Anda di halaman 1dari 6

Journal of Business Management Education | Volume 1, Number 2, August 2016, page.

91-96

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DENGAN CARA MEMBERIKAN MOTIVASI


KERJA DAN MENUMBUHKAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PEGAWAI DINAS
PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT

R M Doni HA Wardhana
Universitas Pendidikan Indonesia
r.m@student.upi.edu

Eded Tarmedi
Universitas Pendidikan Indonesia
ededrarmedi@upi.edu

Sumiyati
Universitas Pendidikan Indonesia
sumiyati@upi.edu

ABSTRAK

Tujuan - Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan.
Desain/metodologi/pendekatan- Penelitian ini dilakukan pada jangka waktu kurang dari 1 tahun, maka
desain penelitian adalah desain cross-sectional. Dan metode yang digunakan adalah survei explanatory, dan
populasi 109 karyawan. Teknik analisis yang digunakan adalah alat analisis jalur di olah menggunakan SPSS
16.0. kuesioner digunakan sebagai instrumen penelitian untuk mengumpulkan data dari responden.
Temuan - kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi kerja dan komitmen organisasi secara signifikan dan
positif.
Orisinalitas/nilai - Motivasi dan komitmen organisasi digunakan sebagai cara untuk meningkatkan kinerja
karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi, komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan. motivasi pengaruh dan komitmen organisasi kepada karyawan lembaga transportasi kinerja di
Jawa Barat. Objek yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah karyawan dari departemen
transportasi dari Jawa Barat. Independet variable (X1) dalam penelitian ini motivasi adalah dan (X2)
komitmen organisasi, serta variabel dependen (Y) adalah kinerja para karyawan.

Kata kunci: Motivasi, komitmen organisasi, Kinerja Karyawan, Manajemen Sumber Daya Manusia
Jenis Artikel: Research Paper

PENDAHULUAN dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan


Kinerja bisa mempengaruhi berlangsungnya oleh motivasi dan komitmennya terhadap bidang
kegiatan suatu organisasi perusahaan, semakin yang ditekuni.
baik kinerja yang ditunjukkan oleh para karyawan Untuk menghadapi persaingan yang
akan sangat membantu dalam perkembangan semakin ketat, perusahaan ini dihadapkan pada
organisasi atau perusahaan tersebut. Kinerja kondisi pentingnya untuk meningkatkan kinerja
pegawai merupakan salah satu faktor yang pegawai. Kinerja pegawai yang baik akan
memegang peranan penting dalam mencapai menghasilkan kinerja perusahaan yang baik pula
tujuan perusahaan maupun tujuan individu. sehingga memudahkan perusahaan untuk
Perusahaan akan sulit mencapai tujuannya jika mencapai tujuannya. Kinerja pegawai dipengaruhi
para pegawai di perusahaan tersebut tidak oleh berbagai faktor, diantaranya motivasi,
memiliki kinerja yang baik. Menurut (Veithzal, disiplin, kepemimpinan, suasana kerja,
2010) “Kinerja merupakan perilaku yang nyata kompetensi, dan lain sebagainya (Mulyadi, 2010)
yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi Usaha untuk mencapai tujuan perusahaan
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai diperlukan adanya pegawai yang penuh
dengan perannya dalam perusahaan.” Kinerja kesadaran, kesetiaan, ketaatan, disiplin dan
merupakan hasil kerja yang telah dicapai bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang
seseorang sesuai dengan tugas dan perannya diberikan dan telah dikerjakan. Setiap perusahaan
sesuai dengan tujuan organisasi yang tentunya sangat mengharapkan memiliki pegawai
dihubungkan dengan standar kinerja tertentu dari yang memiliki kinerja yang baik. Semakin banyak
perusahaan dimana individu tersebut bekerja. pengawai yang mempunyai kinerja, maka
Oleh sebab itu keberhasilan dan kinerja seseorang produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan

