnya. Suatu
perusahaan tidak dapat berkembang hanya dengan mengandalkan sumber daya modal dan
sumber daya teknologi saja. Peranan sumber daya manusia sangat besar karena usaha
manusia dapat mewujudkan keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan perusahaan tersebut

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, penting sekali untuk


diperhatikan karena merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia (karyawan). Anoraga (2007:178) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah motivasi, pelatihan dan pendidikan, kompensasi, teknologi, ketrampilan dan
disiplin kerja. Salah satu instrumen dalam pengembangan dan kualitas sumber daya manusia
– para karyawan adalah melalui pendidikan, pelatihan, dan kursus-kursus yang masih
menjadi tantangan dan kendala untuk merubah kinerja karyawannya. Pengembangan
karyawan melalui pelatihan bisa memantapkan kinerja karyawan, meningkatkan
pengetahuan, keahlian dan ketrampilan untuk membentuk sedini mungkin kepribadian
pegawai yang profesionalisme

Anda mungkin juga menyukai