91
Journal of Business Management Education | Volume 1, Number 2, August 2016, page. 91-96

meningkat sehingga perusahaan akan lebih mudah cerminan yang paling sederhana dari motivasi
dalam mencapai tujuan. Untuk dapat mengukur (Sutrisno (2010:109) dalam (Mahmud, 2010).
sejauh mana kinerja pegawai dapat memberikan Pernyataan tentang adanya suatu hubungan
kemampuannya yang optimal dapat kita lihat dari antara motivasi kerja dan kinerja dikemukakan
beberapa indikator, misalnya kedisiplinan, oleh McClelland (dalam buku (Mangkunegara,
kesetiaan dan tanggung jawab. 2010) menyimpulkan bahwa ada hubungan positif
Tingkat kesuksesan suatu perusahaan dapat antara motivasi kerja dengan pencapaian prestasi
diukur berdasarkan produktivitas perusahaan dari kerja atau kinerja; “Dimana jika seorang manajer
tiap individu yang bekerja di dalamnya, dimana atau pimpinan yang mempunyai motivasi kerja
produktivitas individu merupakan ukuran dari tinggi cenderung memiliki prestasi kerja atau
produktivitas perusahaan secara keseluruhan. kinerja yang tinggi, dan sebaliknya mereka yang
Produktivitas individu merupakan perbandingan prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena
dari efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja motivasi kerjanya rendah.”
yang maksimal) dengan efisiensi adalah satu Menurut (Simamora, 2011) menyatakan
masukan (tenaga kerja) yang mencakup kuantitas, bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja
kualitas dalam satuan waktu tertentum(Mulyadi, terhadap kinerja. Faktor yang mempengaruhi
2010) kinerja diantaranya yaitu motivasi kerja. Hal ini
Motivasi merupakan kondisi atau energi dilihat dari pernyataan Henry Simamora
yang menggerakkan diri karyawan yang terarah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
atau tertuju untuk mencapai tujuan perusahaan kinerja, diantaranya faktor psikologis, dalam
(Syamsul Hadi Senen, 2008) faktor ini terdapat variabel motivasi kerja
Fenomena yang dialami perusahaan harus terhadap pekerjaannya sendiri. Berdasarkan dari
segera ditanggulangi sebab akan menghambat pernyataan diatas bahwa terdapat hubungan
tujuan perusahaan yang mungkin bisa mengarah antara motivasi kerja terhadap kinerja.
pada kehancuran perusahaan tersebut. Oleh sebab Peranan sumber daya manusia sebagai
itu, perusahaan harus mencari solusi yang tepat pelaku utama, maka seorang manejer harus
untuk meningkatkan kinerja karyawannya yaitu mengatur karyawannya dengan baik karena
dengan cara memberikan motivasi dan karyawan merupakan input dari produktivitas
meningkatkan kedisiplinan para karyawannya dalam perusahaan sehingga kinerja karyawan
(Mulyadi, 2010). harus dipelihara dan ditingkatkan seoptimal
Salah satu faktor yang mempengaruhi mungkin (Mulyadi, 2010)
kinerja pegawai adalah motivasi. Motivasi kerja Untuk dapat mencapai kinerja yang
merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh diharapkan Dinas Perhubungan harus memiliki
seorang pegawai, semakin tinggi motivasi kerja keunggulan kompetitif yang hanya akan diperoleh
pegawai maka akan meningkatnya kinerja yang dari sumber daya manusia yang produktif,
akan diberikan oleh pegawai tersebut kepada inovatif, kreatif selalu bersemangat dan loyal.
instansi tempat dimana mereka bekerja. Motivasi Sumber daya manusia organisasi atau pegawai
mempunyai kekuatan kecenderungan yang memenuhi kriteria seperti itu hanya akan
seseorang/individu untuk melibatkan diri dalam dimiliki melalui peningkatan komitmen pegawai
kegiatan yang mengarah kepada sasaran dalam terhadap organisasi. Komitmen organisasi
pekerjaan sebagai kepuasan, tetapi lebih lanjut seorang pegawai dengan pegawai lain memiliki
merupakan perasaan senang atau rela bekerja tingkat yang berbeda. Membina dan
untuk mencapai tujuan pekerjaan. mengembangkan sumber daya manusia serta
Kunci keberhasilan suatu perusahaan menjaga komitmen pegawai merupakan
bergantung pada kualitas sumber daya manusia kewajiban organisasi.
yang dimilikinya. Sumber daya manusialah yang Pengalokasian sumber daya manusia tidak
menentukan keberlangsungan perusahaan. bisa dipandang mudah. Pegawai yang dimiliki
Keberhasilan pencapaian akan didapat apabila organisasi harus memiliki rasa kepemilikan
SDM didalam perusahaan memiliki kinerja yang terhadap organisasi tempatnya bekerja. Selain
tinggi (Elis Lisnawati, 2014) rasa memiliki, sikap dan loyalitas pegawai
Setiap organisasi tentu ingin mencapai terhadap organisasi berpengaruh terhadap
tujuan, untuk mencapai tujuan tersebut, peranan dedikasi pegawai dalam melaksanakan tugas dan
manusia yang terlibat didalamnya sangat penting. tanggung jawabnya. dedikasi tinggi serta loyalitas
Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang kuat dari pegawai akan menimbulkan
yang dikehendaki organisasi, maka haruslah komitmen pegawai terhadap organisasi.
dipahami motivasi manusia yang bekerja di dalam
organisasi tersebut. Motivasi inilah yang KAJIAN PUSTAKA
menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja, Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang
atau dengan kata lain perilaku merupakan sangat penting dalam upaya perusahaan untuk

92
Journal of Business Management Education | Volume 1, Number 2, August 2016, page. 91-96

mencapai tujuannya serta menjadi salah satu dimiliki oleh para karyawannya. Banyak
faktor utama keberhasilan suatu perusahaan. Pada perusahaan yang selalu me-refresh motivasi
dasarnya kinerja seorang karyawan merupakan dalam bekerja agar selalu dapat membawa
hal yang bersifat individual karena setiap kemajuan, meskipun untuk itu perusahaan
karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang terkadang harus mengeluarkan biaya yang tidak
berbeda-beda dalam mengerjakan pekerjaannya. sedikit demi pencapaian tujuan perusahaan lewat
Segala upaya manajemen di dalam perusahaan, motivasi itu sendiri (Hasibuan, 2011). Pencapaian
khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia tujuan suatu organisasi sangat bergantung kepada
(MSDM) adalah untuk mempertinggi, baik kemauan para pegawai untuk bekerja lebih giat.
kinerja individu maupun organisasional. (Rivai, Agar pegawai bekerja lebih giat maka mereka
2009) mengemukakan bahwa “Kinerja perlu diberi motivasi dengan berbagai cara. Pada
merupakan perilaku nyata yang ditampilkan umumnya tingkah laku manusia dilakukan secara
setiap orang sebagai prestasi kerja yang sadar, artinya selalu didorong oleh keinginan
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya untuk mencapai tujuan tertentu. Disinilah
dalam perusahaan.” Menurut (Robbins, P. letaknya peran penting dari motivasi.
Stephen & Judge, 2010), kinerja adalah hasil Berdasarkan hasil penelitian diketahui
akhir dari sebuah aktifitas. Pengertian tersebut bahwa indikator-indikator yang terdapat pada
bermakna bahwa, kinerja adalah hasil akhir dari motivasi kerja termasuk ke dalam dua kategori,
suatu kegiatan. Menurut (Sumarno, 2005) yaitu sedang dan tinggi. Indikator yang termasuk
Kerjasama diantara sesama pekerja ke dalam kategori sedang ialah kebebasan
mendefinisikan kinerja karyawan adalah apa yang menyampaikan pendapat, sedangkan indikator
dilakukan atau tidak dilakukan karyawan dalam yang termasuk ke dalam kategori tinggi antara
memberikan kontribusi kepada organsasi yang lain semangat kerja, loyalitas terhadap pimpinan,
meliputi kuantitas output, kualitas output, jangka perasaan bangga terhadap hasil yang dicapai,
waktu output, kehadiran di tempat kerja, dan upah atau gaji, hadiah atau bonus, tunjangan,
sikap kooperatif. suasana kerja, pengembangan potensi, dan
Sedangkan (Hasibuan, 2011) menyatakan kemampuan (Purnama, 2008).
bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang Pengalokasian sumber daya manusia tidak
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- bisa dipandang mudah. Pegawai yang dimiliki
tugas yang dibebankan kepadanya yang organisasi harus memiliki rasa kepemilikan
didasarkan kecakapan, pengalaman, terhadap organisasi tempatnya bekerja. Selain
kesungguhan, serta waktu. Menurut (Hariandja, rasa memiliki, sikap dan loyalitas pegawai
2002) menyatakan bahwa unjuk kerja merupakan terhadap organisasi berpengaruh terhadap
hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau dedikasi pegawai dalam melaksanakan tugas dan
prilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan tanggung jawabnya. dedikasi tinggi serta loyalitas
perannya dalam organisasi. Charity Tino Firei yang kuat dari pegawai akan menimbulkan
dalam International Journal yang berjudul The komitmen pegawai terhadap organisasi. terdapat
Unique Factors Affecting Employee Performance hubungan yang erat antara kinerja perorangan
In Non Profit Organisations (2011:12) (individual performance) dengan kinerja lembaga
“Performance is the accomplishment of a given (institutional performance). Dengan perkataan
task measured against pre-set standards of lain kinerja seorang karyawan (individual
acuracy, completeness, cost and speed.” Kinerja performance) baik maka kemungkinan besar
adalah prestasi yang diberikan atas ukuran tugas kinerja perusahaan (corporate performance) juga
terhadap ukuran ketepatan, kelengkapan, ongkos baik. Kinerja pegawai yang baik didukung dengan
dan kecepatan memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang
Berdasarkan definisi kinerja karyawan dari karakteristik pekerjaannya sehingga akan
para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja membantu karaywan di dalam menyelesaikan
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil pekerjaannya (Syamsul Hadi Senen, 2015)
kerja (output) individu maupun kelompok dalam Menurut (Oei, 2010), komitmen organisasi
suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh (organizational commitment) adalah kekuatan
kemampuan alami atau kemampuan yang relatif pengenalan pada keterlibatan dari dalam
diperoleh dari proses belajar serta keinginan diri seorang individu dalam organisasi tertentu.
untuk berprestasi. (Robbins, P. Stephen & Judge, 2010)
Motivasi merupakan suatu permasalahan mendefinisikan komitmen organisasi sebagai
yang selalu ada dalam suatu organisasi, baik itu suatu keadaan di mana seorang pegawai memihak
organisasi nirlaba atau bukan. Motivasi pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-
mempunyai peranan penting dalam pencapaian tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan
tujuan perusahaan, dapat dikatakan kemajuan dalam organisasi itu. Porter et.al (1974) dalam
suatu organisasi berawal dari motivasi yang Moynihan, et.al (2002) mengatakan

93
Journal of Business Management Education | Volume 1, Number 2, August 2016, page. 91-96

“organizational commitment as an individual’s mengenai seberapa besar pengaruh motivasi kerja


identification and involvement with an dan komitmen organisasional terhadap kinerja
organization.” Pengertian komitmen karyawan. Berdasarkan jenis penelitian tersebut,
organisasional menurut (Yunianto, 2009) adalah maka metode yang digunakan dalam penelitian
identifikasi rasa, keterlibatan loyalitas yang ini adalah explanatory survey yang bertujuan
ditampakkan oleh pekerja terhadap organisasinya untuk menguji hipotesis antara variabel yang satu
atau unit Organisasi. Menurut (Sopiah, 2010) dengan variabel yang lain.
komitmen organisasi adalah suatu ikatan
psikologis karyawan pada organisasi yang HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
ditandai dengan kepercayaan dan penerimaan Pengujian ini dilakukan untuk mengukur
yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, seberapa besar motivasi kerja dan komitmen
kemauan untuk mengusahakan tercapainya organisasional terhadap kinerja pegawai Dinas
kepentingan organisasi, keinginan yang kuat Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Hipotesis yang
untuk mempertahankan kedudukan sebagai diuji dalam penelitian ini terdiri dari motivasi
anggota organisasi. kerja dan komitmen organisasional terhadap
Keberadaan manusia sebagai sumber daya kinerja karyawan. Pengujian parsial dapat
manusia adalah sangat penting dalam organisasi dilakukan setelah dipastikan adanya pengaruh
karena sumber daya manusia menunjang yang signifikan antara pengaruh motivasi kerja
organsiasi melalui karya, bakat, kreativitas, dan komitmen organisasional terhadap kinerja
dorongan dan peran nyata seperti yang dapat karyawan pada uji simultan. Hasil korelasi antara
dilihat dalam setiap organisasi. Tanpa adanya motivasi kerja, komitmen organisasional terhadap
unsur manusia dalam sebuah organisasi di mana kinerja pegawai. Hipotesis ini diuji secara
keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi simultan maupun parsial dengan menggunakan
sangat ditentukan oleh kinerja karyawannya SPSS 22.0 for windows. Hasil pengujian hipotesis
(Syamsul Hadi Senen, 2015). secara keseluruhan (simultan) dapat dilihat
berdasarkan tabel anova dengan nilai F hitung
Gambar 1 Paradigma Penelitian sebesar 99,250 dan F tabel 3,082, hasil tersebut
Kinerja menunjukkan bahwa Fhitung (99,250) > Ftabel
Motivasi Kerja Karyawan (3,082) maka dapat diambil keputusan bahwa
1. Intrinsik hipotesis nol (H0) ditolak dan Hi diterima,
1. Quality of sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat
2. Ekstrinsik
work hubungan linear antara motivasi kerja dan
2. Quantity of
komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai.
work
Kemanan Organisasi performed Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa model
3. Interperson regresi yang digunakan sudah layak dan benar.
1. Afektif
al Uji angka probabilitas (Sig) menunjukkan hasil
2. Normative
3. Kontinyu effectivenes bahwa nilai tingkat probabilitas (Sig) = 0,000,
s karena nilai Sig (0,000) ≤ 0,05 maka
4. Competenc keputusannya adalah H0 ditolak dan Hi diterima,
ies hal tersebut memberikan arti bahwa secara
simultan (keseluruhan) terdapat pengaruh antara
motivasi kerja dankomitmen organisasi terhadap
kinerja karyawan.
METODE PENELITIAN Hasil pengujian secara simultan
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah menunjukkan hasil yang signifikan, untuk
motivasi kerja, komitmen organisasional dan mengetahui variabel bebas yang berpengaruh
kinerja karyawan. Adapun yang menjadi variabel nyata terhadap variabel terikat maka dapat
bebas dalam penelitian ini adalah motivasi kerja, dilanjutkan dengan pengujian secara parsial.
komitmen organisasional dan variabel terikatnya Matriks korelasi antara motivasi kerja dan
adalah kinerja karywan. Populasi dalam komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan
penelitian ini sebanyak 109 responden, Teknik dapat dilihat berdasarkan tabel menunjukan
pengumpulan data dilakukan dengan menyebar hubungan setiap variabel motivasi kerja,
kuisioner. komitmen organisasional dan kinerja karyawan.
Penelitian ini dilakukan pada kurung waktu Berdasarkan hasil matriks korelasi antara
kurang dari satu tahun, maka metode penelitian motivasi kerja, komitmen organisasional dan
yang digunakan adalah cross sectional method. kinerja pegawai, diperoleh hasil korelasi secara
Jenis penelitan yang digunakan adalah penelitian berurutan yaitu motivasi kerja sebesar (0,807),
deskriftif dan verifikatif. Dengan demikian, maka dan komitmen organisasional sebesar (0,511).
dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian Variabel motivasi kerja memiliki korelasi

94
Journal of Business Management Education | Volume 1, Number 2, August 2016, page. 91-96

terbesar yaitu sebesar 0,807, hal ini dapat melakukan perbaikan selanjutnya khususnya pada
dikatakan bahwa motivasi kerja karyawan pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Lebih
perusahaan ini tinggi dan sangat berkaitan dengan jauhnya untuk peneliti berikutnya terbukti bahwa
kinerja karyawan, kinerja pegawai dipengaruhi oleh motivasi dan
Sedangkan yang memiliki korelasi terendah komitmen organisasi.
terdapat pada variabel komitmen organisasional Total pengaruh secara keseluruhan adalah
yaitu sebesar 0,511. Hal ini dikarenakan 65,2%, efek faktor lain yang tidak diteliti
karyawan belum mencapai target kerja yang telah terhadap kinerja pegawai ditunjukkan oleh nilai
di tentukan sebelumny secara maksimal sehingga
belum dapat di apresiasi secara penuh oleh dinas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang
terkait. Menjelaskan secara lengkap mengenai mempengaruhi kinerja pegawai. Hasil penelitian
pengaruh masing-masing variabel motivasi kerja, ini menguatkan bahwa jika variabel motivasi dan
dan komitmen organisasional terhadap kinerja komitmen organisasi secara bersama-sama
karyawan. dilakukan dengan baik, maka akan berpengaruh
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka terhadap peningkatan kinerja pegawai. Jika
dapat digambarkan diagram jalur dari hipotesis faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja
pada penelitian sebagai berikut: pegawai ditambah kemungkinan kontribusinya
akan lebih sempurna. Sejalan dengan pendapat
Gambar 2 Diagram Jalur Pengujian Hipotesis (Martoyo, 2009): “Sebetulnya memang banyak
 faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan, antara lain: motivasi, kepuasan kerja,
Motivasi 0,348 tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, rekrutmen,
0,584 analisis jabatan, deskripsi jabatan, sistem
Kerja
Kinerja kompensasi, aspek-aspek ekonomis, aspek-aspek
0,677 Karyawan teknis, perilaku-perilaku lainnya.”
Komitmen Berdasarkan hasil pengolahan data melalui
Organisasi 0,288 analisis jalur, variabel motivasi mempunyai
pengaruh sebesar 19,7% terhadap kinerja
pegawai. Seperti yang dikemukakan oleh
Pengaruh langsung antara motivasi kerja
(Mangkunegara, 2011) bahwa ada hubungan
dan komitmen organisasional terhadap kinerja
positif antara motivasi kerja dengan pencapaian
karyawan yang paling besar pengaruhnya secara
prestasi kerja atau kinerja; “Dimana jika seorang
parsial yaitu motivasi kerja terhadap kinerja
manajer atau pimpinan yang mempunyai motivasi
karyawan sebesar (0,455 : 0,652) x 100% =69,7%
kerja tinggi cenderung memiliki prestasi kerja
. Sedangkan pengaruh komitmen organisasional
atau kinerja yang tinggi, dan sebaliknya mereka
terhadap kinerja karyawan sebesar (0,197 : 0,652)
yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan
x 100% = 30,3%. Dapat diketahui bahwa total
karena motivasi kerjanya rendah. Hal ini
koefisien jalur dari motivasi kerja dan komitmen
diperkuat kembali oleh (Simamora, 2011) bahwa
organisasional terhadap kinerja karyawan adalah
terdapat hubungan antara motivasi kerja terhadap
sebesar 0,652
kinerja. Faktor yang mempengaruhi kinerja
Hasil tersebut menunjukan bahwa motivasi
diantaranya yaitu motivasi kerja. Hal ini dilihat
kerja (X1) dan komitmen organisasional (X2)
dari pernyataan Henry Simamora mengenai
secara simultan mempengaruhi terhadap terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja,
kinerja karyawan (Y) pada karyawan dinas
diantaranya faktor psikologis, dalam faktor ini
Perhubungan Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar
terdapat variabel motivasi kerja terhadap
65,2%. Sedangkan pengaruh variabel lain yang
pekerjaannya sendiri. Berdasarkan dari
tidak diteliti untuk karyawan dinas perhubungan
pernyataan diatas bahwa terdapat hubungan
provinsi Jawa Barat adalah sebesar 0,348 x 100%
antara motivasi kerja terhadap kinerja.
= 34,8%.
Berdasarkan hasil penglolahan data melalui
Penelitian ini mencoba mengungkapkan
analisis jalur, diperoleh variabel komitmen
motivasi, komitmen organisasi dan kinerja
organisasi mempunyai pengaruh sebesar 45,5%
pegawai pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
terhadap kinerja pegawai. Individu yang memiliki
Barat. Selanjutnya menerangkan variabel
komitmen organisasional rendah cenderung untuk
motivasi dan komitmen organisasi berpengaruh
melakukan cara yang dapat mengganggu kinerja
terhadap kinerja pegawai pada Dinas
organisasi seperti turnover yang tinggi,
Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Hasil
kelambanan dalam bekerja, keluhan dan bahkan
penelitian ini memberikan gambaran bahwa
mogok kerja. (Rivai, 2009) menyatakan bahwa
kinerja pegawai dipengaruhi oleh motivasi dan
komitmen organisasional berpengaruh signifikan
komitmen organisasi, dari hasil penelitian ini
terhadap kinerja. Semakin tinggi komitmen
diharapkan akan menyumbangkan data untuk

95
Journal of Business Management Education | Volume 1, Number 2, August 2016, page. 91-96

organisasional dari karyawan maka akan semakin Daya Manusia. Bandung: PT Remaja
meningkat kinerja individual karyawan. Hal ini Rosda Karya.
diperkuat oleh (Elya Wati, Lismawati, 2010) Martoyo, S. (2009). Sumber Daya Manusia.
bahwa “Komitmen yang tepat akan memberikan Yogyakarta.
motivasi yang tinggi dan memberikan dampak Mulyadi, H. (2010a). Pengaruh Motivasi Dan
yang positif terhadap kinerja suatu pekerjaan. Jika Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
auditor merasa jiwanya terikat dengan nilai-nilai Pada Departmen Weaving.
organisasional yang ada maka dia akan merasa Mulyadi, H. (2010b). Pengaruh Motivasi Dan
senang dalam bekerja, sehingga kinerjanya dapat Kompetensi KerjaTerhadap Produktivitas
meningkat. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
Kerja Karyawan Pada PT . Galamedia
komitmen seorang auditor pemerintah terhadap
Bandung Perkasa, 97–111.
organisasi, maka kinerja auditor pemerintah akan
Oei, I. (2010). Manajemen Sumber Daya
semakin baik.”
Manusia. Jakarta: PT. Gramedia.
KESIMPULAN & REKOMENDASI Purnama, R. (2008). Pengaruh Motivasi Kerja
Berdasarkan uraian teori dan hasil penelitian Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
yang telah dilakukan dengan menggunakan Pada Bagian Produksi CV . Epsilon
analisis deskriptif dan verifikatif serta uji path Bandung, 58–72.
atau analisis jalur antara motivasi kerja dan Rivai, V. & E. J. (2009. (2009). Manajemen
komitmen organisasional terhadap kinerja Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
karyawan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Jakarta: PT Raja Grafindo.
Barat, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara Robbins, P. Stephen & Judge, T. A. (2010).
simultan (keseluruhan) terdapat pengaruh yang Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
positif antara pengaruh motivasi kerja yang terdiri Empat.
dari intrinsik dan ekstrinsik dan komitmen Simamora, H. (2011). Manajemen Sumber Daya
organisasional yang terdiri dari afektif, normatif, Manusia. Yogyakarta.
kontinyu terhadap kinerja karyawan yang terdiri Sopiah. (2010). Perilaku Organisasi. Yogyakarta:
dari dimensi quality of work, quantity of work, andi.
interpersonal effectivness, dan compenticies. Sumarno, J. (2005). Pengaruh Komitmen
Menunjukkan bahwa motivasi kerja dan Organisasi Terhadap Hubungan Antara
komitmen organisasional berpengaruh secara Partisipasi Anggaran dan Kinerja
positif terhadap kinerja karyawan. Manajerial (Studi Empiris Pada Kantor
Cabang Perbankan Indonesia Di Jakarta).
DAFTAR PUSTAKA Solo: Sna Viii Solo.
Elis Lisnawati. (2014). Pengaruh Organisasi
Syamsul Hadi Senen. (2008). Pengaruh Motivasi
Pembelajarandan Kompetensi Kerja
Kerja dan Kemampuan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
KaryawanTerhadap Produktivitas Kerja
PT.Technomed Asia Di Padalarang, 1–21.
Karyawan Pada PT. Saflindo Permata,
Elya Wati, Lismawati, N. A. (2010). Pengaruh
7(September), 1–15.
Independensi, Komitmen Organisasi, Dan
Syamsul Hadi Senen, M. (2015). Analisis Job
Pemahaman Good Governance Terhadap
Performance Pegawai Honorer
Kinerja Auditor Pemerintah. Purwokerto.
Administrasi Dengan Kompetensi dan Job
Hariandja, M. T. . (2002). manajemen sumber
Characteristics Dalam Mendukung
daya manusia. Jakarta: Grasindo.
Universitas Pendidikan Indonesia Mencapai
Hasibuan, M. (2011). Manajemen Sumber Daya
Leading And Outstanding ( Job
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Performance Analysis Temporary
Mahmud, S. dan. (2010). Membangun Kinerja
Employee Administrative with Competence
Karyawan Melalui Motivasi Kerja,
, 120–137.
Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi
Veithzal, R. (2010). Manajemen Sumber Daya
Pada PT. Astra International Di Semarang.
Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Raja
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Grafindo Persada.
Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.
Yunianto, L. P. D. A. (2009). Motivasi Terhadap
Mangkunegara, A. P. (2010). Manajemen Sumber
Kinerja Dengan Komitmen Organisasional
Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT
Sebagai Mediasi.
Remaja Rosda Karya.
Mangkunegara, A. P. (2011). Manajemen Sumber

96

Anda mungkin juga menyukai